Share

26. Rahasia Besar

Author: Bebby
last update Last Updated: 2022-10-30 23:36:12

"Aku tahu tujuanmu ke Dunia Mortal ini, Naga Iblis! Kamu tahu kenapa aku terus memanggilmu dengan sebutan Naga Iblis?" tanya Bimasena dengan penuh kemenangan.

"Aku sudah tidak tahu lagi siapa diriku!" jawab sakya Kumara dengan perasaan kesal.

"Kamu itu Naga Iblis karena ayahmu Mahesa Kumara adalah iblis, sedangkan ibumu Shivani Iswara adalah putri dari Raja Naga," ujar Bimasena.

"Tidak mungkin ayah menikah dengan Naga ... kamu pasti sedang mengelabuhiku Bimasena!" kata Sakya dengan marah besar.

"Aku juga mencnntai ibumu, tapi dia lebih memilih Mahesa dibandingkan diriku!" kata Bimasena menjelaskan alasannya.

"Kenapa kalian bisa jatuh cinta dengan Naga? Setahuku Naga inilah yang menghancurkan dunia iblis hingga gersang dan panas seperti sekarang ini!" kata Sakya tidak percaya.

"Kamu hanya tahu kisahnya sebagian saja Sakya Kumara! Biang keladi penyerbuan ini adalah Dewa Naga Abadi yang menjadi leluhur Dunia Naga, bukan Raja Naga yang memerintahkannya!" jelas Bimasena.

"Apa bedanya?" tan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   27. Kebangkitan Naga Iblis

    Sakya Kumara benar-benar dibuat bingung oleh Bimasena yang terus menyebutnya sebagai Naga Iblis.Bagaimana sebenarnya masa lalunya di Dunia Iblis sebelum dia terdampar di Dunia Mortal masih belum jelas semuanya.Tidak ada ingatan apapun mengenai Naga Iblis di dalam dirinya yang terus disebut oleh Bimasena tanpa henti.Sakya Kumara hanya ingat ada Roh api dan Roh Dewa di dalam dirinya sejak kecil, tapi dia tidak ingat sama sekali kalau ada Roh Naga atau Jiwa Naga di dalam dirinya."Kamu bisa berubah menjadi Naga Iblis berwarna hijau yang besar sekali, Sakya Kumara! Kamu tidak menyadari kekuatan besar yang kamu punya! Hanya perlu sedikit latihan untuk mengeluarkan Naga Iblis yang hebat ini!" ujar Bimasena."Jangan sembarangan bicara kamu, Bimasena. Kalau ada Naga Iblis di dalam diriku, sudah pasti kuketahui sejak lama, tapi aku tidak pernah mengingatnya!" seru Sakya Kumara tidak percaya."Sudah kubilang Naga Iblis ini yang membunuh ibumu .... kamu tidak percaya!" kata Bimasena yang teru

    Last Updated : 2022-11-01
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   28. Bertemu Tabib Adheswara

    Bimasena Citraprasada berhasil melarikan diri selagi Sakya Kumara lengah, karena bingung dengan masa lalunya. "Sakya ... baiknya kita temui Tabib sakti Adheswara agar kamu bisa menanyakan masa lalumu ini!" saran Kavita. "Aku harus mencari kemana, Tabib Sakti ini ... Kavita!" ujar Sakya Kumara. "Kamu lupa ya kalau aku tahu keberadaan tabib ini?" ujar Kavita. "Aku kira kamu hanya menipuku, dan tidak pernah bertemu atau mengetahui keberadaan Tabib Sakti Adheswara ini!" "Aku tahu dimana tabib ini sekarang! kalau kamu mau, aku bisa antarkan dirimu ke sana!" kata Kavita berusaha meyakinkan Sakya Kumara. "Aku mau! Aku juga ingin bertanya padanya mengenai Roh Dewa yang ada di dalam tubuhku ini!" ujar Sakya Kumara. ***** "Kamu baik-baik saja, Kirani?" tanya Sakya Kumara saat mereka berhasil menyelamatkan gadis ini dari cengkraman Bimasena. "Baik-baik saja, Sakya! Terima kasih sudah menolongku!" ujar Kirani. "Kamu ikut kita saja ya cari Tabib Aheswara, karena bimasena masih berkeliara

    Last Updated : 2022-11-02
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   29. Masa Lalu Kelabu

    Perjuangan Sakya Kumara untuk menemukan Tabib Sakti Adheswara akhirnya membuahkan hasil dengan tibanya Naga Iblis ini ke kediaman Adheswara tanpa adanya tipu-tipu lagi kali ini. "Selamat datang, Sakya Kumara ... pangeranku!" kata Adheswara yang langsung memeluk Sakya dengan erat. "Aku tidak begitu ingat rupamu, tapi suaramu aku kenal Adheswara!" kata Sakya yang berusaha mengenali sosok yang memeluknya ini. "Aku Tabib Adheswara, tidak pernah melupakanmu, Sakya!" ujar Adheswara. "Tidak melupakanku, tapi meninggalkanku begitu saja!" seru sakya Kumara dengan ketus. "Ada sebabnya aku meninggalkan Dunia Iblis, sebelum aku selesai menyembuhkanmu Sakya!" ujar Adheswara. "Kamu ingin mencari bahan ramuan yang lebih banyak lagi kan?" tanya Sakya langsung. "Sebenarnya bukan itu tujuan utamaku ... aku mencari tahu keberadaan pendekar Iblis yang membunuh ibumu karena kebenciannya terhadap ibumu dan ayahmu!" ujar Adheswara. "Ibuku dibunuh? Kok ayah tidak memberitahuku masalah ini?" tanya Sa

    Last Updated : 2022-11-04
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   30. Iblis Semesta Alam

    "Berarti Bimasena mengincar Mustika Hidup Abadi!" ujar Sakya. "Kemungkinan besar dia ingin menguasai Dunia Iblis dan mengambil alih pimpinan dari ayahmu!" jelas Adheswara. "Aku ingin mendengar ceritamu tentang Mustika Hidup Abadi ini, Adheswara! Bisa mulai kamu ceritakan asal mulanya?" mohon Sakya. "Leluhur kita adalah Iblis Semesta Alam yang menciptakan Dunia Iblis ini untuk kesejahteraan iblis tanpa gangguan siapapun! Sayangnya dia dibunuh oleh Dewa Naga Abadi ... Aku akan menceritakan dari awal agar kamu mengerti Sakya!" ujar Adheswara. ***** Jutaan tahun yang lalu saat Bumi Kahyangan masih berupa pusaran kosmis dan langit di atasnya masih berupa ruang hampa yang kosong tanpa udara.Di pusaram kosmis ini hidup Iblis Semesta Alam yang merupakan musuh para Dewa yang saat itu berkuasa di Alam Ruang Hampa.Pada masa itu, Alam Ruang Hampa dipimpin oleh 7 Dewa Abadi yang sudah hidup ratusan juta tahun bahkan lebih.Kemunculan Iblis Semesta Alam akan mengacaukan kehidupan abadi mereka

    Last Updated : 2022-11-04
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   31. Terciptanya Tiga Dunia

    "Jadi Iblis Semesta Alam itu berhati baik melindungi kita semua? Hanya karena rasa benci dan dengki Dewa Naga Abadi membuatnya menghabisi Iblis Semesta Alam dan menghancurkan Dunia Iblis?" tanya Sakya Kumara."Begitulah Sakya ... akan aku lanjutkan lagi cerita ini sampai terbentuknya Dunia Iblis kita ini!" lanjut Adheswara."Lanjutkan Adheswara ... Aku heran kenapa ayah tidak pernah menceritakan sejarah yang bagus ini!" kata Sakya menyayangkan sikap ayahnya ini."Pasti ayahmu punya alasan, Sakya!" kata Adheswara dengan bijak."Aku ingin dengar kelanjutan ceritamu, Adheswara!" ujar Sakya."Baiklah ... aku lanjutkan ceritaku!"*****Dewa Naga Abadi akhirnya menyerah setelah pertarungan yang panjang dengan Iblis Semesta Alam. Iblis Semesta Alam sendiri tidak penuh rasa curiga apapun terhadap Dewa Naga Abadi yang tiba-tiba menyerah ini.“Aku menyerah ... tapi aku mengajukan syarat untuk membentuk Dunia Nagaku sendiri,” ujar Dewa Naga Abadi.“Jadi maksudmu selain Dunia Iblis dan Dunia Mort

    Last Updated : 2022-11-05
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   32. Kebangkitan Dunia Iblis

    "Bangsat benar Dewa Naga Abadi itu! Seenaknya saja dia menghabisi sebagian penduduk Dunia Iblis hanya karena masalah pribadi dengan Iblis Alam Semesta!" seru Sakya Kumara yang marah besar. Begitu mendengar cerita Adheswara, kemarahan Sakya Kumara memuncak. "Mungkin ini sebabnya ayahmu tidak mau menceritakannnya apadamu mengenai sejarah leluhur kita ini, khawatir dirimu tersulut emosi seperti sekarang!" ujar Adheswara. "Aku tidak apa-apa, Adheswara! lanjutkan ceritamu!" ujar Sakya Kumara. "Aku akan ceritakan juga sedikit mengenai latar belakangmu, Sakya yang mungkin tidak mau ingat sama sekali!" ujar Adheswara. "Terserah kamu sajalah, Adheswara!" ujar Sakya. "Baik ... aku akan melanjutkan cerita ini biar lebih jelas untukmu! Sebelumnya boleh aku membaca pikiranmu, Sakya ... agar aku bisa melanjutkan cerita ini dengan lebih baik" mohon Adheswara. "Silahkan Adheswara, kalau itu menolongmu untuk bercerita lebih baik lagi!" ujar Sakya Kumara. ***** Dewa Naga Abadi benar-benar meni

    Last Updated : 2022-11-06
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   33. Roh Dewa

    "Aku pernah berjanji pada ayahmu akan membuka simpul Roh Iblis dan Roh Dewa di dalam tubuhmu ini. Roh Iblis sudah terbuka, aku hanya perlu membuka simpul Roh Dewa agar kekuatan yang lebih besar bisa dikeluarkan oleh tubuhmu!" kata Tabib Sakti Adheswara."Sekarang aku minta kamu membuka Roh Dewa di dalam tubuhku ini ... aku siap menerima resikonya, apapun yang terjadi!" ujar Sakya kepada Adheswara."Akan aku coba ... tapi kali ini lebih sulit karena ada hawa Naga Iblis juga di dalam dirimu, Sakya!" kata Tabib sakti Adheswara."Kenapa bisa lebih sulit? Bukannya mereka berada di posisi yang berbeda?" tanya Sakya."Maksudmu?" tanya Adheswara."Naga Iblis memang diriku, sedangkan Roh Iblis dan Roh Dewa hanyalah sesuatu yang ada di dalam tubuhku ini!" ujar Sakya Kumara."Aku coba lepaskan ya titik-titik yang terkunci di tubuhmu ini, terutama yang digunakan untuk menyegel Roh Dewa!" kata Adheswara yang mulai melakukan keahliannya ini.*****"Kenapa kamu bebaskan Roh Dewa!" ujar Roh Iblis yan

    Last Updated : 2022-11-08
  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   34. Peta Rahasia

    Sakya Kumara mulai merasakan seluruh energi iblisnya kembali setelah Roh Dewa dalam tubuhnya dibebaskan oleh Adheswara."Sekarang kamu bisa berpetualang tanpa khawatir lagi, karena kemampuanmu sudah sempurna, Sakya!" kata Adheswara yang melihat kebali sosok Mahesa Kumara yang telah mempersatukan Dunia Iblis."Aku harus mencari Mustika Hidup Abadi ini agar bisa membangun kembali Dunia Iblis seperti awal saat Iblis Semesta Alam menciptakan dunia kita ini," ujar Sakya."Kamu tidak perlu malu untuk melihat peta di punggungku ini, Sakya! Aku tidak keberatan!" kata Kirani yang tahu jalur menuju Dunia Surga ini ada di peta yang tertera di punggungnya."Apa kamu sudah tahu kalau peta di punggungmu itu jalan menuju Dunia Surga, Kirani?" tanya Sakya."Aku hanya tahu dari ayah kalau aku tidak boleh bergaul dengan siapapun yang bisa memanfaatkan diriku, tapi aku tidak tahu kalau larangan itu untuk mencegah orang lain membaca peta rahasia ini,' ujar kirani."Jadi sebenarnya kamu tidak tahu ya?" ta

