Share

Bab 1035

Penulis: Anggur
“Tapi keluarga Yenny tidak sebaik Olivia. Olivia bukan hanya membantu urusan rumah, tapi dia juga membantu membuat sarapan dan mengurus Russel. Sarapan setiap hari selalu tersedia dengan rapi di meja makan setiap aku mau berangkat kerja. Aku benar-benar tidak perlu memedulikan apa pun sebelum berangkat kerja.”

“Tapi sekarang, Yenny sama sekali tidak mau bangun pagi dan menyiapkan sarapan untukku. Aku harus bangun pagi dan menyiapkan sarapanku sendiri. Keluarga Yenny hanya mau untungnya saja tapi nggak mau membantu sama sekali urusan apa pun,” ujar Roni dengan wajah sedih.

Odelina sangat marah setelah mendengar perkataan Roni lalu dia pun berkata, “Kamu pikir adikku itu pembantu gratis, ya? Kamu ingat nggak, kenapa kita bertengkar tahun lalu? Kamu bilang kalau adikku tinggal di rumah ini secara gratis. Bahkan uang enam juta yang diberikannya setiap bulan sama sekali nggak ada gunanya.”

“Lalu sekarang kamu bilang adikku baik karena nggak ada lagi yang mau menjadi pembantu gratis di ruma
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1036

    Daniel melintas di depan toko Odelina setelah pulang kerja dan melihat Roni sedang menggendong Russel sambil berjalan keluar toko. Dia mengira kalau Roni sedang berusaha mengambil Russel dari Odelina. Daniel buru-buru menghentikan mobilnya di depan toko Odelina dan turun dari mobil. “Russel!” seru Daniel sambil bergegas menghampiri Roni dan Russel. Dia dengan cepat mengambil Russel dari pelukan Roni. Kemudian menendang Roni sampai akhirnya Roni terjatuh di atas tangga. Roni menatap Daniel dengan heran. Kenapa Daniel mengambil putranya dan menendangnya?“Pergi kamu dari sini! Jangan lagi kamu berani mengambil Russel dan menyerang Odelina. Kalau kamu masih berani mengganggunya, aku pasti akan memberikanmu pelajaran!” seru Daniel kesal. Roni masih terdiam sambil menatap Daniel bingung.“Papa!” seru Russel sambil berusaha turun dari gendongan Daniel. “Pak Daniel, kayaknya kamu salah paham. Aku di sini bukan mau merebut Russel ataupun menyerang Odelina. Aku ke sini karena ingin bermai

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1037

    Russel menatap ayahnya lalu berkata, “Pa, itu kan Om Daniel. Om Daniel nggak pernah menyerang Mama, kok.”“Kamu suka ya sama Om Daniel?” tanya Roni lagi.“Aku sih nggak suka Om Daniel. Tapi Om Daniel bukan orang jahat,” jawab Russel. Om Daniel memang bukan orang jahat. Semua itu nggak ada hubungannya apakah Russel menyukai Om Daniel atau tidak. “Russel, Om Daniel nantinya akan mencuri Mama darimu. Kamu harus mencegahnya dengan nggak membiarkan mereka berduaan saja. Kamu harus menangis dan melarang Mama kalau mau kencan sama Om Daniel. Kamu ngerti kan kata-kata Papa?” ujar Roni berusaha mempengaruhi Russel.Kemudian Russel memasang wajah cemberut seperti yang biasa dilakukan Stefan lalu berkata, “Om Daniel sukanya sama Russel. Om Daniel itu merebut Russel dari Mama dan bukan merebut Mama dari Russel. Russel nggak suka sama muka Om Daniel yang menakutkan itu. Tapi Om Daniel bukan orang jahat.”“Om Daniel dan Mama nggak pernah keluar berduaan. Om Daniel juga selalu kasih Russel mainan k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1038

    Odelina juga tidak menyesali perceraiannya.“Lalu kenapa dia terus mendatangimu? Aku ingin sekali menghajarnya ketika dia memperlakukanmu seenaknya waktu itu. Aku mau membantumu melampiaskan semua amarahmu padanya,” ujar Daniel kesal.“Dia mau memperbaiki hubungan kami dengan menggunakan Russel sebagai perantaranya,” jawab Odelina tenang. “Pasti alasannya agar Stefan melepaskan mereka. Lebih baik jangan lepasin mereka, deh. Biarkan saja mereka hidup menganggur sampai mereka kehabisan tabungan. Setelah itu, kita lihat apa mungkin mereka masih akan saling mencintai satu sama lain?” ujar Daniel setelah sempat merenung selama beberapa saat. “Sekarang kamu nggak usah memindahkan tokomu ini. Biarkan mereka melihat bagaimana pertumbuhan bisnismu. Aku yakin, mereka pasti akan marah kalau sampai bisnis kamu berkembang pesat dan kamu menjadi kaya raya karena usahamu sendiri,” ujar Daniel lagi. “Aku memang mau jadi seorang pemilik hotel besar dengan omset milyaran. Tapi sekarang lebih baik aku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1039

    Daniel juga tahu kalau Odelina tidak membutuhkan bantuannya karena ada keluarga Sanjaya dan Adhitama di belakangnya. “Kalau begitu, aku pulang dulu, ya. Jangan sampai nanti ibuku menelepon menyuruhku untuk cepat pulang,” ujar Daniel setelah sempat terdiam beberapa saat.“Oke, hati-hati di jalan ya, Pak Daniel,” balas Odelina sambil mengantar Daniel sampai ke luar toko.“Itu mobil mantanmu? Soalnya aku lihat dia keluar dari mobil itu. Kayaknya itu mobil barunya, ya,” ujar Daniel ketika melihat mobil Roni yang terparkir di depan toko Odelina. Roni sudah mengganti istri dan mobilnya dengan yang baru. Roni pasti akan hidup bahagia setelah memiliki mobil baru, istri baru dan uang yang melimpah kalau saja Stefan tidak mengganggu hidupnya. Daniel ingin sekali menusuk ban mobil Roni sampai bocor. Namun, Roni pasti akan menghabiskan waktu lebih lama bersama Odelina di dalam toko kalau sampai ban mobilnya bocor. Akhirnya Daniel buru-buru mengurungkan niatnya. “Kantorku kan dekat dari sini. K

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1040

    “Kamu juga harus bantu Cherly kalau dia butuh bantuanmu untuk mengurus pekerjaannya. Walaupun Mama sama mamanya Cherly sudah belasan tahun nggak ketemu, kami tetap berhubungan dan nggak pernah hilang kontak, loh,” ujar Yanti ingin menjodohkan Daniel dengan Cherly.Cherly sama sekali tidak terlihat takut ketika melihat bekas luka di wajah Daniel. Walaupun menurutnya bekas luka itu cukup menyeramkan, semua itu bisa hilang kalau Daniel mau menjalani operasi. Dengan begitu, Daniel akan kembali tampan seperti sedia kala.Lagi pula, semua orang pastinya pernah melakukan kesalahan pada tubuh mereka di masa muda. Cherly saja dulu pernah memiliki tato di tubuhnya. “Ma, aku lagi sibuk banget,” ujar Daniel acuh tak acuh.“Aku bisa membantu Cherly kalau memang dia membutuhkanku. Tapi aku nggak punya waktu untuk mengajaknya berkeliling kota. Mama juga pasti bosan kan kalau di rumah setiap hari, jadi lebih baik Mama saja yang membawa Cherly jalan-jalan keliling kota,” ujar Daniel lagi.Kemudian dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1041

    “Apa mungkin aku bisa bertemu sama istrinya Stefan?” tanya Cherly antusias. Cherly pernah mendengar tentang Stefan, tapi dia tidak pernah memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Stefan secara langsung. Oleh karena itu, dia berpikir perempuan yang bisa menaklukkan Stefan pastinya adalah seorang perempuan istimewa yang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dia ingin sekali belajar menaklukkan laki-laki dari istri Stefan. Cherly saat ini berusia dua puluh delapan tahun dan masih berstatus lajang. Dia pernah menjalin hubungan dengan seorang laki-laki di usianya yang masih sembilan belas tahun. Namun, sayang hubungan itu tidak berhasil. Setelah itu, Cherly disibukkan dengan bisnis keluarganya, sehingga dia tidak sempat untuk memikirkan soal asmara. Yanti berniat untuk menjodohkan Daniel dan Cherly. Kedua orang tua dari kedua belah pihak sudah menyetujuinya. Cherly juga tidak merasa keberatan untuk menikah dengan Daniel setelah mengetahui masa lalunya. Dia merasa kalau

