Share

Bab 1236

Author: Anggur
Yanti tidak ke mana-mana hari ini, dia terus menunggu Cherly pulang di rumah. Dia ingin tahu apakah Daniel sudah makan sarapan yang Cherly antar. Begitu mendengar suara mobil, Yanti langsung keluar dari rumah.

“Tante.”

Setelah turun dari mobil, Cherly berjalan ke arah Yanti dengan membawa kotak bekal yang sudah kosong.

Yanti menebak Daniel pasti sudah makan sarapan yang Cherly antar ketika melihat senyum lebar yang merekah di wajah perempuan itu. Mereka berdua kembali ke dalam rumah sambil berbincang. Cherly menyerahkan kotak bekal kepada pelayan, lalu dia menuntun Yanti ke sofa dan duduk di sana.

“Kenapa nggak main di kantor Daniel lebih lama?”

“Kak Daniel mau rapat, Tante. Aku nggak enak hati sita waktunya. Tante, Kak Daniel habiskan sarapan yang aku antarkan. Aku bilang Tante yang suruh aku antar, habis itu dia langsung makan. Dia bahkan tanya sama aku koki di rumah ganti, ya. Dia merasa keterampilan memasakku bagus.”

Raut wajah Yanti seketika berseri-seri ketika mendengar cerita Ch
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1237

    Cherly lanjut berkat, “Tante sendiri yang beri tahu aku. Olivia dan Odelina adalah saudara kandung. Olivia kehilangan orang tuanya ketika dia berusia sepuluh tahun. Sejak itu, dia dibesarkan oleh kakaknya. Jadi sifat Olivia terbentuk dari didikan kakaknya. Setelah tahu karakter Olivia dengan jelas, kita juga bisa lihat karakter Odelina dengan jelas.”“Aku percaya Odelina bukan perempuan orang seperti itu. Mungkin saja dia akan jadi sainganku, tapi bukan karena dia sengaja. Masalah hanya ada pada Kak Daniel.”Cherly bukan tipikal nona muda yang tinggal di rumah setiap hari. Dia adalah seorang eksekutif di perusahaan keluarganya. Boleh dibilang dia orang yang sering bepergian dan memiliki wawasan yang luas. Oleh karena itu, dia lebih bijaksana dalam menghadapi masalah daripada Yanti.“Tapi, karena aku sudah tahu hal-hal ini, ada baiknya aku ambil tindakan pencegahan lebih dulu.”Cherly berpikir sebelum ada apa-apa di antara Daniel dan Odelina, dia harus mendapatkan Daniel lebih dulu, aga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1238

    Adi dan istrinya masih harus bekerja sama dengan Odelina dan Olivia untuk menyelesaikan prosedur balik nama. Setelah semua prosedur sudah diselesaikan, di dalam sertifikat tanah tertera nama Odelina, mereka membayar lagi uang untuk membeli bagian warisan yang didapatkan kakek nenek mereka.Olivia ingin memberikan semua bagian yang dia dapat kepada kakaknya. Karena Odelina adalah putri sulung, dia ingin membiarkan kakaknya yang mewarisi rumah peninggalan orang tua mereka. Apalagi mengingat situasi sang kakak jauh lebih sulit daripada dirinya.Olivia belum memberi tahu Odelina tentang hal ini. Selesai mengurus semuanya, kepala desa berkata kepada kakak beradik itu, “Odelina, Olivia, kalian mau sewakan ladang kalian, nggak? Ada bos besar yang ingin sewa semua ladang di desa kita. Aku sudah adakan rapat dengan semua orang, nggak ada yang keberatan.”“Setelah mendapatkan uang sewa, nanti uang akan dibagikan sesuai dengan luas tanah yang kalian sewakan. Sistemnya terbuka, semua orang bisa ta

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1239

    “Oke, kalau begitu sepakat, ya. Sebenarnya aku suka lihat kamu pas mabuk. Kalau sudah mabuk, kamu jadi sangat antusias.”Stefan mengucapkan kalimat terakhir dengan suara yang sangat pelan.Olivia, “....”Pria yang dulunya bagai gunung es ini benar-benar sudah banyak berubah. Dia bahkan bisa menggoda Olivia di telepon.“Semuanya lancar, kan? Mereka masih buat keributan lagi, nggak?”Stefan masih ingat penampilan nenek Olivia yang tidak tahu malu itu. Dia khawatir nenek itu akan bertindak kasar lagi. Namun, begitu teringat dia mengatur pengawal, pengacara dan yang lainnya untuk mengikuti Olivia, apalagi Olivia menguasai ilmu bela diri, Stefan pun tidak terlalu khawatir.“Sangat lancar, kakekku mungkin sudah kasih tahu nenekku tentang kata-kata yang anak cucunya ucapkan. Kali ini nenekku nggak buat keributan sama sekali, dia justru bekerja sama. Aku juga suruh orang jemput orang tua angkat mamaku ke sini. Mereka bilang mereka nggak mau warisan mamaku, semuanya kasih ke kami.”“Hmm.”Stefa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1240

