"Apakah hutang ayahku masih belum selesai?" ucap Belle ditengah suasana panas mereka.
"Tentu saja, sekali berada didalam dekapanku, maka seterusnya akam selalu seperti ini.." ucap Jordan.
Menjilati daun telinga Belle, lalu merebahkan tubuh Belle ke atas kasur. Membuka lebar paha Belle dan menjilati seluruh tubuh Belle, dari ujung kaki hingga ujung wajah.
Ahkk hh hahhkkk desah panjang Belle, sungguh sesuatu yang tidak akan mampu untuk Belle tahan lagi.
"Semakin pria ini menguasaiku, maka semakin ingin lebih aku disentuh olehnya.. apakah aku sudah gila.." Belle mulai mengutuki dirinya sendiri, yang mulai menikmati setiap sentuhan dari Jordan
Jordan mengeluarkan kejantanan miliknya, dan mengarahkan ke mulut Belle. Belle awalnya menggeleng tidak ingin melakukan oral seks. Namun Jordan justru menyodorkannya secara paksa dan Belle terpaksa melakukan oral seks untuk pertama kalinya.
Ahkk "Yes! Very good, little bitch!" Ucap Jordan yang sedang merasakan nikmatnya ketika mulut mungil Belle melahap dan menghisap habis kejantanan miliknya.
Jordan membuka lebar kedua kaki Belle dan mulai menghujam Belle dengan kejantanannya.
Seluruh pakaian Belle terlihat sangat berantakan, bahkan rambutnya sudah tak lagi tertata.
Jordan memerintahkan Belle untuk berjongkok dan akan melakukan dog* style dengan Belle.
"Apa yang akan dilakukan... ahk..." Belle melenguh saat kejantanan Jordan memompa tubuhnya dari arah belakang, dan bokong miliknya terus membentur area perut Jordan. Sensasi nikmat kian membakar tubuh Jordan.
Keringat kian menyucur deras membasahi seprei tersebut.
Ah, Belle pun sudah kian menggila dengan seks yang dilakukan oleh Jordan pada dirinya.
"Seluruh tubuh ini hanya milikku, sekarang dan seterusnya.." Jordan akhirnya menyemburkan cairan putih kental ke wajah Belle. Sungguh gila, padahal mereka sedang berada di dalam ruangan kerja Jordan.
"Bersihkan dirimu!" ucap Jordan, lalu melangkah pergi.
"Sial! Aku hanyalah anjing penurut baginya, tidak lebih.." Belle merapikan seluruh pakaiannya, dan bahkan riasan wajahnya.
Jordan memberikan sebuah poch berisikan perlengkapan kosmetik. Entah dari mana ia mendapatkannya.
"Sudah tentu ini barang milik para wanita yang menjadi anjing peliharaannya.. aku tidak boleh berbesar hati.." Belle terus mengatakan pada dirinya sendiri, bahwa Jordan hanyalah tuan baginya.
Setelahnya, Belle disuruh duduk di sofa sembari mengerjakan beberapa salinan berkas.
... ....
"Permisi tuan, ada beberapa klien yang ingin bertemu dengan anda di luar." Ucap salah seorang asisten pribadi Jordan.
"Aku akan datang." Balas Jordan singkat, lalu melangkah keluar.
Tersisa Belle bersama seorang asisten pribadi Jordan di sana.
"Nona Belle pasti sangat lelah mengerjakan semua berkas ini sedari tadi, bukan?" Tanya sang asisten. Belle hanya membelasnya dengan senyuman.
Pria itu seketika tertawa, "ternyata orang-orang benar. Bahwa nona Izabelle hanya akan peduli dengan pekerjaan. Sangat pantas, jika nona Belle cepat naik jabatan. Semangat nona Belle!" si asisten pun melangkah keluar.
.
.
Beberapa saat kemudian...
