Share

Bab 1368

Author: Anggur
Olivia tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya setelah mendapatkan hasil tersebut. Dia jadi berpikir padahal sudah cukup lama dia berhubungan intim dengan Stefan, tapi entah mengapa masih belum ada tanda-tanda kedatangan seorang anak. Karena sudah di rumah sakit, dia ingin melakukan pemeriksaan kesuburan. Akan tetapi Stefan keberatan. Dia merasa mereka berdua sehat-sehat saja dan tidak mungkin ada masalah. Mungkin memang belum waktunya saja memiliki anak.

“Kan sudah sampai di sini juga, sekalian saja kita periksa nggak ada salahnya. Gimana kalau ternyata kesuburan kita ada masalah? Kalau kita periksa lebih awal, kita jadi tahu dan bisa cepat diobati,” bujuk Olivia.

“Aku ngerasa badanku sehat-sehat saja. Setiap setengah tahun sekali aku pasti full body check up, dan nggak pernah ada masalah, tuh. Badan kamu juga sehat-sehat saja. Bahkan masuk angin saja jarang. Nggak usah periksa, lah. Mungkin memang belum waktunya saja.”

“Banyak orang yang kelihatannya sehat-sehat saja, tapi beg
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1369

    Para pengawal mendatangi Olivia dan bertanya padanya, “Non Olivia nggak apa-apa?”Olivia menghela napas panjang dan berusaha menenangkan dirinya.“Aku nggak apa-apa,” sahut Olivia. Dia melihat hasil tes urin yang ada di tangannya itu, memasukkannya ke dalam saku celana dan pergi. Para pengawal mengikuti Olivia di belakang sampai ke tempat parkir. Para pengawal juga dalam hati berharap semoga majikan mereka sedang menunggu di parkiran. Stefan memang memiliki temperamen yang buruk. Setiap kali dia bertengkar dengan Olivia, dia selalu saja mengatakan hal-hal yang menyakitkan, tapi sebenarnya Stefan tidak ada maksud untuk itu.Namun sayang … mereka harus merasa kecewa. Ketika mereka menemani Olivia berjalan sampai ke parkiran, mobil Stefan sudah tidak ada. Hanya ada dua mobil pengawal saja yang tersisa di sana.“Mana kunci mobilnya?”Salah seorang pengawal mengambil kunci mobil dan memberikannya kepada Olivia, meski merasa sedikit ragu.“Kalian nggak usah ikutin aku,” kata Olivia seraya me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1370

    “Pak, Bu, Den Stefan sudah pulang?”“Ngapain dia pulang? Olivia juga pulang bareng sama dia?” tanya Handi.“Cuma ada dua mobil. Den Stefan nyetir sendiri, terus di belakang ada mobil pengawalnya. Kayaknya Non Olivia nggak ikut.”Handi mendengus sebagai bentuk jawaban dan memberikan perintah, “Suruh koki masak lebih banyak.”Si pelayan langsung pergi ke dapur setelah mendapatkan mandat dari sang majikan, sedangkan Handi sendiri kembali menghadapi istrinya, “Gimana? Sudah ketemu cara untuk lepas dari kepunganku? Kalau belum, aku pergi dulu.”“Kasih aku waktu untuk mikir sebentar, jangan berisik. Aku pasti bisa ketemu caranya. Oh ya, tadi Bi Yona bilang apa? Stefan sudah pulang? Memangnya dia ada waktu kosong untuk pulang?” tanya Dewi.“Siapa yang tahu? Sejak punya istri, dia jadi jarang pulang kemari. Pulang juga paling cuma sebentar, habis itu langsung pergi lagi. Tempat ini sudah kayak bukan rumah dia saja rasanya.”“Stefan pernah bilang dia nganggap kamu sebagai panutan. Kamunya giman

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1371

    “Nenek kamu pernah bilang, siapa pun yang bisa ngelahirin anak cewek bakal dikasih satu triliun dari dana keluarga sebagai hadiah. Aku sama mama kamu juga bakal kasih hadiah. Jumlahnya masing-masing memang nggak setinggi ya nenek kamu kasih, tapi kalau dijumlahin, hampir mendekati,” kata Handi.Entah sudah ada berapa banyak harta pribadi yang Handi dan Dewi kumpulkan selama ini, tapi yang pasti satu triliun tidak seberapa bagi mereka.“Sampai sekarang masih belum ada orang yang dapat satu triliun itu, lho. Makanya, Stefan, kamu sama Olivia harus berjuang, ya.”Dewi pun menambahi, “Kalau kamu bisa kasih Mama cucu cewek, Mama bakal kasih sebagian dari koleksi perhiasan Mama.”Setelah kedua orang tuanya selesai berbicara, barulah giliran Stefan yang berbicara, “Hasil tes urin bilang negatif.”“Negatif?” sahut Handi sambil melihat senyuman istrinya yang seketika menegang, lalu dia kembali berkata, “Nggak apa-apa. Kalian masih muda, baru juga setengah tahun menikah. Resepsi pernikahannya sa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1372

