Baik ibu maupun anak perempuannya memiliki sifat keras yang sama. Hal ini menunjukkan kalau Felicia adalah benar-benar putri dari Patricia. Tidak lama kemudian, Patricia mengganti topik pembicaraan mereka dengan berkata, “Odelina datang ke Cianter.”“Ya, aku sudah tahu,” balas Felicia dengan wajah yang sama sekali tidak terkejut. Patricia sempat tertegun sejenak lalu dia tersenyum seraya berkata, “Ya, kamu punya asisten yang mumpuni di sisimu. Mereka bisa mengurus banyak hal dengan sangat baik. Entah leluhur kita yang mana yang mengembangkan sistem pelatihan yang luar biasa guna membentuk tangan kanan untuk setiap penerus keluarga.”“Aku sempat berpikir kalau kamu tidak tahu tentang banyak hal, tapi nyatanya kamu tahu tentang semua itu. Lumayan juga, ya.”Patricia mengambil secangkir air hangat yang dituangkan oleh Felicia sebelumnya lalu meminumnya sebanyak dua tegukan. Kemudian dia kembali meletakkan cangkir itu di atas meja lalu duduk bersandar dan membalikkan kursinya ke arah Fel
“Ma, apa asisten Tante masih hidup?” tanya Felicia berusaha mengubah topik pembicaraan mereka karena dia tahu kalau ibunya tidak akan mungkin bersedia untuk mengganti peraturan keluarga. “Dia menghilang tanpa jejak setelah tantemu meninggal. Entah ke mana dia pergi dan entah dia masih hidup atau tidak,” jawab Patricia. Dia sempat mengutus banyak orang untuk mencari asisten kakaknya setelah Patricia menjabat sebagai kepala keluarga Gatara. Namun sayangnya, dia sama sekali tidak mendapat informasi apa pun tentang orang itu. Bahkan Patricia masih memerintahkan orang untuk mencari laki-laki itu sampai sekarang.Kemungkinan besar, laki-laki itu tahu apa yang terjadi saat itu. Bahkan laki-laki itu juga memiliki bukti yang cukup kuat. Oleh karena itu, Patricia masih terus mencari laki-laki itu. Karena dia tidak mau meninggalkan bom yang bisa meledak kapan pun tanpa bisa dia duga. Mungkin saja laki-laki itu tiba-tiba saja akan muncul lalu menuduhnya sudah membunuh kedua saudaranya.Walaupun
Kemudian Patricia berkata, “Mama benar-benar nggak mau makan. Kamu makan saja sana. Mama ingin bersantai dulu sebentar setelah itu baru Mama akan pulang. Mama janji kalau Mama nggak akan terus bersedih. Masalah kecil seperti ini hanya akan membuat Mama sedih paling lama selama dua hari. Setelah itu, Mama akan baik-baik saja. Besok, Mama janji akan kembali menjadi Mama yang kamu kenal.”“Mama nggak akan rela untuk mati hanya karena laki-laki tua itu. Oh iya, kita sudah banyak mengobrol sejak tadi, jadi Mama mau dengar apa yang akan kamu lakukan untuk menghadapi Odelina yang sudah datang ke Cianter sekarang?”“Mempertahankan apa yang kupunya,” jawab Felicia singkat. Patricia sempat tertegun sejenak setelah mendengar perkataan putrinya lalu dia tersenyum seraya berkata, “Oke, kamu memang putri kandungku.”“Mama sempat menemui keponakan tertua Mama ketika Mama di Mambera. Pertemuan kami terasa sangat emosional. Karena dia terus menganggap kalau Mama yang sudah membunuh kedua orang tuanya