"Jordan, aku sudah katakan, jika aku ingin kau menjemputku, bukan?" rengek seorang wanita yang baru saja memasuki ruangan bersama Jordan. Jordan duduk di kursi kerja miliknya, sedangkan wanita it uterus menggelayut manja padanya.
"Ryona, bukankah sudah kukatakan aku sangat sibuk?" ucap Jordan.
"Jordan! Jordan! Aku akan melaporkan hal ini pada paman Jodhy, lihat saja!" Rengek si wanita.
Wanita itu terlihat sangat modis, tentu saja ia berasal dari kalangan yang tidak biasa.
"Ryona, tolong dengarkan aku, oke!"
Ryona
"Tidak! kau harus pergi bersamaku hari ini!" Wanita itu pun memeluk erat Jordan dan mengecup bibir Jordan
"Tidak! kau harus pergi bersamaku hari ini!" Wanita itu pun memeluk erat Jordan dan mengecup bibir Jordan. Belle tidak sengaja melihat adegan itu, dan memang dirinya sedang berada di sana.
"Baru saja selesai berurusah denganku, kini ada wanita baru lagi yang bersamanya. Sungguh pria bajingan!"
Belle sangat benci pada Jordan yang sangat senang mempermainkan dirinya, kini berciuman dengan wanita lain di depan dirinya.
"Hei! Apa kau budak Jordan yang baru?" ucap wanita yang bernama Ryona.
"Dia adalah pegawai di tempat ini, dan sedang menjalankan hukumannya." Ucap Jordan sembari memeluk Ryona dengan mesra di hadapan Belle.
"Ah, sudah kuduga.. Jordan memang tidak berubah.. ahkk.. Jordan kau meremas bokongku lagi.." ucap Ryona manja.
Belle semakin benci dengan dirinya yang terkesan hanya seorang jalang bagi Jordan.
"Izabelle, kau boleh kembali bekerja. Ingat untuk tidak terlambat, jika tidak hukumanmu akan jauh lebih berat."Peringat Jordan dengan mengedipkan matanya pada Belle, sedangkan Ryona masih dalam pelukannya.
"Sungguh pria menjijikan.. ah, aku pun sama menjijikan sepertinya.."
***
"Loby utama Tiger Group"
Belle berdiri menunggu bus umum untuk ia tumpangi. Sedangkan yang lain pulang pergi menggunakan kendaraan pribadi.
"Belle! Ingin pulang bersama?" ucap Thabita menawarkan tumpangan. Thabita sangat ramah dan baik pada Belle.
"Apakah tidak merepotkan, kediamanku tidaklah jauh dari halte bus." Ucap Belle dengan wajah tersenyum.
"Tidak masalah Belle, come on!" Thabita bahkan menarik tangan Belle masuk ke dalam mobil miliknya.
***
"Belle, rumahmu yang mana? Tanya Thabita penasaran, sembari terus memangdangi rumah-rumah mewah di sekitarnya.
"Aku dan keluargaku tinggal di rumah susun pemerintah. Itu yang di seberang!" Belle menunjuk ke arah rumah susun kediaman keluarganya.
"Sungguh?" ucap Thabita sedikit terkejut.
"Yah, aku tidak sama seperti kalian. Aku hanyalah dari keluarga biasa." Ucap Belle tersenyum.
"Kau justru sangat luar biasa, Belle! Kau dapat bekerja di perusahaan Tiger Group, tentu bukan karena orang dalam, melainkan usahamu sendiri." Puji Thabita.
"Baik, terima kasih Thabita, sampai jumpa!" Belle melangkah menuju kediamannya.
......
"Andrew?" Belle melihat Andrew sudah duduk manis di café yang berada di lantai dasar rumah susun kediamannya.
"Izabelle!" Seru Andrew sembari melambaikan tangannya pada Belle.
"Andrew, kau sudah lama menungguku?"
"Tidak.. aku baru saja tiba. Kau bersihkanlah dirimu, setelah ini aku ingin mengajakmu pergi bersamaku." Ucap Andrew tidak sabar.
