Share

Bab 518

Setelah menghabiskan minumannya, Martin duduk dan keduanya mulai makan sambil berbincang santai. Hingga pada akhirnya makanan kue dibawa oleh pelayan. Winda mengangkat alisnya ketika di hadapannya terdapat satu ikat bunga mawar putih.

“Ini kamu siapkan untuk juniormu juga?”

“Nggak, buat kamu, Kak Windaku tersayang,” jawab Martin sambil menarik satu tangkai bunga mawar dan mengulurkannya pada Winda.

Ekspresi Winda seketika berubah. Dia meletakkan bunga mawar tersebut dan menatap Martin dengan sorot dingin dan berkata, “Apa maksud, Pak Martin?”

“Apakah Bu Winda nggak mengerti? Aku sedang mengejarmu,” jawab Martin dengan jujur.

“Jangan bercanda karena nggak lucu, aku juga sudah menikah,” kata Winda dengan suara berat.

“Aku tahu,” ujar Martin sambil tersenyum tipis. Dia menunduk dan menghirup mawar yang ada di tangannya. Setelah itu dia mendongak dan menatap Winda, dengan nada tidak peduli Martin berkata,

“Lalu kenapa? Aku nggak peduli. Setiap orang ada hak untuk mengejar cintanya. Meski t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status