Apa mereka pernah berpikir kalau mereka semua memiliki ikatan darah ketika menyakiti Olivia dan Odelina? Olivia adalah orang yang sangat lugas dan tegas. Dia akan membalas kebaikan seseorang dengan kebaikan dan akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Dia bukanlah orang suci yang tidak memiliki dosa. Dia tidak bisa terus tersenyum ketika orang-orang menindasnya. Olivia berdiri di depan meja rias dan penata rias terus merias wajahnya dengan teliti. Namun, Olivia merasa sangat mengantuk hari ini. “Tante,” panggil Russel yang berdiri di samping Olivia dan menyaksikan Dila merias wajah bibinya, tapi dia juga melihat Olivia yang hampir saja tertidur. Inilah alasan Odelina meminta Russel untuk mengawasi Olivia. Olivia bergegas membuka matanya setelah mendengar panggilan Russel.“Tante nggak boleh tidur. Sebentar lagi, Om Stefan akan datang,” ujar Russel. Dila si penata rias langsung tersenyum seraya berkata, “Saya sudah merias banyak pengantin dan baru kali ini ada orang yang tertidur
Kemudian Russel berkata dengan penuh rasa bangga, “Aku tahu kalau cabai punya manfaat yang sangat besar. Bahkan aku sampai tidak perlu memukul Tante agar Tante Olivia terbangun.”Olivia langsung mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Russel seraya berkata, “Russel, coba kamu keluar sebentar dan lihat apakah pamanmu sudah datang atau belum?”“Oke,” jawab Russel penuh semangat dan langsung menyetujuinya. Dia bergegas keluar kamar dan turun menuju lantai bawah. Di lantai bawah, semua orang sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Hanya Daniel yang duduk tanpa bisa banyak membantu. Dia mungkin akan menjadi pendamping pengantin pria terbaik kalau saja mobilitasnya tidak terhambat. Sekarang, dia hanya bisa duduk tanpa bisa melakukan banyak hal. Dia datang ke rumah ini karena ingin membantu Odelina. Dia juga akan ikut Stefan yang datang menjemput Olivia menuju Vila Permai. Daniel tiba-tiba melihat Russel yang menuruni tangga dan langsung merasa kalau ada yang bisa dia lakukan bersama Rus
Russel langsung berbalik ketika mendengar suara lembut Daniel. Dia tampak prihatin ketika melihat Daniel yang menghampirinya sendirian.“Om Daniel, kenapa Om ke sini sendirian? Aku masuk dulu untuk memanggil Om yang bisa membantumu di sini,” ujar Russel. Daniel datang ke rumah ini bersama para pengawalnya. Namun, Daniel menyuruh para pengawalnya untuk membantu Odelina karena keadaan di dalam rumah yang sangat sibuk. Lagi pula, Daniel juga tidak akan sembarangan berdiri dan berjalan, jadi dia tidak membutuhkan bantuan pengawalnya. Walaupun Daniel belum bisa berjalan layaknya orang normal, dia sudah bisa berdiri dan berjalan dua langkah ke depan tanpa bantuan siapa pun. “Kamu nggak perlu memanggil pengawalnya Om. Om Daniel bisa menjaga diri Om sendiri, kok,” ujar Daniel mencegah Russel memanggil pengawalnya. “Kalau begitu, aku yang akan menjaga Om Daniel. Mamaku memang memintaku untuk menjaga Tante Olivia agar nggak tidur. Tapi, sekarang Tante Olivia sudah nggak berani lagi tidur kare
Konvoi mobil pernikahan Stefan sudah mulai mendekat ke rumah Olivia dan Odelina. Mobil konvoi itu terdiri dari ratusan mobil mewah. Mereka semua berangkat dari Vila Permai sampai Haffa Residence. Konvoi ini menarik banyak perhatian orang-orang yang melihatnya. Ada banyak orang yang tidak segan untuk memotret konvoi mobil itu. Stefan secara khusus mengundang para awak media untuk meliput pernikahannya, sekalipun biasanya Stefan tidak terlalu suka dengan pemberitaan media. Awak media saat ini bertugas meliput dan memberitakan pernikahan dirinya dan Olivia guna memuaskan rasa penasaran khalayak ramai. Lagi pula, Stefan juga ingin sekali memberikan pernikahan yang megah dan mewah untuk istrinya tercinta. Pernikahannya tidak kalah megah dan meriah dibanding pernikahan Reiki dan Junia. Daniel buru-buru melepaskan Russel setelah melihat konvoi mobil Stefan sudah datang. Dia harus memberitahu Odelina dan yang lainnya secepat mungkin.Akhirnya, Daniel mengandalkan Russel dengan berkata, “Russ
