Jordan masih duduk manis diantara Belle dan juga Azkha. Ia seakan tidak ingin beranjak, dan melihat Azkha begitu perhatian pada Belle, membuat Jordan cukup cemburu."Tuan Azkha, apakah Nona manis ini kekasihmu?" Tanya Ryona ingin tahu. Mendengar pertanyaan itu, suasana kian menegang dari sebelumnya."Kami adalah rekan kerja, kebetulan hari ini kami sedang menikmati waktu senggang sembari membicarakan pekerjaan." Balas Azkha gugup, karena tatapan Jordan seakan membuatnya terintimidasi."Really? Tapi kalian terlihat seperti pasangan kekasih." Ucap Ryona."Hanya menunggu waktu saja, hingga tiba saatnya kau akan sangat membenciku.." Belle hanya tersenyum pada Ryona. Ia tahu senyuman Ryona padanya tidak akan bertahan lama,, karena cepat atau lambat rahasia mereka akan terungkap."Sepertinya ucapan Jordan mengenai Belle adalah wanitanya, hanyalah sebatas bualan.. lihat saja, Belle tidak akan bisa kau permainkan lagi..." Azkha pun memikirkan sesuatu hal yang besar di benaknya. Mereka terliha
Selama tiga hari penuh, Jordan dan Belle berada di pulau. Mereka tinggal di sebuah rumah minimalis, tidur satu ranjang dan semuanya hanyalah ada mereka berdua saja."Kemana wanita itu? Mengapa sudah menghilang." Gumam Jordan, ketika ia terbangun dan Belle sudah tidak berada di sampingnya lagi.Jordan melangkah keluar dari kamar tidur mereka, dan seketika langkahnya terhenti tepat di depan pintu menuju ke arah dapur. Tercium aroma masakan yang cukup menggugah selera makan.Dengan tersenyum Jordan langsung mendekap erat seorang wanita yang sedang sibuk memasak di dapur."Apa yang kau lakukan, tuan Jordan? Apakah tuan sudah kalah?" ucap Belle, seketika Jordan terdiam sejenak dan berusaha mengingat sesuatu. Akhirnya, Jordan teringat dengan perjanjian diantara mereka.Belle berbalik lalu tersenyum ke arah Jordan. Wajah Jordan sedikit canggung, ketika mengingat janji yang telah ia ucapkan pada Belle. Namun, sungguh bukan Jordan jika mengaku kalah begitu saja."Apa yang akan kau lakukan, jik
Kalimat makian terus diterima oleh Mrs. Carpio, ibu dari Azkha dan Andrew Carpio. Bahkan rekan bisnis keluarga Carpio pun perlahan menjauh dari dari keluarga mereka. Akibat dari sebuah tindakan yang tidak memikirkan dampak ke depannya, berakhir dengan petaka bagi keluarga mereka sendiri..."Tuan, semua sudah dilaksanakan sesuai perintah." Ucap seseorang pada Jordan melalui panggilan ponsel."Good job.. terus awasi wanitaku dengan baik." Ucap Jordan, lalu mengakhiri panggilan."Wanita bodohku, baru saja aku pergi dan tidak menemuinya.. sudah ada saja masalah yang menghampirinya." Ucap Jordan, dengan meneguk segelas alkhohol di tangannya.Ternyata, Jordan sudah mengirimkan bawahannya untuk memantau pergerakan Belle di perusahaan AZK Group. Seseorang tersebut ialah pegawai perusahaan AZK tersebut.Setiap apapun yang Belle lakukan, Jordan selalu ingin tahu dan terus menyelidikinya."Apakah begitu sulit membuatnya mencintaiku.." gumam Jordan, dan kemudian ia menertawakan dirinya sendiri a
