Orang itu pasti akan merenggut Russel dari pelukannya kalau sampai Odelina mengendurkan pelukannya dari tubuh Russel. Odelina masih terus memeluk Russel erat dengan wajah memucat setelah sampai di dalam mobil Amelia.Olivia juga tampak ketakutan. “Kak, bawa semua pengawal keluarga kita ke kebun binatang Mambera untuk menjemput kami di sini. Keadaan di sini benar-benar kacau. Ada orang yang menculik anak kecil. Bahkan Russel juga hampir mereka culik,” ujar Amelia kepada kakak laki-lakinya melalui telepon dengan perasaan panik. “Aku nggak berani nyetir sendiri. Aku takut mereka mencegat mobilku di tengah jalan pulang,” tambah Amelia lagi. Ini adalah pertama kalinya Amelia menghadapi keadaan yang kacau dan berbahaya seperti itu. Padahal biasanya Amelia adalah sosok perempuan yang berani dalam menghadapi situasi apa pun. Namun, kali ini dia benar-benar ketakutan. Kakinya terasa sangat lemas ketika melihat Russel hampir diculik di depan matanya. Mereka pasti akan sulit menemukan Russel k
Di pintu masuk kebun binatang, dua orang pengawal yang ditugaskan oleh Olivia untuk menyelamatkan Aiden terlihat sedang menggendong Aiden sambil berjalan keluar kebun binatang. “Bu Olivia,” ujar salah seorang pengawal yang menggendong Aiden yang terus menangis memanggil ibunya. Kemudian si pengawal itu meletakkan Aiden di tanah seraya berkata, “Bu Olivia, tolong telepon orang tua anak ini agar mereka bisa menjemputnya. Anak ini sejak tadi menangis terus tanpa henti. Suaranya benar-benar berisik sampai membuat kepala pusing.”“Tante Olivia,” ujar Aiden sambil menangis ketakutan karena belum pernah melihat kedua pengawal keluarga Adhitama yang menyelamatkannya. Aiden tiba-tiba saja digendong dan dibawa lari orang seorang laki-laki asing ketika sedang menyaksikan pertunjukan di akuarium . Lalu dia juga diselamatkan oleh orang-orang asing yang tidak dikenalnya. Jadi, wajar saja kalau Aiden sangat ketakutan. Bagaimanapun juga dia hanyalah seorang anak kecil berusia empat tahun. Aiden la
“Kakakku memeluk Russel erat-erat. Aku juga menendang orang itu sampai dia lari terbirit-birit dan menyerah untuk mengambil Russel,” jawab Olivia cepat. Kemudian Olivia menoleh ke arah mobil Amelia seraya berkata, “Sekarang Russel ada di dalam mobil sama Kak Odelina.”Keluarga Pamungkas akhirnya tahu kalau ternyata Russel juga hampir diculik oleh orang-orang itu setelah mendengar percakapan Stefan dan Olivia. Rita ingin sekali bertemu dengan cucunya sambil terus menangis. Odelina akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari mobilnya setelah merasa keadaan saat ini sudah lebih aman."Russel!" seru Rita sambil menghampiri Russel dan memeluknya.Kemudian Rita juga berkata, “Baguslah, kamu nggak apa-apa, ya.”“Nenek!” panggil Russel dengan wajah polosnya.Kemudian dia mengulurkan tangannya dan menyeka air mata di pipi neneknya setelah melihat air mata yang mengalir di wajah neneknya. Selama ini, Rita tidak pernah membawa cucu satu-satunya dari anak laki-lakinya itu ke mana pun. Namun,
Olivia juga memiliki pikiran yang sama dengan kedua orang itu. Dia berpikir kalau ada yang tidak beres dalam peristiwa ini. Namun, dia tidak ingin mengungkapkannya di depan orang-orang saat ini. “Oke,” jawab Russel riang.Russel merasa sangat gembira bermain di kebun binatang hari ini. Bahkan dia juga menganggap pertunjukan di akuarium sangatlah menarik. Namun, sayang sekali ibunya sudah menggendong dan membawanya pergi ketika pertunjukannya belum selesai. Stefan masuk ke dalam mobil Rolls Royce bersama Olivia sambil menggendong Russel. Mereka didampingi oleh para pengawal yang berbaris layaknya tentara di depan mobil milik Stefan. Odelina tidak mengikuti adiknya masuk ke mobil Stefan. Dia justru berinisiatif masuk ke dalam mobil pengawal. Amelia masuk ke dalam mobil khusus milik kakaknya, sedangkan mobilnya dikendarai oleh pengawal keluarga Sanjaya. Kedua CEO perusahaan besar itu meninggalkan kebun binatang Mambera di bawah penjagaan ketat para pengawal mereka. Yenny langsung bern