Amelia bergegas mengambil ponselnya untuk memotret pemandangan konvoi mobil yang spektakuler itu. Pengiring pengantin lainnya juga ikut berjalan ke jendela dan memotret konvoi mobil Stefan. Amelia kembali menghampiri Olivia setelah dia selesai memotret konvoi mobil pernikahan Stefan lalu memperlihatkannya kepada Olivia. Olivia masih duduk di atas tempat tidur sambil terus tersenyum. “Kamu harus mengirimkannya ke WA-ku. Aku akan menyimpannya dan memandanginya di waktu luangku,” ujar Olivia. Peristiwa ini akan terasa sangat manis ketika Olivia mengenangnya di masa depan. Stefan melakukan apa yang sudah dijanjikannya kepada Olivia. Stefan membuat acara pernikahan mewah yang akan membuat semua perempuan merasa iri dengan hidup Olivia. Padahal semua perempuan di kota ini sudah merasa iri ketika Olivia menikah dengan Stefan. Olivia pasti sudah melakukan hal yang baik di kehidupannya yang sebelumnya. Oleh karena itu, Olivia bisa menikah dengan seseorang seperti Stefan yang memperlakukan O
“Olivia!” Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu dari luar. “Tidak mungkin secepat ini, kan!” seru orang-orang kaget. Seseorang buru-buru melihat ke luar jendela dan melihat konvoi mobil Stefan baru saja memasuki area rumah. Konvoi mobil itu sangatlah panjang. Walaupun halaman rumah Olivia dan Odelina sudah cukup luas, tetap saja tidak mampu untuk menampung ratusan mobil mewah yang dibawa oleh Stefan. Oleh karena itu, separuh mobil konvoi pernikahan terpaksa diparkir di luar area rumah. Jika dilihat dari atas, halaman rumah keluarga Hermanus tampak seperti pameran mobil mewah. Ada berbagai mobil mewah yang terparkir di sekitar area rumah mereka. Salah satunya adalah mobil mewah yang biasa Stefan gunakan sehari-hari. Mobil itu sekarang sudah didekorasi dengan indah dan terdapat tulisan “Hari Ini Kita Menikah” di bagian depan mobil. Stefan mengenakan jas hitam dengan tubuhnya yang tinggi dan wajah yang tampan. Stefan dahulu selalu memasang wajah serius dengan dikelilingi oleh b
Amelia membiarkan Russel untuk memimpin mereka hari ini, jadi dia pun berkata kepada Russel, “Om Stefan akan segera datang, jadi kamu tunggulah dia di luar dan jangan biarkan Om Stefan bisa menjemput Tante Olivia dengan mudahnya.”Russel terlihat bingung dengan perkataan Amelia. Dia tidak mengerti kenapa dia harus mencegah pamannya untuk menjemput Olivia. Dia mengangkat wajah kecilnya yang tampan lalu bertanya, “Om Stefan datang ke sini kan untuk menjemput Tante Olivia. Lalu kenapa aku nggak boleh membiarkannya menjemput tanteku? Aku kan juga masih harus mengikuti mereka ke pesta pernikahan.”Bukankah dia tidak bisa ikut dengan mereka ke pesta pernikahan kalau dia mencegah Stefan menjemput Olivia? Semua ini terasa sangat membingungkan bagi Russel. “Maksud Tante bukannya kamu nggak boleh membiarkan Om Stefan menjemput tantemu, tapi jangan sampai Om Stefan bisa menjemput dan membawa tantemu dengan mudahnya. Kita harus mempersulit Om Stefan agar dia tahu kalau betapa sulitnya dia untuk
“Berapa banyak yang kalian inginkan?” Russel sangat kooperatif karena dia sangat suka mengumpulkan amplop merah. Semakin banyak amplop merah yang dia kumpulkan, maka suasana akan semakin meriah. “Terima saja amplop itu sesuai keinginanmu.”“Aku nggak akan memenuhi tanganku ini dengan amplop merah sampai aku puas.”Amalia langsung tersenyum lalu berkata, “Russel, terserah kamu. Kamu terus saja cegah Om Stefan masuk. Kamu bisa memanggil Tante kalau kamu butuh bantuan.”Amelia langsung menutup pintu setelah melontarkan kata-katanya kepada Russel. Russel pun kembali menatap Stefan dengan tatapan tajam. “Om Stefan, aku akan menerima amplop sebanyak mungkin sampai aku puas. Setelah itu, baru aku akan mengizinkan Om untuk masuk dan menjemput Tante Olivia,” ujar Russel. Stefan berjalan ke depan lalu memberikan dua amplop lagi kepada Russel. Russel dengan cepat mengambilnya dengan penuh semangat. “Russel, Om Stefan harus segera menjemput Tante Olivia. Lagi pula, Russel kan juga menjadi pem