"KEDIAMAN KELUARGA VEDROW"
Belle bersama keluarga kecilnya duduk di ruang tamu dan sepertinya sang ayah sedang membahas sesuatu yang sangatlah penting.
"Ayah dan ibu akan pindah ke liar negeri untuk add suatu pekerjaan." Ucap Mr. Ved.
"Luar negeri? Lalu, bagaimana dengan diriku?" Belle sangat terkejut atas pernyataan dari ayahnya.
"Kau bebas memilih pilihan hidupmu sendiri, ayah tidak akan mengekangmu lagi." Ucap Mr. Ved yang tak seperti biasanya.
"Apa yang sebenarnya terjadi, Ibu Ayah?"
"Belle, kami tahu kau memiliki mimpi yang sangat besar di jenjang karirmu. Maka, kejarlah karirmu." Timpal sang ibu.
"Ibu, apakah ada hal yang kalian sedang sembunyikan dariku?"
Ayah dan ibunya menggeleng, sebagai tanda tidak ada hal yang mereka sedang rahasiakan.
"Sudah saatnya, ayah meninggalkan kehidupan yang suram ini. Ayah sudah banyak mengecewakanmu, maafkan ayah.." ucap Mr. Ved.
"Belle, kau harus berjuang untuk kehidupanmu sendiri. Kau adalah anak satu-satunya di keluarga ini, jadilah wanita kuat." Ucap Mrs. Vid.
Seluruh barang sudah dipersiapkan untuk keberangkatan ayah dan ibu Belle.
"Ayah sudah siapkan kau tempat tinggal yang lebih layak. Kau tidak perlu lagi membayar sewa, karena ayah sudah membayar lunar rumah yang berada di pinggiran kota A." Mr. Ved memberikan sebuah kunci rumah pada Belle.
Saat mereka turun dari anak-anak tangga rumah susun, sebuah bus mini sudah berada di loby utama.
Pagi-pagi sekali, Belle dibangunkan dari tidur nyenyaknya hanya untuk hal ini.
"Aku akan mengantar ayah dan ibu!"
"Tidak, kami sedang bergegas untuk mengejar pesawat pertama pagi ini. Kau sebaiknya bersiap-siap untuk bekerja."
"Belle, kau juga sudah bisa mulai menyicil mobil kecil untuk dirimu sendiri. Ayah dan ibu hanya dapat meninggalkan rumah kecil itu untukmu." Ucap Mrs. Ved.
Mereka berpelukan sebelum keberangkatan kedua orang tuanya. Belle masih sangat bingung dengan kepergian kedua orang tuanya. Namun, ayah dan ibunya menerangkan bahwa mereka pergi ke luar negeri untuk pekerjaan yang jauh lebih baik.
Akankah hal itu benar adanya, sama seperti yang mereka katakan...
***
"PERUSAHAAN TIGER GROUP"
Belle pergi bekerja dengan susah hati, ia masih tidak mengerti dengan keputusan kedua orang tuanya pergi jauh. Namun, Belle hanya memikirkan bahwa ayahnya sedang berusaha menjadi ayah yang lebih baik. Hal itu sedikit menghibur keresahan Belle saat ini.
"Belle, tuan CEO memanggilmu ke ruangannya!" ucap seorang rekan kerja Belle.
Belle bergegas untuk pergi menemui Jordan. "Apa lagi yang ingin dilakukan bajingan ini.."
Setiap kali diperhadapkan dengan Jordan, Belle menjadi sedikit waspada.
~ ~ ~
Knock knock...
Belle mengetuk pintu sebelum ia masuk, dan seorang sekretaris seksi membukakan pintu baginya.
"CEO sudah menunggumu." Ucap sekretaris seksi itu lalu pergi dari hadapan Belle, dan tanpa sengaja Belle melihat kancing atas si sekretaris seksi itu terbuka.
Rasa curiganya akan apa yang telah terjadi, hanya bisa ia pendam sendiri.
"Tuan memanggilku?" ucap Belle berdiri di hadapan Jordan, dan keduanyapun saling menatap satu sama lain.
"Kau dipecat!" Ucap Jordan dengan sorot mata yang menatap Belle tajam bak elang.
Belle menelan ludah, dan ia bingung apa lagi kesalahan yang sudah ia perbuat.
