Share

Bab 715

Penulis: Arif
Senia memberitahunya bahwa dia perlu berperan seolah-olah sangat membenci Wira. Itu sebabnya, Giandra langsung menjawab, "Yang Mulia, bagaimana mungkin hamba bisa memaafkan pembunuh ayah hamba! Kalau hamba melakukannya, bukankah hamba akan menjadi anak paling durhaka?"

Suara Giandra memang terdengar pelan, tetapi setelah dia selesai berbicara, semua orang langsung tercengang. Ini adalah kedua kalinya Giandra berani membantah Senia. Apakah pemuda ini ... memiliki jiwa pemberontak?

Mereka semua tampak terkejut, tetapi Raja Ararya dan Raja Byakta hanya tersenyum dan memandang Giandra dalam diam. Mereka tidak berkata apa-apa. Sementara itu, Senia mendengus dingin dan tidak lagi bersuara.

Perkataan Giandra memang benar. Dendam atas pembunuhan orang tua memang sulit untuk dimaafkan. Itu sebabnya, Senia juga tidak ingin berbicara lebih banyak dan memicu kritik dari orang lain.

"Yang Mulia, karena Giandra tidak bersedia, kalau begitu ... hamba akan mengajukan permintaan yang lain," ucap Wira.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Patmini Supatmi
bagus update konsisten terus...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 716

    Untuk mencapai hasil yang diinginkan, Wira hanya bisa mengatakan hal tersebut. Namun, begitu kata-kata ini dilontarkan, Dewina merasa sangat tertekan. Hanya saja ... sebenarnya dia tidak pernah membenci Wira. Pada malam saat mereka berjalan-jalan di tepi danau, apabila Wira benar-benar menginginkan tubuhnya, Dewina tidak akan ragu untuk mengorbankan dirinya.Sebab, saat itu perintah dari Senia adalah untuk menarik Wira ke pihak mereka dengan segala cara yang memungkinkan. Jadi ... kalaupun harus melibatkan dirinya secara fisik, Dewina tetap akan melakukannya demi misi tersebut.Saat ini, ketika Senia dan para pejabat mendengar pernyataan Wira, mereka semua tampak terkejut. Wira terlalu berani. Banyak di antara mereka yang memilih untuk tetap tenang. Bagaimanapun, ini adalah urusan pribadi orang lain.Banyak orang telah mendengar tentang apa yang dilakukan oleh Dewina di Kerajaan Nuala. Dia memang menjadi diva di Rumah Bordil Fion, tetapi bukankah itu hanya sebuah posisi? Justru aneh ap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 717

    Begitu mendengar perkataan Wira, Raja Kresna sontak menjawab seraya mengangguk, "Benar, itu memang sangat rahasia. Kadang kala, bahkan aku sendiri nggak tahu siapa saja yang merupakan anggota Pasukan Bayangan.""Inilah aturan dari Pasukan Bayangan, nggak akan ada satu orang pun yang tahu daftar lengkap semua anggota Pasukan Bayangan. Jadi, Pasukan Bayangan akan selalu aman dan selalu ada orang yang melakukan tugasnya!" jelas Raja Kresna. Perkataannya membuat Wira terkejut. Setelah itu, Wira pun mengeluarkan tujuh lencana yang melambangkan Pasukan Bayangan."Tujuh orang ini mencoba untuk membunuhku. Aku ingin tahu ... apakah ada anggota lain di Pasukan Bayangan yang mengetahui identitas mereka?" tanya Wira.Begitu mendengar pertanyaannya, Raja Kresna menjawab dengan yakin, "Nggak ada. Aku bahkan nggak mengenali ketujuh orang ini."Wira mengedipkan mata seraya bertanya, "Seharusnya ... wajar kalau kamu nggak tahu, 'kan? Bukannya kamu mengatakan bahwa identitas anggota Pasukan Bayangan su

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 718

    Malam itu, tak seorang pun tahu apa yang terjadi. Namun, keesokan harinya, sebuah amplop telah diletakkan di atas meja kerja Raja Ararya.Saat itu, Raja Ararya baru kembali ke ruang kerjanya. Begitu masuk, dia mendapati sebuah amplop di atas mejanya. Raut wajahnya tampak sedikit berubah. Dia keluar dari ruangan untuk bertanya pada pengawal di pintu masuk, "Apa kalian melihat ada orang yang masuk ke ruang kerjaku?""Yang Mulia, kami tidak melihat siapa pun," jawab pengawal di pintu. Setelah mendengar itu, Raja Ararya kembali ke ruang kerjanya dan mengambil surat tersebut. Setelah ragu sejenak, dia pun membuka amplopnya. Saat melihat isi surat itu, ekspresinya langsung berubah.[ Biantara berkhianat, dia berkomplot dengan Ibu Suri. Harap berhati-hati, Yang Mulia! ]Surat ini hanya berisi satu kalimat, tetapi kata-kata itu membuat Raja Ararya terkejut. Dia mengernyit dan segera berkata, "Trik yang amat buruk!" Usai berkata demikian, Raja Ararya segera membakar surat tersebut, lalu berseru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 719

    Usai mendengar itu, Gilang pun mengangguk seraya berkata, "Perkataan Ayah benar. Meskipun sangat percaya pada Biantara, kita tetap harus waspada!"Kemudian, pada saat itu, pengawal di luar melaporkan, "Yang Mulia, Tuan Biantara ingin bertemu dengan Anda."Raja Ararya dan putranya saling memandang. Setelah itu, Raja Ararya pun mengangguk seraya berkata, "Biarkan dia masuk."Biantara tidak tahu apa yang sedang terjadi. Begitu masuk ke ruang kerja dan melihat Raja Ararya dan Gilang, dia segera menyapa dengan hormat, "Yang Mulia, Pangeran."Raja Ararya berkata sambil tersenyum, "Biantara, kamu datang pagi-pagi sekali. Ada apa?"Biantara segera menjawab, "Yang Mulia, hari ini ada kabar dari istana bahwa hari pemujaan leluhur akan segera tiba. Ibu Suri berharap pasukan Kerajaan Agrel bisa menangani acara tersebut."Raja Ararya mengangguk sembari berkata, "Benar, biasanya urusan semacam ini memang ditangani oleh pasukan Kerajaan Agrel."Biantara berkata sambil tersenyum, "Kalau begitu, hamba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 720

    Gilang menyipitkan matanya. Setelah melihat semua ini, dia menoleh dan melirik Biantara sekilas. Biantara tampak gugup. Mereka berdua menyadari masalahnya.Hanya saja, Gilang merasa marah, sedangkan Biantara malah merasa khawatir. Penyebabnya adalah trik kecil Ibu Suri ini. Pemberian sebuah kotak hadiah mengungkapkan banyak masalah.Poin pertama adalah hadiah ini khusus dipersiapkan oleh Ibu Suri untuk Biantara. Bahkan, barang ini sudah dibungkus dengan kotak. Poin pertama ini merupakan yang paling sederhana dan memang tidak bisa menjelaskan semua masalahnya, tetapi masih ada poin kedua.Poin kedua adalah Ibu Suri memang sudah mempersiapkan hadiah dan Gilang merupakan putra Raja Ararya, jadi seharusnya status Gilang lebih tinggi dari Biantara. Namun, Ibu Suri malah menyerahkan hadiah kepada Biantara terlebih dahulu, lalu menyerahkannya kepada Gilang. Tindakan ini sudah cukup menunjukkan banyak masalah.Raut wajah Biantara sangat masam. Jika Gilang bisa menyadarinya, tentu saja Biantara

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 721

    Gilang melanjutkan, "Waktu ayahku memberimu posisi kepala eksekutor, bukannya dia juga bilang itu hanya hadiah?"Setelah itu, Gilang langsung berjalan masuk ke kediaman Raja Ararya. Ekspresi Biantara menjadi masam begitu mendengar ucapan Gilang. Biantara tahu dirinya telah menjadi target siasat mematikan. Tujuannya adalah memicu kecurigaan Raja Ararya kepada Biantara.Jika kecurigaan itu makin mendalam, Biantara pasti akan mati. Biantara menarik napas dalam-dalam dan menyipitkan matanya. Dia diam-diam menebak apa yang sedang terjadi.Tiba-tiba, Biantara teringat seseorang, Wira! Pasti Wira yang memikirkan ide ini.Biantara pun membatin, 'Menghasut memang cara paling efektif untuk mengadu majikan dan bawahan. Tapi, Raja Ararya nggak akan berbuat apa-apa kepadaku hanya karena merasa curiga. Bagaimanapun, aku sudah mengabdi kepada Raja Ararya selama bertahun-tahun dan kesetiaanku nggak perlu diragukan lagi.'Biantara menarik napas dalam-dalam. Setelah mempertimbangkannya, dia baru merasa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 722

    Jika Wira sudah bertindak, Biantara juga tidak akan mengaku kalah begitu saja. Wira ingin menghasut Raja Ararya, jadi yang harus dilakukan Biantara adalah membuat Raja Ararya percaya sepenuhnya kepada dirinya. Ini adalah taktik Biantara dan juga serangan balik untuk Wira.Kala ini, Biantara sudah sampai di kediaman Raja Ararya. Kemudian, dia menyerahkan buku catatan itu. Raja Ararya tertegun sesaat, lalu memandang Biantara dengan kaget seraya bertanya, "Biantara, apa maksudmu?"Biantara langsung menjawab, "Raja Ararya, aku sama sekali nggak ada hubungan dengan kubu Ibu Suri, ini semua siasat Wira. Buku catatan ini berisi daftar nama semua kapten pasukan Kerajaan Agrel, mata-mata yang kutempatkan di berbagai kediaman, dan nama-nama anggota lainnya."Buku catatan ini tidak sederhana karena berisi semua rahasia Biantara. Dengan memiliki buku ini, seseorang bisa mengendalikan seluruh pasukan Kerajaan Agrel. Meskipun pasukan Kerajaan Agrel berada di bawah pimpinan Raja Ararya, tidak mungkin

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 723

    Saat ini, hanya ada Raja Kresna, Dewina, dan Wira di ruang kerja. Pada saat bersamaan, kabar ini pun tersebar.Raja Ararya langsung mendapatkan informasi bahwa Raja Kresna, Wira, dan Dewina berbincang secara rahasia di ruang kerja. Namun, tidak ada yang tahu topik pembicaraan mereka. Raja Ararya yang mendengar kabar ini sama sekali tidak terkejut, dia hanya tersenyum.Sementara itu, di ruang kerja, Raja Kresna memandang Wira dan berucap dengan datar, "Kenapa kamu datang secara terang-terangan? Bukankah tindakanmu ini agak sembrono?"Wira tersenyum dan menyahut, "Nggak masalah. Kalaupun aku nggak datang, orang lain tetap menganggap aku dan Raja Kresna berhubungan. Karena hubungan ini sudah terekspos, lebih baik aku langsung menunjukkannya."Raja Kresna mengernyit dan menimpali, "Tapi, nggak ada yang tahu aku memihak Ibu Suri. Bahkan, nggak ada yang tahu aku bekerja sama denganmu."Awalnya, Raja Kresna dan Wira bekerja sama secara diam-diam. Namun, tindakan Wira yang menghebohkan ini pas

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status