Share

BAB 28

Penulis: Almannie
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Mansion keluarga Levebvè memang tidak begitu besar atau semegah mansion keluarga konglomerat lainnya. Hanya saja, pemilik rumah lebih menyukai taman yang luas untuk dipandangi kala rasa lelah menyergap. Namun, tampaknya tidak untuk beberapa hari terakhir ini.

Mansion keluarga Levebvè dipenuhi dengan kabut hitam, mencekam, dan seolah hendak menikam. Benar-benar perang dingin luar biasa di antara keluarga besar.

Clara, yang sedang duduk menyandar di sofa ruang tamu, menatap sosok pria berabut hitam, yang beberapa rambutnya telah menunjukan tanda penuaan dengan tatapan tajam. Dadanya naik turun seolah ia tidak bisa menahan gejolak emosi yang membara.

Pria tua itu terdiam. Membalikan koran, seraya melirik singkat ke arah perempuan di hadapannya, anak dari istri ia nikahi. "Di mana poker face mu, Clara? Tidak baik menunjukan emosi mu di hadapan musuh secara terang-terangan."

"Papa!" tegur perempuan itu.

"Kali ini apa lagi?"

"Apa lagi, papa bilang?" Tersenyum skeptis, "Ke mana saja saa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 29

    Memutuskan untuk mengikuti Mino bukanlah keputusan yang mudah. Perempuan berpupil hazel sudah pernah memikirkan hal seperti ini akan terjadi. Bagaimanapun juga, sesukses apapun seorang wanita, mengikuti suami adalah sebuah kewajiban yang tidak terbantahkan. Terutama ketika tempat pekerjaan mereka berbeda. Wahsington DC dan New York memakan banyak waktu dan uang. Sebenarnya uang bukan menjadi masalah, effort yang dikeluarkan oleh pasangan dan saling mengerti serta komunikasi adalah kuncinya. Masalahnya adalah lelah yang menghantam tubuh. Jika menggunakan kendaraan pribadi bisa mencapai 4 Jam, maka dengan pesawat hanya membutuhkan 1 jam perjalanan. Rasa lelah ketika selesai kerja, jelas tubuh memerlukan tempat istirahat alih-alih terus memaksakan hingga sampai di rumah. Irene mengerti hal itu, dan ia coba mengambisll resiko. Sehingga di sinilah ia sekarang, di salah satu lokal coffee shop yang ada di mall terdekat. Memiliki banyak waktu luang sehingga terkadang ia merasa bosan di man

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 30

    Dalam ruangan kerja mansion keluarga Levebvè, sosok Clara yang sedang mengenakan dress hitam terduduk di kursi. Matanya menatap datar ke arah layar PC di hadapannya yang sedang memperlihatkan sebuah email. Alamat surel ini jelas merupakan alamat surel yang paling Clara kenal. Dalam dunia bisnis yang kejam ini, seseorang butuh yang lainnya guna memanfaatkan 'kekuatan' yang ada. Kerjasama dan negosiasi menjadi salah satu di antara banyak opsiㅡjelas yang peling sering digunakan karena tingkat keberhasilannya yang tinggi. Bukan tidak memungkin ada seseorang yang mampu bertahan hidup sendirian. Namun, jarang bagi mereka untuk tidak memperlakukan kerjasama. Sebab, para bisnisman membutuhkan 'kekuatan' yang besar untuk mencapai titik di mana mereka mampu bertahan hidup sendirian. Di Amerika, hanya ada dua hingga tiga keluarga konglomerat yang mempunyai kekuatan sebanyak itu untuk bisa tetap berdiri tanpa harus memghiraukan guncangan dasyat dari angin topan. Keluarga yang paling kentara ad

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 31

    Lee terduduk lemas di dalam mobilnya. Pria itu menatap ke arah layar ponsel dengan tangan yang bergetar. Ia meliril ke arah punggung wanita yang baru saja memasuki wilayah perkantoran Next In Company. Terlepas dari berita yang dia dapat, tiba-tiba pikirannya kembali teringat dengan rencana Son dan tuannya. Sekali lagi, untuk meyakinkan diri, dia menatap ke arah layar ponsel. Siapa yang menyangka bahwa hasilnya akan seperti ini? Menghembuskan napas, seolah mencoba mengeluarkan semua beban yang terasa berat, Lee keluar dari aplikasi dokumen. Mulai membuka salah satu aplikasi chat, dan memberikan pesan kepada madam. Namun, alih-alih merasa exited, Irene, sang atasannya, justru bersikap biasa saja. Ya, nanti sore aku akan melihat data yang telah kau temukan. Terima kasih atas kerja keras mu. Hanya jawaban seperti itu yang ia dapatkan. Pada akhirnya, Lee segera memarkirkan mobil di basement, dan mulai masuk ke dalam markas rahasia pengawal pribadi keluarga Dendanious yang berada di la

