Share

Bab 1046

Author: Anggur
Hubungan Stefan dan Olivia membaik setelah Stefan menderita asam lambung hingga tubuhnya mengurus. Oliva merasa kasihan kepada Stefan. Perselisihan mereka yang disebabkan karena Stefan pernah tidak jujur kepada Olivia pun, pelan-pelan terkikis.

Olivia keluar dari kamar mengenakan jaket. Dia juga membawakan sebuah jaket untuk Stefan.

“Angin di luar lagi kencang, musim hujan soalnya. Nih, pakai jaket dulu,” ujar Olivia penuh perhatian, sembari membantu Stefan mengenakan jaketnya. Senyum bahagia tak bisa dibendung di wajah Stefan.

Nenek mengalihkan pandangannya. Dia tidak mau melihat sikap memalukan sang cucu.

Pasangan muda itu pun keluar jalan-jalan, sembari bergandengan tangan.

Di rumah kontrakan keluarga Pamungkas.

Ketika terdengar suara pintu rumah terbuka, Rita seketika menghampiri. Ternyata benar, putranyalah yang datang. Rita bertanya, “Gimana? Dibukain pintu nggak? Russel dibawa ke mana sama Odelina? Apa mungkin Odelina bawa Russel sembunyi karena kita sering gangguin dia?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1047

    Roni duduk di sofa, diam sejenak, kemudian berkata, “Si Pak Daniel itu kayaknya lagi deketin Odelina.”“Bukan kayaknya lagi. Memang lagi ngejar Odelina. Kalau bukan karena tertarik sama Odelina, ngapain Pak Daniel sering banget ke toko Odelina?”Mumpung Roni membahas hal ini, Rita menasehati, “Roni, coba deh kamu lihat Odellna sekarang buka restoran, jual sarapan. Dengan kemampuan memasaknya, bisnis Odelina pasti bagus.”“Apalagi dia orang yang rajin. Sekarang diet pula. Sudah nggak sejelek dulu. Bos besar kayak Pak Daniel pun sampai bisa tertarik sama dia. Itu berarti koneksi bisnis dia terbilang lumayan.”“Dan yang terpenting, keluarga dia keren banget. Nggak usah Olivia deh, menantu keluarga Adhitama. Bahkan tantenya saja sudah hebat banget. Mama sudah cari tahu, Nenek Yuna itu punya power banget di keluarga Sanjaya.”“Kalau kamu bisa rujuk sama Odelina, kamu bisa dapat bantuan dari keluarga Adhitama ataupun keluarga Sanjaya. Kamu bisa buat perusahaan sendiri. Jadi bos sendiri. Enak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1048

    Tak terasa Roni sudah menjadi penyokong kakaknya selama bertahun-tahun. Rita diam. Suara pintu terbuka terdengar. Roni tidak melanjutkan pembicaraan dengan ibunya. Sepertinya Yenny pulang. Ternyata benar, setelah pintu terbuka, Yenny telah membawa pulang dua bungkus makanan.“Sayang, kamu sudah pulang? Kebetulan, nih. Makan, gih. Aku bungkus dua porsi tadi.”Yenny menenteng dua bungkus makanan lalu mendekat dan duduk di samping Roni. Dia membuka bungkusan, memberikan satu porsi kepada Roni. Setelah itu, dia mengeluarkan bungkusan makanannya sendiri kemudian mulai makan. Roni melihat ke arah ibunya, kemudian melihat ke Yenny, dia bertanya, “Sayang, kamu cuma bungkus dua porsi? Papa sama Mama?”Yenny menjawab, “Aku nggak bungkusin mereka. Kalau pengin makan apa, biar bikin sendiri saja. Masih ada mie instan dua bungkus, masing-masing satu. Telur masih ada tiga, cukup buat kalian tiga orang. Seorang satu.”Tiap kali ayah mertuanya menanak nasi, porsinya selalu sedikit. Ketika ibu mer

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1049

    Keesokan harinya, saat matahari baru mulai menampakkan diri, Daniel segera bangun dan mengganti pakaian. Dia keluar segera setelah membersihkan diri. Tak sempat sarapan. Daniel takut setelah ibunya bangun nanti, sang ibu akan menyuruh Cherly datang kepadanya, dan menyuruh Daniel menemani Cherly berjalan-jalan. Menghadapi ibu yang menyuruhnya cepat menikah, cara yang paling ampuh adalah, cepat-cepat pergi. Daniel sebenarnya dapat memahami ibunya. Daniel sudah berusia 36 tahun, bukan lagi pria berumur 26 tahun. Keponakannya saja sudah hampir menikah, sedangkan Daniel sebagai paman bahkan pacar pun tak punya. Bagaimana mungkin ibunya tidak khawatir dan buru-buru ingin menjodohkannya?Pagi-pagi sekali Daniel pergi ke Lotus Residence. Di depan gerbang, dia menelpon Stefan. Stefan yang pagi-pagi masih memeluk istrinya di ranjang mengangkat telepon dari sahabat karibnya, tanpa basa-basi berteriak, “Pergi!”Daniel menjawab, “Buset, pagi-pagi sudah emosi saja, Bro! Kita ‘kan sudah kenal lama