    “Kak, aku ke kantor Stefan tunggu dia pulang kerja saja.”Olivia berkata kepada kakaknya sambil mengemudikan mobil. Dia juga menoleh untuk bertanya pada keponakannya, “Russel mau ikut Tante pergi jemput Om Stefan, nggak?”Russel belum menjawab, Odelina sudah berkata lebih dulu, “Kalau kamu bawa dia ke sana, Stefan akan merasa Russel jadi obat nyamuk yang mengganggu kalian.”Russel tiba-tiba teringat Stefan pernah bilang dia adalah obat nyamuk. Anak itu langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berkata, “Tante, aku bukan obat nyamuk. Aku Russel.”“Iya, iya, kamu Russel, bukan obat nyamuk. Kamu jangan masukkan dalam hati kata-kata Om Stefan.”Odelina tertawa, “Kamu antarkan kami berdua ke depan rumah kontrakan saja. Aku bawa Russel pergi beli bahan-bahan yang aku butuhkan besok di toko.”“Baiklah.”Olivia tidak memaksa. Dia mengantarkan kakak dan keponakannya kembali ke rumah kontrakan. Setelah melihat mereka naik ke atas, dia baru pergi. Pada saat Olivia tiba di Adhitama Group,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1241

    Rosalina mendengarkan perkataan Olivia dengan tenang. Dia memiliki ingatan yang sangat baik. Olivia hanya mengatakannya sekali, dia sudah bisa mengingatnya.“Bu Rosalina ingat rute yang aku bilang tadi?” tanya Olivia dengan perhatian.Rosalina langsung menjawab dengan lembut, “Terima kasih, Bu Olivia. Aku sudah ingat.”“Jadi, aku pergi dulu, nih?”Olivia ingin pergi ke lantai paling atas untuk menemui Stefan. Lift yang mereka gunakan pun berbeda.“Oke, Bu Olivia pergi saja. Aku akan jalan pelan-pelan. Pak Calvin suruh aku pergi sendiri, nggak boleh diantar orang lain.”Olivia merasa adik iparnya itu sedang cari mati sendiri, bisa-bisanya dia menyulitkan Rosalina seperti ini. Rosalina juga berpikir demikian. Dia bahkan tidak tahu kapan dia pernah menyinggung perasaan Calvin.Calvin ingin menyulitkan Rosalina seperti ini, tapi pria itu juga membuang umpan untuk memancingnya. Bisnis toko bunganya begitu-begitu saja belakangan ini. Kecuali ada satu hari di mana seseorang datang ke toko dan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1242

    Mengapa Calvin meminta orang buta untuk mengantarkan bunga? Petugas resepsionis itu mengkritik di dalam hati, tapi dia tetap mempertahankan senyum di wajahnya dan berkata kepada Rosalina, “Bu Rosalina, ada yang bisa saya bantu?”“Tidak perlu, terima kasih.”Rosalina sudah hafal jarak ke pintu masuk lift, jadi dia tidak perlu merepotkan petugas resepsionis.“Kalau butuh bantuan, Ibu boleh panggil kami.” Petugas itu berkata sambil tersenyum. Dia melihat Rosalina memegang buket bunga dengan satu tangan, lalu tangannya yang lain memegang tongkat dan berjalan ke depan dengan pelan-pelan. Setelah Rosalina berjalan jauh, dia baru kembali ke tempat kerjanya.Kemudian, petugas tadi berkata kepada rekannya, “Kenapa Pak Calvin suruh orang buta antar bunga, ya?”“Jangan-jangan Pak Calvin tertarik sama dia? Kita sudah kerja di sini selama dua tahun, tapi belum pernah lihat Pak Calvin tertarik pada perempuan mana pun. Selain itu, nggak pernah ada perempuan datang ke sini cari Pak Calvin.”“Nggak mun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1243