"Ah, baiklah.."
Hmm... "Aku dan Andrew hanya sebatas sahabat, tidaklah lebih. Lagipula, pria bajingan itu tidak bisa selalu mengaturku.. sial! Aku benar-benar terperangkap habis.." Belle kembali mengingat setiap adegan demi adegan percintaan dirinya bersama Jordan.
"Andrew, maafkan aku.. terlalu banyak hal yang harus kusimpan darimu.. aku bahkan hanyalah wanita yang menjijikan dan kotor.." air mata Belle akhirnya menetas saat air shower mengguyur tubuhnya.
Ayahnya ternyata masih bermain judi, dan lagi-lagi berhutang pada orang-orang bawahan Jordan. Hal itu tentu menjadi senjata ampuh bagi Jordan untuk mengekang dan menguasai Belle.
Apakah hal itu hanyalah sebatas imbalan, ataukah sebagai alasan agar Belle tidak pergi dari sisinya...
***
"Kau mengajakku kemari, kamana kekasih masa depanmu itu?" ucap Belle dengan tersenyum santai, sembari menimatijuice buah segar yang tersedia di atas meja.
"Kau mengajakku kemari, kamana kekasih masa depanmu itu?" ucap Belle dengan tersenyum santai, sembari menimatijuice buah segar yang tersedia di atas meja
"Mengapa kau selalu ingin tahu? Apa aku mulai takut aku mendahuluimu mendapatkan kekasih masa depan?" balas Andrew dengan nada mengejek.
Keduanya pun tertawa lepas sembari menikmati makan malam bersama.
"Kudengar, kau sudah menjadi pekerja yang sangat berbakat di perusahaan Tiger Group?"
"Ah, tidak. aku masih harus banyak belajar."
"Bekerja di sebuah perusahaan dengan CEO yang tampan,, tentu vitamin tambahan untukmu, bukan?"
"Kau banyak tahu tentang CEO perusahaan Tiger Group?"
"Tentu saja, siapa yang tidak mengenal CEO Jordan Heron, putra bungsu dari Mr. Jodhy Heron yang super kaya."
"Hei, kau harus berterima kasih padaku!" ucap Andrew bangga
"Hei, kau harus berterima kasih padaku!" ucap Andrew bangga. Tanpa Andrew ketahui, Belle sebenarnya melewati masa-masa yang sangat sulit ketika bersama Jordan.
Andrew adalah pria yang sulit mempercayai seseorang bahkan menjadikan seorang sahabat. Ia percaya bahwa Belle adalah wanita yang baik dan bisa menjaga dirinya sendiri. Namun, jika Andrew mengetahui kebenaran pada Belle dan Jordan.. akankah Andrew masih menyayangi Belle.
"KEDIAMAN KELUARGA VEDROW" Belle bersama keluarga kecilnya duduk di ruang tamu dan sepertinya sang ayah sedang membahas sesuatu yang sangatlah penting. "Ayah dan ibu akan pindah ke liar negeri untuk add suatu pekerjaan." Ucap Mr. Ved. "Luar negeri? Lalu, bagaimana dengan diriku?" Belle sangat terkejut atas pernyataan dari ayahnya. "Kau bebas memilih pilihan hidupmu sendiri, ayah tidak akan mengekangmu lagi." Ucap Mr. Ved yang tak seperti biasanya. "Apa yang sebenarnya terjadi, Ibu Ayah?" "Belle, kami tahu kau memiliki mimpi yang sangat besar di jenjang karirmu. Maka, kejarlah karirmu." Timpal sang ibu. "Ibu, apakah ada hal yang kalian sedang sembunyikan dariku?" Ayah dan ibunya menggeleng, sebagai tanda tidak ada hal yang mereka sedang rahasiakan. "Sudah saatnya, ayah meninggalkan kehidupan yang suram ini. Ayah sudah banyak mengecewakanmu, maafkan ayah.." ucap Mr. Ved. "Belle, kau harus berjuang untuk kehidupanmu sendiri. Kau adalah anak satu-satunya di keluarga ini, jadilah
