Rika memutuskan untuk tidak langsung memberitahu Ricky tentang berita ini. Dia akan memberitahu Ricky setelah mereka bertemu nanti. Lagi pula, Rika juga sudah meminta sekretarisnya untuk menangani masalah ini. Selain itu, ternyata sekretaris Ricky juga sudah mengurus masalah ini setelah mengetahui tentang berita tersebut. Berita itu tidak bertahan lama di daftar popular setelah kedua sekretaris itu menanganinya dengan cepat. Di sisi lain, Olivia, Stefan dan Russel tetap berada di rumah Daniel setelah mereka semua selesai makan. Olivia juga langsung memberitahukan Daniel perihal kakaknya yang sudah tiba di Cianter dengan selamat. “Mungkin Kak Odelina akan menghubungimu setelah dia sampai di hotel,” ujar Olivia. Daniel yang sedang duduk di atas kursi roda sambil didorong oleh Stefan langsung tersenyum bahagia seraya berkata, “Aku sudah tahu, kok. Odelina sudah mengirim pesan padaku.”“Oke, kalian pasti bisa menyelesaikan masalah kalian sendiri. Russel, turun dari pangkuan Om Daniel. K
Olivia merasa lelah setelah berkeliling sebentar. Kemudian Stefan membawa Olivia dan Russel meninggalkan kediaman keluarga Lumanto untuk kembali ke rumah Stefan ketika dia masih melajang. Pasangan itu harus segera kembali ke kehidupan normal mereka setelah cuti pernikahan mereka selesai. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk tidak tinggal di Vila Permai agar perjalanan mereka ke tempat kerja jadi lebih singkat dan cepat. Mereka langsung mendengar suara nenek yang marah-marah ketika mereka masuk ke dalam rumah. Pasangan itu saling bertatapan satu sama lain. Mereka tidak menyangka kalau nenek akan berada di rumah mereka ketika mereka baru saja tiba. “Nenek!” seru Russel yang tampak sangat bahagia ketika melihat sosok nenek. Dia langsung meninggalkan Olivia dan Stefan lalu berlari menuju nenek. Nenek juga terus tersenyum sambil membuka tangannya untuk menyambut Russel ke dalam pelukannya. “Kak Stefan, Kak Olivia,” sapa Samuel yang ternyata juga berada di rumah Stefan bersama Nenek
Dania sempat berpikir sejenak lalu berkata, “Kita bicara di kamar saja.”Kemudian Dania masuk ke dalam kamarnya dengan diikuti oleh Raina di belakangnya. Raina menutup pintu kamar Dania perlahan setelah berada di dalam kamar Dania. Dania dengan cepat berbisik kepada Raina, “Kita bisa bekerja sama untuk mengusir Fani dari rumah ini. Rasanya, aku ingin sekali mencabik-cabik wajahnya ketika melihat gadis itu. Sayang sekali, Mama tetap menyayanginya, sekalipun dia memberikan hukuman pada Fani.”“Papa dan Mama sudah membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Pada saat itu, mereka juga nggak tahu kalau ternyata Fani bukanlah anak kandung mereka.”“Kak, apa rencanamu untuk mengusir Fani dari keluarga ini? Mama pasti akan mengusirnya dari keluarga ini selama kita bisa membuat Mama kecewa berat pada Fani dan sangat membencinya. Dengan begitu, dia akan keluar dari rumah ini, bahkan dia juga nggak akan bisa lagi tinggal di Cianter. Dia akan keluar dari rumah ini dan kehilangan semua yang dimiliki
