“Ronald terlalu santai. Kasih dia lebih banyak pekerjaan.”“Tahu sendiri kemampuan Ronald. Pekerjaan yang bisa serahkan padanya sudah diserahkan. Yang belum berarti dia masih belum mampu untuk kerjakan. Jangan kasih pekerjaan di luar kemampuannya.”Ronald punya kemampuan, tapi tetap saja kalah sedikit jika dibandingkan dengan kakaknya. Terlebih lagi, Aurora Group sudah berada di bawah kendali Rika selama beberapa tahun. Rika telah mengumpulkan lebih banyak pengalaman daripada adiknya.Rika tiba-tiba tertawa pelan dan berkata, “Kalau Ronald tahu kamu suruh aku tambah pekerjaannya, dia pasti bakal lompat-lompat.”“Aku nggak takut dia lompat. Aku nggak tega lihat kamu begitu lelah setiap hari. Sedangkan dia punya banyak waktu untuk temani berbagai macam tipe perempuan, pergi jalan-jalan, belanja, makan-makan, jalani kehidupan tanpa beban.”“Aku sudah terbiasa dengan kehidupan seperti ini. Kalau suatu hari aku benar-benar berhenti kerja dan nggak perlu melakukan apa pun, aku malah nggak ak
Pada saat yang sama, kediaman keluarga Gatara.Patricia Gatara mengadakan perjamuan keluarga dan mengundang Odelina untuk datang makan bersama. Orang-orang di rumah keluarga Gatara sudah sibuk sejak siang hari.Banyak anggota keluarga datang untuk membantu. Karena Patricia mengatakan itu adalah perjamuan keluarga. Semua orang yang akan menghadiri perjamuan malam ini merupakan anggota keluarga Gatara. Setiap orang yang mempunyai sedikit status di dalam keluarga boleh menghadiri perjamuan tersebut. Sedangkan anggota keluarga biasa atau yang sudah memutuskan hubungan dengan Patricia tidak boleh hadir.Hal ini membuat banyak anggota keluarga Gatara merasa tidak adil. Mereka merasa karena Patricia mengatakan ini adalah perjamuan keluarga, seharusnya semua anggota keluarga boleh hadir.Sekalipun mereka yang sudah memutuskan hubungan, mereka masih memakai nama belakang Gatara, tetap bagian dari keluarga Gatara. Lantas mengapa mereka tidak boleh menghadiri perjamuan keluarga?Mereka semakin t
Kakak Patricia bisa mendapatkan kesetiaan dari pria itu. Kakak iparnya juga benar-benar sangat mencintai kakaknya. Tidak seperti dia dan Cakra yang punya keegoisan masing-masing. Tidak ada yang murni. Pria yang tampan memang tidak bisa diandalkan.“Om Cakra lagi nggak enak badan, toh. Kalau begitu harus istirahat baik-baik.”Orang itu tahu kalau Patricia sedang berbohong. Dia pun mengakhiri pembicaraan dan tidak berani bertanya tentang Cakra lagi. Yang lain segera mencari topik pembicaraan lain untuk dibicarakan dengan Patricia.Sesaat kemudian, pengurus rumah tangga datang dengan tergesa-gesa. Dia berjalan ke samping Patricia dan berkata dengan hormat, “Bu Patricia, Bu Odelina sudah datang.”Orang-orang yang ada di ruangan itu spontan kembali terdiam. Patricia menoleh ke arah Fani dan ketiga putranya yang berada di sampingnya dan berkata, “Kalian pergi sambut Odelina. Sekalipun kalian lebih tua, Odelina jauh-jauh datang ke sini. Dia tamu kita. Kita harus jamu tamu dengan baik.”Menuru
Ivan menghampiri Odelina bersama adik-adiknya, lalu memperkenalkan diri dengan sopan. “Kak Odelina, aku Ivan, anak pertama di rumah. Aku dengar dari mamaku, kalau menurut silsilah keluarga, kamu seharusnya panggil aku paman. Ini adik kedua dan adik ketigaku. Kalau Fani, aku rasa kamu sudah kenal.”Ivan juga memperkenalkan adik-adiknya kepada Odelina. Odelina hanya mengangguk kepada mereka dan memanggil Ivan dengan sebutan Pak Ivan. Dia tidak memanggil Ivan dengan sebutan paman. Saat bertemu Patricia, Odelina juga tidak memanggilnya dengan sebutan nenek, apalagi Ivan.Selain itu, Patricia juga tidak mengakui secara terbuka kalau Yuna dan ibunya Odelina adalah keponakannya. Terakhir kali Patricia pergi ke rumah keluarga Sanjaya dan bertemu Yuna, sikap yang dia tunjukkan jelas sikap terhadap seorang musuh. Kalau Patricia menganggap mereka sebagai musuh, untuk apa repot-repot membicarakan ikatan keluarga lagi.Terlebih lagi, memang tidak ada hubungan keluarga di antara mereka. Yang ada han