"Baik tuan, jika itu keputusan dari tuan." Balas Belle tanpa protes, karena bersikap tetap tenang adalah pilihan yang harus Belle lakukan.
Hmm.. Jordan tersenyum picik, dan bersandar di kursi kerjanya sembari memutar-mutar kursi tersebut.
"Pergilah sekarang, dan jangan pernah muncul di depan mataku lagi!" Jordan mengusir Belle secara terang-terangan.
"Apakah setelah ini, tuan akan melepaskanku?" Tanya Belle lagi.
Jordan pun tertawa lepas, "kau sangat lugu, Izabelle.. sejak kapan aku serius dengan ucapanku? Bagiku, kau hanyalah anjing penurutku. Tubuhmu sudah tidak menarik lagi bagiku.." ucap Jordan, tentu saja ucapan itu seakan tombak yang menusuk hingga ke ulu hati Belle.
"Terima kasih telah menggunakan jasaku sebagai pemuasmu tuan. Setidaknya, tubuh ini sudah pernah berguna bagi tuan." Ucap Belle menahan rasa sesak di dadanya.
Belle bagaikan habis manis sepah di buang, habis sudah madu dan tersisa pun hanya harga diri yang begitu rendah.
"Pergilah, dan jangan pernah muncul di hadapanku!" Bentak Jordan scera tiba-tiba. Jordan terlihat sedang memendam amarahnya pada Belle, namun hal itu ia lampiaskan sesuka hati tanpa ada penjelasan sedikitpun.
"Aku permisi pamit." Belle berpaling dan berjalan menuju ruangan kerjanya.
Mengemasi barang-barang miliknya, lalu bergegas untuk pulang.
"Setidaknya aku memiliki banyak waktu untuk berkemas ke rumah baru.." ucap Belle yang berusaha menghibur hatinya.
...
Belle melangkah keluar, dan sejenak memandangi gedung tinggi yang telah menghidupkan namanya kurang lebih selama satu tahun terakhir ini.
"Nona Izabelle, ini berkas-berkas milik nona." Ucap seorang kepala divisi yang selama ini menyukai Belle.
"Terima kasih, tuan." Jawab Belle yang berusaha menutupi kesedihannya dengan tawa palsu.
"Tetap semangat nona Izabelle."
"Terima kasih."
Belle melangkah pergi dan ia pulang menggunakan taksi.
***
Belle tiba di rumah susun lamanya, dan berbaring untuk yang terakhir kalinya.
Seluruh barang-barang sudah dipindahkan ke rumah baru mereka, dan Belle hanya membawa sebagian dari sisa pakaiannya.
Belle akhirnya menangis di dalam kesendiriannya, hari ini sungguh sangat melelahkan dan menyakitkan bagi Belle.
Selain kehilangan pekerjaan, Belle juga harus menerima ucapan hinaan dari Jordan.
"Apakah aku sehina itu di matanya.." isak Belle, dan air mata yang sudah sekian lama ia tahan akhirnya tumpah deras.
Menangis dan terus menangis dalam kesendiriannya.
Tak ada tempat bagi Belle untuk mengadu dan berkeluh kesah. Semua ia hadapi seorang diri, bahkan kedua orang tuanya pun tidak pernah tahu semua hal yang telah Belle alami. Mereka pun tidak seharusnya tahu, Belle tidak ingin kedua orang tuanya kecewa padanya.
"Aku hanyalah wanita hina dan kotor... harggkkk" Belle menjerit di tengah suara music yang ia hidupkan. Sehingga teriakannya tak terdengar oleh para tetangga yang lain.
Kelelahan menagis, Belle pun terlelap hingga malam hari.
... ...
Belle terbangun hanya karena suara alarm ponselnya.
"Sudah berapa lama kau tertidur.." ucap Belle dan bangkit dari atas tempat tidur lamanya.
Apapun yang telah terjadi, tentu tidak dapat diubah lagi. Belle tidak ingin menyesali keputusannya untuk menjual harga diri pada Jordan, ia hanya sedang berjuang untuk kebebasan ayahnya.
Meskipun tindakannya tidak dapat dibenarkan, Belle juga harus tetap berjuang untuk melanjutkan kehidupan selanjutnya.