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 32

    Manusia memiliki sekelumit perasaan kompleks yang tidak bisa dijelaskan dalam kat-kata. Terkadang, jalan pikiran dan perasaan selalu berbanding terbalik atas realita yang terjadi. Emosi menjadi salah satu mengapa manusia bisa menjadi lebih unggul daripada makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Manusia diberi emosi untuk merasakan, kecerdasan emosi dan kecerdasan umum tentu sangat berbedaㅡterlihat sama akan tetapi dalam perspektif psikolog, keduanya merupakan seperti koin dengan dua sisi yang berbeda. Terlihat sama tapi ternyata tidak. Perempuan berambut hitam panjang ini sudah berulang kali menghela napas. Setidaknya, dia sudah mencoba sekuat tenaga untuk tidak menangis apalagi mengemis. Perasaan ini, apabila boleh jujur, rasanya sangat menyiksa. "Tolong turunkan aku di sini, Lee." "Maaf, nyonya?" Irene memberikan senyuman tak sampai mata. "Turunkan di sini.""Tapi nyonya, jarak rumah masih jauh, aku rasㅡ""Lee." Kali ini, dipenuhi penekanan. Membuat pria itu segera menepikan mobil. Ire

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 33

    Pagi hari ini, manor milik putra sulung keluarga Dendanious dipenuhi aura yang gelap. Rera dan Sonia bahkan tidak sanggup bertemu dengan tuan mereka yang tampaknya serang murung. Jangankan Rera dan Sonia, Son sendiri yang awalnya hendak meminta izin menjadi tidak berani masuk ke dalam. Son melangkah keluar dari Manor, menyenggol sosok Lee yang sedang mencuci mobil dengan siku. "Madam ... kapan beliau kembali?" Lee menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu, beliau akan datang jika siap." Baru saja Lee mengucapkan kalimatnya, mereka melihat pintu gerbang utama terbuka. Mobil Audi berwarna merah masuk ke dalam pekarangan, dia adalah Eden, pengacara yang bekerja dibawah Mino. Eden, yang baru saja berangkat dari rumahnya, dengan tergepoh membawa banyak sekali dokumen. Pria itu tampak tidak peduli dengan suasana muram sang sahabat. Justru, dia masuk ke dalam ruang kerja Mino, meletakan seluruh dokumen yang dibawannya ke atas meja. "Here, you can take a looㅡwhat the hell?! Mino, are you okay

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 34

    Mino benar-benar menepati ucapannya, pria itu, sambil akan menjelaskan kesalahpahaman di antara mereka berdua, dia bahkan mengusir seluruh pelayan dan bodyguard dengan alasan diberikan kebebasan selama dua hari. Sementara security yang menjaga tidak mendapatkan sama sekali. Son dan Lee memanfaatkan situasi ini demi menjaga dua majikan mereka. Kedua orang tersebut bukan tidak mempercayai security yang ada, justru karena mereka tahu betapa beratnya 'musuh' Mino di luar sana. Terutama ketika melihat ada celah seperti seluruh pelayan dan bodyguard di liburkan, pihak tertentu jelas akan menyerang. Kedua security dengan penuh rasa senang dan bersyukur segera memberi tahu apa-apa saja yang penting dan yang perlu diperhatikan. Setelah memastikan bahwa semuanya selesai, kedua orang itu segera pergi dari manor menuju rumah masing-masing. Di dalam manor, Irene dan Mino duduk di sofa. Pada awalnya, mereka sama sekali tidak tahu harus memulai dari mana. Sehingga, demi memecahkan keheningan, Iren