    Sekretaris Calvin melihat buket yang dibawa Rosalina, lalu dia berkata dengan lembut, “Tunggu sebentar, aku telepon Pak Calvin dulu.”Sekretaris itu tidak mendapat kabar apa pun, jadi dia harus konfirmasi ke Calvin dulu sebelum membiarkan Rosalina pergi menemui Calvin.“Baik.”Rosalina berdiri di sana dengan tenang, menunggu sekretaris itu melakukan menelepon untuk meminta konfirmasi dari Calvin. Sesaat kemudian, sekretaris itu berjalan ke depan Rosalina lagi dan berkata, “Silakan ikuti aku.”“Terima kasih.”Rosalina mengucapkan terima kasih, lalu mengikuti sekretaris itu. Begitu sampai di depan pintu kantor Calvin, sekretaris itu membantu Rosalina mengetuk pintu. Kemudian, dia masuk lebih dulu dan memberi tahu Calvin kalau Rosalina datang.“Suruh dia masuk.”Calvin masih sibuk, dia menjawab sekretarisnya tanpa mengangkat wajahnya. Setelah mempersilakan Rosalina masuk ke ruangan, sekretaris Calvin langsung pergi.Pada saat sekretaris itu berbicara dengan Calvin, Rosalina mendengarkan d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1244

    “Nggak. Kita baru bertemu berapa kali, mana mungkin kamu bisa menyinggung perasaanku.”Sekalipun Rosalina menyinggung perasaannya, Calvin tetap menolerirnya. Bagaimanapun, dia akan menolerir semua yang Rosalina lakukan seumur hidup. Dia tidak akan memperdebatkan apa pun dengan Rosalina.“Kalau aku nggak menyinggung perasaan Pak Calvin, kenapa Pak Calvin minta harus aku yang antar bunga ke sini? Harus datang sendiri lagi, nggak boleh diantar orang lain.”“Mulai sekarang kamu akan sering datang ke sini. Aku harap kamu bisa ingat rute ke kantorku. Kalau sudah terbiasa, kamu akan jadi lebih leluasa,” kata Calvin.Rosalina, “....”Untuk apa Rosalina datang mencari Calvin? Akan sering datang ke sini? Kepala Rosalina dipenuhi dengan tanda tanya saat ini.“Beberapa tanaman pot di perusahaan kami sudah mati. Mungkin karena terlalu banyak komputer di sini, jadi terpapar terlalu banyak radiasi. Tanaman-tanaman itu cepat mati, aku ingin ganti semua tanaman pot yang sudah mati.”Usai berkata, Calvi

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3302

    Menurut Jordan, orang tua mereka sebenarnya paling menyayangi Giselle. Namun, mereka memindahkan semua harta keluarga atas namanya setelah dia menceritakan kebiasaan boros perempuan itu dan bagaimana kedua bibi mereka mengincar Giselle untuk dimanfaatkan. Orang tua mereka hanya ingin melindungi harta keluarga agar tidak habis sia-sia. “Kak Giselle sekarang hanya masih mau berhubungan denganmu sebagai adik. Kalau kamu terus menyebut-nyebut mereka di depanku, terus-menerus menguliahi aku, atau selalu bertengkar denganku, aku mungkin bahkan nggak akan mau berhubungan lagi denganmu. Aku sudah berada di posisi terburuk saat ini,” kata Giselle. Dia sekarang sudah menjalin hubungan dengan Lota dan punya banyak uang untuk dihabiskan. Selama dia melakukan pekerjaannya dengan baik untuk lelaki tua itu, meski suatu saat nanti Lota tidak lagi mendukungnya, dia sudah menyimpan cukup banyak uang. Keluarga seperti ini, kalau pun tidak ada hubungan lagi, dia tidak peduli. Jordan merasa Kakak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3301

    "Aku sudah kirim uang ke kamu, Kakak harus gunakan uang itu untuk beli makanan bergizi dan memulihkan tubuh," ujar Jordan, yang masih merasa kasihan pada Kakak Keduanya. Namun, dia tidak bisa memberikan terlalu banyak uang. Kakaknya ini terlalu boros, dan kurang bijak serta mudah dipengaruhi oleh kedua bibinya. Dia hanya bisa mengontrol pengeluaran kakaknya dengan tidak memberikan uang terlalu banyak, meskipun kakaknya memarahinya, dia tetap tidak akan memberikan lebih. Orang tua mereka juga sudah berpesan agar tidak memberikan terlalu banyak uang pada Kakak Kedua. Mereka lebih memahami sifat Kakak Kedua dibandingkan dirinya. "Aku tahu, aku ini juga sayang pada tubuhku sendiri," jawab Giselle dengan nada tidak sabar. "Kalau begitu, traktir aku makan enak." "Kakak mau makan di mana?" tanya Jordan. "Kamu ini adik ipar dari keluarga Adhitama. Ajak aku makan di Mambera Hotel, apa mereka akan membebaskan biaya untukmu?" Jordan menjawab, "Aku nggaj nay minta sama Kak Calvin. Ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3300

