Home / Rumah Tangga / Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz / Bab 6. Saya Akan Memperjuangkan Kamu!

Share

Bab 6. Saya Akan Memperjuangkan Kamu!

last update Last Updated: 2024-11-03 21:15:12
Alvan memandang dalam ke arah si gadis yang selalu bernama Aulya di matanya. “Saya sangat mencintai dan menyayangi kamu, tapi jika memang tidak ada cara untuk kita melanjutkan hubungan ini, insya’allah saya ikhlas, tapi kamu harus berjanji hidup bahagia sama Zayden, saya tidak mau melihat kamu terluka.”

Hingga detik ini, Alvan masih menunjukan ketulusannya. Bahkan melepaskan Aulya adalah salah satu bukti ketulusannya karena dia ingin melihat gadis itu bahagia walaupun di atas lukanya.

“Zayden tidak akan melukai saya.”

Alvan mengulurkan tangannya ke arah Venus, membelai sebelah pipinya, bagaimanapun juga gadis itu masih istrinya, maka dirinya masih leluasa menyentuh dan memeluk si gadis sangat sayang. Tidak ada kalimat yang keluar, hanya tenggelam dalam pelukan terakhir ini.

Kini, Alvan dan keluarganya kembali ke kota mereka setelah keputusan pertama dibuat, yaitu pisah ranjang untuk sementara, tetapi Alvan berharap keputusan ini akan membuat kehidupan pernikahannya dengan Aulya kembal
Desti Angraeni

Tiktok @_destiangraeni

| 1
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 7. Bagaimana Kelanjutan Pernikahan Alvan dan Aulya?

    Keputusan Alvan membawanya pada ruang operasi setelah serangkaian tes fisik dan beberapa prosedur sebagai persyaratan.“Bismillah ...,” gumam Alvan hingga akhirnya tidak sadarkan diri.Di luar ruang operasi, Aisyah tidak berhenti berdoa seiring menunggu kedatangan Aulya. Tetapi Ibrahim kurang setuju pada keputusan istrinya. “Sudah Abi katakan, tidak perlu menghubungi Aulya karena mungkin menantu kita tidak akan datang.”“Umi masih berharap, semoga saja Aul mau menemani masa-masa sulit Alvan walaupun hanya sekejap ....”Ibrahim hanya bisa menghela napas seiring lantunan doa terbaik untuk Alvan dan juga untuk hubungan Alvan dan Aulya ke depannya.Satu hari sebelum operasi, Aisyah meminta izin Alvan untuk menghubungi Aulya, tetapi putranya menolak, “Tidak usah Umi, takutnya malah akan mengganggu Aul ....”Namun, justru keikhlasan Alvan membuat Aisyah ingin membantu putranya memperjuangkan Aulya hingga wanita ini memberi kabar operasi tanpa sepengetahuan Alvan.Akhirnya jam-jam menegangka

    Last Updated : 2024-11-28
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 8. Keputusan Ada pada Alvan

    Ibrahim berbicara pada putranya setelah pertemuan keluarga berakhir, “Abi sudah mendengar dari Umi tentang pendapat kamu tentang pernikahan kalian. Abi meminta maaf dan mewakilkan seluruh keluarga.”Alvan tersenyum santun sebagaimana caranya berbicara. “Dulu Al sama Aul tidak pernah berpikir akan menikah kalau keluarga tidak menikahkan kita. Tapi itu bukan masalah, jadi Abi tidak perlu meminta maaf.”“Bagaimanapun, Abi merasa bersalah ....” Pria ini mendesah.“Al tidak pernah menganggap pernikahan dengan Aul sebuah kesalahan. Jadi Abi tidak perlu merasa bersalah. Hanya saja, tadi Al sedang tidak ingin membicarakan pernikahan Al dan Aul, jadi Al malas ikut berkumpul dalam pertemuan, Al minta maaf ....”Tatapan Ibrahim masih menyimpan penyesalan. “Tidak apa, Nak. Abi mengerti. Hal ini sangat berat untuk kamu.”“Iya, Abi. Al merasa selalu dicampakan oleh Aul. Dan Al juga tidak suka saat paman dan Kakek ikut campur dalam rumah tangga Al dan Aul walau sudah sewajarnya sesepuh keluarga ikut