Setelah sekian lama tidak bertemu, Belle akhirnya bertemu kembali dengan Jordan. Tepatnya di sebuah restaurant mewah di pusat kota New York."Musim dingin begini, mengapa tidak mengenakan mantel lebih tebal?" ucap Jordan, yang sudah mulai memperlihatkan sikap protectivenya."Di dalam ruangan kerjaku bahkan apartemen ada penghangat suhu. Jika harus mengenakan mantel, itu cukup merepotkanku." Balas Belle dengan cukup ketus.Jordan merogoh isi saku celananya dan mengambil ponselJordan merogoh isi saku celananya dan mengambil ponsel."Pergi ke toko pakaian musim dingin, bawakan aku beberapa mantel wanita yang tebal dengan kualitas super." Ucap Jordan, yang sedang berbicara dengan salah satu asistennya.Jordan meletakan kembali ponsel miliknya, dan kembali ke topic utama mereka hari ini.Hanya selang beberapa menit saja, sang asisten sudah tiba di area restaurant."Semua akan dikirim ke alamat apartemenmu." Ucap Jordan, menyodorkan ponselnya pada Belle, dan menunjukan beberapa gambar mant
Saat baru saja melangkah keluar dari dalam restaurant mewah tempat pertemuan Belle dan Jackson.Mereka berpapasan dengan salah seorang bodyguard dari Jordan. Sang bodyguard terkejut melihat Jackson, yang ialah saudara laki-laki pertama dari tuannya.Jackson tersenyum dan memberikan isyarat agar sang bodyguard tetap tutup mulut. Sungguh pilihan yang sangat sulit bagi bodyguard tersebut. Namun, Jackson juga tidak berharap pada bodyguard tersebut.***"Mansion Kediaman keluarga besar Heron"Jackson datang berkunjung ke mansion kedua orang tuanya, setelah sekian lama pergi ke luar kota."Selamat datang kembali, tuan pertama." Ucap para pelayan mansion menyambut hangat kehadiran Jackson."Ayah! Ibu!" Ucap Jackson memanggil kedua orang tuanya, yang sedang duduk menikmati udara segar di area pekarangan mansion."Jackson!" Sambut sang ibu, Mrs. Heron."Ibu semakin cantik saja," Jackson memuji ibunya.Mrs. Heron"Of course. Karena kesuksesan kalian, adalah kebahagiaanku yang membuatku terus aw
"Apartemen Kediaman Izabelle Vedroe""Apa yang telah kulakukan.." ucap Belle, dengan tatapan mata yang sendu."Bukankah, hanya seks yang dia inginkan dariku.." ucap Belle lagi.Kembali merebahkan dirinya, karena hari ini sangatlah melelahkan bagi Belle. Bekerja dan terus bekerja.. itulah yang dapat Belle lakukan saat ini. karena tujuan kebahagiaannya saja sudah tidak ada lagi, Belle hanya memikirkan dirinya sendiri.Masa depan yang akan Belle jalanipun, seakan semua sudah dipegang kendali oleh Jordan. Belle hampir tidak mengerti arti jatuh cinta, semenjak Jordan membuat perjanjian dengannya.Belle kembali berkutat dengan layar laptop di depannya, dan mulai memeriksa kenaikan saham yang kini telah menjadi miliknya."Apakah aku harus masuk ke dalam kehidupan tuan Azkha.. apakah aku harus belajar untuk jatuh cinta.." ucap Belle, dan perasaannya masih sangat risau.Baru saja Belle menyebutkan nama Azkha, sebuah panggilan dari Azkha pun berdering.Belle: "Selamat malam, tuan Azkha?"Azkha:
...Belle masih belum mengerti dengan perasaannya sendiri. Siapakah pria yang sudah benar-benar mampu membuatnya gelisah seperti saat ini...Sejak sekolah, Belle tidak terlalu ingin terbuka dengan teman-temannya. Karena ia pernah dikecewakan oleh salah seorang sahabat baiknya, sahabat yang selalu menaruh rasa iri hati pada dirinya. Karena Belle adalah siswi yang berprestasi, baik di bidang akademis maupun ekskul yang Belle ambil di sekolah hingga kuliah.Terutama para wanita selalu saja isi hati pada Belle, dan mereka terkadang tega menghina Belle. Ayah Belle seorang punjudi pun menjadi alasan bagi mereka untuk terus menghina Belle. Belle tidak ingin melayani orang-orang tersebut, dan tentu saja Belle dikenal dengan julukan di gadis dingin dan kutu buku.Namun, ketika berada di perusahaan Tiger Group, Belle menemukan teman dekat lagi. Belle pun kembali membuka diri terhadap orang lain.***"Café XXX""Ah, aku kira kau sudah tidak ingin lagi bertemu dengan kami, yang hanya pegawai bias