Presidensial Suit Blanche Hotel.Odelina dan Rika sedang duduk sambil mengobrol di ruang tamu kamar hotel, sedangkan Ricky sedang menuangkan air serta memotong buah untuk kedua perempuan itu. mereka semua tampak sangat akrab satu sama lain. “Kak Odelina, kenapa Kakak nggak menginap di rumahku saja? Rumahku cukup besar dan aku juga tinggal sendirian di sana. Aku tidak akan kesepian lagi kalau Kakak menginap di sana,” ujar Rika ramah. Odelina langsung menoleh lalu berkata sambil tersenyum, “Pak Riko, reporter akan mengabarkan kalau hubunganmu dan Pak Ricky sudah berakhir jika aku tinggal di rumahmu. Mereka pasti juga akan mengatakan kalau Pak Ricky terlalu percaya diri. Padahal Pak Riko menyukai perempuan, bukan laki-laki.”Rika langsung tersentak. Dia ingat kalau dirinya masih berpenampilan seperti laki-laki. Kalau sampai Odelina pindah ke rumahnya, pasti hal itu akan menimbulkan kesalahpahaman serta masalah baru bagi mereka semua. Lagi pula, Odelina baru saja datang ke Cianter dan b
Rika menatap tajam ke arah Ricky. Tatapan Rika langsung membuat Ricky salah tingkah. Dia sepertinya sadar kalau yang dikatakannya tentang masakan Rika salah. Ricky langsung menyentuh hidungnya canggung lalu berkata, “Masakanmu enak juga, kok.”Kemudian Odelina memberikan ruang untuk pasangan itu agar bisa saling mengobrol dengan lebih leluasa. Dia pun kembali ke dalam kamarnya lalu duduk di atas sofa. Namun, pintu kamarnya tiba-tiba saja ada yang mengetuk ketika dia belum sempat membalas pesan dari Daniel. “Siapa, ya?” tanya Odelina dari dalam kamar lalu berdiri dan berjalan untuk membuka pintu. Ternyata orang yang mengetuk pintu adalah pelayan hotel. Pelayan itu tampak tersenyum ketika Odelina membuka pintu kamarnya. “Apa benar Ibu adalah Bu Odelina? Seseorang memintaku untuk membawakan surat ini kepada Ibu,” ujar si pelayan itu sopan lalu menyerahkan selembar amplop kepada Odelina. Odelina dengan cepat mengambil amplop itu lalu berterima kasih kepada si pelayan dan menutup pintu
Tidak lama kemudian, Odelina sudah keluar dari parkiran bawah tanah sambil mengendarai mobil yang disiapkan untuk pengawalnya. Dia mengatur navigasi menuju tempat tujuannya ketika Daniel menelepon ponselnya. “Daniel, aku sedang keluar untuk membeli sesuatu. Aku juga sedang menyetir, jadi aku akan meneleponmu lagi nanti, ya,”Daniel mengangguk lalu berkata dari balik telepon, “Oke, hati-hati di jalan.”“Oke,” pungkas Odelina lalu menutup telepon dari Daniel. Odelina bukanlah seorang pengemudi yang suka mengebut seperti adiknya. Untung saja, mereka tinggal di daerah perkotaan dengan lalu lintas yang padat, jadi Olivia tidak bisa mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Karena Olivia pastinya akan sering mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi kalau saja mereka tinggal di daerah pinggiran kota yang lalu lintasnya cenderung sepi. Stefan pastinya tidak pernah melihat bagaimana Olivia ketika menyetir. Jika tidak, dia pasti tidak akan mengizinkan Olivia untuk mengendarai mobil a
“Bu Felicia, tolong hati-hati dan perhatikan keselamatanmu. Ibu harus menghubungi saya secepat mungkin kalau terjadi masalah,” ujar Vandi cemas. Felicia langsung tersenyum lalu berkata, “Aku juga tidak bisa mengandalkanmu dalam segala hal. Tenang saja, semuanya pasti akan baik-baik saja.”Felicia bisa melindungi dirinya sendiri, sekalipun dia menghadapi ancaman pembunuhan di depan matanya. Dia pastinya tidak akan bisa tumbuh seperti sekarang ini jika dia tidak memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Bagaimanapun juga, dia sudah dianiaya sampai hampir mati oleh keluarga angkatnya. Jadi, ilmu melindungi diri adalah hal yang wajib dimilikinya. Felicia bergegas berangkat menuju tempat pertemuannya dengan Odelina setelah menutup panggilan teleponnya dengan Vandi. Odelina sudah menunggunya ketika Felicia tiba di tempat yang Felicia sudah tentukan sebelumnya. Namun, Odelina juga tidak turun dari dalam mobilnya. Dia menunggu kedatangan Felicia di dalam mobil dan langsung membuk