... ...Belle menjalani kehidupan barunya sebagai seorang guru les private bahasa asing. Ia memulai segalanya dari nol, dan meskipun penghasilan yang ia dapatkan tidaklah besar. Belle harus tetap maju dengan hal yang masih bisa ia lakukan.Kediaman baru keluarga Belle dijadikan sebagai tempat usaha les private sekaligus. Selain itu, Belle juga membuka jasa penerjemah bahasa secara lisan maupun tulisan. Perjuangan Belle tidaklah mudah, Belle harus melakukan promosi besar-besaran agar mendapatkan pelanggan yang lebih banyak lagi....Belle sedang mengerjakan terjemahan yang ia terima dari para pelanggan mahasiswa perkuliahan. Beruntung lokasi usaha yang ia miliki terletak tak juah dari area kampus dan juga sekolah. Sehinga pelanggannya lebih banyak anak-anak muda-mudi.Saat istirahat, Belle menonton televise dan melihat isi berita dari luar negeri sebagai penambah wawasan. Wanita cerdas seperti Belle memang tidak pernah puas untuk belajar, itulah kelebihan yang ia miliki.Dalam berita
... ...Andrew menggeleng tak percaya atas apa yang telah ayahnya katakan sore hari ini."Tidak mungkin.. bagaimana mungkin ayah begitu tega membunuh ayah dan ibu sahabat berhargaku!" Andrew menaikan nada bicaranya.Plak! Satu tamparan menghantam wajah tampannya."Hanya karena gadis miskin itu, kau berani membentak ayahmu sendiri! Kau memang sudah tertular sifat miskin dari keluarga mereka!""Keluarga miskin? Bukankah ayah yang menyebabkan kebangkrutan pada keluarga paman Vendroe..""Karena ayahnya hanya tahu berjudi dan menghabiskan uang. Rumah itu sudah menjadi gudang barang bisnis ayah. Kau jangan coba-coba ikut campur!" Peringat Mr. Carpio."Ayah... mengapa ayah begitu kejam... tidakkah cukup bagi ayah membuat kehidupan mereka sulit..""Apakah otakmu sudah bergeser, Andrew? Harus berapa kali ayah terangkan, jika Vedroe memiliki hutang yang sangat banyak!""Andrew, berhentilah membela sesuatu yang kau sendiri tidak tahu jelas!" Timpal Mrs. Carpio, ibu dari Andrew.Mrs. Caprio"Tapi
Dengan sikap dingin dari Belle, ternyata mampu membuat seorang Jordan merasa gelisah dan kian penasaran. Sikap Belle yang terlihat angkuh ketika berhadapan dengan Jordan, tak ada wanita yang berani seperti itu pada seorang Jordan Heron..."Mansion Kediaman Jordan Heron""Paman, apakah Jordan sudah bermain dengan wanita baru lagi? Sepertinya, Jordan sudah mulai sulit untuk kukendalikan." Ucap Ryona pada Mr. Jodhy, ayah dari Jordan."Bukankah kau sudah sekian lama berhubungan dengannya, bagaimana bisa kau tidak tahu semua sifat-sifatnya!""Yah paman. Tapi sikap Jordan sedikit aneh belakangan ini.." ucap Ryona gelisah.Ryona adalah tunangan dari Jordan. Mereka bahkan sudah berpacaran sekian lama, namun Jordan sebenarnya tidak benar-benar ingin menikahi Ryona."Siapa yang ingin kau kendalikan?" ucap Jordan yang turun dari anak-anak tangga."Jordan? Ah, aku hanya ingin tahu, mengapa kau bersikap aneh.." ucap Ryona yang masih terkejut dengan kehadiran Jordan."Tidak ada satupun yang dapat