Belle sangat kesal atas tindakan pamer yang dilakukan oleh Jordan padanya. Seolah, Jordan sengaja bertingkah mesra dengan Ryona, demi membuat Belle cemburu."Belle, aku ingin pergi sebentar, kau tunggulah di tempat ini." Ucap Thabita, lalu melangkah pergi.Belle pun duduk tenang, menikmati segelas anggur rendah alkhohol. Pemandangan di depannya cukup membuat Belle sedikit canggung. Semua orang bersama pasangan masing-masing, terlebih lagi Thabita sedang beraksi mendekati Azkha terlebih dahulu.Didukung dengan posisi keluarga Thabita, sehingga ia termasuk kriteria calon menantu dari status sosial yang cukup bagus. Bekerja di perusahaan Tiger Group, merupakan batu loncatan bagi Thabita dalam jenjang karirnya.Selain itu juga, Jordan pun sedang bersama Ryona. Rangkulan tangan Ryona seakan tak ingin lepas dari Jordan.Belle mulai memahami posisi dirinya di antara orang-orang di tempat pesta malam ini."Aku sudah mendapatkan saham milik ayahku..mungkin sudah saatnya aku pergi menjauh.." Be
Semua pekerja di kediamannya pun lari berhamburan ke arah ruang tamu. Bersamaan dengan itu, para bodyguard Belle pun mulai menodongkan pistol ke arah Joans. Begitu pula dengan bodyguard dari Joans.”Hentikan!” Bentak Joans pada bodyguardnya.”Pergi kalian dari sini! Pergi!” Bentak Belle, lalu jatuh tersungkur di lantai.Dev dengan sigap meraih tubuh lemah Belle, dan membawa Belle kembali ke dalam ruangan keluarga.”Nyonya, tuan Jordan sudah di pindahkan ke rumah sakit pusat kota hari ini.” Ucap Dev, sembari menenangkan Belle.***Joans melangkah dengan langkah yang tak tentu arah. Joans seakan patah arah, atas apa yang telah ia perbuat. Bukan kemenangan yang ia dapatkan, melainkan rasa bersalah, karena telah mencoba untuk memisahkan keluarga yang utuh Jordan Belle.”Hentikan semua serangan, dan tinggalkan semuanya.” Ucap Joane melalui panggilan telepon.Setelah itu, Joans pun benar-benar pergi jauh ke luar negeri untuk melanjutkan hidupnya. Sedangkan semua aset keluarga Heron ia serah
”Kediaman Jordan Heron & Izabelle”Ughh... Huhhgg...Belle terus mengerang kesakitan, tatkala Belle mulai merasakan kontraksi pada perut buncitnya. Kehamilan yang sudah saatnya untuk menjalani persalinan. Akan tetapi, saat seperti ini, Jordan justru tidak berada di sisinya. Jordan masih sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri.”Nyonya, kita harus segera ke rumah sakit, sekarang!” Ucap salah seorang asisten rumah, dengan penuh kecemasan.”Aku ingin menunggu suamiku kembali, dia sudah berjanji untuk segera datang..” Ucap Belle lirih, dan masih berharap Jordan akan segera datang.Namun, para pekerjanya tidak bisa membiarkan Belle terus berada di dalam rasa sakit terus menerus.Akhirnya, mereka membawa Belle dengan cara sedikit memaksa. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.*** ***•Rumah Sakit Pusat Kota Prancis•”Mengapa bisa seperti ini, terlambat sedikit saja nyawa ibu dan bayi akan berada di dalam bahaya!” Tegas salah seorang dokter spesialis kandungan pada salah seoran