Belle kembali mengumpulkan niat juga semangat barunya. Karena walau bagaimanapun Belle harus tetap melanjutkan hidupnya dan berusaha untuk memperbaiki hidupnya.
"Ayah, Ibu aku akan menjadi wanita yang kuat.."
Tekat Belle kuat, ia tidak ingin lemah lagi dan terus hidup dalam kemiskinan.
****
... ...Belle menjalani kehidupan barunya sebagai seorang guru les private bahasa asing. Ia memulai segalanya dari nol, dan meskipun penghasilan yang ia dapatkan tidaklah besar. Belle harus tetap maju dengan hal yang masih bisa ia lakukan.Kediaman baru keluarga Belle dijadikan sebagai tempat usaha les private sekaligus. Selain itu, Belle juga membuka jasa penerjemah bahasa secara lisan maupun tulisan. Perjuangan Belle tidaklah mudah, Belle harus melakukan promosi besar-besaran agar mendapatkan pelanggan yang lebih banyak lagi....Belle sedang mengerjakan terjemahan yang ia terima dari para pelanggan mahasiswa perkuliahan. Beruntung lokasi usaha yang ia miliki terletak tak juah dari area kampus dan juga sekolah. Sehinga pelanggannya lebih banyak anak-anak muda-mudi.Saat istirahat, Belle menonton televise dan melihat isi berita dari luar negeri sebagai penambah wawasan. Wanita cerdas seperti Belle memang tidak pernah puas untuk belajar, itulah kelebihan yang ia miliki.Dalam berita
... ...Andrew menggeleng tak percaya atas apa yang telah ayahnya katakan sore hari ini."Tidak mungkin.. bagaimana mungkin ayah begitu tega membunuh ayah dan ibu sahabat berhargaku!" Andrew menaikan nada bicaranya.Plak! Satu tamparan menghantam wajah tampannya."Hanya karena gadis miskin itu, kau berani membentak ayahmu sendiri! Kau memang sudah tertular sifat miskin dari keluarga mereka!""Keluarga miskin? Bukankah ayah yang menyebabkan kebangkrutan pada keluarga paman Vendroe..""Karena ayahnya hanya tahu berjudi dan menghabiskan uang. Rumah itu sudah menjadi gudang barang bisnis ayah. Kau jangan coba-coba ikut campur!" Peringat Mr. Carpio."Ayah... mengapa ayah begitu kejam... tidakkah cukup bagi ayah membuat kehidupan mereka sulit..""Apakah otakmu sudah bergeser, Andrew? Harus berapa kali ayah terangkan, jika Vedroe memiliki hutang yang sangat banyak!""Andrew, berhentilah membela sesuatu yang kau sendiri tidak tahu jelas!" Timpal Mrs. Carpio, ibu dari Andrew.Mrs. Caprio"Tapi
Dengan sikap dingin dari Belle, ternyata mampu membuat seorang Jordan merasa gelisah dan kian penasaran. Sikap Belle yang terlihat angkuh ketika berhadapan dengan Jordan, tak ada wanita yang berani seperti itu pada seorang Jordan Heron..."Mansion Kediaman Jordan Heron""Paman, apakah Jordan sudah bermain dengan wanita baru lagi? Sepertinya, Jordan sudah mulai sulit untuk kukendalikan." Ucap Ryona pada Mr. Jodhy, ayah dari Jordan."Bukankah kau sudah sekian lama berhubungan dengannya, bagaimana bisa kau tidak tahu semua sifat-sifatnya!""Yah paman. Tapi sikap Jordan sedikit aneh belakangan ini.." ucap Ryona gelisah.Ryona adalah tunangan dari Jordan. Mereka bahkan sudah berpacaran sekian lama, namun Jordan sebenarnya tidak benar-benar ingin menikahi Ryona."Siapa yang ingin kau kendalikan?" ucap Jordan yang turun dari anak-anak tangga."Jordan? Ah, aku hanya ingin tahu, mengapa kau bersikap aneh.." ucap Ryona yang masih terkejut dengan kehadiran Jordan."Tidak ada satupun yang dapat
