Share

Chapter 602

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2024-12-26 17:14:53

Di kantor polisi.

Gio benar-benar tidak menyangka Aiden terlibat dalam pesta yang terindikasi melibatkanprostitusi dan obat-obatan terlarang.

Gio datang bersama Agatha ke kantor polisi..

Aiden duduk menunduk bersama anak-anak yang lain.

Agatha langsung memeluk Aiden. “Kamu baik-baik saja?” tanyanya.

Aiden mendongak. “Mom…” mengeratkan pelukannya.

Agatha menangkup wajah Aiden. “Kamu baik-baik saja kan?” tanya Agatha.

Aiden mengangguk.

Agatha mendekat. mencium aroma putranya. “Kamu tidak minum dan tidak merokok… apa yang kamu lakukan di pesta itu?” tanya Agatha.

“Bosan..” balas Aiden.

Agatha mengerjap. “Jangan ulangi ya. Kalau pergi ijin dulu ke mom atau Dad.”

Ruangan polisi semuanya ramai.

Yang datang kebanyakan orang tua para pelajar ini adalah kalangan berada.

Mereka marah-marah pada anaknya. bahkan ketika datang langsung saja menampar anaknya dengan begitu keras..

Seperti… orang tua Julian yang baru saja langsung marah dan menampar anaknya.

Agatha menger
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 603

    Sesampainya di Mansion. Anggun mendekati mereka. Terlihat sangat khawatir. “Kamu baik-baik saja?” tanyanya. Aiden mengangguk sekilas. Gio berkacak pinggang. menyugar rambutnya pelan sebelum menatap Aiden. “Kenapa kamu pergi ke sana?” tanyanya. Aiden yang semula mendunduk kini mendongak. “Karena bosan…” Gio mengusap wajahnya kasar. “Apa kamu tahu pesta itu seperti apa?” tanya Gio lagi. Seperti sedang mengintrogasi anaknya. “Tidak.” “Apa kamu tahu akibat dari perbuatanmu?” tanya Gio. “Bisa berpengaruh pada reputasi perusahaan Dad.” “Mulai sekarang, Dad tidak akan mengijinkan kamu berteman dengan anak-anak seperti mereka.” Aiden menyipitkan mata. Tanpa menjawab perkataan orang tuanya. Aiden langsugn pergi begitu saja. “Aiden!” panggil. Gio. Aiden berhenti. lalu membalikkan tubuhnya. “Kenapa lagi? Dad ingin menyalahkanku kan?” tanya Aiden. “Iya, memang salah Aiden. Tidak seharusnya Aiden datang ke pesta itu..” “Tidak seharusnya Aiden ditangkap polisi da

    Last Updated : 2024-12-27
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 604

    Di rooftop… Aiden pergi menemui Jacob. Ia akan mengembalikan vape ini. Aiden berhenti di ambang pintu. Julian juga ada di sana. Mereka duduk di atas sofa dengan santai. “Kalian tidak ikut kelas?” tanya Aiden. Jacob mengedikkan bahu. “Tidak, aku malas.” Segampang itu mereka menghindari kelas. Aiden mendekat—merogoh sakunya dan memberikan vape itu pada Jacob. “Aku mencobanya sedikit.” Jacob mengernyit. “Kau tidak ada penyakit menular kan?” Aiden berdecak pelan. “Tidak!” Jacob mengantongi vapenya. Sedangkan Julian sepertinya tertidur dengan buku yang berada di wajah. “Kenapa dia?” tanya Aiden. “Tidur setelah membaca buku,” balas Jacob. Aiden memasukkan kedua tangannya di dalam saku. “Apa yang kalian lakukan di sini?” tanyanya. “Bolos,” balas Julian. Lelaki itu bangun. Kemudian mengambil duduk santai. Tangannya terulur mengambil sebuah kaleng cola. Melihat wajah Julian yang babak belur pasti dipukuli orang tuanya. Ada bekas kebiruan yang masih terlihat.