..."Hei pria kecil, ini adalah wanitaku! Kuharap kau jangan muncul lagi dihadapanku!" Ketus Jordan.Andrew bangkit dari tempat ia terjatuh sembari menyentuh area wajah bekas pukulan dari Jordan. Andrew mulai menyadari bahwa Jordan ialah Jordan Heron, sang CEO tampan juga arrogant."Izabelle, kukira kau wanita yang paling jujur. Tapi ternyata hal sepenting ini kau bahkan sembunyikan dariku!" Ucap Andrew penuh kecewa lalu berbalik pergi."Ini hanya peringatan kecil bagimu. Jangan sampai aku melibatkan seluruh anggota keluargamu!" Ucap Jordan penuh dengan aura ancaman.Belle terdiam dan tidak mengatakan sepatah katapun.Jordan menarik tangan Belle menuju ke dalam mobil miliknya tanpa mengatakan apapun.***"Masih berani merayu pria lain di belakangku?" ucap Jordan, namun Belle hanya diam saja."Izabelle, aku salah telah meremehkan dirimu! Jangan pikir aku akan melepaskanku begitu saja.""Apa lagi yang kau inginkan, tuan Jordan? Bukankah diantara kita sudah berakhir? Mengapa kau masih me
"Mansion Kediaman Jordan Heron"Beberapa orang suruhan dari Jordan menghantarkan Belle hingga tiba di area loby utama mansion. Belle benar-benar terperangah dengan kekayaan Jordan, namun saat ini bukan waktunya untuk kagum pada kekayaan mansion. Belle harus segera menyelesaikan tujuannya."Selamat datang Nona, tuan muda sudah menunggu di taman belakang." Ucap salah seorang pelayan, lalu mengantar Belle menuju taman belakang dan juga terdapat sebuah kolam renang pribadi di sana....Para pelayan langsung meninggalkan Belle di sana, dan menutup kembali pintu demi pintu menuju taman maupun kolam renang pribadi milik Jordan.Jordan hanya mengenakan celana lapisan dalam, dan telanjang dada. Sembari meletakan batang rokok di tangannya, dan menyeringai ke arah Belle.Sembari meletakan batang rokok di tangannya, dan menyeringai ke arah BelleBelle mengepal kedua tangannya, lalu melangkah ke arah Jordan."Tuan Jordan.." Belle tidak ingin menatap ke arah Jordan, ia sangat membenci pria yang ada
Tanpa diduga-duga, CEO tersebut ialah putra dari Mr. Carpio, saudara kandung dari Andrew, sahabat baik Belle.Azkha Carpio, kakak lelaki pertama dari Andrew Carpio."Itu adalah foto keluargaku, dan ini adalah adikku satu-satunya. Kami sangat jarang bersama, dan aku pun baru saja kembali dari Korea untuk menyelesaikan pendidikan manajemen bisnisku."Mendengar hal itu, Belle melemas namun ia tidak boleh lemah. Karena pria yang terlihat baik ini juga terlibat dalam kasus pembunuhan ayahnya dan juga yang telah merampas hak ayahnya. Itulah yang ada di pikiran Belle saat ini."Nona Belle, kuharap kerjasama kita akan berjalan baik."***"Apartemen kediaman Jordan Heron"Jordan dengan sengaja menyediakan apartemen khusus untuk pertemuannya bersama Belle."Bukankah tuan bilang mereka yang merampas milik ayahku, mengapa tuan CEO Azkha terlihat tidak mengenaliku?""Tentu saja, karena yang terlibat ialah ayahnya. Namun, perlu kau ketahui, Azkha adalah anak kesayangan dari Mr. Carpio, kau bisa men