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 35

    Pagi ini perkiraan cuaca tampaknya sedang tidak ramah. Hari tampak terang akan tetapi awan tebal menghalangi jalur cahaya mentari untuk menyinari bumi. Di berbagai belahan dunia, banyak orang mulai beraktifitas, beberapa memang memiliki pekerjaan di malam hari. Manor milik putra sulung keluarga Dendanious tampak begitu sepi. Tidak heran sebenarnya, hal ini dikarenakan sang tuan rumah yang memang membubarkan para pelayan dan memilih "family" time bersama sang istri. Disebabkan karena cuaca yang tidak mendukung, Irene Lissabeth Levebvè bangun agak kesiangan. Wanita itu terbangun dari tidurnya, sedikit menyingkirkan lengen Mino yang merangkul erat pinggang rampingnya, sebelum kemudian ia meraih gaun tidur yang bercecer di lantai granit. Perempuan itu segera mencepol rambutnya, melangkah ke dalam kamar mandi, dan mulai membersihkan diri. Selepas mendengar suara shower, Mino yang masih terlelap, membuka kedua matanya. Pria itu tidak mengenakan pakaian apapun kecuali celana dalam. Bermai

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 36

    Irene benar-benar mengikuti apa yang disarankan oleh Eden. Wanita itu saat ini sedang menyusuri setiap sudut ruko yang sedang disulap menjadi klinik. Luas ruko ini juga tidak main-main, tampaknya 2 sampai 3 ruko digabung menjadi satu. "Siapa yang menemukan tempat ini?"Eden menjawab dengan jujur, "Mino ingin tempat kerja mu dekat dengan perusahaan. Niat awal kami adalah ingin menyewa gedung di depan perusahaan, akan tetapi masa kontrak tenant bisnis di gedung depan Next In Company masih panjang dan belum ada yang available, pada akhirnya mau tidak mau harus mencari sedikit lebih jauh." Eden mengangkat bahu acuh, "Karena pekerjaan utama ku adalah yang berkaitan dengan hukum. Segala hal menyangkut kontrak jual-beli ruko, dan juga perizinan, kau bisa menyerahkannya kepada ku. Akan tetapi, yang menemukan ruko ini adalah Albert." Irene mengangguk. "Oh, ke mana saja Albert selama ini? Aku belum bertemu dengannya?" "Dia sedang meeting dengan client di Turki. Seharusnya suami mu yang datan

Bab terbaru

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 97 [END]

    Berita pernikahan putra sulung keluarga Dendanious, Lousi Mino Dendanious menyebar luas; berbagai awak media berbondong-bondong menjadikan berita ini sebagai headline majalah dan koran, sementara ada juga sebagian jurnalistik yang berdiam diri di depan mansion keluarga Dendanious demi mencari secuil beritaㅡterutama menyangkut hal berupa scandal akan lebih baik. Atau setidaknya mereka pikir seperti itu. Sebab, hingga tiga hari belakangan ini, Mansion keluarga Dendanious cenderung sepi dan hanya ada pelayan atau tukang kebun yang membersihkan halaman dibalik pagar yang menjulang tinggi. Para wartawan dan paparazzi ini sudah berkemah di sini. Dan tepat di saat mereka sudah putus asa, sebuah mobil Misserati terlihat mendekati pagar mansion keluarga Dendanious. Para wartawan ini segera menarik kamera dan mencoba melihat siapa yang datang. Ternyata itu adalah salah satu kerabat Mino, yang datang untuk melihat anggota keluarga baru Dendanious yang dinanti-nanti. "Tuan Dealton, bagaimana pe

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 95

    Seperti dadu yang dilempar, hari terus bergulir, menggantikan hari-hari sebelumnya yang telah dilewati oleh manusia. Bedanya, jika dadu dilempar oleh manusia, maka hari tidak ditentukan oleh siapapun.Roda berputar, seperti putaran takdir yang tidak bisa diprediksi; kadang di atas, terkadang pula manusia merasakan rasa pedihnya berada di bawah. Semua itu, sungguh Tuhan-lah yang telah mengaturnya. Agar seluruh manusia mengetahui seberapa hebatnya Tuhan menciptakan takdir dan alam semestaㅡagar tidak melupakan bahwa setiap perbuatan selalu ada konsekuensi yang harus dijalani. Mulai dari pertemuan tak terduga, hingga sebuah perpisahan yang telah direncanakan. Mulai dari rasa cinta, hingga rasa benci yang teramat sangat menyesakan hati. Seperti sungai yang mengalir, adem, menghanyutkan, dan membawa berbagai macam emosi di dalamnya; kepedihan, kesenangan, dan kemarahanㅡair sungai terlihat tenang tapi begitu menghanyutkan. Hal ini sama dengan yang tua meninggalkan dunia, dan yang muda terla