    Last Updated : 2024-12-27
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 1

    Brak!Sebuah map melayang dan mengenai wajah Aluna Freya yang sedang merapikan berkas. Wanita satu anak itu sontak mengerjap kala menemukan istri sang bos menatapnya nyalang. “Bu, ada ap–?” Namun belum sempat berbicara, Aluna justru sudah diteriaki. “Perempuan jalang! Belagak jadi sekretaris, padahal sebenarnya kau selingkuhan suamiku, kan?!” Deg! Aluna sontak membeku kala mendengar tuduhan itu. Dulu, bosnya itu sempat mengejar Aluna, bahkan menawarkan sebuah hubungan gelap. Tapi, Aluna selalu menolak. Dia pikir tak akan ada masalah ke depannya asal bekerja dengan baik. Tapi, mengapa jadi seperti ini? “Ma, sudah! Aluna dan aku tidak akan hubungan apa-apa.” Dari belakang, bos Aluna tampak tergopoh-gopoh ke mejanya–menghampiri sang istri. “Papa bisa jelaskan–” “JELASKAN APA? KALAU KALIAN BERSELINGKUH KEMARIN MALAM? KALIAN PERGI KE HOTEL, KAN!” teriak wanita itu lagi. Kali ini bahkan lebih kencang, hingga seluruh orang di lantai itu bisa mendengar apa yang diucapkan olehny

    Last Updated : 2024-05-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 2

    [ Datanglah nanti malam ke Hotel Jasmine. 100 juta akan ditransfer langsung ke rekeningmu setelah selesai. Oh, iya. Nomor kamar akan menyusul. ] Aluna memejamkan mata. Lewat kenalan lamanya, Aluna akhirnya menemukan “pria” yang mau membayar tubuhnya mahal. Jujur, Aluna tidak pernah menyangka dirinya akan melakukan pekerjaan kotor ini. Tapi, semua yang ia lakukan demi anaknya. Dalam balutan dress selutut berwarna hitam itu nampak sangat pas di tubuhnya, Aluna pun keluar dari kos-kosan petak yang hampir 1 tahun ia tinggali. Ditujunya sebuah hotel yang sudah diberitahukan oleh temannya itu. “Kamar 66?” gumam Aluna begitu tiba sembari memastikan pesan temannya yang muncul di layar ponselnya yang retak. Tak lama, diketuknya pintu kamar dengan pelan sampai akhirnya pintu itu anehnya terbuka sendiri. Aluna pun masuk. Hanya saja, dia begitu bingung karena semuanya gelap. Grab! Tiba-tiba saja tubuhnya dipeluk dari belakang! Aluna sontak terkesiap dan menjau

    Last Updated : 2024-05-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 3

    “Sialan kau Aluna!” teriak teman Aluna menyadarkannya dari lamunan. “Kau merugikanku! Klienku marah-marah padaku, dia tidak akan menggunakan jasaku lagi.” Aluna memejamkan mata. “Maaf,” lirihnya. Bugh!Teman lamanya yang bekerja di bidang prostitusi itu mendorong bahu Aluna. “Seharusnya aku tidak langsung mempercayaimu!” “Kau merugikanku, Sialan!!” teriaknya lagi tepat di depan wajah Aluna. “Kau pikir mudah membuat janji dengan klien yang mau membayarmu 100 juta?”“Aku memberinya karena kau bilang untuk biaya rumah sakit anakmu. Tapi, kau dengan gampang mengacaukannya. Dasar tidak tahu diuntung.” Deg! Jantung Aluna mencelos.Sekarang, dia harus bagaimana?Bayang-bayang wajah Gio yang berjuang di rumah sakit seketika terbayang.Gegas, Aluna memegang kaki teman lamanya itu. “Aku benar-benar tidak sengaja. Aku mohon bantu aku sekali lagi.” “Aku janji—aku janji tidak akan mengecewakanmu. Aku--” “Tidak ada kesempatan kedua untukmu! Gara-gara kau, aku dimarahi Mami karena menghilan

    Last Updated : 2024-05-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 4

    “Bukankah kemarin malam cukup menyenangkan?”“Saya tidak mengerti,” bohong Aluna sembari menunduk. Jujur, dia ingin kabur, tetapi Victor ternyata sudah lebih dulu meninggalkannya.“Lantas kau tahu siapa aku?”Aluna menggeleng. “Tidak.”“Jawab yang benar,” ucapnya sembari menyentuh dagu Aluna, hingga kedua bola mata mereka saling bertemu.“Ethan Winston?” lirih Aluna, tak percaya.Kali ini, tubuhnya gemetar kala menyadari pria yang menghabiskan malam dengannya bukan hanya bosnya, melainkan pria yang selalu menjadi mimpi buruknya sejak 7 tahun lalu!Dulu, Aluna Freya sangat beruntung karena bisa bersekolah di Zenith International High School dengan beasiswa penuh. Aluna berharap dapat segera lulus dengan nilai bagus agar bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa. Bahkan, dia tak peduli jika anak-anak orang kaya di sekolah itu tak ada yang mau berteman dengannya.Hanya saja, di tahun terakhir, Aluna tidak sengaja ke rooftop dan menemukan 5 anak laki-laki sedang memegang botol berisikan m

    Last Updated : 2024-05-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 5

    Di sebuah klub. Ethan Winston tampak tengah duduk di sebuah sofa. Tangannya mengapit sebuah rokok sembari menatap ke lantai bawah, tempat orang-orang berjoget ria dengan iringan musik dari seorang DJ. Namun, Ethan tak benar-benar melihat mereka. Pikirannya tengah melayang dengan penolakan Aluna tadi. Sebagai seorang wakil Direktur dari Winston Corp, Ethan Wasinton terbiasa dengan kemudahan. Tak ada yang menentang dirinya. Bahkan, orang-orang berlomba “melayani” Ethan. Kecuali malam itu…. Ethan harusnya tidur dengan wanita yang sudah ia bayar. Namun, wanita itu mendadak meronta minta dilepaskan. Ethan jelas tidak terima. Dia memastikan wanita itu tunduk padanya. Sialnya, Ethan ditinggalkan begitu saja setelahnya. Oleh karena itu, Ethan segera menyuruh bawahannya untuk mencari wanita malam itu. Tapi, siapa sangka takdir begitu lucu? Wanita itu adalah Aluna Freya. Wanita yang pernah menjadi bahan buliannya dulu dan selalu memiliki banyak alasan untuk mendebatnya. Bahkan

    Last Updated : 2024-05-29
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 6

    Tapi tak mungkin, Aluna meninggalkannya begitu saja, kan?Jadi dengan panik, wanita itu berlari ke arah Ethan.“Sir maafkan saya, saya tidak sengaja,” teriak Aluna. Namun, wanita itu terkejut kala aroma alkohol yang kuat menguar dari bosnya itu. “Sir–” Aluna mendongak. “Anda terluka? Kaki anda sakit karena lemparan saya?” Aluna menatap kedua kaki Ethan yang sepertinya terlihat baik-baik saja. Namun, Ethan masih diam. Kali ini, sorot matanya seakan benar-benar menelanjangi Aluna. “Ehem! Sir!” panggil Aluna. “Anda sedang mabuk kan?” Aluna menatap mobil Ethan yang tidak ada siapapun. Artinya pria itu menyetir mobil sendiri dengan keadaan mabuk. “Sir—” panggil Aluna lagi. Bosnya itu benar-benar tinggi hingga membuatnya harus mendongak untuk bertatapan mata. “Kenapa kau ada di sini?” tanya Ethan dengan suara rendah. Memandang Aluna tanpa ekspresi. Aluna sontak mengernyit. “Saya dari tadi di sini—” Bugh! Perkataan Aluna terpotong saat tubuh Ethan ambruk di tubuhnya yang kec

    Last Updated : 2024-06-12

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 604

    Di rooftop… Aiden pergi menemui Jacob. Ia akan mengembalikan vape ini. Aiden berhenti di ambang pintu. Julian juga ada di sana. Mereka duduk di atas sofa dengan santai. “Kalian tidak ikut kelas?” tanya Aiden. Jacob mengedikkan bahu. “Tidak, aku malas.” Segampang itu mereka menghindari kelas. Aiden mendekat—merogoh sakunya dan memberikan vape itu pada Jacob. “Aku mencobanya sedikit.” Jacob mengernyit. “Kau tidak ada penyakit menular kan?” Aiden berdecak pelan. “Tidak!” Jacob mengantongi vapenya. Sedangkan Julian sepertinya tertidur dengan buku yang berada di wajah. “Kenapa dia?” tanya Aiden. “Tidur setelah membaca buku,” balas Jacob. Aiden memasukkan kedua tangannya di dalam saku. “Apa yang kalian lakukan di sini?” tanyanya. “Bolos,” balas Julian. Lelaki itu bangun. Kemudian mengambil duduk santai. Tangannya terulur mengambil sebuah kaleng cola. Melihat wajah Julian yang babak belur pasti dipukuli orang tuanya. Ada bekas kebiruan yang masih terlihat.

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 603

    Sesampainya di Mansion. Anggun mendekati mereka. Terlihat sangat khawatir. “Kamu baik-baik saja?” tanyanya. Aiden mengangguk sekilas. Gio berkacak pinggang. menyugar rambutnya pelan sebelum menatap Aiden. “Kenapa kamu pergi ke sana?” tanyanya. Aiden yang semula mendunduk kini mendongak. “Karena bosan…” Gio mengusap wajahnya kasar. “Apa kamu tahu pesta itu seperti apa?” tanya Gio lagi. Seperti sedang mengintrogasi anaknya. “Tidak.” “Apa kamu tahu akibat dari perbuatanmu?” tanya Gio. “Bisa berpengaruh pada reputasi perusahaan Dad.” “Mulai sekarang, Dad tidak akan mengijinkan kamu berteman dengan anak-anak seperti mereka.” Aiden menyipitkan mata. Tanpa menjawab perkataan orang tuanya. Aiden langsugn pergi begitu saja. “Aiden!” panggil. Gio. Aiden berhenti. lalu membalikkan tubuhnya. “Kenapa lagi? Dad ingin menyalahkanku kan?” tanya Aiden. “Iya, memang salah Aiden. Tidak seharusnya Aiden datang ke pesta itu..” “Tidak seharusnya Aiden ditangkap polisi da