Orang-orang itu juga adalah orang-orang yang rakus, bahkan untuk keuntungan yang sangar kecil sekalipun. Setiap kali keluarga Vikar datang ke rumah keluarga Gatara, mereka akan langsung menyerbu seakan ingin menguasai semua hal yang ada di dalam rumah. Untung saja, Patricia tidak terlalu menyukai keluarga Vikar, jadi mereka juga tidak akan berani datang tanpa seizin Patricia. Kalau saja Patricia menyukai mereka dan mereka datang sesuka hati mereka ke rumah ini, maka Dania pastinya akan menjadi gila karena mereka. “Raina, apa kamu tahu, bagaimana kita bisa mendapatkan obat “itu”?” tanya Dania kepada Raina. Raina langsung sepakat untuk berkomplot dengan Dania ketika dia teringat bagaimana sikap ayah mertua dan Fani ketika suami mereka ketahuan berselingkuh. Raina benar-benar membenci kedua orang itu. Dia berharap rencana Dania akan berhasil dan mereka bisa mengusir Fani dari rumah ini. Lagi pula, mereka juga tidak bisa berharap suami mereka bisa mengambil alih kedudukan sebagai kepal
Kemudian Patricia berkata, “Mama nggak lapar dan nggak mau makan. Kamu makanlah dulu dan nggak usah pedulikan Mama. Mama akan berada di sini dulu lalu akan langsung pulang setelahnya. Lagi pula, kamu kan harus masih harus bersosialisasi dengan perusahaan lain malam ini, jadi kamu jangan sampai kelaparan. Kamu juga nggak bisa minum di kala perut kosong.”Patricia mulai mengurangi aktivitas sosialnya setelah putri kandungnya mulai akrab dengan urusan perusahaan. Dia menyerahkan semua urusan perusahaan kepada Felicia, kecuali jika ada urusan yang sangat penting dan membutuhkan dirinya. “Mama masih marah ya sama Papa?” tanya Felicia sambil menuangkan segelas air hangat untuk ibunya lalu meletakkannya di depan ibunya dengan nada suara prihatin. “Aku dengar dari Kak Dania kalau Papa nggak mau makan. Tapi, kurasa Papa nggak mau makan karena luka-luka yang dideritanya. Dia pasti sulit untuk makan karena rasa sakit hebat yang dirasakannya. Fani juga sangat perhatian sama Papa dengan membawaka
Baik ibu maupun anak perempuannya memiliki sifat keras yang sama. Hal ini menunjukkan kalau Felicia adalah benar-benar putri dari Patricia. Tidak lama kemudian, Patricia mengganti topik pembicaraan mereka dengan berkata, “Odelina datang ke Cianter.”“Ya, aku sudah tahu,” balas Felicia dengan wajah yang sama sekali tidak terkejut. Patricia sempat tertegun sejenak lalu dia tersenyum seraya berkata, “Ya, kamu punya asisten yang mumpuni di sisimu. Mereka bisa mengurus banyak hal dengan sangat baik. Entah leluhur kita yang mana yang mengembangkan sistem pelatihan yang luar biasa guna membentuk tangan kanan untuk setiap penerus keluarga.”“Aku sempat berpikir kalau kamu tidak tahu tentang banyak hal, tapi nyatanya kamu tahu tentang semua itu. Lumayan juga, ya.”Patricia mengambil secangkir air hangat yang dituangkan oleh Felicia sebelumnya lalu meminumnya sebanyak dua tegukan. Kemudian dia kembali meletakkan cangkir itu di atas meja lalu duduk bersandar dan membalikkan kursinya ke arah Fel
“Ma, apa asisten Tante masih hidup?” tanya Felicia berusaha mengubah topik pembicaraan mereka karena dia tahu kalau ibunya tidak akan mungkin bersedia untuk mengganti peraturan keluarga. “Dia menghilang tanpa jejak setelah tantemu meninggal. Entah ke mana dia pergi dan entah dia masih hidup atau tidak,” jawab Patricia. Dia sempat mengutus banyak orang untuk mencari asisten kakaknya setelah Patricia menjabat sebagai kepala keluarga Gatara. Namun sayangnya, dia sama sekali tidak mendapat informasi apa pun tentang orang itu. Bahkan Patricia masih memerintahkan orang untuk mencari laki-laki itu sampai sekarang.Kemungkinan besar, laki-laki itu tahu apa yang terjadi saat itu. Bahkan laki-laki itu juga memiliki bukti yang cukup kuat. Oleh karena itu, Patricia masih terus mencari laki-laki itu. Karena dia tidak mau meninggalkan bom yang bisa meledak kapan pun tanpa bisa dia duga. Mungkin saja laki-laki itu tiba-tiba saja akan muncul lalu menuduhnya sudah membunuh kedua saudaranya.Walaupun