    “… aku juga nggak ngomong apa-apa yang bikin dia sakit hati. Aku cuma langsung pergi saja, masa dia sampai nangis?”“Kalau Olivia yang pergi duluan ninggalin kamu sendiri di rumah sakit. Apa yang kamu rasain?” tanya Dewi.Putra sulungnya yang satu ini memang paling tidak bisa mengatasi emosinya sendiri. Tak heran ibunya Olivia memaksa Stefan menikahi Olivia sebagai bentuk balas budi. Dengan sifat Stefan yang mudah marah itu, jika dia menikah dengan wanita lain pasti sudah terjadi perang dingin.“Nggak bareng aku juga dia bisa pulang sendiri. Dia kan tahu jalan. Pokoknya aku sudah bilang aku nggak mau periksa. Dia bilang aku takut sama dokter, padahal aku sudah bilang berkali-kali aku sehat-sehat saja, tapi dia masih nggak percaya. Kehamilan kan bukan sesuatu yang bisa datang begitu saja kapan pun kita mau. Kalau nggak bisa hamil, ya sudah. Aku menikah sama dia juga belum lama. Kalau sudah sepuluh tahun menikah masih belum punya anak, baru wajib periksa.”“Kalau mau tunggu sampai sepulu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1373

    “Papa Mama juga berharap bisa gendong cucu?”“Mama mau cucu, tapi Mama nggak pernah maksa kamu ataupun Olivia untuk hamil. Kamu jangan nanti malah nyalahin Mama,” kata Dewi.“Tapi Olivia pasti ngerasa tertekan.”“Kamu harus bilang ke dia, ngelahirin anak itu nggak bisa dipaksa. Papa Mama nggak pernah masa kalian untuk cepat punya anak. Justru makin dipaksa, makin susah hamil nanti. Kalian berdua kan masih baru menikah, nggak masalah. Kalau sudah tiga tahun tapi masih belum bisa hamil juga, baru wajib periksa kesehatan.”“Justru itu. Aku juga sudah bilang ke Olivia nggak usah periksa. Dia sendiri yang merasa tertekan. Aku sudah bilang ke dia bakal ngajak pergi jalan-jalan sehabis datang ke pesta pertunangannya Reiki sama Junia.”“Ya sudah, itu urusan kalian berdua sebagai suami istri. Kalian selesaikan saja sendiri. Mama janji dalam sepuluh tahun ke depan nggak akan nagih cucu. Mau punya anak atau nggak, itu terserah kalian.”“Makasih, Ma.”“Makasih apaan? Cepat pulang sana minta maaf

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1374

    Junia sekeluarga juga baru saja selesai makan malam pada saat itu. Karena suasana hati Olivia yang sedang kurang baik, sesudah makan Junia menemani dia jalan-jalan di sekitar rumahnya.“Liv, kalau nggak salah mertua kamu nggak pernah mendesak kamu untuk punya anak, ‘kan? Kamu jangan malah membebani diri sendiri.”Junia sudah menjadi saksi dari kisah cinta antara Olivia dengan Stefan, dan dia tidak pernah sekali pun mendengar keluarganya Stefan ingin cepat mempunyai cucu.“Mereka memang nggak mendesak, tapi aku yang khawatir sama diri sendiri karena masih belum hamil sampai sekarang. Nggak ada orang yang mendesak aku, memang pada dasarnya aku sendiri yang bikin stress. Jangankan keluarga kaya macam keluarganya Stefan. Keluarga yang biasa saja juga pasti bakal khawatir sudah menikah begitu lama tapi masih belum punya anak.”Junia menyadari di sekitarnya juga banyak orang yang langsung hamil tak lama setelah menikah, bahkan di zaman sekarang lebih banyak orang yang hamil dulu baru menikah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1375