..."Hei pria kecil, ini adalah wanitaku! Kuharap kau jangan muncul lagi dihadapanku!" Ketus Jordan.Andrew bangkit dari tempat ia terjatuh sembari menyentuh area wajah bekas pukulan dari Jordan. Andrew mulai menyadari bahwa Jordan ialah Jordan Heron, sang CEO tampan juga arrogant."Izabelle, kukira kau wanita yang paling jujur. Tapi ternyata hal sepenting ini kau bahkan sembunyikan dariku!" Ucap Andrew penuh kecewa lalu berbalik pergi."Ini hanya peringatan kecil bagimu. Jangan sampai aku melibatkan seluruh anggota keluargamu!" Ucap Jordan penuh dengan aura ancaman.Belle terdiam dan tidak mengatakan sepatah katapun.Jordan menarik tangan Belle menuju ke dalam mobil miliknya tanpa mengatakan apapun.***"Masih berani merayu pria lain di belakangku?" ucap Jordan, namun Belle hanya diam saja."Izabelle, aku salah telah meremehkan dirimu! Jangan pikir aku akan melepaskanku begitu saja.""Apa lagi yang kau inginkan, tuan Jordan? Bukankah diantara kita sudah berakhir? Mengapa kau masih me
"Mansion Kediaman Jordan Heron"Beberapa orang suruhan dari Jordan menghantarkan Belle hingga tiba di area loby utama mansion. Belle benar-benar terperangah dengan kekayaan Jordan, namun saat ini bukan waktunya untuk kagum pada kekayaan mansion. Belle harus segera menyelesaikan tujuannya."Selamat datang Nona, tuan muda sudah menunggu di taman belakang." Ucap salah seorang pelayan, lalu mengantar Belle menuju taman belakang dan juga terdapat sebuah kolam renang pribadi di sana....Para pelayan langsung meninggalkan Belle di sana, dan menutup kembali pintu demi pintu menuju taman maupun kolam renang pribadi milik Jordan.Jordan hanya mengenakan celana lapisan dalam, dan telanjang dada. Sembari meletakan batang rokok di tangannya, dan menyeringai ke arah Belle.Sembari meletakan batang rokok di tangannya, dan menyeringai ke arah BelleBelle mengepal kedua tangannya, lalu melangkah ke arah Jordan."Tuan Jordan.." Belle tidak ingin menatap ke arah Jordan, ia sangat membenci pria yang ada
Tanpa diduga-duga, CEO tersebut ialah putra dari Mr. Carpio, saudara kandung dari Andrew, sahabat baik Belle.Azkha Carpio, kakak lelaki pertama dari Andrew Carpio."Itu adalah foto keluargaku, dan ini adalah adikku satu-satunya. Kami sangat jarang bersama, dan aku pun baru saja kembali dari Korea untuk menyelesaikan pendidikan manajemen bisnisku."Mendengar hal itu, Belle melemas namun ia tidak boleh lemah. Karena pria yang terlihat baik ini juga terlibat dalam kasus pembunuhan ayahnya dan juga yang telah merampas hak ayahnya. Itulah yang ada di pikiran Belle saat ini."Nona Belle, kuharap kerjasama kita akan berjalan baik."***"Apartemen kediaman Jordan Heron"Jordan dengan sengaja menyediakan apartemen khusus untuk pertemuannya bersama Belle."Bukankah tuan bilang mereka yang merampas milik ayahku, mengapa tuan CEO Azkha terlihat tidak mengenaliku?""Tentu saja, karena yang terlibat ialah ayahnya. Namun, perlu kau ketahui, Azkha adalah anak kesayangan dari Mr. Carpio, kau bisa men
... ..."Mansion Kediaman Jordan Heron""Kau seharusnya berterima kasih padaku, karena aku cukup memahami kesibukan seorang Manager." Ucap Jordan yang sedang berbincang dengan Belle, melalui Video Call.Belle:"Jika tuan Jordan sedang menginginkan kehadiranku, maka dengan senang hati aku akan datang.." balas Belle dengan senyuman sensualnya.Jordan: "Kau hanya besar bicara." Ucap Jordan dengan tersenyum menyeringai.Belle: "Sungguh?" Belle perlahan menurunkan tali tank top yang sedang ia kenakan. Benar saja, Belle tidak sedang tidak mengenakan bra, dan semua payu darahnya hampir terekspos dengan sempurna.Jordan membenarkan cara duduknya dan memandangi sekeliling untuk memastikan tidak ada yang masuk. Jordan berjalan menuju pintu kamar miliknya dan mengunci pintu.Belle: "Dasar pria mesum!" ucap Belle mengejek Jordan dan ia pun tertawa geli melihat ekspresi dari Jordan.Jordan: "BAiklah, buat aku puas hanya dengan perbincangan kita malam ini." Jordan menantang Belle untuk melakukan hal
