Share

Bab 50

Penulis: Matahariku
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-18 17:54:51
“Winda bilang kalau Hengky terluka parah karena menolong dia. Aku coba cari informasi di rumah sakit dulu,” ujar Luna. Setiap membahas Hengky, Luna selalu merasa iri di hatinya.

Kalau dulu James tidak menikah dengan Sinta, maka hanya ada dia seorang yang akan dijodohkan dengan keluarga Atmaja. Semua karena adanya Winda di dunia ini. Perempuan itu merebut semua yang seharusnya menjadi milik Luna, baik itu warisan keluarga Atmaja atau pun Hengky pasti akan direbut kembali oleh Luna suatu saat nanti.

Clara mengangguk dan mengingat kembali ucapan Winda yang dikatakan di depan James. Dengan panik dia berkata, “Papa kamu ada ngomong apa setelah Winda pergi?”

Luna menggelengkan kepala dan dengan ekspresi keruh berkata, “Meski Papa masih membelaku, tapi aku bisa merasakan kalau dia mulai curiga denganku. Bagaimana pun hal ini ada hubungannya dengan keluarga Pranoto. Kalau sampai Winda tahu sesuatu, kemungkinan Papa juga nggak akan bisa melindungi kita. Aku harus segera cari cara!”

Jika tidak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 51

    Surat Perceraian.Dua kata itu membuat jantungnya berhenti berdetak dan ulu hatinya seperti dihantam dengan kuat. Dia tidak menyangka ternyata Hengky tidak sabar sekali ingin bercerai dengannya. Bisa-bisanya dia mempersiapkan surat perceraian ketika masih berada di rumah sakit.Winda memegang surat cerai dengan tatapan yang penuh akan luka. Dia berkata dengan suara bergetar, “Hengky, ini-”Mata hitam dan gelap milik Hengky menatap wajah perempuan itu dan dengan dingin memotong ucapan Winda, “Aku sudah tanda tangan. Coba kamu lihat dulu dan kalau nggak ada masalah, kamu bisa langsung tanda tangan saja.”Ketika pagi tadi dia mengantarkan neneknya, mendadak Nenek memberikan surat cerai ini padanya dan memberitahu bahwa Winda sudah setuju untuk menandatangani surat perceraian. Winda tengah bersikap baik padanya demi surat ini, bukan? Sekarang Hengky mewujudkan impian perempuan itu dengan bercerai dengannya dan membebaskannya.Winda mengepalkan tangannya hingga kukunya menusuk ke dalam dagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 52

    Hengky hanya lanjut menyesap sop nya dengan santai.Willy mengendus aroma wangi dan merasa lapar. Dia berjalan masuk sambil bertanya, “Ada jatah aku, nggak?”“Nggak ada,” jawab Hengky dengan cepat.“Cih! Nggak tahu terima kasih!” decak Willy dan lanjut berkata, “Aku mati-matian demi kalian. Tapi satu sendok pun nggak ada untukku?!”Hengky mendongak dan berkata, “Ngomong yang serius!”“Apa yang kamu bilang memang benar. Masalah kemarin malam memang bukan murni kecelakaan,” kata Willy sambil memberikan amplop dokumen pada Hengky.Setelah itu dia kembali berkata, “Baru saja terlacak kalau nama sopir yang menabrak kemarin bernama Bimo dan berusia 37 tahun. Dia orang dari luar kota dan nggak ada pekerjaan tetap. Hobinya hanya berjudi dan akhirnya hutang dengan rentenir. Dia nggak bisa bayar hutangnya sama sekali,”“Dua hari yang lalu ada uang yang mendadak masuk ke rekeningnya sebesar satu miliar. Kemarin malam dia beli mobil dengan uang itu. Mobil yang menabrak kalian.”Hengky menatap foto

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 53

    Willy tercenung dan dengan terkejut berseru, “Kenapa kamu bisa tahu?!”Namun dari hitungan waktu ada yang salah. Seharusnya Luna lebih tua dibandingkan Winda.“Winda yang kasih tahu aku. Kamu pikir James bakalan mau jaga anak orang?”Willy berpikir sesaat dan bergumam, “Benar juga, pantas saja James langsung bawa Luna dan Clara ke rumah begitu istrinya meninggal..”“Masalah ini jangan kasih tahu dia dulu. Kita cari tahu dulu.” Hengky memasukkan kembali dokumen ke dalam amplop dan mengembalikannya lagi pada Willy.“Ok.” Willy mengangguk dan menerima dokumen tersebut. Ketika dia menunduk, matanya menangkap surat perceraian yang ada di dalam tong sampah. Alisnya seketika terangkat sebelah.“Aku pikir kamu hanya sembarangan bicara saja, ternyata kamu beneran mau cerai? Jangan bilang sama aku kalau kamu beneran suka sama Yuna?”“Apa yang kamu bicarakan?” tanya Hengky sambil menatap lelaki itu. Keningnya berlipat dalam sambil memandangi surat cerai yang sudah tersobek-sobek itu sambil berkat