... ..."Mansion Kediaman Jordan Heron""Kau seharusnya berterima kasih padaku, karena aku cukup memahami kesibukan seorang Manager." Ucap Jordan yang sedang berbincang dengan Belle, melalui Video Call.Belle:"Jika tuan Jordan sedang menginginkan kehadiranku, maka dengan senang hati aku akan datang.." balas Belle dengan senyuman sensualnya.Jordan: "Kau hanya besar bicara." Ucap Jordan dengan tersenyum menyeringai.Belle: "Sungguh?" Belle perlahan menurunkan tali tank top yang sedang ia kenakan. Benar saja, Belle tidak sedang tidak mengenakan bra, dan semua payu darahnya hampir terekspos dengan sempurna.Jordan membenarkan cara duduknya dan memandangi sekeliling untuk memastikan tidak ada yang masuk. Jordan berjalan menuju pintu kamar miliknya dan mengunci pintu.Belle: "Dasar pria mesum!" ucap Belle mengejek Jordan dan ia pun tertawa geli melihat ekspresi dari Jordan.Jordan: "BAiklah, buat aku puas hanya dengan perbincangan kita malam ini." Jordan menantang Belle untuk melakukan hal
Semua pekerja di kediamannya pun lari berhamburan ke arah ruang tamu. Bersamaan dengan itu, para bodyguard Belle pun mulai menodongkan pistol ke arah Joans. Begitu pula dengan bodyguard dari Joans.”Hentikan!” Bentak Joans pada bodyguardnya.”Pergi kalian dari sini! Pergi!” Bentak Belle, lalu jatuh tersungkur di lantai.Dev dengan sigap meraih tubuh lemah Belle, dan membawa Belle kembali ke dalam ruangan keluarga.”Nyonya, tuan Jordan sudah di pindahkan ke rumah sakit pusat kota hari ini.” Ucap Dev, sembari menenangkan Belle.***Joans melangkah dengan langkah yang tak tentu arah. Joans seakan patah arah, atas apa yang telah ia perbuat. Bukan kemenangan yang ia dapatkan, melainkan rasa bersalah, karena telah mencoba untuk memisahkan keluarga yang utuh Jordan Belle.”Hentikan semua serangan, dan tinggalkan semuanya.” Ucap Joane melalui panggilan telepon.Setelah itu, Joans pun benar-benar pergi jauh ke luar negeri untuk melanjutkan hidupnya. Sedangkan semua aset keluarga Heron ia serah
”Kediaman Jordan Heron & Izabelle”Ughh... Huhhgg...Belle terus mengerang kesakitan, tatkala Belle mulai merasakan kontraksi pada perut buncitnya. Kehamilan yang sudah saatnya untuk menjalani persalinan. Akan tetapi, saat seperti ini, Jordan justru tidak berada di sisinya. Jordan masih sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri.”Nyonya, kita harus segera ke rumah sakit, sekarang!” Ucap salah seorang asisten rumah, dengan penuh kecemasan.”Aku ingin menunggu suamiku kembali, dia sudah berjanji untuk segera datang..” Ucap Belle lirih, dan masih berharap Jordan akan segera datang.Namun, para pekerjanya tidak bisa membiarkan Belle terus berada di dalam rasa sakit terus menerus.Akhirnya, mereka membawa Belle dengan cara sedikit memaksa. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.*** ***•Rumah Sakit Pusat Kota Prancis•”Mengapa bisa seperti ini, terlambat sedikit saja nyawa ibu dan bayi akan berada di dalam bahaya!” Tegas salah seorang dokter spesialis kandungan pada salah seoran
”Kediaman Keluarga Jordan Heron & Izabelle”Jordan terlihat sedang cukup sibuk mempersiapkan pakaian yang ia masukan satu per satu ke dalam sebuah koper sedang. ”Sayang, mengapa tidak memberitahukanku, jika kau ingim berkemas?” Tanya Belle, lalu mulai membantu Jordan membereskan pakaian miliknya.”Kau harus lebih banyak beristirahat, sayang. Pekerjaan ini tidak menyita waktuku, oke.” Balas Jordan, yang terlihat begitu mencemaskan kondisi Belle, istri tercintanya.”Aku tahu sayang, tapi jika hanya berbaring dan duduk saja akan sangat membosankan bagiku.” Ucap Belle, lalu memeluk Jordan mesra.Jordan menyentuh kedua tangan mungil Belle dengan hati yang pilu, mengingat permasalahan yang kini sedang ia hadapi. Jordan tidak sanggup untuk berbicara jujur pada Belle, atas segala permasalahan yang sedang dihadapinya.”Aku akan pergi selama beberapa hari ke depan, pengawal akan kuperintahakan tinggal di sini.” Ucap Jordan, yang tidak bisa membiarkan Belle hanya tinggal bersama para asisten ru