    Last Updated : 2022-11-09

Latest chapter

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   80. Dewa Pedang

    Sakya menetap selama sebulan di Hidden Village sambil mengajari pemuda-pemuda nag adi desa ini sedikit ilmu bela diri aagar mereka bisa melindungi desa mereka dari serangan penjahat baik yang berasal dari dunia manusia ini mapun dari dunia lainnya.Mimpi-mimpi yang terus mengusiknya membuat sakya mengambil keputusan untuk berpetualang mengikuti mimpi-mimpiny auntuk menemukan Kitab Pedang Dewa Langit dan Kitab Pedang Iblis Bumi yang telah lama menghilang."Aku pamit, Davendra!" ujar Sakya."Ajak Lavini keluar dari Hidden Village ini, Sakya! Mungkin dia bisa membantumu untuk menmukan Kitab pedang yang sedang kamu cari berdasarkan mimpi-mimpimu ini!" saran Davendra."Apa kamu ingin ikut bersamaku berpetualang di Dunia Mortal ini, Lavini?" tanya Sakya.'"Tentu saja, Sakya!" jawab Lavini singkat.Sepak terjang Sakya Kumara dengan Lavini di Dunia Mortal terkenal sebagai Pendekar Pedang Iblis dan Pendekar Pemanah Naga.Sambil mengikuti mimpi-mimpi Sakya, kedua pendekar ini terus membela keb

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   79. Masa Lalu

    "Apa benar, kamu ini anak dari Shivani? Ada di mana dia sekarang? Apakah dia masih hidup?" tanya pria yang usianya sepantaran dengan dirinya."Apa benar kamu ini ayahnya Lavini?" tanya Sakya."Benar! Shivani adalah istriku di Lembah Rinjani saat kekacauan itu datang menghampiri lembah kami!" ujar pria ini."Kekacauan seperti apa maksudmu?" tanya Sakya."Kekacauan yang menyebabkan Shivani menghilang dan tidak pernah kembali lagi, padahal dia baru melahirkan Lavini saaat itu! Aku tidak tahu kenapa dia tidak kembali ke Lembah Rinjani?""Karena ibuku memang tidak bisa kembali! Menurut yang pernah kudengar, ibuku adalah putri Raja Naga di Dunia Naga! Kemungkinan besar yang menyerbu Lembah Rinjani adalah pasukan naga dari Dunia Naga atas perintah Raja Naga yang merupakan ayah dari ibuku!" jelas Sakya."Kamu salah, anak muda! Scaraxian adalah ayah dari Shivani! Aku menikahi putri dari pemimpin naga. Jadi saat Scaraxian menghilang, aku yang memimpin semua naga menuju Hidden Village! Selama in

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   78. Gadis Naga

    Hidden Village benar-benar bagaikan surga setelah melalui perjalanan yang berat untuk menuju ke desa tersembunyi ini.Udara yang sesak di dalam goa besar tergantikan oleh udara yang segar dan bersih dari desa ini.Pepohonan hijau yang tampak rapi menghiasai seluruh desa serta air terjun dengan sungai yang jernih di bawahnya membuat mata Sakya terkesima melihatnya."Indah sekali Hidden Vilalge ini, Lavini! Pantas kalian sangat betah tinggal di desa yang bagaikan surga di dunia ini," ujar Sakya."Ayo! Kita temui ayahku! Beliau sering cerita tentang ibumu yang merupakan pendekar yang hebat saat masih tinggal di Lembah Rinjani," ajak Lavini."Ayahmu pemimpin Hidden Village ini?" tanya Sakya Kumara."Benar, Sakya! Ayah sudah lama mencari ibumu yang menghilang dari Lembah Rinjani!" sahut Lavini."Kenapa kamu antusias sekali? Bukannya kamu seharusnya marah karena ayahmu begitu memuja ibuku?" tanya Sakya yang mulai bingung melihat sikap Lavini."Aku tidak marah, karena Shivani Iswara adalah i

