Share

Bab 1649

Penulis: Anggur
Yogi melihat Amelia berbeda dari gosip yang beredar. Dia tidak ingin berlama-lama, segera pamit, “Kakak, kakak ipar, aku pulang dulu, ya.”

“Nggak mau duduk dulu lagi? Makan malam dulu sebelum pulang lah,” tawar Olivia.

Yogi tersenyum, “Aku jarang makan malam. Makan sekali saja butuh waktu lama biar badannya tetap bagus. Hehe. Kak Oliv, aku ‘kan masing lajang, penampilan masih sangat penting.”

Olivia juga tersenyum, “Kamu sama saja seperti kakakmu. Dia juga bilang pengin jaga badan, nggak mau makan malam.”

Olivia tidak memaksa Yogi. Dia membiarkan Stefan mengantar sepupunya keluar.

“Oliv, pinjamin aku mobil, dong. Aku nggak nginap di sini, deh” kata Amelia yang awalnya ingin menginap, tapi sekarang berubah pikiran dan memutuskan meminjam mobil untuk kembali ke rumahnya.

“Menginap di sini saja dulu semalam,” tawar Olivia.

“Nggak, ah. Kalau aku menginap, wajah Stefan akan lebih hitam dari pantat panci pasti,” jawab Amelia bercanda.

Suami sepupunya itu adalah pria yang sangat posesi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
sri rejeki
apa yg dibisikkan olivia shg stefan semangat ya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1650

    Jonas berangkat ke kota Aldimo pada sore hari keesokan harinya. Hanya dua hari setelah dia tiba di kota Aldimo, Mulan melahirkan. Mulan melahirkan sepasang bayi kembar siam, laki-laki dan perempuan. Jonas langsung menelepon Amelia untuk berbagi kegembiraannya. Ini bukan pertama kalinya dia menjadi paman, tapi kali ini berbeda. Sebelumnya, dia adalah paman dari pihak ayah. Kali ini, dia adalah paman kandung.Saat Amelia menerima panggilan Jonas, dia masih tinggal di rumah yang terdaftar atas namanya dan belum kembali ke rumah besar keluarga Sanjaya. Yuna mengetahui bahwa putrinya tinggal di rumahnya sendiri melalui Olivia, tetapi tidak menghubungi putrinya terlebih dahulu. Mereka seolah-olah sedang dalam perang dingin. Yuna merasa tidak bersalah. Dia menganggap Amelia tidak tahu sikon, tidak patuh, dan tidak mendengarkan nasihatnya. Amelia, di sisi lain, berpikir bahwa ibunya terlalu keras kepala. Padahal, Jonas sudah mengatur semuanya dengan sempurna, tapi Yuna tetap bersikeras

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1651

    "Aku juga tetap harus kembali, banyak hal yang perlu diurus di perusahaan," kata Jonas dengan lega, tapi dia tetap memutuskan untuk kembali ke Mambera sore itu. Banyak hal di perusahaan yang memang harus diurus. Alasan utamanya masih tetap agar bisa dekat dengan Amelia di Mambera. "Jam berapa kamu sampainya? Mau dijemput di bandara nggak?" tanya Amelia. Biasanya, Jonas ke kota Aldimo dengan pesawat pribadi, kecuali jika pesawat pribadinya sedang digunakan oleh saudaranya, baru dia akan memesan tiket penerbangan komersial. Mendengar Amelia menawarkan diri untuk menjemput, Jonas segera memutuskan untuk tidak menggunakan pesawat pribadinya. "Nanti aku screenshoot tiket penerbanganku kalau sudah pesan, ya," jawab Jonas. "Oke, entar kita makan malam sama-sama," ucap Amelia. Jonas merasa sangat bahagia, "Oke." "Aku kerja dulu, ya," kata Amelia. Jonas dengan tidak rela berkata, "Ya sudah, jaga kesehatan, jangan terlalu capek. Kalau kamu butuh bantuan, bilang saja sama aku, ya." "Iya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1652