    Last Updated : 2024-11-28
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 9. Kembalinya Aulya

    Alvan menggandeng tangan Aulya saat mereka baru saja keluar dari mobil. Maka, senyuman Ibrahim dan Aisyah adalah penyambutnya.Aisyah tidak segan memeluk Aulya. “Umi sama Abi sangat merindukan kamu. Apalagi Alvan ....” Tatapannya tidak berubah, tetap tulus seperti biasanya.Aulya berkata gugup karena merasa malu. Dia sudah mengecewakan keluarga ini, tetapi dia masih diterima sangat baik. “Umi sama Abi sehat?”Aisyah balik bertanya dengan nada lembut, “Alhamdulillah ... bagaimana kabar Aul dan keluarga Aul?”“Alhamdulillah. Sehat, Umi ....” Saat ini Aulya sedikit menunduk karena tidak sanggup menatap mata Aisyah dan Ibrahim.Ucapan Ibrahim tidak kalah hangat dari Aisyah, “Mari masuk. Pasti kalian lelah.”Selama beberapa saat mereka berkumpul di ruang keluarga, lalu Aulya dan Alvan masuk ke dalam kamar, tetapi gadis ini hanya berdiri di depan pintu saat suaminya sudah merebahkan tubuhnya di sofa.“Jangan canggung,” ucap lembut Alvan.Aulya mengumpat kecil seiring melangkah, “Wajar. Saya

    Last Updated : 2024-11-28
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 10. Apa Kamu Sangat Mencintai Zayden?

    Wajah Alvan berubah kecut, dia juga segera meninggalkan tempat tidur dan berbaring di sofa, sedangkan Aulya membelalakan matanya saat membaca chat dari Zayden.Segera, Aulya menjelaskan dengan gugup, “Maaf. Bukan maksud saya menyakiti kamu ....”Alvan membuang wajahnya seiring menutup mata. “Kamu tidak perlu minta maaf!” Hatinya berisik karena menahan amarah. ‘Saya harus mempertahankan pernikahan dengan Aul, tapi saya juga tidak lupa kalau kamu tunangannya Zayden. Dan kamu sangat mencintai Zayden. Saya tidak ingin menjadi orang bodoh karena mempertahankan pernikahan ini, tetapi pernikahan bukan permainan. Bagaimanapun juga saya harus berusaha memperjuangkan pernikahan ini. Dan saya sangat tulus mencintai kamu bagaimanapun kamu dan bagaimanapun masa lalu kamu!’Aulya mengabaikan chat dari Zayden demi menghampiri Alvan. “Maaf kalau saya menjadi seorang istri yang menyakiti suaminya

    Last Updated : 2024-12-01
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 11. Saya Tidak Mau Mempermalukan Abi dan Umi

    Aulya berkata sedikit ketus untuk menunjukan perasaan tidak nyaman, “Saya sudah bilang, jangan dibahas!”Alvan ingin membahas hal ini sampai ke akar, tetapi kunci dari masalah ini justru tidak ingin bicara. Tapi dia tidak ingin membuat Aulya merasa tertekan, maka Alvan memilih mengalah setidaknya untuk sementara.Siang ini Aulya mengikuti pengajian bersama Aisyah walaupun awalnya menolak, tapi gadis ini terlalu risau jika Alvan kembali membahas tentang Zayden.Aulya mendapatkan banyak sapaan sekaligus pertanyaan dari ibu-ibu pengajian tentang kabarnya sekarang. Jadi, gadis ini menjawab apa adanya, “Aul sudah berhasil bertemu keluarga Aul ....”Aisyah melanjutkan, “Alhamdulillah, Tuhan sudah menunjukan jalan terbaik.”Namun, penasaran ibu-ibu masih berlanjut, “Tapi kenapa keluarga Neng Aul belum silaturahmi?”Aisyah yang menjawab karena Aulya kebingungan, “Kami yang silaturahmi ke keluarga Neng Aul.”“Sesekali silaturahmi kesini, kami juga ingin mengenal keluarga Neng Aul,” kekeh ibu-ib

    Last Updated : 2024-12-01
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 12. Ikut Saya atau Tetap di Sini!

    Alvan masuk ke dalam rumah, maka Aulya segera meluncurkan pertanyaan, “Apa yang kamu bicarakan sama Zayden?”Dengan tenang, Alvan menjelaskan, “Saya bilang kamu istri saya jadi Zayden harus tahu batasan.”Aulya berkata kesal, “Kenapa kamu harus berkata jahat sama Zayden. Dia tunangan saya. Sebelum saya menikah sama kamu, saya sudah tunangan sama Zayden!”Alvan terdiam dan hanya memandangi Aulya. Tapi diamnya Alvan membuat gadis itu merasa bersalah. “Saya minta maaf kalau kamu tersakiti. Saya tidak bermaksud menyakiti kamu. Tapi situasinya seperti ini ....”Alvan mengusap puncak kepala Aulya dengan lembut dan senyuman tulus. “Saya tahu kamu ada di antara dua pilihan. Tapi saya yakin kamu tahu mana yang harus kamu pilih.”Kini, Aulya yang tidak bicara dan hanya menunjukan gelisah serta raut wajah bingung, “Saya merasa harus balas budi sama kebaikan kamu dan keluarga kamu. Itu alasan saya tetap di sini.”Alvan mengangguk kecil dengan senyuman senada. “Jalani saja dan jangan dibikin pusin

    Last Updated : 2024-12-02
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 13. Keikhlasan Aulya

    Aisyah mendengar semua percakapan Aulya dan Zayden karena dengan sengaja wanita ini menguping. Lalu mengusap dadanya yang perih.Saat ini Zayden pergi tanpa Aulya, tetapi hati Aisyah tetap teriris dan dia akan merahasiakan pertemuan mereka pada Alvan. “Umi tidak ingin membuat kamu semakin terluka ....”Aisyah kembali ke dalam kamar untuk memeluk perih seorang diri. Lalu, beberapa menit kemudian Aulya menghampiri bersama air mata. “Umi, Aul minta maaf ... Aul tidak tahu kalau Zayden akan datang kesini. Aul minta maaf kalau Aul membuat Umi tidak nyaman. Aul juga malu pada Umi ....”Pipi Aulya basah karena air matanya berderai. “Umi dan semua keluarga Al baik sama Aul ..., Aul minta maaf karena Aul mengecewakan ....”Aisyah memang sedang menelan perih, tetapi dia tetap merangkul Aulya dengan tulus. “Tidak apa-apa, bukan salah Aul kok.”“Tapi Aul merasa bersalah. Aul merasa mengecewakan Umi dan semua keluarga Al ....”“Sudah ....” Aisyah tersenyum hangat sekalian menyeka air mata di pipi

    Last Updated : 2024-12-02
  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 14. Merusak Kesucian Seorang Istri

    Sampai hari berganti, Alvan tidak pernah tahu jika Zayden berhasil menemui Aulya di rumahnya hingga salah satu tetangga nyeletuk, “Magrib kemarin teman kamu datang ke rumah. Apa teman kamu tidak tahu kalau magrib kamu tidak di rumah.” Kekehnya.“Teman.” Dahi Alvan berkerut heran.Saat ini Aulya segera berkata, “Sudah siang, nanti kamu kesiangan.”Perhatian Alvan segera teralihkan. “Iya, saya tidak boleh terlambat.” Dahi Aulya dikecup sangat sayang. Lalu berpamitan, sekalian berpamitan pada tetangga yang selalu ramah padanya.Alvan pergi bersama sopir karena masih belum mendapat izin Ibrahim untuk membawa kendaraan sendiri.Aulya bergumam penuh harapan, “Semoga hari ini Zayden tidak datang. Saya malu sama Umi, Abi dan juga Al ....”Di kampus, Alvan dan Zayden berpapasan. Zayden menatap sengit. “Apa yang kamu lakukan ke Venus sampai-sampai dia memilih kamu dibandingkan saya!”Tatapan Alvan sangat datar. “Aul memilih saya karena kita sudah menikah. Saya tidak melakukan hal khusus.”“Mung