    “Ring ….”Tiba-tiba ponselnya Junia berdering.“Dari Reiki. Kayaknya Stefan minta bantuan sama Reiki. Tadi dia tanya kamu ada di mana,” ujar Junia.“Nanya juga nggak ada gunanya. Memangnya dia doang yang bisa marah-marah? Aku juga bisa.”Junia mendukung Olivia, dia merasa apa yang Olivia katakan itu benar. Olivia adalah orang yang percaya diri dan periang, tapi sekarang dia jadi khawatir dirinya tidak bisa hamil. Tekanan semacam ini tidak lain karena adanya tuntutan dari Stefan.“Kring ….”Ponsel Junia masih terus berbunyi, maka itu akhirnya Junia pun mengangkatnya.“Junia, kamu lagi sibuk? Nggak kangen sama aku? Kok lama banget baru diangkat teleponnya? Aku kangen banget sama kamu, nih. Kalau tadi kamu masih nggak angkat, aku langsung datang ke rumahmu.”Reiki berkata disertai dengan nada bergurau, yang mana itu adalah kata-kata yang paling menyentuh hati Junia. Hubungan mereka berdua begitu mulus karena temperamen mereka berdua saling melengkapi satu sama lain. Sejak pertama kali be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1376

    “Kamu nggak meriksa?”“Nggak, aku nggak meriksa. Kamu bilang sama aku kalau kamu nggak suka aku pegang kendali atas semuanya dan kamu jadi pihak yang nggak tahu apa-apa. Makanya aku nggak mau bergerak dulu kalau ada suatu hal yang melibatkanmu. Aku cuma nebak saja kalau Olivia ada sama kamu. Lagi pula kalian berdua kan sahabat dekat, jadi dia pasti akan bilang apa pun yang ada di pikirannya sama kamu,” ujar Reiki cepat. “Olivia memang nginap di rumahku. Kamu bilang saja sama Pak Stefan kalau untuk sementara Olivia akan nginap di sini dan nggak akan pulang,” balas Junia.Reiki mengangguk seraya berkata, “Oke, nanti aku akan bilang sama Stefan. Sayang, apa ada lagi yang mau kamu omongin sama aku?”“Jadikan atasanmu sebagai pelajaran dan jangan tiru dia,” jawab Junia.Reiki langsung tersenyum lalu berkata, “Tenang saja, aku selalu jadiin dia contoh negatif. Aku nggak akan melakukan apa pun yang dilakukan Stefan yang bisa buat Olivia marah.”“Kamu benar-benar membuatku tenang. Aku cinta k

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3306

    “Nenek yang pilih dia sebagai calon istriku. Lagi pula aku nggak seperti Kak Samuel, ada perempuan lain yang dia sukai. Yohanna pasti akan jadi istriku. Tentu saja aku akan lindungi dia. Nenek pilihkan istri yang pandai makan untukku karena aku suka masak. Istriku suka makan, jadi sangat cocok, kan? Kalau nggak ada yang bisa bantu cari kekurangan dari masakanku, gimana aku bisa maju?” kata Ronny.Stefan tertawa pelan. “Masuk akal juga. Nenek mungkin juga berpikir seperti itu. Makanya dia carikan perempuan yang sangat pilih-pilih makanan untukmu. Dia dinas ke luar kota tapi bawa kamu. Itu artinya dia cukup percaya padamu. Jaga dia baik-baik. Biar dia lihat kebaikanmu. Nanti kamu bisa dekati dia dengan lebih mulus.”“Aku hanya urus makanannya tiga kali sehari. Yang lain nggak perlu aku urus. Nggak perlu buru-buru. Baru kenal beberapa hari. Aku bahkan belum merasakan apa-apa.”Ronny tidak jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Yohanna. Dia hanya tahu kalau neneknya telah memilih Yohann

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3305

    Ronny kembali ke kamar yang dia tempati, dua pengawal pria sedang satu mandi, satu lagi sedang menonton TV. Ronny hanya menyapa mereka, kemudian masuk ke kamarnya sendiri. Setibanya di Doha, dia tidak perlu lagi berada di sisi Yohanna, jadi kamarnya sudah selesai dibereskan. Lelaki itu hanya perlu menunggu untuk mandi. Melihat waktu sudah tengah malam, Ronny mengirim pesan di grup keluarga, "Saudara-saudara, ada yang belum tidur? Temani aku mengobrol sebentar." Tidak lama kemudian, kakaknya, Stefan, merespon di grup, "Kalau mau ngobrol, personal saja, jangan di grup, nanti mengganggu istirahat para orang tua dan kakak iparmu." Olivia biasanya tidur sekitar jam 10 malam. Ronny pun mengirim pesan pribadi kepada kakaknya. Dia mengirim pesan suara, karena tahu kakaknya tidak suka mengetik, dia merasa mengetik terlalu lama. "Kakak, masih belum tidur? Masih ada pertemuan sampai semalam ini?" Ronny bertanya dengan perhatian. "Kamu juga belum tidur? Menunggu untuk masak buat majikanm

