Share

170. Pamit

“Ini untukmu,” ucap Sacha seraya mengulurkan syal berwarna navy ke depan Cedric.

Dengan berat hati, Cedric menerimanya. Bukannya ia tidak senang menerima pemberian Sacha. Namun, dengan adanya benda ini ia akan semakin terikat dan terus mengingat wanita cantik di depannya, bukan?

“Kamu tidak perlu repot-repot, Cha.”

“Tidak repot. Itu milikku. Kamu bilang tidak punya syal yang bisa menangkal hawa dingin.”

“Aku berniat membelinya di sana.”

“Tidak perlu. Kamu pakai punyaku saja.”

“Baiklah. Terima kasih. Akan aku pakai nanti.”

Lalu, mata mereka saling menatap. Rasanya ingin menghentikan waktu agar mereka bisa berlama-lama bersama. Sesak di dada akibat akan berpisah jelas dirasakan keduanya.

“Semoga pendidikanmu lancar,” ucap Sacha.

“Aamiin. Semoga bisnismu di sini juga semakin sukses,” balas Cedric.

Sacha mengangguk. Wanita

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status