Share

Bab 597

Penulis: Arif
Wira berujar, "Bercerai atau nggak, itu urusanku dengan Wulan. Aku mau bertemu Wulan."

Jika Wira bertemu istrinya, semua masalah bisa diselesaikan. Tidak ada gunanya banyak bicara.

"Atas dasar apa kamu bertemu Wulan? Aku kamu berhak bertemu dengannya? Wulan akan dinikahkan dengan anak gubernur. Kelak, kamu dan Wulan nggak akan bertemu lagi," ucap Melati dengan sinis.

Wira tahu Keluarga Linardi berniat menahan Wulan secara paksa. Wira diam-diam mencibir dan tidak berkomentar lagi. Wira berkata, "Kalau Keluarga Linardi nggak menyambutku, aku juga nggak akan memaksa lagi."

Selesai bicara, Wira langsung pergi. Ini adalah keluarga istrinya, jadi Wira tidak ingin bersikap keterlaluan. Kalau mereka adalah orang lain, Wira pasti tidak akan melepaskan mereka begitu saja! Selain itu, Wira juga percaya istrinya tidak akan meninggalkan dirinya apa pun yang terjadi.

"Huh. Kalau dia datang lagi, jangan singgung dia. Bilang saja Keluarga Linardi nggak menyambutnya," pesan Melati. Dia menggandeng Opal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 598

    Wira mengamati Farrel dengan saksama. Kalau bukan karena Yudha mengatakan bahwa Farrel adalah seorang wanita, Wira juga tidak akan menyadarinya. Teknik mengubah wajah Farrel memang agak sederhana, tetapi harus diakui bahwa hasilnya sangat sempurna. Satu-satunya yang mencurigakan hanya ....Kulitnya sangat putih dan mulus, hanya karakteristik ini yang membuatnya tidak terlihat seperti seorang pria. Pantas saja, Yudha bisa membiarkan gadis berpakaian ungu yang disukainya bersama dengan Farrel. Yudha bahkan tidak marah.Wira sudah bisa menebaknya. Namun, dia benar-benar tidak memahami pemikiran mereka. Wira yang merasa tidak berdaya mendesah. Kemudian, dia pun memberi hormat kepada Farrel."Tuan Wahyudi, aku datang sendiri tanpa diundang, kamu nggak marah, 'kan?" kata Farrel. Dia menutup kipas di tangannya, lalu memberi hormat kepada Wira. Sikap Farrel terlihat sangat sopan."Mana mungkin aku marah? Kita ini teman," sahut Wira sembari melambaikan tangan. Dia sama sekali tidak peduli.Tera

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 599

    Wira tersenyum sejenak. Dia sama sekali tidak menolak ajakan Farrel karena merasa agak segan. Apalagi, Wira ingin memperluas bisnisnya ke Provinsi Jawali. Dengan bantuan Keluarga Barus, Wira akan merasa jauh lebih leluasa untuk mencapai tujuannya."Ada 3 tempat terbaik di Provinsi Jawali, yaitu Restoran Karunia, Rumah Bordil Fion, dan Danau Jawali. Malam ini, aku akan mengadakan pesta di Danau Jawali. Aku sudah mengundang koki dari Restoran Karunia dan penyanyi dari Rumah Bordil Fion untuk menemani kita. Kita akan mengobrol dan minum bersama sambil menikmati pemandangan danau. Bagaimana menurutmu?" tanya Farrel. Sebelum datang ke Provinsi Jawali, Wira telah mengetahui 3 tempat ini. Setiap orang yang datang ke 3 tempat ini akan merasa betah dan tidak ingin pulang. Hidangan dari Restoran Karunia, penyanyi dari Rumah Bordil Fion, dan pemandangan Danau Jawali adalah kombinasi yang tidak ada tandingannya di dunia.Saat ini, Farrel telah menyatukan ketiga tempat ini. Wira tentu saja merasa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 600

    Setelah membaca surat tersebut, wajah Wulan sontak memucat!"Sudah kukatakan, Wira adalah pria nggak berperasaan. Awalnya kukira kedatangannya ke Provinsi Jawali adalah untuk menjemputmu. Nggak disangka, ternyata dia kemari untuk bertemu dengan Keluarga Barus dan penyanyi dari Rumah Bordil Fion!""Malam ini, mereka akan mengobrol sambil minum bir di Danau Jawali. Tuan Muda Farrel adalah pria cabul. Dia selalu ditemani oleh wanita cantik. Kalau mereka berdua bersama, apa yang akan mereka lakukan?" ujar Melati memanaskan suasana sambil tersenyum licik.Jika Wulan menyerah dengan pernikahannya, rencana ini akan berhasil! Lagi pula, Melati sama sekali tidak menganggap serius Wira!"Nggak mungkin. Wira nggak akan mungkin memperlakukanku seperti ini. Nggak mungkin, aku mau bertemu dengan Wira!" Setelah mengatakan ini, Wulan hendak pergi.Namun, Melati menghalanginya dan berkata, "Wulan, kamu lugu sekali. Kalau kamu pergi sekarang, kamu akan mewakili nama baik Keluarga Linardi. Wira sudah mel