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3304

    Meskipun hanya makanan ringan yang sederhana, tampilannya saja sudah cukup menggugah selera. Yohanna belum makan malam, hanya memakan beberapa camilan sebagai pengganjal perut, jadi saat ini dia sudah merasa lapar."Apakah kamu sudah makan?" Yohanna bertanya kepada Ronny sambil makan.Meskipun Ronny adalah kokinya, karena dia tahu lelaki itu ada usaha sendiri juga, sehingga Yohanna sedikit menghargai Ronny. Dia merasa lelaki itu sudah cukup sukses dalam kariernya, dan masih terus belajar. Demi masakan, dia bahkan rela menurunkan jabatannya sebagai bos dan datang jauh-jauh untuk menjadi kokinya. Selain itu, dia juga bisa cepat beradaptasi dengan peran koki, dan selalu sopan terhadap dirinya. Yohanna bisa mengatakan bahwa Ronny pasti akan lebih sukses di masa depan. Potensi pria ini tidak terduga. Itulah sebabnya dia sering menggoda adiknya, bahwa jika adiknya benar-benar menyukai Ronny, dia akan senang untuk menjodohkan mereka. Ronny benar-benar sangat luar biasa dan tampan. Bersam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3303

    Orang-orang Rosalina belum tentu orang suruhannya keluarga Adhitama, tetapi jika mereka benar-benar menyentuh anak buah Rosalina, maka dugaan perempuan itu akan terbukti. Karena saat ini, Giselle tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi orang-orang yang diatur oleh Rosalina.Giselle berkata, "Baiklah, kalau begitu setelah kalian mengalihkan perhatian mereka, datanglah menjemputku."Dengan sangat terpaksa, perempuan itu berpura-pura lupa membawa dompet, lalu berbalik masuk ke dalam. Dia menunggu pemberitahuan dari pengawal bahwa dia bisa pergi, baru kemudian dia akan pergi.Dua mobil melaju memasuki tempat parkir Hotel Doha di malam hari. Tidak lama kemudian, sekelompok orang naik lift langsung ke lantai atas. Sampai di lantai atas, pintu lift terbuka, Yohanna keluar dari lift dikelilingi oleh para pengawal. Dua pengawal wanita mengikuti di belakangnya.Saat hampir sampai di depan pintu kamar, dua pengawal pria berhenti, sementara dua pengawal wanita menemani Yohanna hingga ke depan pi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3302

    Menurut Jordan, orang tua mereka sebenarnya paling menyayangi Giselle. Namun, mereka memindahkan semua harta keluarga atas namanya setelah dia menceritakan kebiasaan boros perempuan itu dan bagaimana kedua bibi mereka mengincar Giselle untuk dimanfaatkan. Orang tua mereka hanya ingin melindungi harta keluarga agar tidak habis sia-sia. “Kak Giselle sekarang hanya masih mau berhubungan denganmu sebagai adik. Kalau kamu terus menyebut-nyebut mereka di depanku, terus-menerus menguliahi aku, atau selalu bertengkar denganku, aku mungkin bahkan nggak akan mau berhubungan lagi denganmu. Aku sudah berada di posisi terburuk saat ini,” kata Giselle. Dia sekarang sudah menjalin hubungan dengan Lota dan punya banyak uang untuk dihabiskan. Selama dia melakukan pekerjaannya dengan baik untuk lelaki tua itu, meski suatu saat nanti Lota tidak lagi mendukungnya, dia sudah menyimpan cukup banyak uang. Keluarga seperti ini, kalau pun tidak ada hubungan lagi, dia tidak peduli. Jordan merasa Kakak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3301