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   77. Hidden Village

    Gadis pemanah ini tampak lincah menyusuri Lembah Rinjani untuk mencari tempat yang lebih aman untuk beristirahat dan menyiapkan makanan dari hasil buruan ini."Aku tidak pernah melihatmu berada di Lembah Rinjani ini? Ada apa sampai kamu tersasar ke sini?" tanya Sakya.Gadis ini tampak tidak peduli dengan pertanyaan Sakya terhadap dirinya.'Jangan banyak tanya! mau daging kelinci hutan ini atau tidak?" tanya gadis ini dengan ketus."Bukan banyak tanya, tapi aku memang baru melihatmu di Lembah Rinjani ini!" sahut Sakya."Bagaimana kamu bisa baru melihatku ada di Lembah Rinjani kalau kamu sendiri juga baru pertama kali ke Lembah Rinjani ini?' tanya gadis pemanah ini."Kamu tahu kalau aku hanya melintas di lembah ini?" tanya Sakya."Tentu saja, Pendekar! Aku hidup di Lembah Rinjani ini, tentu saja aku tahu kalau kamu adalah pelintas jalan!" seru gadis pemanah ini."Kenapa aku tidak melihat adanya desa atau pemukiman di Lembah Rinjani ini? Aku menyangka kalau sudah tidak ada penghuni di le

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   76. Gadis Pemanah

    Sakya masih memalingkan wajahnya untuk melihat ke arah air terjun tapi tidak tampak lagi Naga Scaraxian di sana. "Suatu kesalahan pergi ke arah goa air terjun ini. Semoga saja ini terakhir kalinya aku menginjak tempat persembunyian Scaraxian ini, terlepas dia ini kakek moyangku atau bukan!" ujar Sakya Kumara. Kruuyuuuk ...! Bunyi perut lapar Sakya Kumara membuat Pangeran Iblis ini memutuskan untuk berburu di Lembah Rinjani. "Scaraxian sialan! Aku tidak akan menemui naga raksasa yang tidak pedulian itu! Kalau bukan karena ibu, aku tidak aakan menemui naga sombong itu!" ujar Sakya dalam hati. Seekor kelinci hutan lewat di hadapannya, membuat semangat Sakya untuk berburu langsung muncul. "Aku akan menyergap kelinci hutan yang lincah ini," ujarnya. Sakya bergerak perlahan-lahan untuk mendekati kelinci hutan ini agar kelinci hutan ini idak terkejut dengan kehadirannya dan berusaha melarikan diri. Perlu banyak kesabaran bagi Sakya Kumara untuk mendapatkan hewan buruannya ini. Posi

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   75. Naga Scaraxian

    "Ingat, Sakya! kalau kamu tidak menemukan Naga Scaraxian di Lembah Rinjani, kamu harus ke arah pegunungan Rinjani untuk menemukannya! Ayahku biasanya suka mengajakku bermain di belakang air terjun di sekitar Pegunungan Rinjani ini."Sakya terbangun dan menoleh ke arah samping.Hari masih gelap di Lembah Rinjani."Ternyata aku sedang bermimpi! Tapi kenapa jelas sekali ibu menyuruhku menuju Pegunungan Rinjani? Ada apa sebenarnya yang ingin ditunjukkan oleh ibu?" pikir Sakya. "Apa mimpiku ini nyata atau hanya sekedar ilusi saja? Tidak akan pernah kuketahui kalau aku tidak ke sana!"Sakya Kumara memutuskan akan menuju Pegunungan Rinjani untuk menguak misteri yang menyelimuti Lembah Rinjani."Aku harus tahu penyebab lenyapnya semua naga-naga di Lembah Rinjani ini! Ada kejadian apa yang membuat semua naga di sini menghilang, termasuk Scaraxian. Apa Scaraxian ini kakekku? Tadi dalam mimpi, ibu menyebut ayah terhadap naga ini!" ujar Sakya.Begitu banyak misteri yang tidak terpecahkan.Bahkan

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   74. Lembah Rinjani

    Matahari pagi perlahan muncul dari arah pegunungan yang sejuk di Lembah Rinjani. Sinar matahari pagi yang hangat menerpa wajah Sakya Kumara yang sedang tertidur di salah satu goa yang banyak terdapat di Lembah Rinjani. Lembah Rinjani dahulunya adalah lembah yang hijau dan subur, yang menjadi tempat tinggal naga-naga yang memutuskan tinggal Di Dunia Mortal daripada di Dunia Naga mereka sendiri. Naga-naga yang warna warni dahulunya terbang dengan bebas menghiasi pegunungan Rinjani yang sebagian puncaknya tertutup es dan salju abadi. Lembah Rinjani bahkan sering disebut sebagai Lembah Naga, karena semua naga yang memutuskan tetap di Dunia Mortal ini, tinggal di lembah ini. Baik naga yang bisa menjadi manusia dan memiliki ilmu bela diri layaknya pendekar di Dunia Mortal ataupun naga yang tidak bisa berwujud manusia. Pemimpin Naga yang terkenal saat itu yang membawa Lembah Rinjani ke masa kejayaan adalah Naga Scaraxian yang memiliki bekas luka di wajahnya. Mata Scaraxian yang merah m

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   Arc 2. Bangkitnya Dewa Pedang

    # Kitab Sakti #Sakya Kumara, Sang Naga Iblis yang juga Pangeran Kerajaan Iblis kembali berpetualang sendiri setelah berpisah dengan tiga gadis yang mencintainya."Aku harus kembali ke Dunia Mortal! Firasatku mengatakan kalau Mustika Naga Abadi telah berpindah tempat ke sana!" ujar Sakya dalam hati.Perjalanan Sakya lebih cepat daripada sebelumnya karena tidak ada lagi halangan yang merintanginya."Sakya ...!"Terdengar oleh Naga Iblis ini suara memanggilnya, saat dia berada di Lembah Rinjani."Siapa di sana? Kenapa kamu bisa mengenalku?" tanya Sakya.Sakya Kumara langsung memeriksa hutan di dekat lembah untuk memastikan asal suara yang memanggilnya."Sakya! Penuhi takdirmu sebagai Dewa Pedang!"Suara ini terdengar lagi di kepalanya yang membuat Sakya sakit kepala."Keluar dan tunjukkan dirimu!" seru Sakya lagi dengan lebih lantang.Tidak ada jawaban dari seruan lantang Sakya.AAARRRGHH!Teriakan yang kencang dari arah hutan membuat pohon-pohon bertumbangan dan tubuh Sakya terlempar j

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   73. Dunia Surga (Eden)

    "Kemana Kavita dan Kahiyang?" tanya Kirani begitu mereka sampai di atas tebing jembatan gantung."Mereka baik-baik saja! Kita akan segera menemui mereka di dalam!" sahut Sakya Kumara."Kenapa kalian tidak meninggalkanku saja? Kenapa bersusah payah menjemputku kembali?" tanya Kirani."Karena kamu itu penting, Kirani! Aku sudah berjanji akan menjagamu dan mencari ayahmu! Janji itu pasti aku tepati, terutama janji mengantarmu ke Dunia Surga!" ujar Sakya.Keduanya sedang berjaalaan santai di Duna siluman hingga sampai di Rumah Tua."Kita masuk saja dahulu temui Kavita dan Kahiyang di dalam. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan ke Dunia Surga!' seru Sakya lagi."Kirani! Kamu baik-baik saja?" teriak Kahiyang begitu melihat Sakya masuk ke dalam rumah tua bersama Kirani."Apa Immortal menyakitimu?" tanya Kavita."Aku tidak apa-apa! Kalian berdua baik sekali khawatir akan diriku!" sahut Kirani."Apa kita akan melanjutkan perjalanan atau menginap dahulu di rumah tua ini?" tanya Sakya Kumara."

DMCA.com Protection Status