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 94

    Clarissa keluar dari rumah sakit dengan pandangan kosong. Perempuan itu menatap langit biru di atasnya, lalu mengembuskan napas lelah. Tidak heran beberapa minggu terakhir ini dia menjadi lebih cepat lelah, bawaannya ingin pulang ke rumah dan tidur dengan nyaman, belum lagi rasa mual yang cukup mengganggu. Siapa sangka dia akan mengalaminya secepat ini? Takdir terlalu kejam untuknya. Bagaimana dia harus berkata kepada kakaknya, Irene? Belum lagi kakak iparnya yang juga berteman dekat dengan sosok yang belakangan ini terus mengusik kehidupan tenang Clarissa? Terutama, bagaimana dia menjelaskan ini kepada ayahnya? Berbagai sekelumit pemikiran terus bermekaran dalam kepala. Seolah otaknya menolak berhenti untuk tidak berpikir belebihan. Belakangan ini, ayahnya, tuan Levebvè sangat membanggakan dirinya yang sudah berani mengambil langkah kecil untuk melihat sisi lain kehidupan sebagai pekerja kantoran di perusahaan en

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 93

    Beberapa hari belakangan ini Clarissa merasa dia dilihat oleh banyak orang. Dalam artian pandangan yang menatapnya dengan pandangan menilai, menghakimi, hingga merendahkan. Sebenarnya ini bisa saja hanya sebuah perasaan semata, tapi hal ini semakin membuatnya yakin ketika ia hendak ke kamar mandi untuk memuntahkan rasa mual. "Kau dengar, tidak aku sangka ternyata dia masuk ke Music Blanc menggunakan jalur nepotisme," ujar salah seorang staff. Clarissa menahan rasa mualnya habis-habisan dan berdiri terdiam di depan kamar mandi seraya membekap mulutnya. "Ya, aku yakin dia tidak memiliki prestasi sedikitpun. Apa yang kau harapkan dari seorang anak konglomerat yang manja? Tidakah belakangan keluarga Levebvè juga terkena kasus penculikan?" Menggelengkan kepala, "Sungguh keluarga yang brutal.""Sshh," staff itu melirik ke kanan dan ke kiri, "Jaga ucapan mu, aku dengar bahwa putri keluarga Levebvè yang tersembunyi adalah istri dari CEO Mino, bahaya jika kau ketahuan." Mengangkat bahu acuh

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 92

    Irene sedang menikmati afternoon tea nya ketika ia mendapatkan kabar dari Marcus tentang alasan sikap murung Clarissa belakangan ini. Sejenak, Irene terdiam. Dia pandangi sosok tampan sang suami yang juga sedang menatapnya dengan pandangan kebingungan. "Aku tidak tahu apapun, sungguh!" "Aku tidak mengatakan apapun." Irene bergumam lembut. Mengembuskan napas, "Albert memang seperti itu sejak dulu. Awalnya dia tidak terlalu into sex, tapi sejak masuk ke persusahaan, ada satu dua hal yang tampaknya membuat dia sering seperti itu." Mata Irene memincing, "Did you do the same?""I do the same," Mino segera melanjutkan, "Aku bersumpah hanya melakukannya beberapa kali untuk stress relief." Irene hanya terdiam. Dia sudah pernah memikirkan ini sebelumnya, tapi mendengar pengakuan ini secara langsung, rasanya sedikit ada yang mencubit dihati. Namun, mengingat kini Mino sudah menjadi miliknya, tampaknya dia mengkhawatirkan hal yang tidak perlu."Yeah, kita tidak perlu meributkan hal yang su