“Jadi, apa rencanamu sekarang? Mamaku tahu tentang kedatanganmu ke Cianter. Tapi, tenang saja, dia tidak akan melakukan apa pun padamu. Kira-kira adakah hal yang ingin kamu ketahui? Aku akan memberitahunya jika aku tahu. Tapi, aku juga nggak bisa berbuat apa-apa kalau aku nggak tahu tentang hal yang kamu tanyakan padaku,” ujar Felicia. Odelina menahan senyuman di wajahnya dan tampak serius selama beberapa saat lalu berkata, “Felicia, kita sudah beberapa kali bertemu dan aku merasa kalau kamu adalah orang yang sangat jujur dan lurus. Kamu juga teguh dengan prinsip yang kamu miliki. Tapi, bagaimanapun juga, kamu adalah anak ibumu. Kalian memiliki hubungan ibu dan anak, jadi kalian tidak bisa berdiri di kubu yang berbeda.”Senyuman di wajah Felicia perlahan menghilang lalu dia berkata, “Ya, aku adalah anak kandung ibuku. Aku memang mendapatkan banyak tekanan dengan berdiri di kubu yang berlawanan dengan ibuku. Aku harus memiliki keberanian yang sangat besar untuk melakukannya. Jadi, waja
“Saya sudah tahu dari penjaga keamanan tadi.”Devina kembali berkata, “Sepertinya, Bu Katarina itu bukan orang biasa. Tapi, saya juga tidak tahu dia berasal dari mana. Bahkan dia tidak mau menjawab ketika Bu Amelia menanyakan dari perusahaan mana dan dari daerah mana dia berasal.”“Bu Amelia curiga kalau perempuan itu adalah saingan cinta Bu Olivia. Jadi, Bu Olivia harus mempersiapkan hati dan mental Ibu sebaik mungkin.”Olivia langsung kehilangan senyumannya lalu berkata, “Kenapa kalian semua berpikir kalau ada perempuan muda yang mencariku pastinya adalah saingan cintaku? Lagi pula, kenapa Amelia mengizinkan perempuan itu masuk kalau memang perempuan itu adalah saingan cintaku?”“Bu Amelia juga tidak tahu siapa dia. Pokoknya, Bu Olivia harus waspada karena perempuan itu sangat mencurigakan.”Stefan Adhitama adalah laki-laki yang luar biasa, jadi wajar saja kalau ada banyak saingan cinta Olivia yang muncul dari waktu ke waktu. Bahkan Olivia pernah mengatakan kalau dia kemungkinan masi
Namun, Daniel tidak segan untuk menggigit siapa pun yang menginjak ekornya. Mereka pastinya tidak akan melakukan hal buruk seperti itu jika mereka masih memiliki akal sehat. Semua orang yang melihat Daniel langsung menyapanya dengan sopan. Pegawai kantin juga sudah menyiapkan makanan untuk Daniel dan sudah menghidangkannya di atas meja. Kemudian Daniel duduk bersama beberapa petinggi perusahaan untuk makan bersama. Mereka makan sambil terus mengobrol dengan sangat akrab tanpa ada rasa canggung seakan mereka menganggap Daniel adalah teman mereka dan bukan bos mereka. Mereka tidak membicarakan pekerjaan di luar jam bekerja. Mereka terbiasa mengobrol tentang hal-hal konyol layaknya teman. Daniel sering mengatakan kalau mereka harus lebih bersantai setelah selesai bekerja agar tidak stres. Di saat yang bersamaan, Stefan sedang makan bersama istri tercintanya di Mambera Hotel. Mereka memutuskan untuk beristirahat di presidensial suit yang berada di lantai atas hotel setelah selesai makan