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1050

    “Pak Daniel sudah datang, loh. Ayo cepat bangun. Keluar, persilahkan Pak Daniel masuk.”Olivia berkata sambil sekali lagi berbalik badan, hendak turun dari ranjang. Stefan hendak menariknya kembali, tapi Olivia berhasil mengelak. Stefan melihat Olivia mengambil baju di walking closet, sambil menggerutu, “Bukan aku juga yang manggil dia ke sini. Dia sendiri yang mau datang, biarin saja lah nunggu. Nanti kalau Ricky sudah datang, surah Dimas keluar jemput mereka berdua. Biar nggak bolak-balik.”Olivia mengambil baju yang hendak ia kenakan. Olivia juga mengambilkan setelan jas untuk Stefan. “Lagi liburan, nggak mau pakai jas, ah.”Olivia mengembalikan jas itu, kemudian mengambilkan setelan baju yang lain untuk Stefan. Olivia masuk ke kamar mandi untuk ganti baju. Stefan memeluknya dari belakang, berkata, “Istriku, kita ‘kan sudah suami istri lama. Nggak usah malu ganti baju sama-sama.”Olivia malas untuk menanggapi Stefan. Mulut Stefan semakin lama semakin pandai merayu. Ada beberapa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1051

    Stefan menjawab datar, “Bukannya Nenek bilang masakanku nggak enak?”“Iya sih, tapi gimanapun juga ‘kan Nenek kamu. Se-nggak enak apa pun masakanmu, Nenek juga pasti bilang enak. Biar kamu pede.”Stefan diam. Sesaat kemudian, ponselnya berdering. Stefan segera mengangkat telepon untuk kabur dari Nenek. Dari dulu Stefan tidak pernah bisa menang “melawan” Nenek. “Kak, aku sudah di gerbang kompleks, nih, Kamu nggak kasih aku akses. Aku nggak bisa masuk. Oh iya, ini juga ada Daniel di sini. Dia bilang juga sudah nunggu di sini lama banget.”Itu telepon dari Ricky. Semalam Nenek memberi pengumuman di grup keluarga. Siapa pun yang ada di Mambera, hari ini harus kembali ke vila. Keluarga Olivia pertama kali datang. Keluarga Adhitama tentu harus menyambut. Dengan begitu, Olivia akan merasa dihargai. Bagaimanapun juga, Olivia kelak akan menjadi wanita nomor satu di keluarga Adhitama. Dia harus mendapatkan penghormatan yang cukup. “Cepat banget kamu datang,” Stefan berkata datar, “aku suruh

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1052

    Olivia menyapa ramah.Setelah Daniel masuk, barulah Olivia menutup pintu. Nenek juga sudah memanggil mereka untuk sarapan bersama. Stefan sangat memanjakan istrinya, dia tahu apa saja makanan favorit sang istri. Sarapan yang pagi ini dibawa oleh Ricky, semuanya adalah makanan kesukaan Olivia. Makanannya sangat beraneka ragam. Meski kedatangan Daniel si tamu tak diundang, makanan pagi itu juga masih sangat cukup untuk mereka makan bersama. Setelah kenyang, Nenek menyuruh Daniel, “Daniel, kamu tolong ke tempat Odelina, ya. Jemput Odelina dan anaknya. Terus ke rumah bareng-bareng.”Daniel menunjukkan ekspresi tak mengerti, seakan berkata,”Kok aku?” Dia bertanya pada Nenek, “Nek Sarah, memangnya kalian ngundang berapa orang barbeque-an?”“Nggak tahu tuh berapa orang yang bisa pulang. Pokoknya Nenek sudah umumin di grup keluarga. Pokoknya yang lagi ada di Mambera, hari ini harus balik ke vila.”Daniel diam. Dia merasa keluarga Adhitama akan mengadakan pertemuan keluarga. Padahal niatnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1053

    Vila permai adalah hunian yang kakek Stefan siapkan dengan sepenuh hati untuk istrinya tercinta. Vila itu sangat luas, dengan pemandangan buatan yang dibuat berdasarkan kesukaan nenek Stefan.Nenek Stefan sangat menyukai pemandangan dan suasana klasik. Itulah mengapa Vila Permai dibuat dengan gaya klasik seperti taman-taman pada zaman kuno. Gerbang vila itu terbuka lebar. Para keturunan keluarga Adhitama biasanya tinggal di tempat tinggal mewah mereka masing-masing dan hanya akan kembali ke vila itu pada hari-hari perayaan tertentu untuk menemani nenek mereka. Selain pada masa-masa itu, akan sulit sekali melihat sosok para penerus keluarga itu di sana. Hari ini, beberapa orang muda itu datang. Mereka bahkan datang sangat awal. Beberapa juga sempat menemani orang tua mereka makan sarapan. Para orang tua akan membatalkan apa pun kegiatan mereka hari ini, dan menunggu kedatangan para anak-anaknya. Ini adalah kali pertama Olivia dibawa Stefan datang ke Vila Permai. Sepanjang jalan m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1054

