Mambera Hotel tidak membuka untuk umum di siang hari. Ruangan di dalam hotel sudah didekor dengan indah. Saat langit sudah gelap, beberapa pebisnis senior sudah hadir di sana. Beberapa dari mereka menganggap dengan datang lebih awal maka akan ada kesempatan untuk berbincang dengan keluarga Kusuma lebih lama. Alangkah baiknya lagi jika bisa bertemu dengan Chandra.Jika datang terlambat, terlalu banyak orang dan akan ada banyak pebisnis penting. Pebisnis kecil seperti mereka akan tersingkirkan.Dari pengalaman yang lalu, Stefan pasti akan datang paling akhir. Jika ada lelaki itu, maka Aksa akan absen. Malam ini banyak yang menebak apakah kedua CEO terhebat di Mambera tersebut bisa hadir secara bersama?Apakah Olivia akan datang bersama dengan Stefan? Akhir-akhir ini Olivia kerap berseliweran di kalangan sosialita. Akan tetapi yang membawanya adalah Yuna. Oleh karena itu, ada banyak sekali gosip miring yang mengira hubungan Olivia dan Dewi tidak harmonis. Mereka tidak pernah datang ke seb
Tok! Tok!Suara ketukan pintu diikuti dengan suara Johan yang berasal dari luar bertanya, “Sayang, kalian sudah selesai? Cepetan karena kita sudah hampir terlambat.”Sinta tidak menyiksa Rosalina lagi karena tujuannya malam ini adalah untuk menjual gadis itu. Jika keadaan Rosalina menjadi berantakan, maka orang lain akan menolak dan mereka tidak bisa mendapatkan harga jual yang tinggi.“Sudah,” sahut Sinta dan kemudian berkata pada Rosalina, “Buruan keluar!”Rosalina meraba tongkatnya dan hendak melangkah. Mendadak tangannya menggapai udara karena tongkatnya sudah direbut oleh Sinta. Perempuan tua itu membuangnya dan berkata, “Jangan bawa tongkat kalau mau datang ke acara!”“Ikuti langkah saya!”Sinta tahu kalau putrinya ini bisa mengikuti langkah seseorang hanya dengan mendengar langkah kaki orang atau suara orang berbicara. Rosalina terdiam sesaat dan mengikuti langkah Sinta yang keluar dari kamar dalam diam.Johan sudah menunggu di depan pintu dengan raut tidak sabar. Matanya berbin
Dia hanya bicara dengan manusia saja dan tidak akan memedulikan sesuatu diluar manusia.Johan membawa Sinta turun ke ruang utama. Mobil mereka berdua sudah disiapkan, ditambah dengan sebuah mobil anak buahnya.“Sayang, kalau Stefan bawa istrinya datang, kamu harus tahan emosi. Kamu harus jalin hubungan baik dengan istrinya. Rendahkan ego kamu dan lihat apakah Olivia bisa melupakan kejadian yang lalu. Kalau memang nggak bisa, baru kita gunakan Rosalina.”“Memangnya kita kurang merendahkan diri kita? Dari awal kita juga sudah mencoba merendahkan diri kita dan mengucapkan permintaan maaf, tapi hasilnya apa? Stefan tetap menutup mata karena dia memang orang yang seperti itu. Olivia yang paling keterlaluan!”“Langsung main lapor polisi dan gugat orang lain. Nggak ada hati nurani sama sekali! Giselle masih kecil, untuk apa dia perhitungan dengan anak kecil? Memangnya dia nggak mau berteman baik dengan ibu-ibu sosialita seperti kami? Nggak menghargai aku sama sekali!”“Orang seperti itu nggak
Johan bukannya tidak ingin besanan dengan keluarga Adhitama, dia hanya tidak ada keberuntungan itu. Olivia bisa dengan mudahnya masuk dan menduduki posisi paling tinggi, tetapi bagi orang lain yang sudah berusaha keras justru berakhir sia-sia.“Kalau begitu, bagaimana dengan Aldi?”Johan melirik istrinya dan berkata, “Kamu itu hanya memikirkan mau menikahkan putrimu dengan orang kaya saja, tapi kamu lupa kalau Olivia itu keponakannya Yuna? Kamu mau putri kita jadi menantunya Yuna, apa kamu yakin Giselle nggak akan menderita?”Sinta terdiam seketika. Dia melupakan hal itu.“Giselle masih kecil dan nggak buru-buru, dia bisa pilih-pilih dulu. Yang paling penting adalah mengeluarkan dia dan cari orang dari keluarga Adhitama yang bisa bantu. Minta sama Olivia untuk cabut gugatannya.”Johan merasa selama posisi Olivia di keluarga Adhitama tidak bisa digoyahkan, putri kesayangannya tidak akan bisa menikah dengan orang kaya di Mambera. Lelaki itu mulai mencari sasaran pada pemuda kaya dari kot
