Share

Bab 737

Author: Arif
Raja Ararya menyipitkan matanya dan mengangguk, sedangkan Raja Byakta langsung menyetujui saran Senia. Ini adalah jalan tengah, mereka berdua pun hanya bisa menerimanya.

Setelah pembahasan ini selesai, Wira pergi ke istana Ibu Suri lagi. Senia, Raja Kresna, dan Wira berada di dalam ruang kerja.

Wira yang memulai pembicaraan, "Masalahnya sudah berkembang menjadi seperti sekarang ini, jadi kita hanya perlu mengamati situasinya dulu. Raja Ararya dan Raja Byakta pasti akan beraksi. Sekalipun mereka nggak bertindak, kita juga bisa melancarkan aksi secara diam-diam."

Ini adalah siasat Wira yang kedua. Mereka hanya perlu menunggu Raja Ararya dan Raja Byakta bertarung, lalu mengambil keuntungan dari pertarungan kedua raja ini.

Raja Kresna tertawa dan berkomentar, "Benar, biarkan saja mereka berebut!"

Senia yang merasa bersyukur melirik Wira sekilas. Meskipun baru berhasil menghabisi Biantara saja, Senia tetap terkejut dengan begitu banyak perubahan yang terjadi. Bahkan, Senia sendiri tidak bis
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 738

    Senia merasa sangat senang dirinya memutuskan untuk mendesak Wira datang ke Kerajaan Agrel. Hanya dalam belasan hari, Wira bisa menghasilkan pencapaian yang begitu luar biasa. Senia benar-benar takjub. Dia yang selama ini mempunyai banyak taktik juga kagum dengan pemikiran Wira yang genius.Wira juga tersenyum. Jika masalah selanjutnya bisa lebih sederhana, tentu saja Wira bisa santai untuk beberapa hari. Hanya saja, Wira sangat menyayangkan kematian Biantara. Kalau bukan karena Biantara harus mati, Wira bisa merekrut Biantara.Raja Ararya memang membunuh Biantara. Namun, Biantara telah mengabdi kepadanya selama bertahun-tahun. Jadi, Raja Ararya tetap menyiapkan peti mati berkualitas bagus untuk Biantara, lalu memakamkannya. Walaupun semua ini dilakukan secara rahasia, Pasukan Bayangan sudah mengetahuinya dan ini merupakan permintaan Wira.Saat tengah malam, Danu mengikuti Wira naik ke atas gunung. Mereka berdua berdiri di depan sebuah kuburan. Wira mendesah dan bertanya, "Danu, apa ka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 739

    Kemudian, orang ini mengedipkan matanya dan berucap, "Wira, kamu memang menarik ...."....Setelah Biantara mati, pasukan Kerajaan Agrel menjadi incaran banyak pihak. Semua orang mengawasi dengan ketat dan melancarkan trik untuk menguasai pasukan Kerajaan Agrel. Hanya saja, Ibu Suri belum mencampuri urusan ini. Namun, dia malah membiarkan Raja Kresna dan Raja Tanuwi ikut campur dalam masalah ini.Tentu saja, Raja Byakta adalah orang yang paling antusias. Dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk menguasai pasukan Kerajaan Agrel. Bukan hanya itu, Raja Byakta juga berniat membuat kekacauan. Sesudah Biantara mati, pasukan Kerajaan Agrel menjadi kacau balau."Sialan!" maki Raja Ararya. Raut wajahnya menjadi muram. Sekalipun Raja Ararya sudah turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini, dia tetap merasa sangat kesal."Ayah, hanya dalam 2 hari, ada 7 ketua pasukan ibu kota Kerajaan Agrel disogok oleh Raja Byakta dengan uang yang sangat banyak. Yang kita tahu cuma 7 orang, tapi mungkin saja ma

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 740

    Gilang berucap lagi, "Ayah, tapi aku nggak yakin sekarang Raja Tanuwi dan Raja Kresna punya pemikiran untuk menguasai negara."Gilang khawatir Raja Tanuwi dan Raja Kresna bukan hanya tidak berminat untuk berbagi kekuasaan, sebaliknya mereka adalah pendukung Ibu Suri.Tentu saja, Raja Ararya memahami hal ini. Namun, dia malah tertawa sinis dan menimpali, "Siapa yang nggak mau menjadi penguasa kerajaan? Jadi, kamu nggak perlu khawatir. Siapa pun akan tergerak saat dihadapkan dengan keuntungan."Gilang segera menyela, "Ayah, kalau berbuat seperti ini, mungkin kita nggak bisa mundur lagi. Ayah harus pertimbangkan baik-baik."Bagaimanapun, ini adalah aksi pemberontakan. Raja Ararya yang telah membuat keputusan berujar, "Dalam setiap pertarungan, pasti ada yang menang dan kalah. Sang pemenang akan menjadi penguasa, inilah hukum rimba."Kala ini, muncul masalah lagi di dalam pasukan Kerajaan Agrel. Para bawahan melapor secara bergantian."Raja Ararya, Tuan Gilang, muncul bandit di kota bagian

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 741

    "Ibu Suri, saya tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi lagi. Jangan khawatir! Mohon Ibu Suri memberikan saya satu kesempatan lagi!" ujar Gilang dengan tergesa-gesa. Dia melakukan ini demi bisnis dan rencana ayahnya. Saat ini, dia tidak boleh kehilangan jabatan sebagai kepala eksekutor. "Kenapa kamu berlutut lagi? Aku hanya memberitahumu bahwa jabatan sebagai kepala eksekutor nggak mudah. Lagi pula, aku nggak menyalahkanmu. Aku tahu kamu kesulitan dan juga dijebak oleh seseorang." Senia menghampiri Gilang, lalu membantunya untuk berdiri."Ibu Suri, kelalaianku dalam menjalankan tugas ini tidak ada hubungannya dengan orang lain," timpal Gilang. Dia tidak sebodoh itu untuk menuruti kata-kata Senia. Senia berujar, "Dasar, pengalamanmu masih kurang. Hal ini terjadi karena ada orang lain yang menjebakmu. Kalau nggak, bagaimana mungkin bisa terjadi banyak peristiwa di istana kita? Tapi, aku mendukungmu. Aku juga berharap kamu dapat menjalankan jabatan ini dengan baik. Hanya saja, aku

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 742

    Wira menyipitkan matanya dan sudah terpikirkan sesuatu. Namun, dugaan ini sungguh menakutkan. Jangan-jangan Raja Ararya ingin bekerja sama dengan beberapa raja lainnya. Untuk melakukan konspirasi?"Raja Kresna, kamu tentu tahu lebih banyak tentang Raja Ararya dibandingkan diriku. Apa kamu tahu tujuan Raja Ararya melakukan ini?" tanya Wira. Dia tidak berani berasumsi sembarangan dan hanya bisa menanyakan pendapat Raja Kresna. Mendengar ini, Raja Kresna menarik napas dalam-dalam. Dia menatap Wira dengan serius, lalu menjawab, "Apa yang bisa dia lakukan sekarang? Tentu saja ... merencanakan pemberontakan!"Wira sontak mengernyit. Ucapan Raja Kresna memang seperti yang sedang dia pikirkan, tetapi Wira merasa tidak senang. Merencanakan pemberontakan? Ini bukan masalah kecil. "Kalau Raja Ararya dan Raja Byakta benar-benar merencanakan pemberontakan, dampaknya pasti akan sangat mengerikan! Aku khawatir Kerajaan Agrel akan hancur dalam waktu yang sangat singkat!" sahut Wira. Wira tentu saja

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 743

    "Apa kamu nggak takut aku membunuh kedua raja? Apa kamu nggak taku aku membuat konflik internal di Kerajaan Agrel?" tanya Wira dengan tidak senang. Raja Kresna tersenyum sambil menjawab, "Kalau terjadi konflik internal di Kerajaan Agrel, kamu juga nggak akan mendapatkan keuntungan."Wira juga merasa ucapan ini benar. Begitu terjadi perang, orang pertama yang akan dibunuh oleh Raja Ararya adalah dirinya. Selain itu, Raja Byakta juga akan memikirkan cara untuk membunuhnya. Jadi, Wira benar-benar dalam bahaya. "Hais .... Ibu Suri kalian benar-benar sangat licik!" seru Wira dengan kesal. Tatapannya penuh dengan amarah. Setelah membahas hal ini, Wira tidak memiliki jalan lain lagi. Dia hanya bisa menyetujuinya dengan terpaksa. "Masalah ini sebenarnya mudah ditangani. Kalian pergilah. Lihat apa yang akan Raja Ararya katakan," ujar Wira sambil menggeleng. Raja Ararya benar-benar membingungkan.Raja Kresna hanya menjawab dengan senyuman. Malam telah tiba. Saat ini, di sebuah penginapan yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 744

    Raja Ararya memicingkan matanya dengan tatapan yang jelas kebingungan. Dia membatin, 'Apa yang ingin dilakukan Raja Ararya? Kenapa dia mengumpulkan semua orang di sini?'Saat ini, Raja Kresna juga tak kuasa bertanya dengan ekspresi muram, "Hmph! Aku juga penasaran. Apa yang sebenarnya ingin dia lakukan? Raja Ararya, mungkinkah kamu berniat untuk menghabisi kita semua di sini?"Giandra yang juga kebingungan pun bertanya, "Paman, aku juga ingin tahu, apa yang sebenarnya direncanakan olehmu?"Raja Byakta duduk di tempatnya sambil tersenyum dingin ke arah Raja Ararya. Kini, keempat raja telah berkumpul, tetapi pandangan mereka tertuju pada Raja Ararya. Bagaimanapun, mereka semua dipanggil olehnya ke sini.Raja Ararya hanya merespons dengan senyuman, lalu berkata, "Kalian nggak perlu panik. Aku mengumpulkan kalian hanya untuk meminta pendapat." Begitu kata-kata itu terucap, ketiga orang lainnya sontak tertegun."Meminta pendapat kami? Raja Ararya, apa maksudmu? Langsung katakan saja," tanya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 745

    Usai Raja Ararya mengutarakan pendapatnya, Raja Byakta langsung menanggapi seraya tersenyum, "Ternyata kamu berencana untuk membagi Kerajaan Agrel menjadi empat bagian, lalu masing-masing dari kita mendapatkan satu wilayah.""Itu memang ide yang bagus, tapi kita perlu memikirkan masalah kesenjangan ekonomi yang signifikan dalam Kerajaan Agrel. Siapa yang akan menguasai wilayah yang kurang makmur? Selain itu, siapa pula yang akan mendapatkan ibu kota negara?" tanya Raja Byakta.Hal ini juga merupakan masalah yang perlu dipikirkan. Bagaimanapun, suku-suku besar di Kerajaan Agrel yang berpusat di ibu kota sangatlah makmur, tetapi suku lainnya jauh lebih miskin. Apabila mendapatkan suku lain yang kurang makmur, mungkin lebih baik tidak kebagian wilayah sama sekali. Justru jauh lebih nyaman untuk menjalani kehidupan sebagai raja di ibu kota.Sebenarnya, Raja Ararya yang mengusulkan ide ini juga belum memikirkan solusinya. Akan tetapi, dia tetap berkata, "Meskipun ini cukup rumit, kita masih

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status