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 54

    “Seharusnya kalian dari awal nggak boleh menikah. bukannya kamu nggak tahu kalau dia-“Hengky mengangkat tangannya untuk menghentikan ucapan Willy. Melihat ekspresi lelah lelaki itu, Willy hanya bisa menghela napas dan berkata, “Sudahlah, aku nggak ngomong tentang dia lagi. Tapi aku tetap nggak terima. Aku nggak akan melepaskan Jefri begitu saja.”“Jangan keterlaluan, Winda ….”“Iya, iya,” potong Willy tidak sabar. “Aku urus dulu masalah ini, kamu nggak perlu ikut campur. Kalau Winda marah, minta dia cari aku saja.”Melihat raut kesal Hengky membuat Willy tidak melanjutkan ucapannya lagi dan berkata, “Aku nggak bahas lagi, kamu istirahat saja dan aku mau urus kerjaan dulu.”“Iya,” sahut Hengky sambil memijat keningnya.Willy mengambil dokumennya dan berbalik keluar dari kamar. Winda yang baru keluar dari kamar rawat Santo melihat sosok mencurigakan di ujung lorong rumah sakit. Dia berpikir sejenak dan memutuskan untuk menghampiri orang itu.Akan tetapi setelah dia tiba di ujung lorong,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 55

    Sekarang orang yang paling dia benci adalah Jefri!“Jangan pura-pura!” sahut Willy dengan suara dingin. Dia tersenyum miring dan berkata, “Seluruh orang di kota ini tahu kalau kamu suka dengan Jefri. Bukannya kamu dulu menikah dengan Hengky karena Jefri menolakmu? Demi membuat Jefri kesal makanya kamu menikah, ‘kan?”Winda mengerutkan keningnya dan dengan tegas berkata, “Nggak! Aku dan Hengky menikah karena keluarga kami sudah melakukan perjodohan. Apa hubungannya dengan Jefri?”Willy tertawa sinis dan berkata, “Jefri sendiri yang bilang sama Hengky, dia bilang di depanku juga!”“Jefri yang bilang?” ulang Winda dengan suara meninggi.“Kamu-“Sebelum Willy selesai berkata apa pun, Winda memotong ucapan itu dengan nada penuh emosi, “Aku demi dia?! Kenapa dia begitu nggak tahu malu?!”Willy terdiam dan tampak terkejut.“Aku mengaku kalau pernikahanku dengan Hengky memang bukan atas dasar keinginanku. Tapi pernikahanku nggak ada hubungannya dengan Jefri!”Winda tidak menyangka kalau Jefri

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 56

    “Nggak. Rumah sakit ini punya Willy, semua karyawannya menjaga rahasia dan tutup mulut. Kalau aku langsung tanya mereka, pasti mereka akan curiga. Tapi ….” Luna menggantungkan ucapannya. Dia juga bukannya tidak mendapatkan apa pun.Dari sikap Willy pada Winda tadi, sepertinya hubungan perempuan itu dengan Hengky sudah di ujung tanduk. Hanya dengan sedikit percikan api lagi, maka mereka akan cerai! Tanpa adanya bantuan Hengky, tidak sulit bagi Luna untuk melawan Winda.Namun yang membuatnya sedikit tidak menyangka adalah sikap Winda pada Jefri. Dulu perempuan itu sangat patuh dan menuruti ucapan Jefri. Kenapa sekarang Winda terlihat marah dan tidak mau mendengarkan ucapan lelaki itu lagi? Bahkan dia menjelaskan hubungannya dengan Jefri pada Willy. Sepertinya keadaannya tidak bagus!Kalau sampai Winda terus kehilangan kendalinya, maka semuanya akan semakin sulit.“Tapi kenapa?” tanya Clara yang tidak mendapat sahutan apa pun dari seberang sana. Mendadak dia menjadi gugup dan panik.Luna

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 57

    Suara Luna terdengar kecewa dan membuat Jefri tidak tega untuk menolak.“Baiklah, kamu kirim alamatnya saja.”Mendengar Jefri menyetujuinya membuat Luna tersenyum puas. Setelah sambungan telepon terputus, dia buru-buru mengirimkan alamat rumah sakit Winda pada lelaki itu.Saat Winda kembali ke kamar inap, dia melihat Hengky yang bersiap untuk rapat melalui sambungan video. Melihat dirinya masuk, lelaki itu mendongak dan berkata, “Kamu pulang saja dan jangan datang lagi.”Winda kaku sejenak dan tanpa bersuara dia melangkah ke arah meja untuk membereskan termos sop yang dia bawa. Winda memaksakan seulas senyuman dan bertanya, “Malam mau makan apa? Biar aku buatkan.”“Nggak perlu,” jawab Hengky tanpa melihatnya. Dia lanjut bekerja sambil berkata dengan suara dingin, “Willy akan aturkan semuanya, kamu nggak perlu-““Sudahlah, biar aku saja yang menentukan mau masak apa. Kamu lanjut kerja dulu, aku mau balik,” potong Winda sambil menahan rasa perih di hatinya di balik senyumannya.Tanpa men

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 58

    Lumayan?Kening Winda berkerut. Dia mengambil setengah mangkok bubur dan mencicipinya. Sepertinya rasanya sedikit keasinan. Karena tangannya sedang terluka, Winda kesulitan melakukan sesuatu. Tangannya bahkan terkena panasnya panci ketika memasak tadi.“Tangan kamu kenapa?” tanya Hengky yang melihat bekas luka di pergelangan tangan perempuan itu.Winda meletakkan kembali sendoknya dan menyembunyikan tangannya sambil menggelengkan kepalanya dan berkata, “Nggak apa-apa. Kamu cepat habiskan mumpung masih panas, kalau sudah din-“Tanpa menunggu perempuan itu menyelesaikan kalimatnya, Hengky menarik tangan Winda dan memperhatikannya lebih saksama. Keningnya berlipat lumayan dalam. Bagian dalam pergelangan tangan perempuan itu terdapat jejak berwarna merah sebesar kepalan tangan. Di bagian tengahnya ada benjolan air sebesar jari kuku. Terlihat sangat kontras sekali di kulit putih mulus milik Winda.“Kok bisa kena?” tanya Hengky dengan suara berat. Dia melihat Winda dengan sorot tajam.Teling

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18

Bab terbaru

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 597

    Hengky mengerti maksud Winda, tapi dia berpura-pura bersikap dingin dan membalas, “Kamu sudah nggak sabar mau ketemu dia? Aku kasih tahu, ya, kamu nggak akan pergi ke mana pun sampai kamu sembuh!”Kata-kata itu bagaikan belati dingin yang menancap jantungnya. Dia menatap Hengky dengan penuh rasa kecewa dan berkata, “Hengky, kamu jelas-jelas tahu aku cuma ….”“Cuma apa? Kamu baik-baik saja di sini. Aku nggak mau kejadian tadi terulang lagi!”“Aku ….”Winda ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat tatapan Hengky yang begitu dingin, dia menelan kembali kata-katanya. Hengky pun hanya menatapnya sekilas, tapi ketika dia hendak pergi, dia merasakan hawa dingin yang menempel ke tangannya dari tangan Winda.“Bisa, nggak, kamu jangan pergi dulu?”Kehangatan yang terpancar dari telapak tangan Hengky menyapu bersih hawa dingin yang ada di tubuhnya. Hengky menoleh dan melihat tangan mereka yang sedang saling bertautan, lalu dia beralih melihat tatapan mata Winda yang sedang memohon kepadanya. Ucapan

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 596

    Ketika baru saja keluar dari lift rumah sakit, Hengky melihat sudah ada kerumunan orang yang berdiri di depan kamar Winda. Mereka semua tampak lega melihat kedatangannya.Dokter segera menyambutnya dan berkata, “Pak Hengky datang juga akhirnya. Bu Winda mengurung diri di kamar. Lukanya harus cepat diobati.”“Oke, aku ngerti,” jawab Hengky, lalu dia bergegas mengetuk pintu kamar dan berkata, “Winda, ini aku, buka pintunya.”Perlahan Winda mengangkat kepalanya saat mendengar suara Hengky. Dari matanya tebersit ekspresi kebahagiaan dan turun dari ranjangnya untuk membuka kunci pintu. Mata Winda langsung memerah ketika dia melihat sosok yang tak asing baginya di balik pintu. Dia pun langsung melemparkan tubuhnya sendiri ke dalam pelukannya.Namun Hengky tidak membalas pelukannya. Dia hanya menatap sinis Winda dan menegurnya, “Winda, ngapain lagi kamu?”“Tadi aku mimpi kamu kena tembak tepat di jantung …. Hengky, aku takut.”Tubuh Hengky sempat bergidik sesaat dan detak jantungnya mulai ber