    Nenek berkata sembari menepuk-nepuk punggung tangan Olivia. “Kamu sama Stefan juga belum ngadain pesta pernikahan, ‘kan? Punya anaknya nanti saja setelah kalian pesta. Sekarang kalian nikmati dulu masa-masa berdua.”Asalkan mereka berdua tidak menyengaja KB, Nenek akan tenang. Kapan punya anak, hanya masalah waktu saja. Olivia mengiyakan pendek. Dia memang tidak buru-buru. Sedapatnya saja. “Stefan.” Nenek tiba-tiba memanggil Stefan yang sedang menyetir, “Calvin sudah mulai bergerak, belum?”“Mana kutahu, Nek. Aku cuma ngurusin masalah dia di kantor. Setelah pulang kerja, dia ngapain, aku nggak peduli lah. Sudah dewasa, kok. Bukan anak-anak usia tiga tahun lagi. Nggak perlu juga ‘kan kuawasi tiap hari.”Nenek menelan ludah. “Maksud Nenek Rosalina, ya?” Olivia bertanya pada Nenek, “aku pernah ketemu sama dia.”Nenek sudah tahu bahwa Olivia dan Rosalina pernah bertemu. Bahkan kejadian Olivia membantu Rosalina di pesta, Nenek juga tahu. Hanya saja karena Olivia tidak pernah lebih dulu

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3639

    “Pa, kenapa?” Ivan menyuarakan pertanyaan yang ada di dalam benaknya.Dengan suara lirih Cakra menjawab, “Mama kamu mau mengundang yang dari Mambera untuk makan-makan di rumah ini. Kamu pikir itu hal yang baik? Kalaupun mama kalian mengadakan acara makan-makan itu dengan niat yang baik, mereka nggak akan berubah pikiran. Mereka datang murni dengan tujuan untuk balas dendam.”“Mereka juga cuma mencurigai Mama yang membunuh kepala keluarga Gatara sebelumnya, tapi mereka nggak punya buktinya,” kata Julio.Erwin mengangguk setuju. “Mereka semua orang-oran yang punya jabatan tinggi. Mereka nggak mungkin menuduh Mama tanpa bukti yang kuat, kecuali kalau mereka mau masuk penjara. Yang rugi juga mereka sendiri.”Ivan berkata, “Dengar-dengar, asistennya kepala keluarga sebelum Mama juga datang. Pak tua itu kuat juga bisa hidup sampai hampir seratus tahun. Dia termasuk satu-satunya orang yang masih hidup yang tahu tentang kejadian itu,” ujar Ivan.”Aku takutnya yang kita hadapi nggak semudah itu.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3638

    Patricia memang pilih kasih. Dia lebih menyayangi anak perempuan daripada anak laki-laki. Namun apa boleh buat, siapa suruh Ivan dan adik-adiknya terlahir di keluarga Gatara. Bahkan anak-anak perempuan mereka juga tidak pernah teralu dianggap. Yang Patricia anggap layak sebagai penerus keluarga Gatara di masa depan hanyalah anak perempuan yang lahir dari rahimnya Felicia.Andaikan Ivan tidak terlahir di keluarga Gatara dan harus mengandalkan Gatara Group untuk bertahan hidup, dia ingin menghancurkan perusahaan itu dan merombak tradisi keluarga yang tidak masuk akal.Keluarga lain di mana-mana menjadikan laki-laki sebagai kepala keluarga, tetapi di keluarga Gatara terbalik. Justru wanitalah yang menjadi kepala keluarga.“Pa, kira-kira Mama dan Felicia pergi ke mana pagi-pagi begini? Kalau cuma jalan-jalan rasanya terlalu pagi. Di luar kan dingin, apa mereka nggak takut?”Udara di luar tidak seperti di dalam ruangan yang nyaman karena terdapat penghangat ruangan. Meski di luar tidak trun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3631

    Sementara itu di kamar sebelah, setelah Russel pergi, sekarang giliran Olivia yang mengobrol dengan Stefan.“Sayang, kamu bawa Russel main di rumahnya keluarga Junaidi saja. Biar dia main di sana sampai puas tanpa perlu mikir apa-apa. Kalau aku sudah selesai, aku jemput kalian di sana,” kata Stefan.“Muka kamu kelihatannya capek banget. Kamu yang lebih butuh istirahat dari aku. Tugas yang bisa dioper ke orang lain dioper saja, nggak perlu semuanya kamu yang kerjain sendiri,” ujar Olivia membalas. “Kalau semuanya kamu yang kerjain sendiri pasti capek banget. Jangan pikir mentang-mentang masih muda jadi boleh bergadang. Kebanyakan bergadang nanti jadi cepat tua dan malah kasih dampak buruk ke badan kamu. Risiko meninggal tiba-tiba juga jadi meningkat. Stefan, kamu harus ingat, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Kamu punya istri dan sebentar lagi punya anak. Aku dan anak kita menunggu kamu pulang.”“Iya, Sayang. Tenang saja. Aku selalu ingat kamu waktu mengerjakan apa pun. Aku bisa melindu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status