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1042

    “Kapan aku bilang mau adain barbeque di vilaku?” tanya Stefan kesal.Kenapa Daniel harus makan barbeque di vila Stefan?“Jangan lupa juga cumi, udang dan daging kambing. Aku suka semua makanan yang kamu panggang,” ujar Daniel tanpa memedulikan perkataan Stefan. Stefan langsung saja menutup teleponnya setelah mendengar perkataan Daniel. Namun, tiba-tiba sebuah ide muncul di benak Stefan. Bagaimana kalau dia melaksanakan barbeque di vilanya seperti apa yang dikatakan Daniel padanya di telepon tadi. Lagi pula, besok adalah hari Minggu, jadi Stefan dan yang lainnya tidak perlu pergi bekerja ke kantor. Dia selama ini juga belum pernah lagi mengajak Olivia ke vilanya yang memiliki area khusus barbeque. Stefan sepertinya juga akan mengundang beberapa orang teman untuk berkumpul dan menikmati barbeque bersama. Dia ingin membawa Olivia ke vila selama beberapa hari untuk membuat Olivia lebih relaks dan menikmati pemandangan indah di sana. Stefan dengan cepat langsung mengirimkan pesan kepada

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1043

    Olivia baru mengetahui kalau rumah yang sempat ditinggalinya ketika tahun baru adalah rumah tua milik keluarga Adhitama yang sudah lama tidak ditempati. Mereka merenovasi dan mengganti semua perabot di rumah itu lalu kembali tinggal di sana hanya untuk menipu Olivia. Sungguh usaha yang sangat luar biasa untuk menipu orang lain. “Oke, aku akan menuruti semua perkataanmu. Lagi pula, rumah itu juga rumah kita. Jadi, kamu bisa datang dan pergi kapan pun kamu mau. Kamu juga bisa tinggal di sana selama yang kamu inginkan,” ujar Stefan penuh perhatian. Olivia hendak melepas celemek yang Stefan kenakan lalu berkata, “Biar aku saja yang masak.”“Nggak perlu, tinggal dua masakan lagi, kok. Kamu duduk saja di sini dengan tenang. Biar aku yang masak,” ujar Stefan berusaha mencegah Olivia masuk ke dapur. Olivia berinisiatif mencium pipi Stefan lalu berkata, “Sayang.”Stefan sangat senang dicium pipinya dan dipanggil dengan sebutan sayang. Dia langsung kembali ke dapur dengan perasaan senang. Ke

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3524

    Terlalu banyak cucu juga bukan hal yang baik.“Nggak, kok. Nenek nggak bilang apa-apa tentang kamu. Jangan selalu berpikiran buruk tentang Nenek, ya,” ujar Rosalina dengan maksud bercanda.Mendengar itu, Nene Sarah dengan sengaja meninggikan suaranya, “Rosalina, aku kasih tahu, nih. Calvin waktu kecil suka ngompol. Waktu umur dia lima tahun saja kadang-kadang masih suka ngompol. Dia selalu ngaku cari kamar mandi di mimpinya. Pas lagi nyari, begitu ketemu langsung pipis.”“Nenek!” sahut Calvin di telepon.Ya, baiklah. Di antara kakak beradik itu, memang Calvin yang paling sering mengompol. Yang lain pada umumnya sudah tidak mengompol lagi di usia mereka sudah bisa berbicara. Begitu mereka ke kamar mandi sebelum tidur, mereka akan tertidur lelap sampai hari mulai terang. Berbeda dengan Calvin,dia justru banyak minum menjelang tidur dan tidak ke kamar mandi. Makanya, dia sering terbangun di tengah malam untuk pipis. Namun bagaimanapun juga, Calvin baru berusia 5-6 tahun dan masih dianggap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3523

    Nenek Sarah tersenyum, lalu dia berkata, “Aku nggak peduli apa kata mereka. Toh cucuku ya milikku. Aku yang membesarkan mereka dari kecil, aku dan suamiku yang bersusah payah mendidik mereka dengan sepenuh hati. Aku yang paling tahu seperti apa sifat mereka, dan wanita seperti apa yang cocok dengan mereka. Aku cuma mau cucuku bahagia dan memberikan mereka istri yang pantas. Apa itu salah? Orang-orang bilang Olivia nggak pantas untuk Stefan. Mereka sering kali bertanya memangnya sudah berapa lama Olivia masuk ke keluarga Adhitama? Atau bertanya dengan kemampuan yang Olivia miliki, apa dia pantas untuk Stefan?”Sarah dari dulu memang lebih menyayangi Olivia. Dia melanjutkan, “Aku justru sangat berterima kasih sama Olivia karena dia mau menikah sama Stefan. Dengan sifat Stefan yang temperamental itu, bisa jadi dia nggak akan dapat pasangan seumur hidup. Bahkan para ahli juga pada bilang kalau Stefan dan Olivia itu memang ditakdirkan untuk jadi suami istri seumur hidup. Mereka mendapatkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3522