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 595

    “Bu Winda balik ke ranjang dulu. Sebentar lagi dokter datang,” kata si pengawal dengan kepala basah kuyup akibat keringat dingin.Walau begitu, Winda hanya menggelengkan kepalanya dan berulang kali berkata, “Aku mau ketemu Hengky!”“Tapi Pak Hengky lagi nggak di rumah sakit. Ibu ….”Sebelum pengawal itu selesai berbicara, dokter dan perawat yang sedang bertugas datang ke kamarnya Winda.“Ada apa?” tanya si dokter. Lantas, dokter melihat ada bercak darah di lantai, serta tangan Winda yang bersimbah darah. Dokter pun segera berkata, “Ada apa, Bu Winda? Kenapa jarum infusnya dicabut?”Si perawat juga menghampiri Winda dan berkata, “Bu, ayo saya bantu naik lagi ke ranjang. Saya balut dulu lukanya.”Tanpa melakukan perlawanan, Winda mengikuti arahan si perawat untuk diantar kembali ke ranjang. Si perawat pun merasa lega, tapi ketika dia baru ingin membalut lukanya, tiba-tiba Winda menghindar dan dengan matanya yang merah menatap si pengawal, “Aku mau ketemu Hengky. Kalau dia nggak datang, a

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 594

    Hengky menggerakkan bola matanya sekilas dan kembali berkata kepada Winda dengan sinis, “Kalaupun aku mat, aku tetap nggak mau kamu nolong aku.”Raut wajah Winda langsung pucat mendengar itu. Matanya mulai memerah dan dia hendak membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi Winda sudah tidak bisa lagi menahan tangisannya. Melihat mata Winda memerah, Hengky jadi merasa gusar dan berpesan kepadanya untuk cukup beristirahat saja. Kemudian Hengky pun berbalik dan keluar dari kamarnya Winda.Winda ingin menahan Hengky untuk tetap berada di sisinya, tapi pintu sudah tertutup rapat sebelum dia sempat berbicara. Kini suasana di kamar jadi tenang. Winda masih tak bisa menahan luapan perasaan dan air mata pun mengalir deras. Dia menggigit bibirnya sendiri dengan keras untuk meredam suara tangisannya, dan menelan semua emosi itu sendirian.Hengky yang baru menutup pintu juga berhenti di depan dan melihat ke dalam melalui kaca kecil. Dia dengan jelas melihat Winda menangis, tapi dia tidak mengeluar

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 593

    “Kenapa bisa jadi begini …,” ujar Winda terkejut. Dia mengira dengan kuasa yang dimiliki keluarga Pranoto, mencari seseorang bukanlah hal yang sulit, lagi pula orang yang dicari juga begitu terkenal,rasanya mustahil tak ditemukan.“Ada seseorang yang hapus semua jejaknya sebelum aku mulai nyari. Semua petunjuk yang ada dipatahkan sama dia,” kata Hengky.Kalau saja pada saat itu Winda tidak menyadari ada sesuatu yang aneh pada mobil itu, mungkin sekarang Hengky …. Sudahlah, Winda tidak mau memikirkannya lebih jauh, dia takut kehilangan Hengky.Mobil Jeep hitam itu tidak mengikuti mereka sampai ke bandara. Mobil itu tiba-tiba muncul dan langsung menodongkan pistol ke arah Hengky tanpa ragu, yang jelas berarti mereka dari awal sudah ada niat untuk membunuhnya. Pertanyaannya, sebenarnya siapa yang bisa melakukan itu?Winda merasa misteri ini jadi makin dalam saja, dan lagi setiap kejadian selalu ada hubungannya dengan dia dan juga Hengky. Winda belum mengalami ini di kehidupan sebelumnya.