Setelah mengetahui mengenai kehamilan Belle, sungguh Jordan sangat bahagia akan hal itu. Namun, tak jarang Jordan kerap kali menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi pada Belle. Mengingat semua penderitaan Belle yang diakibatkan oleh Jordan di masa lalu. Hal itu, membuat Jordan semakin mencintai Belle dan seakam terlalu takut jika suatu saat Belle dan dirinya tidak selalu bersama.Entah mengapa, pikiran Jordan begitu kelut dan gelisah tatkala memikirkan hal tersebut.***Pemakaman Pusat N-YJordan datang seorang diri ke tempat pemakaman mendiang saudara pertamanya, dan di sana Jordan mencurahkan segala isi hatinya.”Saudara bodoh, mana janjimu padaku dulu? Kau bilang, kau ingin melihat anak-anakku yang sangat lucu. Tapi sekarang, kau justru pergi selamanya dari sisi kami... Kau benar-benar pembohong besar...” Ucap Jordan dengan penuh lirih hati.Mencengkeram area dadanya, dan memejamkan kedua matanya sejenak.”Kau selalu hadir di dalam hatiku, dan hati ini akan selamany
Pasca kejadian naas yang menimpa Jordan da Belle. Akhirnnya, keadilan pun datang pada mereka, Azkha beserta atek-ateknya diringkus dan akan mendapat ganjaran hukuman atas perbuatan mereka. Sementara itu, Thabita harus kehilangan separuh hidupnya, dan kini hanya dapat berbaring di atas ranjang pasien dengan dipenuhi peralatan medis di sekujur tubuhnya.Tak hanya itu, tubuh Belle dan Jordan juga harus mendapatkan perawatan secara intensif. Dikarenakan luka dalam yang disebabkan oleh Azkha juga Thabita. Hal yang sangat luar biasa ialah, Jackson masih memiliki rasa belas kasihan yang sangat tinggi pada kehidupan Jordan yang telah menyebabkan kematian ayah dan ibunya.Sesuatu rahasia besar yang selama ini terus Jackson tutupi ialah, bahwa Jordan hanyalah anak angkat di keluarga Heron. Namun, Jackson tak pernah menggunakan rahasia untuk menyerang dan bahkan mengambil keuntungan. Ketulusan hati dan keikhlasan Jackson sungguh membuatnya menjadi pria yang lebih bijaksana.Selama beberapa bulan
Tanpa berlama-lama, Thabita pun datang ke mansion keluarga Heron, yang kini dihuni oleh Jackson seorang sebagai putra tertua.“Mansion Kediaman Heron family”Dengan tergesa-gesa, Thabita langsung menemui Jackson, dengan sikap yang sangat tidak sabaran.“Tuan Jackson! Apakah kau begitu bodoh, dengan membiarkan wanitamu bersama pria lain? Bahkan pria itu ialah saudara laki-lakimu sendiri!” Teriak Thabita.“Bukankah, hatimulah yang sedang gundah? Mengapa harus melempar sesuatu ke orang lain?” balas Jackson dengan sikap dinginnya.Hmm.. “Apa kau yakin, akan tetap diam, bahkan jika seseorang yang sangat kau cintai telah berkhianat bahkan menjadi penyebab kematian paman dan bibi Heron?” ucapan Thabita pun berhasil membuat emosi Jackson kembali memuncak.“Jangan pernah sangkut pautkkan masalah lain dengan kematian ayah dan ibuku! Ingat, kau hanyalah orang asing!” Tegas Jackson yang terlihat sangat marah.Thabita seketika tertawa, terbawah-bahak. “Kau tahu, pada saat hari pernikahan Jordan be