    Last Updated : 2024-12-03

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 56. Pertandingan Zayden dan Alvan

    Zayden dan Alvan bertemu di lapangan basket. Keduanya saling memandang dengan sengit. “Saya yang akan menang!” ucap Zayden dengan memasang wajah angkuh.Alvan menyahut datar, tetapi tatapannya penuh ambisi dan keyakinan. “Mungkin saya masih bisa mengalah dalam permainan, tapi kalau tentang pernikahan, saya akan memperjuangkan Aul sampai akhir!”Tatapan Zayden semakin mengiris, tetapi suaranya tenang. “Perjuangkan saja Aulya sampai kamu menyerah karena Aulya tetap Venus, punya saya.” Seringainya berkibar.Penat, itu yang dirasakan Alvan. Maka, dia memulai permainan tunggal ini. Pertandingan satu lawan satu hanya dirinya dan Zayden.Kedua lelaki yang memperebutkan skor adalah idol kampus, jadi dengan cepat mengundang penonton kaum hawa maupun kaum adam, begitupun dengan Aulya.“Al!” cemas mengambang di hati dan pikiran Aulya. “Al, kenapa harus main basket, kenapa juga harus lawan Zayden. Gimana kondisi kamu ..., saya takut Zayden menyerang kelemahan kamu ....”‘Mata’ itu adalah kelemaha

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 55. Masalah ini Semakin Melebar!

    Hari berikutnya tiba, maka hari ini Aulya mendapatkan telepon dari Niana. Nada suaranya menekan. “Sayang, kamu ini bagaimana. Mama sama Papa sudah bilang, jangan lupa misi kamu di sana, tapi kenapa sekarang Abinya Alvan jadi tahu dan mengundang kami datang!”“Jangan salahkan Venus ...,” rengeknya.“Mama bukan menyalahkan kamu. Tapi sekarang masalah ini jadi melebar. Mama sama Papa tidak ingin masalah ini berkepanjangan.”“Yang namanya perceraian pasti melibatkan orangtua kan, jadi wajar dong, Ma. Tapi ....” Aulya ragu mengatakan keputusannya.Namun, Niana tidak peduli pada kata setelah ‘Tapi.’ Dia hanya peduli pada perceraian Aulya dan Alvan. “Iya, tapi rencana Mama sama Papa jadi berantakan karena orangtua Alvan tahu lebih awal. Tadinya kami akan datang dan langsung menyelesaikan perceraian. Bukan bicara panjang lebar untuk mempertahankan pernikahan.”Suara Aulya diliputi kekhawatiran, tetapi juga bahagia karena keputusanya mempertahan pernikahan mendapat dukungan dari mertua serta s

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 54. Ini Sudah Menjadi Urusan Bersama

    Hari ini berbeda dari biasanya karena terjadi pertemuan penting antara Ibrahim dan Aisyah bersama Alvan dan Aulya.Suara Ibrahim menjadi yang pertama mengisi ruangan dan terdengar menggema di telinga Alvan dan Aulya. “Kenapa kalian baru pulang?”Alvan menatap ayahnya saat menjawab walaupun sebelumnya wajahnya sedikit menunduk, “Kami minta maaf, Abi. Kemarin kita pergi mendadak dan mendadak tidak pulang. Kemarin kami menginap.”“Kenapa harus menginap?”Lagi, atmosfer ruangan terasa sangat aneh, dingin. Walaupun saat ini Alvan dan Aulya belum mengetahui maksud Ibrahim mengundang mereka ke ruangan ini. Apa karena kemarin mereka tidak pulang? Tapi harusnya ini sudah bukan hal baru.Lagi, Alvan yang menjawab, “Kalau pulang mungkin akan terlalu malam.”“Terlalu malam atau kalian sengaja menghindari kami, orangtua kalian!” Volume suara Ibrahim bertambah, termasuk ketegasannya hingga membuat Alvan dan Aulya yakin jika saat ini terdapat sesuatu yang belum mereka ketahui.Alvan menyahut santun

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 53. Boleh Kesal, tapi Jangan Membenci

    “Zayden, kita harus bicara!” ucap tegas Aulya tanpa senyuman, justru raut wajahnya sangat dingin.Zayden menyahut dengan suara lembut disertai senyuman hangat, “Bicara apa?”“Tentang perceraian saya sama Al!” Amarah dilukis Aulya dalam wajah cantiknya, tetapi sikap Zayden tidak berubah.“Saya siap mendengarkan.” Senyuman Zayden semakin hangat.Sejenak, Aulya memandangi sepasang mata Zayden yang hitam legam dan dalam hingga terlihat misterius.“Saya tidak mau bercerai sama Al. Jadi tolong berhenti mengharapkan saya dan bilang sama orangtua kamu, kita tidak akan pernah bercerai!”Aulya pikir Zayden akan terluka dan menunjukan isi hatinya dalam ekspresi seperti yang pernah dilihatnya, tetapi dugaannya salah. Laki-laki ini sangat tegar dan tenang. “Saya akan tetap menunggu kamu. Lagian, bukan saya yang mau kalian bercerai, tapi Mama sama Papa kamu.”“Tapi pasti kamu juga, kan!”Tentu saja Zayden tidak akan mengaku untuk menjaga nama baiknya di hadapan gadis yang diinginkannya. “Jangan nud

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 52. Apa Kamu Mempermainkan Hati Saya lagi?

    Pagi ini raut wajah Aulya sangat cemas setelah membaca chat yang dikirim ibunya semalam. [Papa sudah bicara pada Ustaz tentang perceraian kalian.]Titik-titik keringat dingin bermunculan di puncak dahi Aulya. “Aul tidak mau cerai sama Al ..., tapi kan Aul juga tidak mungkin jadi anak durhaka!”Perasaan gelisah yang menyelimuti hati Aulya semakin tebal tatkala Niana kembali mengirimkan chat setelah tahu putrinya membaca chat semalam. [Jangan lupa misi kamu di sana. Ingat, jangan terbuai oleh apapun yang dilakukan Alvan!]Aulya memperbanyak istigfar yang dilantunkan di dalam hati karena sedang berada di kamar mandi, di depan wastafel.Kedua kelopak matanya tertutup saat Aulya mencoba mencari jalan keluar dari masalah ini hingga akhirnya menemukan solusi yang menurutnya paling mudah. “Saya harus bicara sama Zayden. Saya harus berhasil buat Zayden benci dan akhirnya berhenti menunggu saya cerai sama Al!”Tekadnya sekuat karang di lautan, tetapi ciut seketika saat menatap wajah Alvan karen

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 51. Mulai Melakukan Persiapan Perpisahan

    Alvan dan Fauzan mengisi waktu dengan mengaji, begitupun dengan Aulya walaupun tempat laki-laki dan perempuan terpisah.“Padahal saya maunya mengaji sama Al, tapi tidak mungkin sih, ini kan masjid walaupun kita suami istri,” gumam Aulya seiring melirik ke kiri dan kanan, memperhatikan para gadis yang mengaji masing-masing.Waktu magrib tiba tanpa terasa. Aulya dapat menyaksikan Alvan yang berdiri di paling depan karena dia ditunjuk menjadi imam walaupun sempat menolak.Senyuman bangga Aulya terlukis begitu saja melihat suaminya yang tampak hebat dalam urusan ilmu agama. Apalagi saat memimpin rumahtangga.Punggung Alvan terlihat kekar, tapi juga lembut di mata Aulya hingga akhirnya satu-persatu laki-laki menutupi Alvan hingga suaminya menghilang dari pandangan, dan Aulya hanya bisa melihat punggung pria lain.Dari shalat magrib, lalu berlanjut ke shalat isha. Aulya mengisi waktu dengan mengaji dan sedikit saling bertukar cerita dengan beberapa gadis di sana.Aulya mendapatkan banyak te