    "Aku sudah kirim uang ke kamu, Kakak harus gunakan uang itu untuk beli makanan bergizi dan memulihkan tubuh," ujar Jordan, yang masih merasa kasihan pada Kakak Keduanya. Namun, dia tidak bisa memberikan terlalu banyak uang. Kakaknya ini terlalu boros, dan kurang bijak serta mudah dipengaruhi oleh kedua bibinya. Dia hanya bisa mengontrol pengeluaran kakaknya dengan tidak memberikan uang terlalu banyak, meskipun kakaknya memarahinya, dia tetap tidak akan memberikan lebih. Orang tua mereka juga sudah berpesan agar tidak memberikan terlalu banyak uang pada Kakak Kedua. Mereka lebih memahami sifat Kakak Kedua dibandingkan dirinya. "Aku tahu, aku ini juga sayang pada tubuhku sendiri," jawab Giselle dengan nada tidak sabar. "Kalau begitu, traktir aku makan enak." "Kakak mau makan di mana?" tanya Jordan. "Kamu ini adik ipar dari keluarga Adhitama. Ajak aku makan di Mambera Hotel, apa mereka akan membebaskan biaya untukmu?" Jordan menjawab, "Aku nggaj nay minta sama Kak Calvin. Ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3300

    Mengatakan bahwa dia bukan orang baik, apakah mereka adalah orang baik? Kalau Rosalina orang baik, dia seharusnya berbesar hati, tidak mempermasalahkan masa lalu, dan memberikan semua warisan orang tua kepada dia. Barulah itu disebut orang baik. "Kak Giselle, aku nggak bermaksud seperti itu, aku nggak pernah berpikir begitu. Dalam hatiku, Kakak dan Kak Rosalina sama-sama saudaraku. Aku hanya merasa Kak Giselle sekarang harus belajar mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri, memahami situasi dan bertindak sesuai kondisi." "Kita nggak bisa terus hidup di bawah perlindungan orang tua. Sekarang Papa dan Mama nggak bisa membantu kita lagi, kita harus bergantung pada diri sendiri." "Kak Rosalina juga nggak seburuk yang Kakak pikirkan. Kalau dia benar-benar kejam, Kakak nggak akan bisa duduk di sini memakinya." "Kak Rosalina juga nggak merebut harta kita. Dia hanya mengambil kembali warisan yang ditinggalkan oleh Paman untuknya. Menurut hukum, harta yang atas nama Ibu juga harus dib

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3299

    Giselle menepuk-nepuk wajahnya dan berkata, "Aku bahkan nggak pakai riasan, oh, sekarang aku bahkan nggak punya uang untuk beli kosmetik." Dia masih dalam masa pemulihan setelah melahirkan dan meskipun pengasuh bulanan membuatkan makanan bergizi setiap hari, tubuhnya belum sepenuhnya pulih dalam waktu beberapa hari ini. Jordan memandangi kakaknya beberapa saat, lalu berkata, "Kak Giselle masih muda, baru berusia dua puluhan. Meski tanpa kosmetik, Kakak sudah cantik alami." Adiknya ini sepertinya memang tipikal laki-laki polos. Sebagus apa pun dia masih muda, dia tetap butuh kosmetik dan produk perawatan kulit. Dulu, saat orang tua mereka masih ada, semua produk perawatan kulit yang dia gunakan adalah merek paling mahal. Jika sehari saja tidak memakainya, dia merasa tidak nyaman. "Kak Giselle, sudah makan belum?" tanya Jordan. "Belum. Aku mana punya uang untuk makan? Lebih baik aku mati kelaparan saja, aku sudah nggak lagi dimanjakan oleh Papa dan Mama, dan adikku juga lebih m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3298

    Ketika liburan musim panas tahun depan tiba, Jordan berencana mengikuti ujian SIM. Saat ini, setiap kali dia keluar rumah, dia hanya bisa naik taksi atau meminta sopir keluarga untuk mengantarnya. Rosalina mengatur agar sopir keluarga mengantar adiknya menemui Giselle. Setelah sopir membawa Jordan pergi, Rosalina juga diam-diam mengirim orang untuk mengikuti adiknya. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana sebenarnya Giselle tinggal sekarang.Dia tidak percaya begitu saja saat Giselle mengatakan bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal tetap. Jika keadaannya benar-benar separah itu, Giselle pasti sudah datang untuk membuat keributan. Bahkan jika Giselle tidak berada di Mambera, dengan temperamennya, dia pasti sudah datang ke Vila Permai untuk membuat masalah. Tidak mungkin dia diam saja seperti sekarang. Sekitar setengah jam kemudian, Jordan sudah tiba di kafe tempat Jordan dan Giselle berjanjian. Saat turun dari mobil, Jordan berkata kepada sopir, "Nanti aku akan pulang send

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status