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 601

    "Biar kuperkenalkan, dia adalah Dewina, penyanyi nomor satu di Rumah Bordil Fion sekaligus di Provinsi Jawali. Selama ini, dia cuma memberikan pertunjukan seni tanpa menemani tamu tidur. Tapi, begitu bertemu Tuan Wahyudi yang terkenal di seluruh tanah air, dia tanpa sadar jatuh cinta," ujar Farrel buru-buru memperkenalkan.Wira memandang wanita berpakaian kuning itu. Wanita itu memang cantik dan menarik. Baik wajah maupun bentuk tubuhnya tidak bercacat. Pesona yang dipancarkan sorot matanya baru pertama kali Wira jumpai di antara begitu banyak wanita. Seolah-olah, lirikan matanya saja sudah mampu memikat hati orang. Tidak heran jika wanita itu menjadi penyanyi nomor satu."Tuan Farrel bisa saja. Aku sama sekali bukan orang terkenal. Kalaupun dikenal orang, paling-paling karena mereka mendengar reputasi burukku," ujar Wira sambil mengibaskan tangan dan memalingkan pandangan dari Dewina.Melihat ini, Farrel dan Dewina sama-sama tercengang, bahkan gadis berpakaian ungu pun ikut tertegun.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 602

    Farrel menarik napas dalam-dalam. Meskipun terkejut, dia segera mengendalikan ekspresinya. Begitu merasa bahwa dirinya sudah salah paham pada Wira, dia segera berdiri dan berkata, "Tuan Wahyudi, aku nggak bermaksud begitu, tapi aku masih ragu."Wira tertegun sejenak mendengar ucapan Farrel, lalu dia berkata, "Ragu dalam hal apa?"Farrel sontak mengibaskan tangannya. Kemudian, semua orang di sekitar undur diri, bahkan Dewina pun pergi. Di dalam ruangan itu, kini hanya tersisa tiga orang, yakni Farrel, gadis berpakaian ungu, dan Wira.Farrel memandang Wira dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Tuan Wahyudi seharusnya tahu kalau aku menyukai orang-orang berbakat. Tempo hari, aku juga bermaksud merekrutmu untuk menjadi penasihat Keluarga Barus. Jadi, aku tentu ingin menyenangkan Tuan Wahyudi. Dari informasi yang kudapatkan, kamu ... tertarik pada wanita cantik ...."Farrel ingin mengatakan bahwa berdasarkan laporan yang didapatnya, Wira adalah pria mesum yang bernafsu besar. Hanya saja, kat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 603

    Wira menjawab sambil tersenyum, "Kita bisa meminta bantuan Nona Dewina dalam urusan bisnis ini."Farrel mengejap, lalu tersenyum. Tanpa basa-basi, dia menangkupkan tangannya seraya berkata, "Kalau begitu aku pamit dulu."Begitu Farrel pergi, Dewina langsung masuk lagi. Wajah cantiknya merona, menunjukkan dirinya yang sedikit malu."Tuan Wira memanggilku?" ujar Dewina sambil duduk di samping Wira. Aroma samar yang memabukkan seketika merasuki indra penciuman Wira.Namun, Wira hanya tersenyum dan berkata, "Nona Dewina, aku ingin meminta bantuan darimu."Dewina tertegun sejenak, lalu menjawab tanpa ragu, "Silakan berikan perintah, Tuan. Aku akan mengusahakan yang terbaik untuk membantumu." Dewina tidak punya alasan untuk menolak. Dia tidak hanya ingin memenuhi tugas Farrel, tetapi juga menyukseskan misinya sendiri.Wira mengeluarkan sebotol parfum dan memberikannya pada Dewina seraya berkata, "Nona Dewina, ini adalah parfum. Kalau disemprot ke pergelangan tangan dan belakang telinga, arom

