Share

Bab 2402

Author: Anggur
Olivia berjalan ke kamar mandi seraya berkata, “Kakak sudah mengatakan hal itu ratusan kali padaku. Telingaku mati rasa ketika mendengarnya dan aku juga sudah hafal di luar kepalaku.”

Odelina langsung tersenyum lalu berkata, “Memangnya aku sudah mengatakannya ratusan kali? Kenapa aku merasa baru mengatakannya dua kali saja? Aku bukannya khawatir sama kamu, tapi kamu kan sulit untuk mendapatkan kehamilan ini. Jadi, kamu harus lebih berhati-hati. Bagaimanapun juga, akan ada banyak orang di acara pernikahanmu nanti, makanya kamu harus lebih berhati-hati. Aku juga sudah mengingatkan Stefan tentang masalah ini.”

“Stefan sudah berjanji untuk menjagaku dan nggak akan membiarkan ada orang yang menabrakku, kan?” tanya Olivia.

Odelina mengangguk lalu berkata, “Ya, dia sudah berjanji.”

“Kalau begitu, apa lagi yang Kakak khawatirkan? Adik iparmu sudah berjanji untuk menjagaku. Bahkan langit runtuh sekalipun nggak akan bisa menghancurkanku selama dia melindungiku. Tenang saja, Kakak akhir-akhir in
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Raya Sinta Bella
tiara hamilnya lma bngt ya.. kyne dah setahun dech ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2403

    Tiara masih muntah setiap hari. Dia muntah sepanjang masa kehamilannya. Hal ini membuat Aksa sedih sampai dia terus membicarakan hal ini setiap hari. Dia hanya akan memiliki satu anak saja dan tidak akan membiarkan istrinya hamil kembali untuk memiliki anak kedua. Tiara tidak peduli dengan perkataan Aksa. Dia hanya ingin melahirkan anak laki-laki dari perutnya ini. Walaupun Aksa lebih menyukai anak perempuan, Tiara tetap menginginkan anak laki-laki. Bagaimanapun juga, keluarga Sanjaya memiliki bisnis yang sangat besar, jadi dia berharap dia bisa melahirkan anak laki-laki untuk mewarisi bisnis keluarga suaminya di masa depan. Olivia memberitahu Stefan kalau Tiara yang merupakan istri dari sepupu Olivia adalah orang yang sangat jujur dan tegas. Ada banyak orang yang mengatakan ingin melahirkan anak laki-laki, tapi mereka juga mengatakan lebih menyukai anak perempuan karena mereka tidak ingin dicap sebagai orang yang lebih menyukai anak laki-laki daripada perempuan. Namun, Tiara tidak s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2404

    Olivia dan Russel terus berjalan sambil mengeluh. Olivia mengatakan kalau kakak perempuannya perusak kebahagiaan, sedangkan Russel mengatakan kalau ibunya perusak kebahagiaan. Odelina hanya bisa pasrah melihat kelakuan adik dan anaknya sambil terus berjalan di belakang mereka. Bagaimanapun juga, Odelina saat ini berperan sebagai orang tua bagi Olivia yang menginginkan pernikahan mewah adiknya ini berjalan dengan lancar. “Bu Olivia,” sapa seorang perias wajah yang dipesan oleh Stefan secara khusus untuk merias wajah Olivia hari ini sambil berdiri dan tersenyum dengan sopan. Olivia membalasnya dengan senyuman seraya berkata, “Selamat pagi, Bu Dila. Maaf ya, tadi malam saya tidurnya agak telat, jadi bangun juga agak terlambat. Bu Dila jadi menunggu saya cukup lama, ya.”“Belum terlalu lama kok, Bu. Bu Olivia bisa sarapan terlebih dahulu lalu beristirahat sejenak. Baru setelah itu, kita bisa mulai merias,” ujar Dila sopan.Orang-orang di luar sana mungkin tidak tahu tentang kehamilan Oli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2405