“Aku mencintaimu, dan hanya dengan inilah caraku agar bisa membuatmu terus berada di sisiku.” Ucap Jordan, sembari mendekap tubuh telanjang Belle, setelah pertempuran dahsyat diantara mereka.“Sejak dulu, kau selalu mengatakan hal yang sama, dan juga terus menyakitiku dengan caramu yang kejam.” Balas Belle, sembari meringkuk.“Apakah kau juga mencintaiku, jawab aku dengan jujur..” Jordan membalikan tubuh Belle, dan mencengkeram kedua tangan Belle ke samping kepala Belle.“Selama dua tahun, aku berada di dalam lingkaran yang aku sendiri tidak bisa melepaskan diriku sendiri. Aku terus menunggumu datang mencariku, namun yang ada hanyalah harapan semuku saja.”“Aku selalu mencarimu, Tuan Jordan.. aku bahkan terus berada di dalam sebuah harapan besar untuk dapat bertemu kembali denganmu. Walau kenyataannya sulit, aku bahkan tidak tahu kemana aku harus mencarimu..” Belle mengatakannya sembari terus meneteskan air mata.’“Lalu, kenapa kau menerima lamaran Jackson? Kenapa?” “Aku..” Belle bin
Suatu saat, Belle kembali menghadiri sebuah pertemuan bersama para pimpinan besar di berbagai macam perusahaan. Belle pergi tanpa kehadiran Jackson, dikarenakan Jackson memiliki suatu urusan penting.Gedung utama xx kota N-Y.“Kemana pria kebanggaanmu, Nona Izabelle? Mengapa malam ini kau pergi seorang diri saja?” Tanya Thabita, yang ternyata turut serta di dalam acara tersebut.Dengan menghela napas pelan, Belle pun menjawab dengan nada dingin. “Tentu saja kami memiliki banyak agenda penting, dan tidak memiliki banyak waktu untuk hal yang kurang penting, termasuk mengurus urusan orang lain.” Ketus Belle.Setelah mengatakan hal itu, Belle pun bergegas pergi dari hadapan Thabita, si wanita ular menyebalkan.“Dasar jalang rendahan, berani sekali mengabaikanku!” Gumam Thabita yang merasa kesal atas sikap Belle.~ ~ ~Di tengah pesyta berlangsung, Belle duduk di sebuah kursi sisi ruangan. Dengan pencahayaan yang hanya fokus menyorot kea rah depan saja, hal itu membuat semua pasang mata ha
Suatu hari, Belle kembali ke Negara Prancis, untuk menemui Mrs. De, ibu angkatnya. Ada banyak hal yang ingin Belle curahkan kepada ibu angkat baik hatinya itu.Negara Prancis.Tepatnya, di kediaman keluarga Dee.“Ibu sangat senang, kau masih menyempatkan waktu padatmu untuk datang mengunjungi ibu kemari.” Ucap Mrs. Dee, lalu memeluk lembut Belle.“Terima kasih juga bu, karena ibu selalu menerimaku dengan sangat baik di tempat ini.”“Kau selalu memiliki tempat khusus di rumah ini, karena kau adalah putri ibu.” Ucap Mrs. Dee dengan tersenyum hangat.…Selama beberapa hari, Belle masih berada di kediaman Mrs. Dee, berharap akan mendapatkan sebuah ketenangan.“Lalu, bagaimana dengan hubunganmu bersama Jackson?”“Aku, masih belum bisa mencintai tuan Jackson, bu..” ucap Belle dengan tatapan pilu.Tanpa sepengetahuan Belle, Jackson sebenarnya sedang berada di balik tembok ke arah kolam renang, hendak memberikan sebuah kejutan.Mendengar kenyataan pahit itu, Jackson hanya bisa menghela napas