Sekarang semua orang di Mambera sudah tahu kalau Stefan sangat mencintai istrinya. Hidup Stefan akan hancur kalau sampai hal buruk terjadi kepada Olivia. “Apa mungkin Bu Sinta yang melakukannya?” tanya Olivia ragu. “Aku juga nggak yakin soal itu. Tapi aku sudah memerintahkan Reiki untuk menyuruh orang memata-matai keluarga Siahaan sejak konflik yang terjadi di antara kamu dan Giselle waktu itu. Tapi kayaknya nggak ada yang aneh sama mereka,” ujar Stefan. “Olivia, masalah ini membutuhkan penyelidikan agar kita bisa mengetahui siapa dalang di balik peristiwa ini. Sehingga nantinya kita juga tahu siapa target mereka sebenarnya, apakah aku atau kamu,” ujar Stefan lagi. Stefan meletakkan Russel di sisinya. Kemudian merentangkan tangannya dan memeluk Olivia seraya berkata, “Tenang saja, ada aku di sini. Aku nggak akan membiarkan siapa pun menyentuhmu sedikit pun.”“Stefan kamu juga harus hati-hati. Mungkin saja mereka juga menargetkanmu,” ujar Olivia cemas. “Takdirku memang begitu. Aku
“Kalau orang biasa memang tidak perlu belajar ilmu bela diri. Tapi sekarang status Russel sudah berbeda. Lebih baik dia belajar ilmu bela diri agar bisa membela dirinya sendiri,” ujar Stefan. Stefan selalu menyukai Russel sebagai keponakannya. Dia juga berpikir kalau Russel memiliki bakat bela diri dan dia ingin mengajari Russel ketika nanti Russel sudah cukup besar. Sekarang, dia hanya ingin memperkenalkan Russel sedikit tentang ilmu bela diri. “Ya, lakukan saja seperti yang kamu katakan. Makasih ya, sayang,” ujar Olivia penuh rasa syukur.Olivia merasa berterima kasih kepada Stefan karena dia bersedia melatih keponakannya untuk mempelajari ilmu bela diri. Stefan memegang Russel dengan satu tangannya dan tangan lainnya menyentuh hidung Olivia seraya berkata, “Biasanya kamu memanggilku dengan sebutan Stefan. Tapi setelah aku bilang mau panggilin guru untuk Russel baru kamu panggil aku sayang. Apa Russel jauh lebih penting daripada aku?”“Sama pentingnya, kok. Eh, nggak deh ... kamu
Mereka berdua baru saja kembali setelah berbelanja bersama. Cherly terlihat sedang membawa beberapa tas belanjaan di satu tangannya dan satu tangan lainnya sedang memegang lengan Yanti.“Daniel, kamu mau pergi, ya?” tanya Yanti ketika melihat putranya. “Mama dan Cherly,” sapa Daniel. “Ma, aku ada urusan urgent di luar, jadi harus segera ke sana. Kalian mau nunggu di kantorku atau mau langsung pulang saja?” tanya Daniel buru-buru setelah menyapa kedua wanita itu. “Urusan apa sih sampai kamu buru-buru begitu?” tanya Yanti lagi dengan wajah sedikit cemas. “Pokoknya urgent deh, Ma,” jawab Daniel cepat.Daniel pastinya tidak akan memberitahu ibunya kalau dia pergi meninggalkan semua pekerjaannya karena dia merasa khawatir dengan keadaan Russel. Dia takut ibunya akan salah paham dengan dirinya dan Odelina. Banyak orang yang mengira kalau dirinya menyukai Odelina dan menggunakan Russel sebagai alat untuk mendekati ibunya agar dirinya bisa menjadi ayah tiri Russel. Padahal Daniel pernah me
“Saya sedang sibuk mengurus pernikahan saya. Sebentar lagi, saya juga akan mengambil cuti menikah. Pak Daniel membutuhkan orang untuk selalu menemaninya mengurus pekerjaan. Oleh karena itu, dia memperkerjakan pegawai lain untuk membantunya,” ujar si Sekretaris sopan. Cherly langsung terdiam setelah mendengar penjelasan si sekretaris. Daniel pastinya tidak pernah menyangka kalau ibunya dan Cherly akan mengajukan banyak pertanyaan kepada sekretarisnya. Namun, untung saja sekretarisnya bisa mengurus hal ini dengan sempurna dan membuat Yanti maupun Cherly tidak merasa curiga dengan semua jawabannya. Lagi pula, Yanti dan Cherly pastinya tidak akan memperhatikan berita mengenai kejadian di kebun binatang. Karena semua itu tidak ada hubungannya dengan mereka maupun Daniel. Daniel bergegas pergi menuju Lotus Residence setelah mengetahui kalau Russel juga berada di sana. Stefan dan Aksa sudah pergi dari Lotus Residence ketika Daniel tiba di sana. Sekarang hanya ada para wanita dan Russel di
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela