Share

Bab 964

Author: Arif
Pertanyaan ini membuat Jihan memicingkan matanya. Setelah berpikir sesaat, dia baru membalas, "Bagaimanapun, kita harus mencoba memperjuangkan Wira. Sampaikan perintahku, bawa Wira ke ibu kota. Oh, rahasiakan perintah ini, jangan sampai Keluarga Barus tahu."

Saiqa langsung memahami maksud Jihan. Tanpa bertele-tele, dia bergegas mengatur semuanya. Dalam sekejap, sebuah sosok berangkat dari istana ke Dusun Darmadi.

Wira sama sekali tidak mengetahui hal ini. Yang dilakukannya hanya terus mengembangkan kekuatan. Bagaimanapun, dunia mulai kacau, dia harus memiliki kemampuan yang cukup untuk melindungi diri.

Selain memperkuat pasukan, Wira tentu harus membuat senjata hebat. Sesudah mempertimbangkan cukup lama, dia memutuskan untuk membuat senjata dengan memanfaatkan metode pembuatan Pedang Treksha.

Asalkan memiliki senjata hebat, mereka akan berada di posisi unggul tanpa peduli menghadapi lawan mana pun. Pada saat yang sama, Wira juga ingin membuat zirah untuk semua orang. Hanya saja, zirah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 965

    Wira khawatir granat ini akan langsung meledak setelah terjadi guncangan. Tanpa diduga, ternyata tidak ada masalah apa pun setelah dilemparkan."Hahaha! Semuanya aman!" Wira memungutnya kembali dengan senang. Kemudian, dia meneruskan, "Sekarang saatnya untuk menguji kekuatan yang sebenarnya."Wira menarik napas dalam-dalam, lalu menarik tuas dan melemparkan ke kejauhan. Beberapa detik kemudian, granat yang telah mendarat ke tanah sontak meledak.Duar! Muncul sebuah lubang besar di tanah. Beberapa orang itu maju untuk melihat, lalu tercengang dengan situasinya. Daya serang ini sungguh mematikan. Kalau ada orang di sekitar lubang ini, mereka sudah pasti mati."Luar biasa!""Suamiku, apa ini?""Kak Wira, barang ini benar-benar hebat!"Ketika mendengar seruan kagum itu, Wira tersenyum dan menjelaskan, "Barang ini namanya granat."Wira merasa sangat puas dengan daya ledak granat ini. Jika benar-benar terjadi pertarungan, mereka sudah pasti akan menang."Paman, Emran, buat lebih banyak grana

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 966

    Wira pernah pergi ke ibu kota, bahkan hampir tidak bisa kembali. Itu sebabnya, begitu mendengar tujuan kedatangan pria tadi, semua orang seketika terlihat khawatir, terutama Wulan yang tatapannya dipenuhi kecemasan.Setelah merenung sejenak, Wira baru menjawab, "Ratu mencariku mungkin karena masalah Keluarga Juwanto. Dia nggak mungkin macam-macam padaku di saat seperti ini. Dia menyuruhku ke sana pasti untuk membantunya memikirkan strategi."Semua orang mengangguk mendengarnya. Raja Bakir punya alasan untuk membunuh Wira, tetapi Ratu Jihan tidak. Seperti yang dikatakan Wira, pemerintahan sedang kacau, Ratu Jihan tidak mungkin punya waktu untuk mencari masalah dengan Wira. Jadi, keselamatan Wira terjamin kali ini.Hanya saja, meskipun berpikir demikian, mereka tetap tidak ingin Wira pergi ke ibu kota. Jadi, Wulan bertanya, "Suamiku, apa kamu bisa menentang perintah Ratu?"Wulan menarik napas dalam-dalam, tahu bahwa perkataannya ini sangat lancang. Kalau bukan karena Wira, dia juga tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 967

    Ketika melihat kedatangan Wira, Jihan yang duduk di dalam kamar segera mendongak. Ini pertama kalinya dia melihat Wira, pria ini sungguh berkarisma."Aku sudah lama mendengar tentangmu. Ternyata, kamu memang terlihat luar biasa," ujar Jihan yang tersenyum dan buru-buru berdiri."Salam, Yang Mulia," sapa Wira sambil menangkupkan tangannya."Silakan duduk," ucap Jihan. Kemudian, dia menyodorkan teh yang telah disiapkannya sejak tadi."Terima kasih, Yang Mulia." Wira tersenyum dan bertanya, "Kenapa Yang Mulia memanggil saya secara diam-diam?"Jihan menjawab dengan tersenyum, "Tuan, kamu sangat cerdas, mana mungkin nggak tahu alasanku memanggilmu kemari?"Wira meneguk habis tehnya sebelum berucap, "Apa karena masalah Pangeran Yahya dan Selir Agung Alina?"Jihan segera mengangguk untuk mengiakan. "Tuan memang cerdas, tebakanmu benar.""Haha, pujian Yang Mulia sudah berlebihan. Semua orang terus membicarakan masalah ini. Keluarga Juwanto bahkan terus mengecam. Nggak ada alasan lain lagi kala

