Share

Bab 519

“Kalau begitu nggak ada yang perlu dibicarakan lagi,” balas Winda dengan dingin.

Dia menatap Martin dengan sorot dingin dan berkata, “Aku sangat berterima kasih kamu pernah membantuku. Oleh karena itu, aku akan melupakan kejadian malam ini dan menganggapnya nggak pernah terjadi. Aku pamit.”

Winda berbalik dan pergi dari sana. Ketika tangannya hendak menggapai pintu, sebuah tangan menahan lengannya dan menariknya dengan kuat. Kedua tangan Martin mencengkeram bahu kurus Winda dan mendorongnya ke tembok sambil berkata,

“Kenapa? Apa yang baik dari dia?! Kenapa kamu nggak memilihku?!”

Kedua mata lelaki itu memerah dan saat ini Martin terlihat seperti sedang kesurupan. Winda terlihat ketakutan dan mengerti kenapa setiap melihat Martin dia akan bersikap waspada. Alasannya karena lelaki itu sangat pintar bersandiwara. Yang selama ini Winda lihat bukan merupakan sosok aslinya.

Mengingat dengan kejadian akhir-akhir ini, ditambah dengan raut Martin yang terlihat tidak bersalah membuat Winda menda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status