    Tante Rida pernah berpesan kepada Rosalina. Andaikan Rosalina sungguh mencintai Calvin, maka terimalah cintanya. Jangan sampai Rosalina melewatkan kesempatan ini atau dialah yang akan menyesal nantinya.Setiap anak lelaki yang terlahir di keluarga Adhitama, entah di urutan yang keberapa pun, mereka sama-sama mendapatkan pendidikan yang setara. Cara mereka menyikapi hubungan asmara juga sama, yaitu fokus dengan pasangan masing-masing bahkan sampai ke tahap buta asmara. Mereka tidak akan jatuh cinta dengan mudah, tetapi sekali jatuh cinta, maka itu akan menjadi komitmen seumur hidup.“Aku bisa mengerti. Memang ini sudah risiko menjadi bagian dari keluarga yang dikenal banyak orang,” ujar Sarah, seraya menepuk punggung tangan Rosalina dengan kasih sayang.Rosalina tersenyum dan berkata, “Nek, yang aku bilang itu dulu. Sekarang aku sudah nggak merasa tertekan atau merasa minder lagi. Dulu aku merasa beruntung karena Calvin sudah memilih aku. Sekarang aku merasa aku pasti punya suatu kelebi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3521

    “Duduk dulu di sana, kita bicarakan pelan-pelan,” kata Nenek Sarah seraya menunjuk ke sebuah gazebo yang terletak tidak jauh dari mereka.”Rosalina dengan lembut menanggapi ajakan itu dan menuntun Sarah menuju ke gazebo yang dimaksud. Setelah mereka sampai di sana dan duduk, Sarah memegang tangan Rosalina dan berkata kepadanya, “Rosalina, tekanan menjadi menantu di keluarga Adhitama pasti berat, ya. Nggak peduli apa pun yang kalian lakukan, pasti akan selalu ada mata yang terus mengawasi setiap pergerakan kalian kalaupun kalian melakukannya dengan baik, nggak banyak orang yang kasih pujian ke kalian, dan kalau mereka merasa kalian kurang baik, pasti banyak yang menghujat. Kalau privasi kalian nggak terjaga dengan baik, pasti akan dengan mudah tersebar ke luar dan menimbulkan rumor yang jadi hiburan untuk orang lain. Ini akan bikin kalian sangat frustrasi dan kerepotan.”Namun ketika mendengar itu, Rosalina hanya mengatupkan bibirnya dan menjawab, “Nek, aku baik-baik saja, kok. Awalnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3520

    Sarah hanya ingin mencari topik pembicaraan dengan cucu menantunya itu, makanya dia pura-pura tertarik.“Aku rasa mereka orang yang sama. Mereka sampai cari satu pengganti untuk menyamar jadi Giselle. Habis itu, Lisa juga muncul di depanku. Dia ingin buat aku nggak curiga. Target mereka sepertinya Olivia. Tapi karena aku paling kenal Giselle, jadi mereka mau nggak mau harus libatkan aku juga.”Hanya dengan membuat Rosalina tidak curiga, Olivia baru akan berhenti curiga. Karena Rosalina kakaknya Giselle.“Aku hanya ingin beritahu Olivia, biar bisa analisis bersama. Rasanya mereka sedang main catur besar di belakang. Nggak perlu terburu-buru. Mereka nggak buru-buru, kita juga nggak buru-buru. Makanya aku pagi ini baru datang ke sini, tapi ternyata Olivia sudah pergi.”Rosalina merasa iri pada Olivia. “Aku juga ingin libur, bawa anak-anak pergi main. Tapi sayangnya aku nggak punya keponakan.”Rosalina memiliki adik perempuan, tapi Giselle juga belum menikah. Jadi dia belum memiliki kepona