Si sekretaris mengangguk lalu kembali berkata, “Saya hanya ingin bilang kalau ada orang yang biasanya mengenakan pakaian kerja biasa lalu tiba-tiba dia mengubah penampilannya dengan mengenakan pakaian kasual yang sangat cantik. Apa yang dilakukannya pasti untuk menarik perhatian seseorang.”“Entah dia sedang jatuh cinta atau karena alasan lainnya. Tapi, perempuan terkenal senang menyenangkan diri mereka sendiri.”Daniel langsung menoleh ke arah sekretarisnya lalu berkata, “Kamu cukup mengerti tentang perempuan, ya.”“Pak Daniel, saya adalah ayah dari dua anak. Laki-laki yang sudah berkeluarga pastinya memahami perempuan. Pak Daniel bisa belajar dari saya jika ingin menyenangkan hati Bu Odelina.”“Andai saja, saya tahu sejak lama kalau kamu sangat memahami perempuan, pastinya saya sudah berhasil mendapatkan perempuan itu,” ujar Daniel bercanda. “Saya memang tidak terlalu mengerti hati perempuan. Tapi, saya tahu kalau dengan mencintai perempuan itu adalah hal yang lebih dari cukup untuk
Daniel bisa menyukai dan jatuh cinta kepada Odelina pasti karena mereka sering bertemu dan berkomunikasi satu sama lain. Daniel bukanlah laki-laki yang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Daniel adalah laki-laki yang bisa jatuh cinta seiring berjalannya waktu. Raisa yakin, kalau dirinya pasti jauh lebih baik dari Odelina selama dia diberikan waktu yang cukup. Dia akan membuat Daniel melihat keunggulannya dan memilihnya. Waktu makan sudah tiba ketika mereka selesai membicarakan bisnis. Raisa langsung berinisiatif untuk mengajak Daniel makan malam bersama. Namun, Daniel menolaknya dengan berkata, “Saya belum bisa bergerak dengan leluasa. Saya tidak akan makan di luar dengan siapa pun, kecuali dengan orang-orang terdekat. Saya juga lebih suka makan di kantin perusahaan.”“Oke, saya akan mentraktir Pak Daniel setelah Pak Daniel pulih sepenuhnya.”Raisa tidak bisa memaksakan keinginannya kepada Daniel. Dia takut, sikap agresifnya justru akan membuat Daniel membencinya. Dia juga taku
Raisa selalu merasa senang dan santai setiap kali minum kopi ketika suaminya masih hidup. Namun sekarang, dia harus minum kopi agar bisa tetap segar ketika bekerja. Daniel meminta sekretarisnya untuk menyiapkan kopi bagi Raisa dengan berkata, “Siapkan kopi untuk Bu Raisa saja dan segelas air hangat untuk saya. Saya sudah minum kopi di kantornya Stefan.”Daniel terbiasa minum kopi di pagi hari. Dia jarang sekali minum kopi di sore hari karena dia takut tidak bisa tidur ketika malam hari dan akan membuat matanya kelelahan. “Pak Daniel pergi ke Adhitama Group tadi?” tanya Raisa dengan senyuman lembut di wajahnya. “Ya, ada urusan mendesak, makanya saya pergi ke sana untuk mendiskusikannya dengan Pak Stefan,” jawab Daniel seadanya. Raisa memutuskan untuk tidak menanyakan hal itu lebih lanjut setelah mendengar jawaban Daniel yang seakan tidak ingin membicarakannya secara detail. Semua masyarakat kelas atas Mambera mengetahui kalau Stefan, Daniel dan Reiki adalah sahabat yang sangat dekat
Raisa mengambil alih posisi berdiri sekretaris Daniel dan mulai mendorong kursi roda Daniel menuju ruang CEO. Kedua sekretaris mereka mengikuti dari belakang dalam diam. “Bu Raisa, saya bisa melakukannya sendiri,” ujar Daniel yang menolak Raisa untuk mendorong kursi rodanya karena kursi roda yang digunakannya sekarang adalah kursi roda otomatis. Raisa langsung tersenyum seraya berkata, “Saya tidak mendorongnya, kok. Pak Daniel yang menggerakkannya sendiri.”Raisa sengaja tidak mengenakan pakaian kerjanya seperti biasa. Dia memilih untuk mengenakan pakaian kasual dan tidak menyanggul rambutnya. Dia membiarkan rambutnya tergerai dan mengenakan perhiasan yang biasa dia kenakan ketika suaminya masih hidup. Ditambah lagi, dengan riasan wajah yang membuatnya semakin cantik dan awet muda seakan dia masih berusia 20 tahun. Semua orang pastinya tidak akan menyangka kalau Raisa adalah seorang janda berusia 30 tahunan dan memiliki putra berusia 9 tahun. Bahkan putranya memuji Raisa ketika dia