Meski banyak sekali jenis gaun pesta yang sejenis, tetapi yang namanya lelaki tidak akan suka. Wanitanya ingin mereka jaga untuk mereka seorang saja dan tidak boleh dibagi meski hanya bahu saja.“Malam ini Bu Rosalina sangat cantik,” puji Calvin. Dia menarik kembali tatapannya dan berkata pada Johan dan Sinta, “Pak Johan, Bu Sinta, saya pamit karena ada orang yang dikenal. Kalian masuk saja, di dalam sudah ada banyak tamu.”“Silakan,” ujar Johan dengan santun.Tatapan Calvin ketika melihat Rosalina tadi tidak luput dari pandangan Johan. Ada sorot kagum di mata lelaki itu, sayangnya Calvin hanya melirik sekilas. Terlihat sekali dia tidak terpesona pada Rosalina.Awalnya Johan berpikir Rosalina bisa berhasil menaklukkan Calvin. Dengan begitu dia akan menyerahkan perempuan itu pada Calvin. Otomatis lelaki itu akan membantu Giselle dengan membujuk Olivia sehingga kakak iparnya itu bisa melepaskan Giselle.Sayangnya sosok Rosalina yang begitu cantik tidak mampu menaklukkan hati Calvin. Mere
Mambera Hotel merupakan salah satu anak perusahaan dari Adhitama Group. Reiki yang merupakan asisten dari CEO tentu saja datang ke hotel ini setiap hari. Tidak perlu Junia yang membawanya masuk.“Kamu jangan buru-buru, teman kamu masih belum datang. Aku nggak ada lihat mobil dia di depan sana,” ujar Reiki.“Jangankan Stefan, bahkan mobil keluarga Sanjaya juga nggak kelihatan. Mereka nggak tepat waktu seperti aku,” lanjut lelaki itu.”Dengan sedikit tidak percaya dia bertanya, “Mungkin mobil mereka parkir di basement?”“Kalau kamu nggak percaya, kamu tanya sama manajer hotel saja.”Junia berpikir sejenak kemudian melepaskan gandengannya dan menggandeng lengan lelaki itu sambil berkata, “Ayo, kita masuk.”Calvin yang datang menghampiri mereka justru ditinggalkan begitu saja di depan pintu masuk. Semua orang yang dia kenal datang dengan berpasang-pasangan sehingga tidak ada yang peduli dengannya.Tadi Calvin bukannya tidak terpesona pada sosok Rosalina. Dia hanya tidak ingin Johan dan Sin
Dia juga benar-benar meremehkan asal-usul Olivia. Olivia orang kampung. Hanya karena dia pernah menyelamatkan nenek keluarga Adhitama, Olivia jadi bisa “memanjat” ke level sosial yang begitu tinggi. Para keluarga Adhitama pun tidak ada yang menolak. Mereka membiarkan saja seorang kampungan seperti Olivia menjadi menantu tertua mereka. Padahal, nanti dia akan menjadi nyonya besar keluarga. Memangnya keluarga Adhitama tidak takut jika Olivia menjadi nyonya besar, Olivia tidak bisa memposisikan diri sehingga membuat seluruh keluarga Adhitama kehilangan muka dan menjadi bahan tertawaan orang lain? Jika saja Olivia menikah dengan putra bungsu keluarga Adhitama yang lain, mungkin tidak akan menimbulkan banyak iri hati seperti saat ini. “Benar banget. Aku juga merasa Si Olivia itu kurang berwawasan. Dia sering bertindak sembrono. Olivia seringkali mengandalkan status dan posisi menantu pertama keluarga Adhitama untuk merendahkan orang lain. Dia juga suka sembarangan ikut campur urusan ora
Stefan memiliki sekelompok pengawal yang handal. Mereka dengan cekatan membuka jalan bagi pasangan muda tersebut, memastikan tidak ada yang mendekat.Pasangan muda itu mengikuti orang tua mereka, mendekati keluarga Kusuma yang datang menyambut. Semua bertukar sapa dan saling memberi salam.Mata keluarga Kusuma kemudian tertuju pada Olivia. Olivia tampak begitu mempesona dengan aura yang menawan. Sosoknya begitu anggun. Tidak ada sedikit pun kesan perempuan desa di tubuhnya.Meski hubungan Stefan dan Olivia sudah bukan rahasia, tapi ini adalah kali pertama mereka berdua menghadiri acara sosial bersama. Sebelumnya, Olivia biasanya menghadiri acara serupa bersama Yuna. Oleh karena itu, banyak anggota keluarga Kusuma yang baru pertama kali bertemu dengan menantu keluarga Adhitama yang satu ini.Menantu keluarga Adhitama, yang belakangan menjadi pembicaraan hangat, ternyata berbeda dengan gosip yang beredar. Olivia dan Stefan tampak serasi, bagaikan pasangan yang diciptakan oleh surga.Oran
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela