Share

Bab 61

Hengky lagi-lagi menunjukkan ekspresi dinginnya. Giginya bergemeretak sambil mengerang dingin, “Kamu nggak lagi bohong sama aku? Kalau gitu, kenapa kamu masih rayain ulang tahun Jefri, hah? Dia nggak mungkin nyulik kamu, bawa kamu ke sana, ‘kan?”

Winda menangkap sindiran dalam kalimat Hengky. Hatinya perih serasa tertusuk duri. Sambil menahan sakit di hatinya, Winda melanjutkan penjelasannya.

“Waktu itu Luna ngajak aku ngerayain ulang tahun Jefri. Aku nggak mau. Terus dia nelpon aku, bilang dia lagi mabuk. Orang-orang di sana maksa Luna buat terus minum, nggak bolehin dia pergi. Luna minta aku buat jemput dia di telpon. Suara Luna kedengarannya nggak bagus di telpon, aku khawatir, jadi aku ke sana.”

“Tadinya aku mau jemput Luna terus langsung pergi. Tapi mereka malah maksa Luna minum dua gelas terakhir. Luna sudah nggak bisa jalan tegak lagi kelihatannya, jadinya aku bantu dia minum kedua gelas minuman itu. Tapi setelah minum, aku nggak sadar. Pas sudah sadar, aku malah sudah dibawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status