Kemudian Patricia berkata, “Mama benar-benar nggak mau makan. Kamu makan saja sana. Mama ingin bersantai dulu sebentar setelah itu baru Mama akan pulang. Mama janji kalau Mama nggak akan terus bersedih. Masalah kecil seperti ini hanya akan membuat Mama sedih paling lama selama dua hari. Setelah itu, Mama akan baik-baik saja. Besok, Mama janji akan kembali menjadi Mama yang kamu kenal.”“Mama nggak akan rela untuk mati hanya karena laki-laki tua itu. Oh iya, kita sudah banyak mengobrol sejak tadi, jadi Mama mau dengar apa yang akan kamu lakukan untuk menghadapi Odelina yang sudah datang ke Cianter sekarang?”“Mempertahankan apa yang kupunya,” jawab Felicia singkat. Patricia sempat tertegun sejenak setelah mendengar perkataan putrinya lalu dia tersenyum seraya berkata, “Oke, kamu memang putri kandungku.”“Mama sempat menemui keponakan tertua Mama ketika Mama di Mambera. Pertemuan kami terasa sangat emosional. Karena dia terus menganggap kalau Mama yang sudah membunuh kedua orang tuanya
“Saya sudah tahu dari penjaga keamanan tadi.”Devina kembali berkata, “Sepertinya, Bu Katarina itu bukan orang biasa. Tapi, saya juga tidak tahu dia berasal dari mana. Bahkan dia tidak mau menjawab ketika Bu Amelia menanyakan dari perusahaan mana dan dari daerah mana dia berasal.”“Bu Amelia curiga kalau perempuan itu adalah saingan cinta Bu Olivia. Jadi, Bu Olivia harus mempersiapkan hati dan mental Ibu sebaik mungkin.”Olivia langsung kehilangan senyumannya lalu berkata, “Kenapa kalian semua berpikir kalau ada perempuan muda yang mencariku pastinya adalah saingan cintaku? Lagi pula, kenapa Amelia mengizinkan perempuan itu masuk kalau memang perempuan itu adalah saingan cintaku?”“Bu Amelia juga tidak tahu siapa dia. Pokoknya, Bu Olivia harus waspada karena perempuan itu sangat mencurigakan.”Stefan Adhitama adalah laki-laki yang luar biasa, jadi wajar saja kalau ada banyak saingan cinta Olivia yang muncul dari waktu ke waktu. Bahkan Olivia pernah mengatakan kalau dia kemungkinan masi
Namun, Daniel tidak segan untuk menggigit siapa pun yang menginjak ekornya. Mereka pastinya tidak akan melakukan hal buruk seperti itu jika mereka masih memiliki akal sehat. Semua orang yang melihat Daniel langsung menyapanya dengan sopan. Pegawai kantin juga sudah menyiapkan makanan untuk Daniel dan sudah menghidangkannya di atas meja. Kemudian Daniel duduk bersama beberapa petinggi perusahaan untuk makan bersama. Mereka makan sambil terus mengobrol dengan sangat akrab tanpa ada rasa canggung seakan mereka menganggap Daniel adalah teman mereka dan bukan bos mereka. Mereka tidak membicarakan pekerjaan di luar jam bekerja. Mereka terbiasa mengobrol tentang hal-hal konyol layaknya teman. Daniel sering mengatakan kalau mereka harus lebih bersantai setelah selesai bekerja agar tidak stres. Di saat yang bersamaan, Stefan sedang makan bersama istri tercintanya di Mambera Hotel. Mereka memutuskan untuk beristirahat di presidensial suit yang berada di lantai atas hotel setelah selesai makan