”Kediaman Keluarga Jordan Heron & Izabelle”Jordan terlihat sedang cukup sibuk mempersiapkan pakaian yang ia masukan satu per satu ke dalam sebuah koper sedang. ”Sayang, mengapa tidak memberitahukanku, jika kau ingim berkemas?” Tanya Belle, lalu mulai membantu Jordan membereskan pakaian miliknya.”Kau harus lebih banyak beristirahat, sayang. Pekerjaan ini tidak menyita waktuku, oke.” Balas Jordan, yang terlihat begitu mencemaskan kondisi Belle, istri tercintanya.”Aku tahu sayang, tapi jika hanya berbaring dan duduk saja akan sangat membosankan bagiku.” Ucap Belle, lalu memeluk Jordan mesra.Jordan menyentuh kedua tangan mungil Belle dengan hati yang pilu, mengingat permasalahan yang kini sedang ia hadapi. Jordan tidak sanggup untuk berbicara jujur pada Belle, atas segala permasalahan yang sedang dihadapinya.”Aku akan pergi selama beberapa hari ke depan, pengawal akan kuperintahakan tinggal di sini.” Ucap Jordan, yang tidak bisa membiarkan Belle hanya tinggal bersama para asisten ru
Setelah mengetahui mengenai kehamilan Belle, sungguh Jordan sangat bahagia akan hal itu. Namun, tak jarang Jordan kerap kali menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi pada Belle. Mengingat semua penderitaan Belle yang diakibatkan oleh Jordan di masa lalu. Hal itu, membuat Jordan semakin mencintai Belle dan seakam terlalu takut jika suatu saat Belle dan dirinya tidak selalu bersama.Entah mengapa, pikiran Jordan begitu kelut dan gelisah tatkala memikirkan hal tersebut.***Pemakaman Pusat N-YJordan datang seorang diri ke tempat pemakaman mendiang saudara pertamanya, dan di sana Jordan mencurahkan segala isi hatinya.”Saudara bodoh, mana janjimu padaku dulu? Kau bilang, kau ingin melihat anak-anakku yang sangat lucu. Tapi sekarang, kau justru pergi selamanya dari sisi kami... Kau benar-benar pembohong besar...” Ucap Jordan dengan penuh lirih hati.Mencengkeram area dadanya, dan memejamkan kedua matanya sejenak.”Kau selalu hadir di dalam hatiku, dan hati ini akan selamany
Pasca kejadian naas yang menimpa Jordan da Belle. Akhirnnya, keadilan pun datang pada mereka, Azkha beserta atek-ateknya diringkus dan akan mendapat ganjaran hukuman atas perbuatan mereka. Sementara itu, Thabita harus kehilangan separuh hidupnya, dan kini hanya dapat berbaring di atas ranjang pasien dengan dipenuhi peralatan medis di sekujur tubuhnya.Tak hanya itu, tubuh Belle dan Jordan juga harus mendapatkan perawatan secara intensif. Dikarenakan luka dalam yang disebabkan oleh Azkha juga Thabita. Hal yang sangat luar biasa ialah, Jackson masih memiliki rasa belas kasihan yang sangat tinggi pada kehidupan Jordan yang telah menyebabkan kematian ayah dan ibunya.Sesuatu rahasia besar yang selama ini terus Jackson tutupi ialah, bahwa Jordan hanyalah anak angkat di keluarga Heron. Namun, Jackson tak pernah menggunakan rahasia untuk menyerang dan bahkan mengambil keuntungan. Ketulusan hati dan keikhlasan Jackson sungguh membuatnya menjadi pria yang lebih bijaksana.Selama beberapa bulan
Tanpa berlama-lama, Thabita pun datang ke mansion keluarga Heron, yang kini dihuni oleh Jackson seorang sebagai putra tertua.“Mansion Kediaman Heron family”Dengan tergesa-gesa, Thabita langsung menemui Jackson, dengan sikap yang sangat tidak sabaran.“Tuan Jackson! Apakah kau begitu bodoh, dengan membiarkan wanitamu bersama pria lain? Bahkan pria itu ialah saudara laki-lakimu sendiri!” Teriak Thabita.“Bukankah, hatimulah yang sedang gundah? Mengapa harus melempar sesuatu ke orang lain?” balas Jackson dengan sikap dinginnya.Hmm.. “Apa kau yakin, akan tetap diam, bahkan jika seseorang yang sangat kau cintai telah berkhianat bahkan menjadi penyebab kematian paman dan bibi Heron?” ucapan Thabita pun berhasil membuat emosi Jackson kembali memuncak.“Jangan pernah sangkut pautkkan masalah lain dengan kematian ayah dan ibuku! Ingat, kau hanyalah orang asing!” Tegas Jackson yang terlihat sangat marah.Thabita seketika tertawa, terbawah-bahak. “Kau tahu, pada saat hari pernikahan Jordan be