    “Kak Olivia nggak membutuhkan kita semua di pernikahannya,” ujar Hendra ketus. Mereka berpikir kalau kemarahan Olivia pastinya akan mereda siring berjalannya waktu. Mereka ingin menggunakan momen pernikahan ini untuk memperbaiki hubungan keluarga mereka dengan Olivia. Mereka juga tidak berani untuk memanfaatkan Olivia untuk kepentingan mereka. Tapi, setidaknya mereka bisa mendapat keuntungan dengan mengaku sebagai kerabat dekat Olivia Hermanus istri dari Stefan Adhitama. Mungkin saja keluarga Hermanus bisa kembali merengkuh kejayaan mereka seperti sebelumnya. Semua orang menatap ke arah Adi dan Puspa yang merupakan kakek dan nenek dari Olivia. Mereka menunggu kedua orang tua itu untuk membuat keputusan. Sebenarnya, mereka semua ingin langsung pergi ke Mambera untuk menghadiri pernikahan Olivia. Mereka tidak ingin menunggu lama untuk meminta keputusan Adi dan Puspa kalau saja Olivia tidak menghormati kedua orang tua itu. Pernikahan Stefan Adhitama dan Olivia Hermanus sudah diberitaka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2406

    Entah apa yang akan dilakukan oleh anak-anak mereka ketika Adi dan Puspa tidak lagi bisa mengurus diri mereka sendiri. Oleh karena itu, dia sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk datang atau tidaknya mereka ke acara pernikahan Olivia agar dia tidak lagi menyinggung cucu perempuan yang sudah membiayai hidupnya saat ini. Mereka juga tidak akan pergi kalau memang Olivia tidak mengundang mereka ke acara pernikahannya. Adi tidak ingin mempersulit hidup Olivia dengan kedatangan mereka di acara besar cucu perempuannya itu. “Kakek, kita juga nggak akan membuat kekacauan di sana. Kita hanya muncul untuk minum dan menikmati pesta. Kita harus membuat orang-orang berpikir kalau Olivia dan keluarga Hermanus memiliki hubungan yang baik. Kakek tahu sendiri kan bagaimana sulitnya hidup kita karena hubungan kita yang nggak baik dengan Olivia?” ujar Yoga yang sangat ingin pergi ke pernikahan Olivia bersama seluruh keluarganya. “Yang penting sekarang kehidupan kalian sudah cukup baik, tida

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2407

    “Selain itu, anak laki-laki bungsu kita masih saja meminta uang pensiun kita yang tidak banyak. Rumah yang kita tempati ini juga bukanlah rumah kita, melainkan rumah milik anak ketiga kita yang sudah meninggal. Tapi, anak bungsu kita tetap saja mengikuti kita dan mengambil bagian dari rumah ini.”“Walaupun mereka tetap membiayai kehidupan kita sehari-hari, kita mendapatkannya karena Olivia meminta biaya sewa rumah ini pada anak cucu kita yang nantinya akan diberikan kepada kita. Kalau saja tidak ada Olivia, kita pastinya nggak akan mendapatkan sepeser pun uang dari mereka. Sekarang, kita hanya bisa bergantung kepada Olivia dan Odelina untuk menjamin masa tua kita.”“Kita sudah tua dan sudah saatnya kita menerima nasib kita. Kita harus menerima kenyataan dan jangan lagi mengejar hal yang sia-sia belaka.”Puspa ingin membantah perkataan Adi. Namun, dia tidak bisa mengatakan apa pun dari mulutnya. “Kamu jangan menyalahkan mereka dan menganggap mereka kejam. Bagaimanapun juga, kita jauh l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2408