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 968

    Jihan merasa terkejut, marah, sekaligus takut. Perkataan Wira ini membuat bulu kuduknya berdiri. Dia tidak menyangka Keluarga Juwanto akan sekejam ini!Apabila Yahya benar-benar muncul di publik dan mengatakan kebohongan seperti ini, bukankah Jihan akan dimaki habis-habisan?"Lancang sekali Keluarga Juwanto ini! Tuan, apa kamu punya cara untuk mengatasinya?" tanya Jihan segera sambil menatap Wira dengan sorot mata penuh harapan.Wira menghela napas mendengarnya. Akan sangat sulit untuk mengatasi masalah ini. Melihat Wira hanya diam, Jihan menambahkan, "Kalau kamu membantuku, aku akan memenuhi permintaanmu."Jihan sampai rela mengeluarkan modal besar supaya terbebas dari masalah ini. Wira melirik sekilas, lalu tersenyum sembari berucap, "Yang Mulia, Anda benar-benar murah hati. Kalau Anda seorang pria, Anda pasti bisa menjadi raja yang baik."Jihan tidak menyangka Wira akan berkata seperti ini sehingga termangu mendengarnya. Sesudah itu, dia mengembuskan napas dan menyahut, "Aku nggak b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 969

    "Yang Mulia, coba Anda pikirkan baik-baik. Jika Anda menyerahkan Provinsi Sebra kepada Pangeran Yahya serta menjanjikannya kejayaan dan kekayaan, apa yang akan dipikirkan oleh rakyat?" tanya Wira sambil menatap Jihan.Jihan merenung sejenak sebelum menjawab, "Menurut situasi sekarang, orang-orang akan berpikir bahwa aku membuka jalan untuk putra sendiri dan menyingkirkan para pembangkang."Jawaban ini tidak salah sehingga Wira mengangguk. Kemudian, dia menimpali, "Memang benar, tapi nggak peduli apa yang Anda lakukan sekarang, rakyat tetap akan mengkritikmu. Jadi, sebaiknya Anda langsung membuat keputusan.""Anda tinggal mengatakan khawatir akan terjadi pembantaian antara saudara, makanya menjanjikan Pangeran Yahya hal seperti ini. Dengan cara ini, meskipun ada yang mengkritik Anda, mereka nggak akan bisa berbicara terlalu jauh.""Menyerahkan wilayah kepada pangeran merupakan anugerah yang sangat besar. Semua orang pasti mengingat hal ini. Lagi pula, tanpa menyerahkan wilayah, Provinsi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 970

    Jihan benar-benar terkejut dengan taktik ini. Tatapannya saat menatap Wira pun berubah. Dia sulit untuk memercayai kecerdasan Wira. Pria ini memang luar biasa!"Tuan, kamu hebat sekali. Idemu ini sungguh di luar nalar!" Yang dikatakan Jihan adalah fakta. Pejabat dan penasihat saja kewalahan, tetapi Wira masih bisa memikirkan ide sebagus ini. Dia menggunakan cara yang berbeda untuk memutarbalikkan situasi. Strategi ini benar-benar mengejutkan."Tapi, kami telah mengumumkan bahwa Pangeran Yahya dan Selir Agung Alina hilang. Bagaimana cara mengumumkan dekret ini lagi?" tanya Jihan yang teringat pada sesuatu.Wira tersenyum sambil menyahut, "Nggak masalah, umumkan saja. Nggak perlu membahas masalah hilangnya mereka berdua, lagi pula tujuan kita adalah menghentikan rumor. Orang pintar tentu akan paham dengan sendirinya.""Begitu dekret ini diumumkan, Keluarga Juwanto pasti langsung panik. Percayalah, ketika saatnya tiba, mereka lebih ingin Pangeran dan Selir Agung muncul di hadapan publik d

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 971

    "Wah, kita benar-benar sudah salah paham pada Ratu. Kalau dia benar-benar ingin membunuh mereka, pasti dia sudah langsung menempatkan mereka ke istana pengasingan. Mana mungkin menghadiahkan mereka provinsi?""Benar, kita sudah salah paham. Memberikan satu provinsi saja sudah hal langka, ini sampai memberikan tiga provinsi. Dia benar-benar memanjakan Pangeran Yahya!""Sepertinya dia ingin memberi kompensasi pada Pangeran Yahya ....""Mau bagaimanapun, tindakan Ratu ini sangat bisa diterima. Baik tujuannya ini adalah untuk menghilangkan kendala atau apa pun, setidaknya Ratu melakukannya dengan terang-terangan. Dia nggak mau Pangeran Yahya merebut posisi, jadi langsung memberikannya tiga provinsi. Kedudukan ini ... bisa dibilang sangat memanjakan Pangeran!""Menurutku, daripada berebut posisi Raja, lebih baik dia jadi pangeran seperti sekarang saja. Seumur hidupnya bisa kaya raya dan hidup tenang!""Memang begitulah maksud Ratu. Daripada berebut kekuasaan, lebih baik jadi pangeran yang b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 972

    Ucapan Jihan ini semakin membuat ekspresi para pejabat menjadi rumit. Orang yang sudah mengerti maksud Ratu langsung tersenyum. Sementara itu, orang yang berpihak pada Keluarga Juwanto langsung merasa kesulitan."Tapi kalian tenang saja, kalau Pangeran Yahya dan Selir Agung Alina nggak tiba di Provinsi Sebra ataupun Keluarga Juwanto, aku akan tetap mengerahkan seluruh kemampuan untuk mencari Pangeran Yahya!" ujar Ratu seraya tersenyum tipis. Hanya dengan satu taktik ini, dia bisa langsung menghancurkan semua rencana Keluarga Juwanto. Perasaan ini memang sangat memuaskan!Pada saat ini, saat kabar ini terdengar di Keluarga Juwanto, ekspresi Kumar langsung menjadi muram. "Sialan! Jihan, kau benar-benar tak tahu malu!" Kumar benar-benar tidak menyangka wanita ini bisa secerdik ini dalam membalikkan situasi! Fahlefi juga ikut tercengang mendengarnya."Ayah, bagaimana sekarang ini? Jihan melemparkan semua sorotan kepada Keluarga Juwanto!"Tentu saja Kumar juga paham akan hal ini, karena it

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status