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 91

    Mentari sudah terbit, sinarnya memasuki cela-cela ventilasi dan menembus tirai. Sayang sekali, mungkin karena mabuk dan terlalu sibuk dengan urusan ranjang, kedua orang yang masih berbaring di atas kasur tersebut lupa untuk menutup tirai jendela. Sehingga kini matahari langsung menyinari dan membangunkan salah satu di antara mereka. Clarissa adalah sosok yang pertama kali terbangun. Perempuan itu langsung menatap wajah tertidur Albert. Dengan tergasa, dia segera bangun dari tidurnya dengan wajah panik. "Akh." Sial, sial, sial! Clarissa ingin mencakar habis pria kurang ajar satu ini. Dalam hati berkata bagaimana bisa Mino berteman baik dengan sosok bejat seperti Albert? Mendengar pekikkan kecil dan suara tergesa, Albert juga bangun dari tidurnya. Pemandangan seperti ini sudah biasa dilihat. Namun, kali ini berbeda. Perempuan yang bersamannya sepanjang malam tampak sangat panik, dan terlihat mencari-cari sesuatu. "Mencari apa?" Suara serak khas bangun tidur membuat Clarissa membek

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 90

    Clarissa tidak lagi mempedulikan. Perempuan itu segera memesan menu makanan yang ingin ia makan pada malam hari ini kepada bartender. "Do you think I can get closer to him?" Clarissa mengengkat bahu, "Tidak tahu, tergantung metode seperti apa yang ingin kau gunakan? Langsung menggoda, atau mau memasukan aphrodisiac?" Mata Viona melotot, tanpa sadar memukul pelan lengan rekannya, "Pikiran mu sungguh kotor."Wajah Clarissa mencerminkan tanda tanya besar. Di bagian mana dia kotor? Bukankah menggoda secara langsung dan memasukan aphrodisiac ke dalam minuman adalah metode yang biasa sering digunakan oleh banyak orang? Menganati wajah Viona yang memerah parah, Clarissa memutar bola matanya jengah. Jangan katakan ladanya bahwa Viona adalah gadis polos yang denial atas hal-hal kotor? Menghela napas, "Lalu, kau ingin dia menotis mu seperti apa?" Menundukan kepala, "Tidakkah aku cantik?" Clarissa seketika itu juga ingin sekali bernajak pulang. Siapa yang menyangka bahwa Viona merupakan g

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 89

    Albert Ventagio, orang-orang selalu mengenalnya sebagai sosok ramah dan sopan. Ditambah dia adalab sekretaris sekaligus asisten pribadi seorang Louis Mino Dendanious, yang menjadikan lria itu lebih cekatan dari pada yang lainnya. Mungkin karena terinfeksi siklus kerja sahabatnya, Mino, terkadang Albert juga bisa lebih workholic daripada Mino sendiri. Sebagai sekretaris yang ditugaskan langsung dibawah Mino, dia terkadang juga menggantikan Mino dalam memimpin rapatㅡbaik secara lokal maupun rapat internasional, seperti yang sudah-sudah. Terkadang dia berada di luar negri karena utusan Mino yang kebetulan jadwalnya bertabrakan dengan jadwal meeting di luar. Sehingga mengutus Albert sebagai pengganti. Albert juga bukan berasal dari kalangan keluarga berada atau menengah ke bawah. Mendiang ayahnya adalah seorang dosen di salah satu universitas di Boston, sementara ibunya merupakan ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan harian sebagai penjual bungaㅡsekarang sudah memiliki toko dan membu

  • Perjodohan Gila dengan CEO Arogan   BAB 88

    Clarissa hari ini sudah mulai masuk menjadi pekerja tetap di perusahaan Music Blanc sebagai public relation. Pekerjaan ini cenderung paling sibuk; setiap harinya harus memberikan press realise di website resmi perusahaan, promosi di akun media sosial yang telah tersedia. Hingga harus memberikan ide kreatif agar lebih menarik banyak peerhatian fans. Jumlah fans aktris, aktor, dan penyanyi di perusahaan ini banyak, hingga tidak heran apabila fans mereka juga menjadi fans perusahaan. Music Blanc digadang-gadang menjadi perusahaan entertainment dengan followers terbanyak diberbagai sosial media. Clarissa dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Perempuan itu tidak malu untuk memperkenalkan diria dan dari jurusan mana dia berasal. Namun, dia tidak membicarakan soal Marcus sebagai temannya, Mino sebagai kakak iparnya, dan merupakan anak bungsu keluarga Levebvè. Setidaknya, bagi Clarissa cukup tahu diri bahwa tidak semua orang bisa menikmati privilage seperti yang ia punya. Jadi

DMCA.com Protection Status