Si sekretaris mengangguk lalu kembali berkata, “Saya hanya ingin bilang kalau ada orang yang biasanya mengenakan pakaian kerja biasa lalu tiba-tiba dia mengubah penampilannya dengan mengenakan pakaian kasual yang sangat cantik. Apa yang dilakukannya pasti untuk menarik perhatian seseorang.”“Entah dia sedang jatuh cinta atau karena alasan lainnya. Tapi, perempuan terkenal senang menyenangkan diri mereka sendiri.”Daniel langsung menoleh ke arah sekretarisnya lalu berkata, “Kamu cukup mengerti tentang perempuan, ya.”“Pak Daniel, saya adalah ayah dari dua anak. Laki-laki yang sudah berkeluarga pastinya memahami perempuan. Pak Daniel bisa belajar dari saya jika ingin menyenangkan hati Bu Odelina.”“Andai saja, saya tahu sejak lama kalau kamu sangat memahami perempuan, pastinya saya sudah berhasil mendapatkan perempuan itu,” ujar Daniel bercanda. “Saya memang tidak terlalu mengerti hati perempuan. Tapi, saya tahu kalau dengan mencintai perempuan itu adalah hal yang lebih dari cukup untuk
Daniel bisa menyukai dan jatuh cinta kepada Odelina pasti karena mereka sering bertemu dan berkomunikasi satu sama lain. Daniel bukanlah laki-laki yang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Daniel adalah laki-laki yang bisa jatuh cinta seiring berjalannya waktu. Raisa yakin, kalau dirinya pasti jauh lebih baik dari Odelina selama dia diberikan waktu yang cukup. Dia akan membuat Daniel melihat keunggulannya dan memilihnya. Waktu makan sudah tiba ketika mereka selesai membicarakan bisnis. Raisa langsung berinisiatif untuk mengajak Daniel makan malam bersama. Namun, Daniel menolaknya dengan berkata, “Saya belum bisa bergerak dengan leluasa. Saya tidak akan makan di luar dengan siapa pun, kecuali dengan orang-orang terdekat. Saya juga lebih suka makan di kantin perusahaan.”“Oke, saya akan mentraktir Pak Daniel setelah Pak Daniel pulih sepenuhnya.”Raisa tidak bisa memaksakan keinginannya kepada Daniel. Dia takut, sikap agresifnya justru akan membuat Daniel membencinya. Dia juga taku
Raisa selalu merasa senang dan santai setiap kali minum kopi ketika suaminya masih hidup. Namun sekarang, dia harus minum kopi agar bisa tetap segar ketika bekerja. Daniel meminta sekretarisnya untuk menyiapkan kopi bagi Raisa dengan berkata, “Siapkan kopi untuk Bu Raisa saja dan segelas air hangat untuk saya. Saya sudah minum kopi di kantornya Stefan.”Daniel terbiasa minum kopi di pagi hari. Dia jarang sekali minum kopi di sore hari karena dia takut tidak bisa tidur ketika malam hari dan akan membuat matanya kelelahan. “Pak Daniel pergi ke Adhitama Group tadi?” tanya Raisa dengan senyuman lembut di wajahnya. “Ya, ada urusan mendesak, makanya saya pergi ke sana untuk mendiskusikannya dengan Pak Stefan,” jawab Daniel seadanya. Raisa memutuskan untuk tidak menanyakan hal itu lebih lanjut setelah mendengar jawaban Daniel yang seakan tidak ingin membicarakannya secara detail. Semua masyarakat kelas atas Mambera mengetahui kalau Stefan, Daniel dan Reiki adalah sahabat yang sangat dekat
Raisa mengambil alih posisi berdiri sekretaris Daniel dan mulai mendorong kursi roda Daniel menuju ruang CEO. Kedua sekretaris mereka mengikuti dari belakang dalam diam. “Bu Raisa, saya bisa melakukannya sendiri,” ujar Daniel yang menolak Raisa untuk mendorong kursi rodanya karena kursi roda yang digunakannya sekarang adalah kursi roda otomatis. Raisa langsung tersenyum seraya berkata, “Saya tidak mendorongnya, kok. Pak Daniel yang menggerakkannya sendiri.”Raisa sengaja tidak mengenakan pakaian kerjanya seperti biasa. Dia memilih untuk mengenakan pakaian kasual dan tidak menyanggul rambutnya. Dia membiarkan rambutnya tergerai dan mengenakan perhiasan yang biasa dia kenakan ketika suaminya masih hidup. Ditambah lagi, dengan riasan wajah yang membuatnya semakin cantik dan awet muda seakan dia masih berusia 20 tahun. Semua orang pastinya tidak akan menyangka kalau Raisa adalah seorang janda berusia 30 tahunan dan memiliki putra berusia 9 tahun. Bahkan putranya memuji Raisa ketika dia