“Aku mencintaimu, dan hanya dengan inilah caraku agar bisa membuatmu terus berada di sisiku.” Ucap Jordan, sembari mendekap tubuh telanjang Belle, setelah pertempuran dahsyat diantara mereka.“Sejak dulu, kau selalu mengatakan hal yang sama, dan juga terus menyakitiku dengan caramu yang kejam.” Balas Belle, sembari meringkuk.“Apakah kau juga mencintaiku, jawab aku dengan jujur..” Jordan membalikan tubuh Belle, dan mencengkeram kedua tangan Belle ke samping kepala Belle.“Selama dua tahun, aku berada di dalam lingkaran yang aku sendiri tidak bisa melepaskan diriku sendiri. Aku terus menunggumu datang mencariku, namun yang ada hanyalah harapan semuku saja.”“Aku selalu mencarimu, Tuan Jordan.. aku bahkan terus berada di dalam sebuah harapan besar untuk dapat bertemu kembali denganmu. Walau kenyataannya sulit, aku bahkan tidak tahu kemana aku harus mencarimu..” Belle mengatakannya sembari terus meneteskan air mata.’“Lalu, kenapa kau menerima lamaran Jackson? Kenapa?” “Aku..” Belle bin
Suatu saat, Belle kembali menghadiri sebuah pertemuan bersama para pimpinan besar di berbagai macam perusahaan. Belle pergi tanpa kehadiran Jackson, dikarenakan Jackson memiliki suatu urusan penting.Gedung utama xx kota N-Y.“Kemana pria kebanggaanmu, Nona Izabelle? Mengapa malam ini kau pergi seorang diri saja?” Tanya Thabita, yang ternyata turut serta di dalam acara tersebut.Dengan menghela napas pelan, Belle pun menjawab dengan nada dingin. “Tentu saja kami memiliki banyak agenda penting, dan tidak memiliki banyak waktu untuk hal yang kurang penting, termasuk mengurus urusan orang lain.” Ketus Belle.Setelah mengatakan hal itu, Belle pun bergegas pergi dari hadapan Thabita, si wanita ular menyebalkan.“Dasar jalang rendahan, berani sekali mengabaikanku!” Gumam Thabita yang merasa kesal atas sikap Belle.~ ~ ~Di tengah pesyta berlangsung, Belle duduk di sebuah kursi sisi ruangan. Dengan pencahayaan yang hanya fokus menyorot kea rah depan saja, hal itu membuat semua pasang mata ha
Suatu hari, Belle kembali ke Negara Prancis, untuk menemui Mrs. De, ibu angkatnya. Ada banyak hal yang ingin Belle curahkan kepada ibu angkat baik hatinya itu.Negara Prancis.Tepatnya, di kediaman keluarga Dee.“Ibu sangat senang, kau masih menyempatkan waktu padatmu untuk datang mengunjungi ibu kemari.” Ucap Mrs. Dee, lalu memeluk lembut Belle.“Terima kasih juga bu, karena ibu selalu menerimaku dengan sangat baik di tempat ini.”“Kau selalu memiliki tempat khusus di rumah ini, karena kau adalah putri ibu.” Ucap Mrs. Dee dengan tersenyum hangat.…Selama beberapa hari, Belle masih berada di kediaman Mrs. Dee, berharap akan mendapatkan sebuah ketenangan.“Lalu, bagaimana dengan hubunganmu bersama Jackson?”“Aku, masih belum bisa mencintai tuan Jackson, bu..” ucap Belle dengan tatapan pilu.Tanpa sepengetahuan Belle, Jackson sebenarnya sedang berada di balik tembok ke arah kolam renang, hendak memberikan sebuah kejutan.Mendengar kenyataan pahit itu, Jackson hanya bisa menghela napas