Jordan sangat geram atas apa yang Mr. Carpio katakan mengenai dipilihnya Belle sebagai seorang manager. Meski begitu, Belle hanya berusaha untuk tetap bersikap tenang dan ingin gegabah. Namun, Jordan sudah terlanjur berucap mengenai hubungan palsu mereka di hadapan orang lain.Jordan mengendarai mobil milik Belle, dan memerintahkan bawahannya untuk pulang terlebih dahulu."Sikap Carpio sangat membuatku rendah dengan pilihanku." Ucap Jordan yang masih merasa geram."Aku baik-baik saja, dan semua pasti bisa kuatasi." Ucap Belle.Jordan menyeringai, "tentu saja kau harus bisa. Namun, dengan meragukan posisimu, sama saja menganggapku remeh dan kecil.""Apakah hal itu yang tuan cemaskan?" Belle menatap ke arah Jordan."Of course. Tidak perlu membawa ke perasaan apa yang kulakukan. Ingat baik, semua kulakukan karena reputasiku."Belle pun menyeringai, "aku tidak akan membawa ke perasaanku, karena semua hanyalah untuk menjaga reputasi tuan Jordan. Tenang saja, aku akan membuat Carpio kalah t
Semua pekerja di kediamannya pun lari berhamburan ke arah ruang tamu. Bersamaan dengan itu, para bodyguard Belle pun mulai menodongkan pistol ke arah Joans. Begitu pula dengan bodyguard dari Joans.”Hentikan!” Bentak Joans pada bodyguardnya.”Pergi kalian dari sini! Pergi!” Bentak Belle, lalu jatuh tersungkur di lantai.Dev dengan sigap meraih tubuh lemah Belle, dan membawa Belle kembali ke dalam ruangan keluarga.”Nyonya, tuan Jordan sudah di pindahkan ke rumah sakit pusat kota hari ini.” Ucap Dev, sembari menenangkan Belle.***Joans melangkah dengan langkah yang tak tentu arah. Joans seakan patah arah, atas apa yang telah ia perbuat. Bukan kemenangan yang ia dapatkan, melainkan rasa bersalah, karena telah mencoba untuk memisahkan keluarga yang utuh Jordan Belle.”Hentikan semua serangan, dan tinggalkan semuanya.” Ucap Joane melalui panggilan telepon.Setelah itu, Joans pun benar-benar pergi jauh ke luar negeri untuk melanjutkan hidupnya. Sedangkan semua aset keluarga Heron ia serah
”Kediaman Jordan Heron & Izabelle”Ughh... Huhhgg...Belle terus mengerang kesakitan, tatkala Belle mulai merasakan kontraksi pada perut buncitnya. Kehamilan yang sudah saatnya untuk menjalani persalinan. Akan tetapi, saat seperti ini, Jordan justru tidak berada di sisinya. Jordan masih sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri.”Nyonya, kita harus segera ke rumah sakit, sekarang!” Ucap salah seorang asisten rumah, dengan penuh kecemasan.”Aku ingin menunggu suamiku kembali, dia sudah berjanji untuk segera datang..” Ucap Belle lirih, dan masih berharap Jordan akan segera datang.Namun, para pekerjanya tidak bisa membiarkan Belle terus berada di dalam rasa sakit terus menerus.Akhirnya, mereka membawa Belle dengan cara sedikit memaksa. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.*** ***•Rumah Sakit Pusat Kota Prancis•”Mengapa bisa seperti ini, terlambat sedikit saja nyawa ibu dan bayi akan berada di dalam bahaya!” Tegas salah seorang dokter spesialis kandungan pada salah seoran