“Sudah, jangan terlalu banyak berpikir. Hujan dan badai yang kalian berdua harus hadapi, jauh lebih banyak daripada pasangan lainnya. Kalian selalu bisa melihat pelangi setelah badai. Kak Odelina sedang sangat sibuk sekarang. Dia benar-benar tertekan dengan perusahaan barunya. Kamu juga tahu itu, kan?”“Walaupun dia pernah bekerja cukup baik sebelum menikah, tapi dia adalah ibu rumah tangga setelah menikah. Dia menarik diri dari dunia sosial selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya, dia berhasil mendirikan usahanya sendiri, tapi itu juga belum lama. Sekarang, dia harus membuka perusahaan baru yang dibangun secara khusus untuk menyaingi Gatara Group.”“Pengalamannya masih belum cukup dan dia berada dalam tekanan yang cukup besar. Selain itu, penerus Gatara Group juga bukan orang biasa yang tidak bisa apa-apa. Mereka berdua sama-sama sedang berjuang keras. Dia mengatakan tidak ingin terburu-buru untuk meresmikan pernikahan kalian pasti karena dia ingin fokus untuk mengurus perusahaan barun
Selain itu, ketiga kakaknya juga akan membantunya mengurus perusahaan, jadi Daniel bisa memulihkan tubuh dan mengejar calon istrinya dengan lebih leluasa. “Oke, kita bicarakan lagi nanti malam,” pungkas Odelina lalu menutup panggilan teleponnya yang telah mempersilakan sekretarisnya masuk.Sekretaris mengetuk pintu ruangannya untuk memberitahu kalau ada seorang klien yang datang. Odelina sendiri yang akan menerima dan menemui semua kliennya saat ini agar dia bisa segera mendapatkan kontrak kerja sama dari berbagai klien. Dia ingin agar perusahaannya memiliki pekerjaan yang bisa mereka kerjakan setelah libur tahun baru. Daniel melepaskan ponsel dari telinganya setelah Odelina mengakhiri panggilan mereka. Namun, wajah Daniel tampak kosong sambil terus memegangi ponselnya. Stefan sedang menikmati kopi sambil menatap sahabatnya itu sampai akhirnya tatapan mereka saling beradu. “Kenapa kamu menatapku begitu?” tanya Daniel sambil meletakkan ponselnya. “Kamu mikirin apa, sih? Pikiranmu pa
“Proses pembuatan surat nikah nggak lama, kok. Kita bisa melakukannya setelah kamu pulang,” ujar Daniel yang bersikeras untuk mendapatkan surat nikah terlebih dahulu. Odelina pasti akan lebih tenang setelah mereka resmi menikah karena tidak akan lagi ada perempuan di luar sana yang berpikiran untuk bisa merebut Daniel dari sisinya. “Daniel, kita bicarakan masalah ini nanti saja kalau aku ada waktu kosong. Sekarang, lebih baik kita pertimbangkan dulu semuanya baik-baik.”“Kita nggak bisa bertindak impulsif karena pernikahan adalah hal besar di dalam hidup kita. Terlebih lagi, aku adalah seorang janda, jadi aku harus ekstra hati-hati dalam menghadapi pernikahan keduaku nantinya.”Daniel langsung berpikir kalau Odelina mungkin terlalu sibuk atau mungkin karena mimpi itu telah mengubah pikiran Odelina sampai ingin menunda peresmian hubungan mereka. Sebenarnya, apa yang dikatakan Odelina sudah cukup jelas, kegagalan pernikahannya terus membayangi keputusannya untuk menikah kembali. Kerag