    Mengatakan bahwa dia bukan orang baik, apakah mereka adalah orang baik? Kalau Rosalina orang baik, dia seharusnya berbesar hati, tidak mempermasalahkan masa lalu, dan memberikan semua warisan orang tua kepada dia. Barulah itu disebut orang baik. "Kak Giselle, aku nggak bermaksud seperti itu, aku nggak pernah berpikir begitu. Dalam hatiku, Kakak dan Kak Rosalina sama-sama saudaraku. Aku hanya merasa Kak Giselle sekarang harus belajar mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri, memahami situasi dan bertindak sesuai kondisi." "Kita nggak bisa terus hidup di bawah perlindungan orang tua. Sekarang Papa dan Mama nggak bisa membantu kita lagi, kita harus bergantung pada diri sendiri." "Kak Rosalina juga nggak seburuk yang Kakak pikirkan. Kalau dia benar-benar kejam, Kakak nggak akan bisa duduk di sini memakinya." "Kak Rosalina juga nggak merebut harta kita. Dia hanya mengambil kembali warisan yang ditinggalkan oleh Paman untuknya. Menurut hukum, harta yang atas nama Ibu juga harus dib

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3299

    Giselle menepuk-nepuk wajahnya dan berkata, "Aku bahkan nggak pakai riasan, oh, sekarang aku bahkan nggak punya uang untuk beli kosmetik." Dia masih dalam masa pemulihan setelah melahirkan dan meskipun pengasuh bulanan membuatkan makanan bergizi setiap hari, tubuhnya belum sepenuhnya pulih dalam waktu beberapa hari ini. Jordan memandangi kakaknya beberapa saat, lalu berkata, "Kak Giselle masih muda, baru berusia dua puluhan. Meski tanpa kosmetik, Kakak sudah cantik alami." Adiknya ini sepertinya memang tipikal laki-laki polos. Sebagus apa pun dia masih muda, dia tetap butuh kosmetik dan produk perawatan kulit. Dulu, saat orang tua mereka masih ada, semua produk perawatan kulit yang dia gunakan adalah merek paling mahal. Jika sehari saja tidak memakainya, dia merasa tidak nyaman. "Kak Giselle, sudah makan belum?" tanya Jordan. "Belum. Aku mana punya uang untuk makan? Lebih baik aku mati kelaparan saja, aku sudah nggak lagi dimanjakan oleh Papa dan Mama, dan adikku juga lebih m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3298

    Ketika liburan musim panas tahun depan tiba, Jordan berencana mengikuti ujian SIM. Saat ini, setiap kali dia keluar rumah, dia hanya bisa naik taksi atau meminta sopir keluarga untuk mengantarnya. Rosalina mengatur agar sopir keluarga mengantar adiknya menemui Giselle. Setelah sopir membawa Jordan pergi, Rosalina juga diam-diam mengirim orang untuk mengikuti adiknya. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana sebenarnya Giselle tinggal sekarang.Dia tidak percaya begitu saja saat Giselle mengatakan bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal tetap. Jika keadaannya benar-benar separah itu, Giselle pasti sudah datang untuk membuat keributan. Bahkan jika Giselle tidak berada di Mambera, dengan temperamennya, dia pasti sudah datang ke Vila Permai untuk membuat masalah. Tidak mungkin dia diam saja seperti sekarang. Sekitar setengah jam kemudian, Jordan sudah tiba di kafe tempat Jordan dan Giselle berjanjian. Saat turun dari mobil, Jordan berkata kepada sopir, "Nanti aku akan pulang send