”Kediaman Keluarga Jordan Heron & Izabelle”Jordan terlihat sedang cukup sibuk mempersiapkan pakaian yang ia masukan satu per satu ke dalam sebuah koper sedang. ”Sayang, mengapa tidak memberitahukanku, jika kau ingim berkemas?” Tanya Belle, lalu mulai membantu Jordan membereskan pakaian miliknya.”Kau harus lebih banyak beristirahat, sayang. Pekerjaan ini tidak menyita waktuku, oke.” Balas Jordan, yang terlihat begitu mencemaskan kondisi Belle, istri tercintanya.”Aku tahu sayang, tapi jika hanya berbaring dan duduk saja akan sangat membosankan bagiku.” Ucap Belle, lalu memeluk Jordan mesra.Jordan menyentuh kedua tangan mungil Belle dengan hati yang pilu, mengingat permasalahan yang kini sedang ia hadapi. Jordan tidak sanggup untuk berbicara jujur pada Belle, atas segala permasalahan yang sedang dihadapinya.”Aku akan pergi selama beberapa hari ke depan, pengawal akan kuperintahakan tinggal di sini.” Ucap Jordan, yang tidak bisa membiarkan Belle hanya tinggal bersama para asisten ru
Setelah mengetahui mengenai kehamilan Belle, sungguh Jordan sangat bahagia akan hal itu. Namun, tak jarang Jordan kerap kali menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi pada Belle. Mengingat semua penderitaan Belle yang diakibatkan oleh Jordan di masa lalu. Hal itu, membuat Jordan semakin mencintai Belle dan seakam terlalu takut jika suatu saat Belle dan dirinya tidak selalu bersama.Entah mengapa, pikiran Jordan begitu kelut dan gelisah tatkala memikirkan hal tersebut.***Pemakaman Pusat N-YJordan datang seorang diri ke tempat pemakaman mendiang saudara pertamanya, dan di sana Jordan mencurahkan segala isi hatinya.”Saudara bodoh, mana janjimu padaku dulu? Kau bilang, kau ingin melihat anak-anakku yang sangat lucu. Tapi sekarang, kau justru pergi selamanya dari sisi kami... Kau benar-benar pembohong besar...” Ucap Jordan dengan penuh lirih hati.Mencengkeram area dadanya, dan memejamkan kedua matanya sejenak.”Kau selalu hadir di dalam hatiku, dan hati ini akan selamany
Pasca kejadian naas yang menimpa Jordan da Belle. Akhirnnya, keadilan pun datang pada mereka, Azkha beserta atek-ateknya diringkus dan akan mendapat ganjaran hukuman atas perbuatan mereka. Sementara itu, Thabita harus kehilangan separuh hidupnya, dan kini hanya dapat berbaring di atas ranjang pasien dengan dipenuhi peralatan medis di sekujur tubuhnya.Tak hanya itu, tubuh Belle dan Jordan juga harus mendapatkan perawatan secara intensif. Dikarenakan luka dalam yang disebabkan oleh Azkha juga Thabita. Hal yang sangat luar biasa ialah, Jackson masih memiliki rasa belas kasihan yang sangat tinggi pada kehidupan Jordan yang telah menyebabkan kematian ayah dan ibunya.Sesuatu rahasia besar yang selama ini terus Jackson tutupi ialah, bahwa Jordan hanyalah anak angkat di keluarga Heron. Namun, Jackson tak pernah menggunakan rahasia untuk menyerang dan bahkan mengambil keuntungan. Ketulusan hati dan keikhlasan Jackson sungguh membuatnya menjadi pria yang lebih bijaksana.Selama beberapa bulan
Tanpa berlama-lama, Thabita pun datang ke mansion keluarga Heron, yang kini dihuni oleh Jackson seorang sebagai putra tertua.“Mansion Kediaman Heron family”Dengan tergesa-gesa, Thabita langsung menemui Jackson, dengan sikap yang sangat tidak sabaran.“Tuan Jackson! Apakah kau begitu bodoh, dengan membiarkan wanitamu bersama pria lain? Bahkan pria itu ialah saudara laki-lakimu sendiri!” Teriak Thabita.“Bukankah, hatimulah yang sedang gundah? Mengapa harus melempar sesuatu ke orang lain?” balas Jackson dengan sikap dinginnya.Hmm.. “Apa kau yakin, akan tetap diam, bahkan jika seseorang yang sangat kau cintai telah berkhianat bahkan menjadi penyebab kematian paman dan bibi Heron?” ucapan Thabita pun berhasil membuat emosi Jackson kembali memuncak.“Jangan pernah sangkut pautkkan masalah lain dengan kematian ayah dan ibuku! Ingat, kau hanyalah orang asing!” Tegas Jackson yang terlihat sangat marah.Thabita seketika tertawa, terbawah-bahak. “Kau tahu, pada saat hari pernikahan Jordan be