    Yolanda sekarang lebih santai tentang pernikahan Jonas, putra bungsunya, sejak tahu Jonas sudah punya seseorang di hati. Jonas memang jarang berbagi soal perasaan pribadinya dengan orang tuanya. Dia lebih sering berbicara dengan kakaknya. Yolanda sendiri pun mengetahui soal Amelia, pujaan hati Jonas, dari Yose, anak sulungnya.Yolanda sudah pernah melihat foto Amelia dan mendengar cerita tentang kepribadian Amelia dari Yose dan Mulan. Dia sangat terkesan dengan Amelia, putri keluarga Sanjaya itu. Namun, mengingat Jonas belum berhasil menaklukkan hati Amelia, Yolanda tidak mau serta merta mendatangi gadis itu, khawatir akan membuat Amelia kaget.Wajah Jonas sedikit memerah saat dia dengan jujur mengakui, “Beberapa hari ini meski badanku rumah, pikiranku melayang ke Mambera, Ma.” Jonas terus memikirkan Amelia. Jonas akhirnya tahu apa itu yang biasa dibilang orang: “Rindu yang begitu dalam”.Yolanda tertawa terbahak-bahak, menepuk bahu putranya dan berkata, “Jonas, semangat, ya! Mama

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1653

    "Rumah ini sepi banget, sih. Seharusnya ada dua atau tiga orang yang tinggal di sini untuk jagain rumah, biar kerasa ada sedikit kehidupan." Keluarga Sanjaya biasanya mengatur orang untuk membersihkan rumah itu setiap dua hari sekali, tapi tidak ada yang tinggal di sana. Amelia lebih suka tinggal sendiri, bebas tanpa ada yang mengganggu."Aku lebih suka begini, Ma," jawab Amelia.Yuna melirik putrinya, tidak melanjutkan topik itu. "Mama malam ini harus menghadiri acara amal. Kamu temani Mama, ya." "Ih, Mama ‘kan tahu aku nggak suka ke pesta. Mama ajak Oliv atau Kak Odelina saja."Yuna mencubit Amelia lagi, "Kamu sekarang ‘kan pebisnis. Pebisnis itu harus pandai bergaul. Kalau nggak mau bersosialisasi, mau berbisnis gimana, coba? Di Mambera mungkin kamu bisa berbisnis karena orang menghormati keluarga besarmu. Untung saja binis sayurmu oke, nggak bikin orang lain komentar ini itu, Tapi di kota lain, memangnya siapa yang mengenal Amelia Sanjaya?""Mama bawa kamu ke pesta untuk buka j

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1654

    “Oliv, aku ‘kan baru saja hamil. Masih ada delapan atau sembilan bulan lagi sebelum melahirkan. Bayangin Reiki memperlakukanku seperti sapi peliharaan tuh bikin sakit kepala, tahu.” Olivia tertawa, “Kamu ini. Nggak bersyukur.” Junia berkata, “Suatu hari nanti aku akan bilang hal yang sama sama kamu.”Olivia kembali bersama Russel. Russel menyapa Junia, kemudian duduk sendiri di kursi. Junia mengelus pipi kecil Russel, “Yah, meski pas hamil diatur-atur sampai nggak punya kebebasan, tapi kalau melahirkan bayi seimut Russel, nggak apa-apa, sih.”“Tante Junia, apa di perut Tante ada adik laki-laki?” tanya Russel dengan polos. Mendengar itu, Junia dan Olivia bertukar pandang, lalu Junia berkata kepada Russel, “Russel, bukannya di perut Tante Junia adanya adik perempuan?” Junia berharap mendapatkan seorang putri. Russel dengan polosnya berkata, “Aku nggak tahu.” Pertanyaan Russel barusan adalah insting yang muncul spontan. “Baru hamil, mana bisa tahu apa laki-laki atau perempuan,” k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1655

    “Kamu mau pulang siap-siap?” Junia bertanya pada Olivia, setelah mengeluh panjang.Olivia menjawab, “Aku harus antar Russel pulang dulu, dia bilang kangen sama aku pas pulang sekolah hari ini, jadi Dimas antar dia ke sini.” Olivia harus menemani suaminya ke acara amal malam ini. Tidak akan nyaman membawa Russel.“Ya sudah, sana. Aku saja yang urus toko. Sudah lama aku nggak duduk di sini. Tau deh, anak-anak nakal itu masih ingat sama aku atau nggak.” Bagi Junia, para siswa itu adalah anak-anak nakal. “Kamu di sini jaga toko? Perlu bilang sama Pak Reiki, nggak?” Junia menjawab, “Nggak perlu, lah. Toh dia pasti sudah tahu. Lagipula, lihat saja barisan pengawal di luar sana, kalau aku nggak bilang pun, mereka pasti akan kasih tahu. Kan cuma jaga toko. Reiki nggak akan keberatan. Cuma duduk sama terima duit doang.”Olivia tertawa, “Oke, deh. Aku antar Russel pulang, ya.” “Oke.”Setelah Olivia meninggalkan toko buku, Junia segera masuk ke dapur, mencari es krim di kulkas, tapi tidak me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1656

    Mereka tahu Junia adalah orang yang tidak suka memamerkan status, jadi ketika dia mengatakan ingin mentraktir mereka es krim, maka itu benar-benar dari hati. Bahkan jika Reiki tahu pun, dia tidak akan berkata apa-apa. Boy pergi ke toko yang Junia sebutkan untuk membeli es krim. Setelah Boy pergi membeli es krim, Junia kembali ke dalam toko menunggu. Junia berharap dirinya bisa makan es krim, menunggu dengan senang.Tidak lama kemudian, Boy kembali. Dia masuk ke toko dengan tangan kosong dan mengembalikan uang kembaliannya kepada Junia. “Es krimnya mana?” tanya Junia dengan heran. Mungkinkah toko Pak Ratno tidak jual es krim? Tidak mungkin! Junia sering melihat ada es krim di freezer toko itu. “Sudah dibeli, saya bagi-bagikan sama yang lain. Ini uang kembaliannya saya kembalikan. Terima kasih sudah mentraktir kami es krim, ya, Non.” Boy mengembalikan uang sambil mengucapkan terima kasih. Memang sangat menyenangkan makan es krim saat cuaca panas.Junia menerima uang sambil bertan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1657

    Russel memanggil lagi, "Tante Rosa!" Kali ini suaranya sangat keras. Rosalina terperanjat. Dia sedikit panik, sambil meraih tangan Russel. Setelah menyentuhnya, Rosalina tersenyum lembut, "Russel datang, ya. Kamu datang sama Mama?"Odelina juga sesekali datang ke Spring Blossom untuk membeli beberapa pot bunga untuk dirawat. Mungkin karena tidak punya waktu untuk merawat, bunga-bunga Odelina selalu mati. Setiap kali bunganya mati, dia akan membeli beberapa pot lagi dan sekaligus meminta saran Rosa tentang cara merawat bunga."Aku sama Tante," jawab Russel. "Tante Rosa, setelah aku sama Tante masuk, kok Tante Rosa nggak sadar, sih? Aku panggil tadi, tapi Tante Rosa nggak jawab."Rosalina meminta maaf, "Maaf, Russel. Tante Rosa lagi mikirin sesuatu tadi. Tante lagi tenggelam dalam pikiran sampai nggak dengar langkah kaki kalian."Rosalina menoleh ke Olivia, "Olivia, kamu datang. Kok tumben ada waktu hari ini?""Aku mau menghadiri jamuan makan malam amal sama Stefan malam ini. Aku tu

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3319

    Tahun lalu, Setya baru saja kembali dari gerbang kematian. Setelah mendengar perkataan Panca, Setya pun berusaha menenangkan dirinya. Dia menganggukkan kepala kepada teman-temannya, lalu berkata kepada yuna, “Non Yuna, aku akan berusaha tetap hidup. Sampai kalian membalaskan dendam orang tuamu, agar Bu Patricia terima hukuman atas perbuatannya. Kalau nggak, aku nggak bisa mati dengan tenang.”“Ini juga salahku. Selama bertahun-tahun, aku nggak bisa membalaskan dendam orang tuamu. Aku juga nggak bisa temukan keberadaan kamu dan adikmu.”Kalau saja Setya menemukan Yuna dan Reni lebih awal, Reni tidak akan meninggal secepat ini. Setya gagal melindungi kepala keluarga Gatara sebelumnya, juga gagal melindungi kedua putri kepala keluarga Gatara sebelumnya. Setya merasa sangat bersalah.Setya yang telah menjalani pelatihan khusus menjadi asisten terpercaya kepala keluarga Gatara. Dia telah melakukan banyak hal untuk kepala keluarga Gatara. Namun pada akhirnya, dia gagal melaksanakan dua hal t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3318