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3519

    “Iya, Mama sudah tua, nggak usah keliaran ke mana-mana dan buat anak-anak khawatir,” kata Dewi.Sarah sengaja melotot ke arah menantunya. “Kenapa kamu ikut-ikutan juga? Aku nggak keliaran. Sekarang aku diam saja di rumah, kan? Aku nggak ikut Oliv pergi gendong Audrey.”Dewi langsung mengungkap kebohongan ibu mertuanya. “Bukannya karena Mama selalu mau culik anak orang setiap kali pergi ke sana jadi sekarang mereka nggak mau terima kunjungan Mama?”Wajah Sarah memerah. Rosalina spontan tertawa cekikikan.“Rosalina, temani Nenek jalan-jalan. Suasana hati Nenek jadi nggak bagus karena tantemu. Dia nggak kasih aku cucu perempuan. Aku suka cucu orang lain, dia malah salahkan aku.”“Mama juga nggak punya anak perempuan, masih saja mau salahkan aku. Memangnya kami yang nggak mau punya anak perempuan? Ada masalah dengan feng shui keluarga Adhitama. Aku curiga rumah dan makam leluhur kita ada di tanah milik seorang biksu,” kata Dewi sambil menutup mulut untuk menahan tawa.Keluarga Adhitama han

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3518

    Sarah pun tidak marah. Dia justru berkata, “Sekarang transportasi sudah mudah. Ada pesawat terbang, kereta cepat, mau ke mana-mana gampang. Pagi di Kota Mambera, siang sudah di luar negeri. Takut apa jauh? Yang penting orangnya baik, cocok untuk anak-anak. Kalian harusnya senang, malah bilang orang yang aku pilihkan kejauhan. Kalau suruh kalian yang urus, rambut kalian pasti akan semakin cepat beruban. Mana bisa santai seperti sekarang.”Sarah menyentuh rambut putihnya dan berkata lagi, “Rambutku putih semua karena mengkhawatirkan pernikahan mereka.”Dewi melihat rambut putih ibu mertuanya dan bercanda, “Mama bisa saja cat rambut Mama jadi hitam. Mama rawat diri dengan baik, kelihatan seperti baru usia awal enam puluhan. Kalau rambut Mama dicat hitam, pasti kelihatan lebih muda.”“Nggak mau. Harus berani hadapi kenyataan kalau aku sudah tua.”Orang yang datang adalah Rosalina. Baru saja masuk ke ruangan, dia mendengar percakapan santai antara ibu mertua dan menantunya.“Nenek, Tante.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3517

    Setelah Olivia dan yang lainnya pergi, Dewi baru menelepon Yuna. Yuna pun segera mengangkat telepon.“Oliv sudah berangkat?” tanya Yuna.“Baru saja berangkat. Aku lihat dia dan Russel naik ke helikopter, sampai helikopternya terbang jauh, aku baru berani telepon kamu. Dia nggak akan bisa dengar percakapan kita, kecuali dia punya pendengaran super.”“Oke, terima kasih sudah kasih kabar.”“Sama saudara sendiri nggak perlu sungkan-sungkan. Toh, tujuan kita sama,” kata Dewi.“Kamu juga sungkan sama aku. Setelah semuanya selesai, ayo kita makan bareng. Aku yang traktir.”Keduanya adalah perempuan paling terhormat di Kota Mambera, tapi mereka tidak pernah makan bersama di luar. Karena Olivia menjadi menantu keluarga Adhitama, keduanya baru menjadi sadara. Namun, keduanya belum pernah membuat janji makan bersama.Mereka juga tidak sedekat Dewi dengan ibunya Bram dan ibunya Daniel. Namun, keluarga Ardaba dan keluarga Lumanto memang sangat dekat dengan keluarga Adhitama. Wajar saja Dewi dekat d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3516

    “Aku dan Tante akan pulang sebelum Tahun Baru. Om Stefan bilang habis dari luar kota, dia akan pergi ke sana jemput aku dan Tante.”Dewi tersenyum. “Kalau begitu kita nggak akan bisa bertemu selama belasan hari.”Dewi menarik Russel ke dekatnya lagi dan memeluknya sebentar. Kemudian, dia mencium pipi Russel dan berkata, “Selamat bersenang-senang di sana. Nanti ceritkan pada Nenek kamu dan Liam main apa saja, pergi ke mana, makan apa, terus bawa oleh-oleh dari sana buat kami.”Seandainya bukan karena khawatir Olivia akan mengetahui bahwa semua orang menyembunyikan situasi di Kota Cianter darinya, Dewi pasti tidak akan membiarkan Russel pergi ke Vila Ferda secepat ini.Di hari biasa, Russel harus masuk sekolah. Akhir pekan belum tentu anak itu datang. Hanya sesekali, itu pun untuk satu atau dua hari saja. Semua orang merindukan anak itu. Sekarang Russel sedang libur panjang, tapi dia malah merengek ingin pergi bertemu teman sepermainannya.“Oliv, karena kalian pergi main, bersenang-senan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status