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 602

    Di kantor polisi. Gio benar-benar tidak menyangka Aiden terlibat dalam pesta yang terindikasi melibatkanprostitusi dan obat-obatan terlarang. Gio datang bersama Agatha ke kantor polisi.. Aiden duduk menunduk bersama anak-anak yang lain. Agatha langsung memeluk Aiden. “Kamu baik-baik saja?” tanyanya. Aiden mendongak. “Mom…” mengeratkan pelukannya. Agatha menangkup wajah Aiden. “Kamu baik-baik saja kan?” tanya Agatha. Aiden mengangguk. Agatha mendekat. mencium aroma putranya. “Kamu tidak minum dan tidak merokok… apa yang kamu lakukan di pesta itu?” tanya Agatha. “Bosan..” balas Aiden. Agatha mengerjap. “Jangan ulangi ya. Kalau pergi ijin dulu ke mom atau Dad.” Ruangan polisi semuanya ramai. Yang datang kebanyakan orang tua para pelajar ini adalah kalangan berada. Mereka marah-marah pada anaknya. bahkan ketika datang langsung saja menampar anaknya dengan begitu keras.. Seperti… orang tua Julian yang baru saja langsung marah dan menampar anaknya. Agatha menger

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 601

    Jacob dan Julian sama-sama menarik Aiden kabur. Mereka berlari—di antara kegelapan. Dari yang awalnya Aiden ditarik lari. Kini Aiden yang menarik mereka agar berlari lebih kencang. Terutama Jacob yang sangat payah dalam berlari. Lelaki itu sungguh kelelahan. Sampai mereka berhenti di jalan raya yang gelap. “Kenapa kita kabur..” Aiden dengan polosnya. “Are you stupid?” tanya Julian. “Kau bisa ditangkap jika tidak kabur..” “Aku tidak melakukan kesalahan..” Aiden mengerjapkan mata. “Aku bahkan tidak minum sama sekali. untuk apa aku ikut kabur seperti kalian.” Julian berdecak dengan kasar. Julian melirik Jacob. Maksudnya agar Jacob menjelaskan pada Aiden. Tapi Jacob justru terduduk dengan napas yang tersenggal. Seperti lari maratho puluhan kilometer. Berbeda dengan Aiden maupun Julian yang nampak biasa saja. Mungkin juga efek alkohol. Pipi Jacob memerah… wajahnya berkeringat. “Jangan mati di sini.” Julian mendekat—kemudian menggoyangkan kepala Jacob. Jacob

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 600

    Semua yang ada di sini di luar perkiraan Aiden. Aiden menjaga jaraknya dengan Jacob. “Ada berapa banyak siswa Winston di sini?” tanya Aiden. Jacob mengernyit. “Aku kira tidak banyak. hanya sedikit karena yang berani datang juga sedikit..” Aiden berkacak pinggang. “Kau tahu jika hal ini sampai ketahuan..” “Maka jangan sampai ketahuan..” Jacob tersenyum. merangkul Aiden lagi. Aiden melepaskan tangan Jacob. “Aku akan di sini…. sebentar.” Aiden hanay penasaran dengan sistem kerja dari lelang itu seperti apa. Ia akan di sini sampai acara lelang itu selesai. Setidaknya bisa menjawab rasa penasarannya. Ini yang terakhir kali ia datang ke pesta seperti ini. maka ia harus mendapatkan apa yang ingin ia tahu. Aiden menjauh. Ia lebih memilih duduk di bangku kosong sendirian daripada bergabung dengan geng tadi. Keramaian juga tidak terlalu cocok dengannya. Usianya yang baru menginjak 15 tahun seharusnya masih smp kelas 3. Tapi karena ia masuk kelas akselarasi ia menjadi leb