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3297

    Rosalina tersenyum dan berkata, "Kamu mau makan apa? Aku minta dia buatkan untukmu." "Asalkan masakan Kak Calvin, aku pasti suka," jawab Jordan dengan cepat. "Kalau begitu sudah beres. Selama dia ada di rumah, dia yang selalu memasak. Koki di rumah kita setiap hari khawatir pekerjaannya akan direbut oleh kakak iparmu," kata Rosalina sambil tertawa. Jordan tertawa terbahak-bahak. "Kak, kamu benar-benar beruntung." Kalau bukan karena kakaknya menikah dengan putra keluarga Adhitama, Jordan tidak akan tahu bahwa Calvin begitu pandai memasak. "Aku juga merasa sangat beruntung," jawab Rosalina. Seandainya bisa punya anak lebih awal, itu akan lebih sempurna. Dokter Dharma juga bilang, dua tahun lagi dia bisa hamil secara normal. Selama dia masih memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ibu, dia tidak khawatir. Selama ada takdir, bayi pasti akan datang mencarinya dan Calvin."Istriku, sudah bangun? Cuci tangan, ayo makan!" seru Calvin dari dapur. "Datang!" sahut Rosalina. Jor

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3296

    Semua ini disebabkan oleh kedua orang tua Rosalina. Biar mereka menyalahkan saja diri mereka sendiri.Rosalina tersenyum dan berkata, "Makin buruk suasana hati mereka, makin bahagia hatiku. Baiklah, besok aku akan menemani Jordan menjenguk mereka di penjara. Bagaimanapun juga, salah satu dari mereka adalah om dan ibu kandungku sendiri. Secara emosional dan moral, aku harus melihat mereka." "Mereka makin nggak mau melihatku, aku justru makin ingin melihat mereka." Calvin berkata, "Kalau begitu, besok aku akan meminta izin sama Kak Stefan, lalu mengantar kalian ke sana. Aku juga mau ikut melihat." Mungkin Sinta akan marah besar. Putri yang paling dia sayangi tidak menikah dengan Calvin, tetapi putri yang paling dia benci justru menjadi permata hati lelaki itu. Mengingat bagaimana Rosalina pernah disakiti, Calvin tertawa dingin. Bahkan jika kedua orang itu sudah menerima hukuman mereka, dia tidak ingin mereka hidup nyaman. Biarkan saja kedua orang itu marah dan merasa tertekan sep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3295

    Rosalina berhenti sejenak, menoleh ke sekitar untuk memastikan tidak ada orang di dekatnya. Setelah yakin, dia merangkul leher Calvin dan langsung mencium bibirnya. Sejak pulang tadi, dia memang sudah ingin memberikan suaminya sebuah ciuman dalam. Namun, karena baru saja masuk rumah dan adiknya juga langsung ikut masuk, dia merasa tidak enak melakukannya. Calvin, yang lebih merindukan istrinya, langsung memeluknya kembali dan memperdalam ciuman itu. Setelah ciuman selesai, Calvin mendekatkan bibirnya ke telinga istrinya dan berbisik, “Sayang, aku belum puas. Ini baru seperti hidangan pembuka saja.” “Jordan ada di rumah... nanti malam saja,” Rosalina menjawab dengan suara pelan. “Dia memang ada di rumah, tapi dia nggak akan masuk ke kamar kita. Setelah kita kembali nanti, kalau dia ada di lantai bawah, kita langsung naik ke atas. Kalau dia di atas, kita kunci pintu kamar. Dia cukup tahu diri untuk nggak sembarangan mengetuk pintu.” “Aku tidak bisa menunggu sampai malam, aku su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3294

    “Setelah bertemu dengan dia dan memastikan dia baik-baik saja, aku akan mulai bekerja. Nanti saat liburan tahun baru, aku akan pulang. Kakak nggak perlu mengirim seseorang untuk menjemputku. Aku bisa pesan tiket lebih awal sendiri,” kata JordanPemuda itu merasa dirinya sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri saat berada di luar rumah. Rosalina mengangguk. “Selain para eksekutif perusahaan yang tahu siapa kamu, para karyawan biasa nggak akan mengenalimu. Selama kamu nggak mengungkapkan identitasmu, nggak ada yang akan tahu. Bekerjalah dengan baik, bicara seperlunya, kerjakan tugasmu, dan perhatikan bagaimana orang lain bekerja. Belajar dan amati.” “Baik,” jawab Jordan. Dia pernah bertemu dengan para eksekutif perusahaan sebelumnya. Bagaimanapun, dia adalah satu-satunya putra orang tua mereka, dan semua sisa aset keluarga setelah mereka dihukum telah dialihkan atas namanya. Namun, karena dia masih bersekolah dan tidak terlibat langsung dalam urusan perusahaan, para karyawa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status