    Apa mereka pernah berpikir kalau mereka semua memiliki ikatan darah ketika menyakiti Olivia dan Odelina? Olivia adalah orang yang sangat lugas dan tegas. Dia akan membalas kebaikan seseorang dengan kebaikan dan akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Dia bukanlah orang suci yang tidak memiliki dosa. Dia tidak bisa terus tersenyum ketika orang-orang menindasnya. Olivia berdiri di depan meja rias dan penata rias terus merias wajahnya dengan teliti. Namun, Olivia merasa sangat mengantuk hari ini. “Tante,” panggil Russel yang berdiri di samping Olivia dan menyaksikan Dila merias wajah bibinya, tapi dia juga melihat Olivia yang hampir saja tertidur. Inilah alasan Odelina meminta Russel untuk mengawasi Olivia. Olivia bergegas membuka matanya setelah mendengar panggilan Russel.“Tante nggak boleh tidur. Sebentar lagi, Om Stefan akan datang,” ujar Russel. Dila si penata rias langsung tersenyum seraya berkata, “Saya sudah merias banyak pengantin dan baru kali ini ada orang yang tertidur

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2409

    Kemudian Russel berkata dengan penuh rasa bangga, “Aku tahu kalau cabai punya manfaat yang sangat besar. Bahkan aku sampai tidak perlu memukul Tante agar Tante Olivia terbangun.”Olivia langsung mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Russel seraya berkata, “Russel, coba kamu keluar sebentar dan lihat apakah pamanmu sudah datang atau belum?”“Oke,” jawab Russel penuh semangat dan langsung menyetujuinya. Dia bergegas keluar kamar dan turun menuju lantai bawah. Di lantai bawah, semua orang sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Hanya Daniel yang duduk tanpa bisa banyak membantu. Dia mungkin akan menjadi pendamping pengantin pria terbaik kalau saja mobilitasnya tidak terhambat. Sekarang, dia hanya bisa duduk tanpa bisa melakukan banyak hal. Dia datang ke rumah ini karena ingin membantu Odelina. Dia juga akan ikut Stefan yang datang menjemput Olivia menuju Vila Permai. Daniel tiba-tiba melihat Russel yang menuruni tangga dan langsung merasa kalau ada yang bisa dia lakukan bersama Rus

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2410

    Russel langsung berbalik ketika mendengar suara lembut Daniel. Dia tampak prihatin ketika melihat Daniel yang menghampirinya sendirian.“Om Daniel, kenapa Om ke sini sendirian? Aku masuk dulu untuk memanggil Om yang bisa membantumu di sini,” ujar Russel. Daniel datang ke rumah ini bersama para pengawalnya. Namun, Daniel menyuruh para pengawalnya untuk membantu Odelina karena keadaan di dalam rumah yang sangat sibuk. Lagi pula, Daniel juga tidak akan sembarangan berdiri dan berjalan, jadi dia tidak membutuhkan bantuan pengawalnya. Walaupun Daniel belum bisa berjalan layaknya orang normal, dia sudah bisa berdiri dan berjalan dua langkah ke depan tanpa bantuan siapa pun. “Kamu nggak perlu memanggil pengawalnya Om. Om Daniel bisa menjaga diri Om sendiri, kok,” ujar Daniel mencegah Russel memanggil pengawalnya. “Kalau begitu, aku yang akan menjaga Om Daniel. Mamaku memang memintaku untuk menjaga Tante Olivia agar nggak tidur. Tapi, sekarang Tante Olivia sudah nggak berani lagi tidur kare

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3328

    "Nggak ada, sangat baik." Keluarga suaminya menunjukkan tingkat perhatian yang berlebihan terhadapnya, tetapi itu juga menandakan betapa mereka peduli padanya dan tentu saja pada bayi kecil yang ada di dalam perutnya. "Bagus kalau begitu. Mama sekarang paling takut mendengar kabar bahwa kamu mengalami sesuatu." Dewi akhirnya merasa lega, lalu berkata, "Ada seorang teman Mama, menantunya juga lagi hamil lima bulan. Tapi dua hari yang lalu, bayinya nggak berkembang lagi. Dia menangis sampai seperti kehilangan akal. Bayinya laki-laki dan sudah terbentuk, tapi entah bagaimana kejadiannya, tiba-tiba janinnya nggak berkembang." "Ah, Cih! Olivia sehat, dan bayi kita juga sangat sehat." Kekhawatiran Dewi terhadap Olivia memang dipicu oleh kejadian yang menimpa menantu temannya itu. "Hamil lima bulan masih bisa mengalami janin nggak berkembang?" Dewi menggandeng tangan menantunya dengan hangat. Keduanya masuk ke dalam rumah dengan akrab layaknya ibu dan anak kandung. Sedangkan Stefan? Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3327

    Olivia berkata, "Aku hanya mau bilang, kamu sekarang sudah setegang ini, nanti saat aku melahirkan, apakah kamu akan seperti Amelia, langsung mengemudi sendiri ke rumah sakit?" Stefan menjawab dengan serius, "Jangan bandingkan aku dengan Amelia. Aku nggak akan seperti itu. Memang aku pasti akan tegang, tapi nggak sampai lupa padamu. Aku akan menemanimu masuk ke ruang bersalin." "Kamu mau masuk ke ruang bersalin bersamaku?" "Iya, aku akan menemanimu. Nggak peduli kapan dan apa yang terjadi, aku harus ada di sisimu." Olivia tersenyum, senyumnya begitu manis. "Stefan, terima kasih. Terima kasih karena sangat mencintaiku dan memperlakukanku dengan begitu baik!"Stefan kembali mengoreksinya, "Panggil aku "Sayang". Aku suka mendengar kamu memanggilku begitu. Seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu karena mau melahirkan anak untukku. Kamu adalah pahlawan besar di keluarga kita." "Kita nggak perlu saling berterima kasih terus." Olivia tertawa kecil sambil menyandarkan dirinya ke p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3326

    Terutama sejak Olivia hamil, Stefan berharap bisa menemani istrinya selama 24 jam sehari. Namun, Olivia tidak mengizinkannya untuk terus menempel padanya. “Aku masih harus kerja,” katanya sambil tersenyum. Melihat istrinya yang sedang hamil tetap bekerja, Stefan merasa tidak enak jika dirinya sendiri bermalas-malasan. “Harus kerja juga, cari uang buat beli susu bayi,” katanya sambil bercanda. Russel bilang, bayinya nanti laki-laki. Kalau benar anak laki-laki, Stefan mulai berpikir tentang masa depannya. “Harus cari uang buat beli rumah, mobil, dan biaya menikah. Itu semua butuh banyak uang.” Namun, kemudian dia tersenyum lega. Sebagai pewaris keluarga Adhitama, dia memiliki kekayaan melimpah. “Bisa dibilang, aku kekurangan segalanya kecuali uang. Uangku cukup untuk anakku hidup nyaman seumur hidup. Kelak ada cucu dan cicit, harus tetap menjaga keluarga Adhitama sebagai keluarga terkaya di Mambera, dari generasi ke generasi.” “Nicho mulai kerja tahun depan, ya?” Olivia merasa s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3325

    "Olivia, mari kita kembali ke rumah lama sebentar dan beri tahu Nenek. Dia pasti ingin bertemu dengan para tetua itu," kata Stefan. Mereka adalah orang-orang dari masa yang sama. Di zamannya, Nenek adalah sosok yang cukup terkenal di Mambera. Kemungkinan besar, para tetua itu juga mengenal neneknya. Namun, memikirkan bahwa Olivia sudah bangun pagi-pagi, Stefan mengubah keputusannya. Dia berkata, "Kamu pulang saja untuk istirahat. Aku sendiri yang akan pergi ke rumah lama. Kalau Nenek ingin datang, aku akan mengantarnya ke sini." Olivia menjawab, "Aku nggak lelah. Aku akan menemanimu pergi." "Sudah lama kita nggak pulang ke sana. Akhir pekan ini, kita bawa Russel untuk menginap dua hari. Sekalian beri tahu keluarga, setelah libur musim dingin minggu depan, aku mau bawa Russel ke Kota Aldimo untuk bermain beberapa hari." Stefan dengan perhatian bertanya, "Apa kamu nggak akan merasa terlalu capek? Kalau lelah, sebaiknya istirahat saja, jangan memaksakan diri." Olivia menepuk ringan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status