“Sudah, jangan terlalu banyak berpikir. Hujan dan badai yang kalian berdua harus hadapi, jauh lebih banyak daripada pasangan lainnya. Kalian selalu bisa melihat pelangi setelah badai. Kak Odelina sedang sangat sibuk sekarang. Dia benar-benar tertekan dengan perusahaan barunya. Kamu juga tahu itu, kan?”“Walaupun dia pernah bekerja cukup baik sebelum menikah, tapi dia adalah ibu rumah tangga setelah menikah. Dia menarik diri dari dunia sosial selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya, dia berhasil mendirikan usahanya sendiri, tapi itu juga belum lama. Sekarang, dia harus membuka perusahaan baru yang dibangun secara khusus untuk menyaingi Gatara Group.”“Pengalamannya masih belum cukup dan dia berada dalam tekanan yang cukup besar. Selain itu, penerus Gatara Group juga bukan orang biasa yang tidak bisa apa-apa. Mereka berdua sama-sama sedang berjuang keras. Dia mengatakan tidak ingin terburu-buru untuk meresmikan pernikahan kalian pasti karena dia ingin fokus untuk mengurus perusahaan barun
Selain itu, ketiga kakaknya juga akan membantunya mengurus perusahaan, jadi Daniel bisa memulihkan tubuh dan mengejar calon istrinya dengan lebih leluasa. “Oke, kita bicarakan lagi nanti malam,” pungkas Odelina lalu menutup panggilan teleponnya yang telah mempersilakan sekretarisnya masuk.Sekretaris mengetuk pintu ruangannya untuk memberitahu kalau ada seorang klien yang datang. Odelina sendiri yang akan menerima dan menemui semua kliennya saat ini agar dia bisa segera mendapatkan kontrak kerja sama dari berbagai klien. Dia ingin agar perusahaannya memiliki pekerjaan yang bisa mereka kerjakan setelah libur tahun baru. Daniel melepaskan ponsel dari telinganya setelah Odelina mengakhiri panggilan mereka. Namun, wajah Daniel tampak kosong sambil terus memegangi ponselnya. Stefan sedang menikmati kopi sambil menatap sahabatnya itu sampai akhirnya tatapan mereka saling beradu. “Kenapa kamu menatapku begitu?” tanya Daniel sambil meletakkan ponselnya. “Kamu mikirin apa, sih? Pikiranmu pa
“Proses pembuatan surat nikah nggak lama, kok. Kita bisa melakukannya setelah kamu pulang,” ujar Daniel yang bersikeras untuk mendapatkan surat nikah terlebih dahulu. Odelina pasti akan lebih tenang setelah mereka resmi menikah karena tidak akan lagi ada perempuan di luar sana yang berpikiran untuk bisa merebut Daniel dari sisinya. “Daniel, kita bicarakan masalah ini nanti saja kalau aku ada waktu kosong. Sekarang, lebih baik kita pertimbangkan dulu semuanya baik-baik.”“Kita nggak bisa bertindak impulsif karena pernikahan adalah hal besar di dalam hidup kita. Terlebih lagi, aku adalah seorang janda, jadi aku harus ekstra hati-hati dalam menghadapi pernikahan keduaku nantinya.”Daniel langsung berpikir kalau Odelina mungkin terlalu sibuk atau mungkin karena mimpi itu telah mengubah pikiran Odelina sampai ingin menunda peresmian hubungan mereka. Sebenarnya, apa yang dikatakan Odelina sudah cukup jelas, kegagalan pernikahannya terus membayangi keputusannya untuk menikah kembali. Kerag