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 599

    Sebuah rumah mewah yang nampak sepi dari luar. Namun ada banyak mobil sport yang terparkir di halaman. Aiden keluar dari taksi. Apakah pakaiannya pantas pergi ke pesta? Ia hanya menggunakan celana pendek dan jersey timnya. Tidak masalah.. Aiden akan masuk sebentar dan kalau tidak asik ia akan segera pulang. Aiden akhirnya masuk ke dalam. Musik yang menggema. Lampu yang redup dan ada lampu kelap-kelip. Seperti klub yang ia lihat di video pendek ponselnya. “Aiden!” seorang laki-laki mendekat Aiden. Laki-laki itu membawa satu gelas yang terisi oleh cairan… “Waaah pangeran Winston datang ke sini..” Aiden tidak tahu siapa nama laki-laki ini. namun sepertinya memang teman sekelasnya. “Apa aku tidak boleh datang ke sini?” tanya Aiden. Hanya memastikan jika dirinya tidak masalah jika datang ke tempat ini. “Tentu saja boleh bro!” lelaki itu memeluk Aiden. “Kau ingat aku kan?” tanyanya. Aiden hanya diam. kemudian mengernyit tidak yakin. “Baiklah…” lelaki itu meng

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 598

    “Minta maaf pada Mom.” Aiden menunduk sebentar. “Aiden minta maaf mom.” Setelah meminta maaf, Aiden keluar dari mobil. “Aiden kamu mau ke mana?” teriak Agatha panik. “Biar saja..” lirih Gio. Mereka berdua menatap Aiden yang berjalan sendiri kemudian mencegat taksi. Agatha menghela napas. “Jangan terlalu keras dengannya…” lirihnya. “Tapi dia membentak kamu.” Gio menatap Agatha. “Meskipun dia anakku, aku tidak akan rela istriku dibentak atau diteriaki..” Gio menoleh. “Aku saja tidak pernah membentak kamu dan tidak akan pernah. Jadi aku tidak akan membiarkan anak kita melakukan hal itu… Agatha mendekat kemudian memeluk Gio. “Aku hanya takut dia marah pada kita.” Gio mengusap pelan bahu Agatha. “Biar saja marah. Dia memang berhak marah. Aku juga tahu kesalahanku.” Agatha tidak bisa melihat taksi yang membawa anaknya lagi. “Apa dia membawa uang?” tanya Agatha. “Aku takut kalau dia tidak bawa uang untuk membayar taksi.” “Dia membawa ponsel. Aku selalu mengisi penu

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 597

    Extra Part 3 GOOAL! Aiden berlari dan memeluk temannya yang berhasil mencatak gol. Di saat ia bergembira—ia menolak ke arah tribun. Tidak ada orang tuanya… Aiden mendadak lemas… Tidak ada semangat. Ia menjauh dari teman-temannya yang masih merayakan gol tersebut. Aiden berjalan dengan lesu ke arah ruang ganti pemain. Pelatih yang melihatnya langsung mengejar Aiden. “Aiden kamu kenapa?” tanya pelatih yang heran dengan Aiden. Aiden menggeleng. anak itu menunduk—membuka loker dan mengambil satu handuk. “Apa yang terjadi?” tanya pelatih. “Permainanmu tadi bagus..” pelatih itu memeluk Aiden. Kemudian menepuk pelan bahu Aiden. “Orang tuaku…” Aiden duduk. “Orang tuaku datang menonton tapi mereka tetap sibuk…” “Dari dulu sering seperti itu..” Aiden menghela napas panjang. Bahkan teman-teman satu timnya yang baru saja masuk saja sampai bingung melilhat Aiden. “Aku ingin pulang.” Aiden berjalan membawa tasnya. “Kita maka bersama supaya sedih kamu

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 596

    Extra Part 2 5 tahun kemudian… Tidak banyak yang berubah. Tapi, orang tua Aiden berusaha untuk meluangkan waktu untuk putranya. Setiap satu bulan sekali mereka biasanya menghabiskan waktu bersama pergi ke sebuah tempat.. Lalu, mereka juga datang ke pertandingan. Seperti saat ini. Pertandingan di mulai. Gio dan Agatha berada di tribun untuk menyaksikan putranya yang bertanding. “Bukankah dia sangat tampan…” lirih Agatha. Kagum dengan anaknya sendiri. memuji anaknya sendiri. Agatha menoleh—banyak perempuan yang datang. Mereka berteriak mendukung Aiden. “Dia punya banyak penggemar..” Agatha menggeleng pelan. “Pesona anakku akan sulit ditolak perempuan. Aku harap dia tidak menjadi pemain perempuan di masa depan.” Gio mengangguk setuju dengan ucapan istrinya. “Melihat Aiden yang seperti ini. sungguh mengingatku dulu. aku juga punya banyak penggemar…” Agatha menatap Gio dari samping. “Ingat umur kamu. kamu sudah tua!” Gio menoleh. Mengusap rambutn

DMCA.com Protection Status