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 592

    “Bu Winda, sungguh baik secara kamu sudah terbangun,” ujar Fran melangkah masuk dengan terkejut dan mengulurkan tangannya untuk memeriksa Winda. Dia yang melihat ruangan penuh dengan orang asing, wajahnya menjadi geram dan mengulang, “Aku ingin bertemu dengan Hengky, gimana keadaan dia?”Dokter Fran terdiam sejenak dan berkata, “Pak Hengky tidak terluka. Aku sudah menyuruh perawat untuk memanggil ....”Sebelum Dokter Fran sempat menyelesaikan perkataannya, Hengky dan Santo bergegas datang ke ruangan itu. Melihat Winda yang sudah terbangun, wajah Hengky terlihat tenang, akan tetapi beban di hatinya langsung hilang.“Pak Hengky, Nyonya Winda sedang mencarimu,” ujar Fran.Tertutupi oleh orang-orang di sekitar, Winda tidak dapat melihat Hengky. Dia ingin sekali melihatnya dengan mata kepalanya sendiri kalau pria itu baik-baik saja, jadi dia memaksa mengangkat badannya untuk duduk di ranjang.Tetapi luka di tubuhnya terlalu menyakitkan, hingga membuat dia kliyengan ketika bergerak. Ketika d

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 591

    Santo terlihat tertekan dan berkata, “Mereka selalu selangkah lebih cepat dibanding kita dan bisa melenyapkan semua bukti. Kalau mereka bukan yang mengetahui kita dengan baik, tidak mungkin mereka bisa melakukannya dengan rapi.”Hengky menjawab dengan dingin, “Biarkan Howard melanjutkan investigasinya!”“Pak Hengky ....” Santo sejenak ragu-ragu lalu berkata, “Sekarang di luar negeri tidak aman, dan juga tidak menjamin kalau mereka tidak akan menyerangmu lagi. Apa mungkin kamu ingin aku persiapkan pesawat khusus untuk memulangkan kamu ke kampung halaman?”Walaupun dia tahu kalau kondisi istrinya tidak bisa bergerak, kekuatan dari pihak lawan sangatlah besar dan sepertinya tidak menjamin keselamatan mereka jika tinggal lebih lama di Fontana.Santo di lain sisi tidak memikirkan hal itu, tugas dia hanya untuk menjamin keamanan dari Hengky. Urusan yang lainnya bisa ditunda terlebih dahulu.“Tidak perlu,” tegas Hengky menolak. Dia menoleh untuk melihat Winda yang masih terbaring di ruang pe

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 590

    “Aku bisa bantu menghapus masalah ini, tapi kamu lebih baik lebih jujur ke aku. Kalau kamu membuat masalah sekecil apa pun, kamu mati sendiri saja nanti,” jawab Kakek, setelah selesai bicara dia langsung mematikan teleponnya.Pria itu tersenyum menyeringai sambil mengunci layar teleponan, lalu dia menyimpan teleponnya ke dalam sakunya.Joji yang melihatnya langsung bertanya, “Gimana? Kakek berkenan untuk membantu?”“Dia harus bantu walaupun dia juga tidak berkenan membantu kita. Karena dia lebih takut kalau aku ketangkap Hengky daripada diriku sendiri. Selama aku menyimpan rahasia dia balik kejadian hari itu, Kakek harus tetab membantuku menyelesaikan ekor masalah ini,” jawab pria itu menyeringai.Mendengar itu Joji mendesau dengan lega, lalu mengembalikan senapannya ke pria itu dan berkata, “Bagaimanapun juga kita harus tetap berhati-hati untuk sekarang ini. Meskipun dengan bantuan kakek, kita juga tidak boleh menganggap enteng masalah ini.”“Aku mau menghubungi Winda secara langsung,

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 589

    Joji merasa pesimis dengan rencana pria itu. Dia belum belum pernah berhubungan dengan Hengky secara langsung, jadinya dia tidak tahu betapa menakutkan orang itu. Jika Hengky mengetahui kalau ini merupakan perbuatan mereka, sepertinya Hengky tidak akan melepaskan mereka, walaupun dengan bantuan Kakek juga.“Kita diskusikan masalah ini nanti. Sekarang, paling penting yaitu menyelesaikan masalah ini dulu,” ujar Joji.“Oke, aku akan menelpon kakek sekarang,” jawab pria itu mengambil telepon seluler dari kantongnya dan segera menelepon kakek dari buku kontak pada telepon.Teleponnya berdering selama kurang lebih sepuluh detik sebelum diangkat. Suara yang berat dan penuh keagungan terdengar dari teleponnya dan dari suaranya dia merendahkan suaranya dan berkata dengan ketidakpuasan, “Bukannya aku sudah bilang untuk tidak meneleponku jika tidak ada urusan yang penting?”Pria itu menyeringai, matanya terlintas penuh dengan kebencian dan menjawab, “Kalau ga ada urusan penting, tentu aku nggak a

DMCA.com Protection Status