“Aku mencintaimu, dan hanya dengan inilah caraku agar bisa membuatmu terus berada di sisiku.” Ucap Jordan, sembari mendekap tubuh telanjang Belle, setelah pertempuran dahsyat diantara mereka.“Sejak dulu, kau selalu mengatakan hal yang sama, dan juga terus menyakitiku dengan caramu yang kejam.” Balas Belle, sembari meringkuk.“Apakah kau juga mencintaiku, jawab aku dengan jujur..” Jordan membalikan tubuh Belle, dan mencengkeram kedua tangan Belle ke samping kepala Belle.“Selama dua tahun, aku berada di dalam lingkaran yang aku sendiri tidak bisa melepaskan diriku sendiri. Aku terus menunggumu datang mencariku, namun yang ada hanyalah harapan semuku saja.”“Aku selalu mencarimu, Tuan Jordan.. aku bahkan terus berada di dalam sebuah harapan besar untuk dapat bertemu kembali denganmu. Walau kenyataannya sulit, aku bahkan tidak tahu kemana aku harus mencarimu..” Belle mengatakannya sembari terus meneteskan air mata.’“Lalu, kenapa kau menerima lamaran Jackson? Kenapa?” “Aku..” Belle bin
Suatu saat, Belle kembali menghadiri sebuah pertemuan bersama para pimpinan besar di berbagai macam perusahaan. Belle pergi tanpa kehadiran Jackson, dikarenakan Jackson memiliki suatu urusan penting.Gedung utama xx kota N-Y.“Kemana pria kebanggaanmu, Nona Izabelle? Mengapa malam ini kau pergi seorang diri saja?” Tanya Thabita, yang ternyata turut serta di dalam acara tersebut.Dengan menghela napas pelan, Belle pun menjawab dengan nada dingin. “Tentu saja kami memiliki banyak agenda penting, dan tidak memiliki banyak waktu untuk hal yang kurang penting, termasuk mengurus urusan orang lain.” Ketus Belle.Setelah mengatakan hal itu, Belle pun bergegas pergi dari hadapan Thabita, si wanita ular menyebalkan.“Dasar jalang rendahan, berani sekali mengabaikanku!” Gumam Thabita yang merasa kesal atas sikap Belle.~ ~ ~Di tengah pesyta berlangsung, Belle duduk di sebuah kursi sisi ruangan. Dengan pencahayaan yang hanya fokus menyorot kea rah depan saja, hal itu membuat semua pasang mata ha
Suatu hari, Belle kembali ke Negara Prancis, untuk menemui Mrs. De, ibu angkatnya. Ada banyak hal yang ingin Belle curahkan kepada ibu angkat baik hatinya itu.Negara Prancis.Tepatnya, di kediaman keluarga Dee.“Ibu sangat senang, kau masih menyempatkan waktu padatmu untuk datang mengunjungi ibu kemari.” Ucap Mrs. Dee, lalu memeluk lembut Belle.“Terima kasih juga bu, karena ibu selalu menerimaku dengan sangat baik di tempat ini.”“Kau selalu memiliki tempat khusus di rumah ini, karena kau adalah putri ibu.” Ucap Mrs. Dee dengan tersenyum hangat.…Selama beberapa hari, Belle masih berada di kediaman Mrs. Dee, berharap akan mendapatkan sebuah ketenangan.“Lalu, bagaimana dengan hubunganmu bersama Jackson?”“Aku, masih belum bisa mencintai tuan Jackson, bu..” ucap Belle dengan tatapan pilu.Tanpa sepengetahuan Belle, Jackson sebenarnya sedang berada di balik tembok ke arah kolam renang, hendak memberikan sebuah kejutan.Mendengar kenyataan pahit itu, Jackson hanya bisa menghela napas