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 50. Saya Mau Melindungi Aulya

    Alvan memberanikan diri masuk ke toilet perempuan ditemani gadis yang memberi tahunya. Lalu mengetuk pintu perlahan. “Aul?”Suara Alvan berhasil membuat Aulya terhenyak hingga reflek gadis ini berdiri seiring menyeka dengan cepat air matanya. “I-iya ....” Suaranya masih bergetar.“Sudah selesai?” Suara lembut Alvan dengan hati cemas walaupun tidak disampaikan secara langsung.Aulya kembali menjawab masih dengan suara bergetar, “Su-sudah. Tapi tunggu sebentar.”Kali ini Alvan berkata canggung karena bagaimanapun ini adalah toilet wanita. “Iya ..., saya ... tunggu di luar.”“Iya, di luar saja.”Langkah Alvan terasa berat, tetapi tetap meninggalkan toilet sebelum tempat itu ramai dan mungkin membuat orang-orang berpikiran negatif padanya. “Titip Aul. Tolong tanyakan keadaannya,” ucapnya pada si gadis sebelum dia pergi.Maka, walaupun hati Alvan tidak tenang dia harus kembali ke tempatnya semula dengan perasaan cemas sekalian menerka-nerka. “Apa bener Aul nangis? Kenapa?”Sekitar dua meni

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 49. Merasa Sudah Ditendang

    Saat ini Alvan merasa sudah ditendang dari keluarga istrinya sendiri karena bukan hanya tidak diinginkan menjadi menantu, tapi juga berniat dibuang.Alvan beristigfar di dalam hatinya. Lalu segera meninggalkan toilet dan kembali menemui Aulya.Senyuman sumringah istrinya menjadi hadiah untuk Alvan karena hanya Aulya yang menerimanya sebagai anggota keluarga baru walaupun dulu gadis itu juga berniat membuangnya.“Saya cuma ke toilet sebentar kok ..., lebay deh sampai peluk-peluk,” kelakar Alvan.“Kangen ....” Aulya bergelayutan manja di lengan Alvan, di hadapan orang-orang yang keluar masuk toilet, tapi gadis ini tidak canggung apalagi malu karena harus memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik mungkin.Kini, perasaan heran yang sempat menyelimuti Alvan sudah musnah setelah mengetahui alasan di balik perubahan sikap Aulya. Jadi sekarang dia membiarkan istrinya mengikutinya kemanapun tanpa protes.Namun, kebersamaan Aulya dan Alvan menjadi kabar buruk untuk Zayden dan berhasil memba

  • Pernikahan Dadakan dengan Anak Ustaz   Bab 48. Waktu Kita Cuma Sedikit

    Mulai sekarang Aulya berjanji akan mengabaikan Zayden apapun yang terjadi karena dia hanya akan fokus pada Alvan. Hanya ingin menghabiskan waktu dengan suaminya dan membuat kebahagiaan dengan suaminya di sisa waktu yang mereka miliki.“Al, saya mau hamil,” bisik Aulya saat mereka berbaring bersama.Alvan terkejut mendengar ucapan Aulya. “Kamu yakin?”“Iya, saya mau hamil ....” Aulya tersenyum manis dan dipenuhi harapan Alvan akan mengabulkannya.Sejenak, Alvan tidak bersuara lalu berkata, “Kehamilan adalah kehendak Tuhan. Kita, sebagai manusia cuma bisa berusaha.”“Ya sudah, ayo kita berusaha!” celetuk Aulya penuh semangat hingga membuat Alvan tersenyum lebar, tetapi juga bingung.Aulya menarik pakaian Alvan karena suaminya tidak melakukan apapun selain berbaring dengan wajah bingung. “Ayo ....”“Iya, sabar ....” Hati Alvan senang dipaksa seperti ini, tapi juga kebingungan dengan tingkah Aulya, apalagi keinginan mendadaknya.Alvan bertelanjang dada setelah pakaiannya dilepas dengan ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status