Tidak peduli apakah Odelina akan memperebutkan posisi sebagai kepala keluarga atau tidak, mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk mengambil posisi itu. Kecuali semua perempuan di keluarga Gatara meninggal, mereka baru memiliki kesempatan untuk mengambil posisi itu.“Lihat saja, Felicia ramah sekali dengan Odelina. Seperti kakak-adik saja.”Meskipun keduanya beda generasi, sikap Felicia terhadap Odelina sungguh terlihat seperti kakak-adik. Odelina juga memberi muka kepada Felicia. Dia bersikap lembut dan sopan pada Felicia.Kecemburuan Fani terhadap Felicia muncul kembali. Pada awalnya, kekuasaan, status dan identitas yang Felicia miliki saat ini seharusnya menjadi milik Fani. Kalau tidak ada Felicia, sekarang Fani tetap menjadi orang kedua setelah Patricia di keluarga Gatara yang bisa melakukan apa saja. Saat berada di luar, orang lain akan menyanjung dan menjilatnya. Tidak seperti sekarang, tidak ada yang mau menghiraukannya.Orang-orang yang pernah menjadi teman dekat Fani juga p
Erwin segera melihat sekelilingnya dan berbisik, “Seharusnya nggak ada yang dengar, kan?”Di rumah sendiri sekalipun juga tidak berani bicara dengan suara keras. Hal ini membuat Erwin merasa sangat tidak senang. Dia semakin tidak menyukai peraturan keluarga Gatara. Di keluarga lain, anak laki-laki yang menjadi penerus. Di keluarga Gatara, anak perempuanlah yang menjadi penerus.Dalam keluarga Gatara, status anak perempuan lebih tinggi daripada anak laki-laki. Sekalipun darah keluarga Gatara juga mengalir di dalam tubuh mereka, mereka juga tidak bisa menjadi kepala keluarga karena terlahir sebagai laki-laki.“Felicia dan Odelina sudah jauh, seharusnya nggak dengar. Aku hanya ingatkan kalian. Sekalipun kalian nggak tega putuskan hubungan dengan perempuan cantik di luar sana, jangan pernah katakan hal itu di depan orang lain. Jangan sampai kakak-kakak iparku tahu. Mama ada di rumah. Sekalipun Mama ingin bela kalian, kalau keluarga kakak-kakak ipar sudah turun tangan, Mama juga akan hukum
Julio mendesak semua orang untuk segera masuk ke dalam rumah. Mereka berempat khawatir Felicia akan mengatakan hal buruk tentang mereka di depan ibu mereka. Selain itu, tidak baik juga bicara terlalu lama di luar. Jadi mereka pun bergegas masuk.Setelah Felicia membawa Odelina ke dalam rumah, semua orang menatap Odelina dan merasa Odelina terlihat sangat familiar. Patricia duduk diam di kursi kebesarannya. Kursi di sebelahnya penuh sudah penuh, semuanya anggota keluarga Gatara yang berstatus tinggi.“Odelina, kamu sudah datang.”Patricia berkata dengan sungkan, lalu menyuruh pengurus rumah tangga., “Ambil bangku untuk Bu Odelina.”Odelina mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Saat pengurus rumah tangga membawakan bangku kecil untuknya, dia pun berkata pada Patricia dengan nada menyindir, “Kalau Bu Patricia nggak berniat menjamu tamu, nggak perlu berpura-pura lagi. Aku datang dari jauh, Bu Patricia suruh orang tunggu lama di Blanche Hotel untuk undang aku ke sini. Tapi nggak a
“Odelina.”Felicia berjalan ke depan Odelina dan minta maaf dengan sungguh-sungguh. “Odelina, mamaku sudah tua, agak linglung. Tutur kata dan perbuatannya sedikit keterlaluan. Aku wakili mamaku minta maaf padamu.”Odelina justru berkata, “Masalah ini nggak ada hubungannya dengan Bu Felicia. Bu Patricia nggak perlakukan aku sebagai tamu, aku juga nggak perlu berlama-lama di sini. Selamat tinggal.”Usai berkata, Odelina membawa tim pengawalnya berjalan melewati Felicia dan keluar dari rumah. Patricia sangat marah pada putri kandungnya, juga kesal setengah mati dengan sifat keras Odelina.Saat Patricia pergi ke Kota Mambera untuk menemui Yuna, Yuna mengajukan permintaan padanya. Yaitu mengizinkan Odelina bersaing dengan Felicia, juga memperlakukan Odelina sebagai penerus keluarga Gatara serta memberikan Odelina status serta hak sebagai penerus keluarga Gatara.Bagaimana mungkin Patricia mau memenuhi permintaan Yuna? Patricia tahu Odelina datang ke sini dengan membawa rencana Yuna untuk me