    Yuna memanggil pria itu Setya, adik Yuna juga ikut memanggilnya dengan nama itu. Setiap kali Yuna dan adiknya memanggil Setya, pria itu selalu menjawab sambil tersenyum.Dalam ingatan Yuna yang samar-samar, orang tuanya dan Setya sangat sibuk. Namun, kesehatan ibunya kurang baik, jadi ibunya sering meminta bibinya yang tidak lain adalah Patricia untuk melakukan sesuatu.Sekarang kalau dipikir-pikir, justru karena ibunya Yuna sakit. Jadi ibunya Yuna mau tidak mau sering minta Patricia mengurus perusahaan dan urusan keluarga, sehingga timbul keinginan di dalam hati Patricia untuk merebut kekuasaan.Patricia pasti merasa dia telah berbuat banyak, tapi semua orang tetap berpihak pada ibu Yuna. Oleh karena itu, Patricia ingin mengambil alih. Karena dia mengira hanya dengan menjadi kepala keluarga, semua orang akan sepenuhnya berpihak padanya.“Huh ....”Syuna memanggil Sety, Setya menghela napas sambil menahan air matanya. Keduanya sama-sama tidak memiliki kesan mendalam terhadap satu sama

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3317

    Stefan tertawa pelan. “Oke, asal kamu nggak berebut dengan tantemu untuk dapat perhatian, sebenarnya kamu akan merasa sangat bahagia. Ada begitu banyak orang yang sayang sama kamu. Cepat gosok gigi dan cuci muka. Habis itu ambil tasmu dan turun untuk sarapan dulu. Nanti om sopir yang antar kamu ke sekolah. Om dan tantemu ada urusan, nggak bisa antar kamu.”Russel memanyunkan bibir lagi. Namun pada akhirnya, dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia pun pergi mencuci muka dan menggosok gigi dengan tenang. Sedangkan Stefan kembali ke kamarnya untuk membangunkan Olivia. Dia memberitahu Olivia kalau Dokter Panca membawa asisten nenek Olivia ke rumah keluarga Sanjaya.Olivia langsung bangun dan mandi secepatnya. Selesai ganti baju, dia bergegas turun bersama suaminya. Di sisi lain, Aksa juga telah membangunkan orang tuanya. Begitu mengetahui kedatangan para pria tua dan salah satu di antaranya adalah guru Kellin, Yuna langsung keluar dari kamar. Namun, suaminya segera menghentikannya.“Yuna, k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3316

    Mereka berdua sedang bertelepon, tapi Stefan malah bilang kalau dia tidak bicara dengan Aksa. Karena Aksa tahu Stefan pasti sedang mengurus Russel, Aksa pun tidak marah.“Oke, kamu bisa bicara sekarang.” Stefan akhirnya bicara dengan Aksa.Kalau bukan karena tahu Olivia masih tidur saat ini, Aksa sungguh tidak ingin menelepon Stefan. Dengar saja nada bicara Stefan, sangat menjengkelkan, bukan? Seolah-olah Aksa akan melapor ke Stefan saja.Aksa pun berkata sambil menahan amarahnya, “Dokter Panca bawa asisten nenekku datang ke sini. Selain mereka berdua, ada beberapa pak tua lainnya. Mereka mungkin para master yang menguasai dunia beberapa puluh tahun yang lalu. Kamu bilang sama Olivia. Kalau kamu bisa datang, kamu temani Olivia datang ke sini sebentar.”“Dokter Panca?” Stefan spontan mengerutkan kening. “Kamu yakin orang itu Dokter Panca?”“Aku nggak yakin. Makanya aku suruh Jonas datang. Jonas pernah bertemu dengannya. Tapi aku rasa mereka nggak akan berbohong. Nggak akan ada yang bera

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status