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 604

    Air mata bercucuran di wajah Wulan saat dia menatap perahu indah di danau dengan putus asa. "Nggak mungkin, nggak mungkin ...," gumam Wulan dengan getir.Di sampingnya, Opal menggertakkan giginya kuat-kuat. Dia tidak nyaman melihat adiknya sendiri patah hati, tetapi dia juga merasa sangat senang saat membayangkan Wulan akan bercerai dengan Wira. Suasana hati yang rumit ini membuat raut wajahnya tak menentu."Kamu lihat sendiri, 'kan? Wulan, bukannya aku nggak ingin kamu menjumpai Wira. Suamimu itu berengsek, dulu dia sering memukul dan memarahimu. Sekarang, dia jadi arogan begitu punya uang. Dia begitu berani bersenang-senang dengan wanita dari Rumah Bordil Fion di depan Keluarga Linardi. Pria seperti ini nggak layak untukmu!" hasut Melati tanpa belas kasihan.Bisa dibilang, mereka sudah merencanakan dan memperhitungkan waktunya baik-baik. Begitu Wira naik perahu, keduanya langsung membawa Wulan kemari."Sudahlah. Wulan, ayo kita pulang," ajak Opal sambil menarik napas dalam-dalam dan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 605

    Tak disangka, Keluarga Linardi akan menggunakan strategi Wira sendiri untuk menyerangnya. Namun, ini hanya masalah sepele. Wira sama sekali tidak peduli pada rumor itu.Keesokan harinya, Dewina yang menyanggupi permintaan Wira untuk memasarkan parfum mulai membuat persiapan di Rumah Bordil Fion. Dewina memegang botol parfum Wira dan berkata sambil tersenyum tipis, "Bu Anggie, aku ingin mengadakan pesta dansa di Rumah Bordil Fion."Anggie adalah penanggung jawab Rumah Bordil Fion, identitasnya juga diketahui oleh Dewina. "Nona Dewina, kamu serius?" tanya Anggie.Dewina mengangguk dan berujar, "Apa kamu sudah lupa dengan isi surat dari orang itu? Biar apa pun yang terjadi, kita harus memenangkan hati Wira. Bahkan kalau aku harus mengorbankan diriku sendiri ...."Anggie menarik napas dalam-dalam, lalu akhirnya mengiakan.Tak lama, berita bahwa Dewina dari Rumah Bordil Fion sekaligus penyanyi nomor satu di Provinsi Jawali akan mengadakan pesta dansa malam ini menyebar ke seluruh penjuru P

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2966

    "Apa mereka benar-benar akan mencari masalah denganmu cuma karena perkataan sepihak dari Wira?" tanya Caraka dengan bingung."Sebenarnya, aku memang menyembunyikan banyak hal tentang identitasku dari kalian. Aku memang berasal dari wilayah barat dan juga orang Lembah Duka.""Sayangnya, ada aturan di Lembah Duka yang melarang orang-orang di dalam untuk keluar. Mereka hanya bisa tinggal di dalam lembah.""Ini merupakan pembatasan yang ditentukan oleh penguasa wilayah barat dengan Lembah Duka sejak bertahun-tahun yang lalu. Selama bertahun-tahun, nggak ada yang berani mematahkan kesepakatan ini.""Ini bukan karena orang-orang di dalam sana nggak mendambakan dunia luar, tapi karena ketua lembah saat ini sangat kolot. Jadi, nggak ada yang berani mengganggunya.""Kalau sampai seseorang membuatnya marah, hasilnya akan jauh lebih buruk dari kematian. Aku bahkan harus mengerahkan seluruh kekuatan untuk keluar dari Lembah Duka. Untungnya, aku bisa sampai di sini.""Tapi, kalau mereka tahu ke man

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2965

    Wira tersenyum dan menepuk bahu Agha, lalu perlahan-lahan berkata, "Aku rasa nggak begitu. Kamu tadi sudah menakuti Saka. Ditambah lagi, cara Nona Wendi menyerang juga berhasil membuat para prajurit itu takut untuk menyerang. Kalau mereka tetap berada di sini, mereka akan ketakutan sampai nggak punya daya tarung lagi.""Daripada begitu, lebih baik mereka segera pergi dari sini. Kalau aku yang berada di posisi mereka, aku juga akan begitu."Meskipun Wira berbicara dengan santai, dia tahu jelas Saka bukan orang yang sembarangan dan memiliki pemikiran yang sama dengannya. Selain itu, Saka juga terampil dalam memimpin pasukan dan semua bawahannya adalah pasukan elite.Sepertinya, saat kembali ke Provinsi Tengah nanti, Wira merasa dia harus lebih berhati-hati. Jika pergerakan mereka ketahuan Saka, pasti akan ada pertempuran sengit dan situasinya bahkan lebih buruk dari sekarang. Bagaimanapun juga, Provinsi Tengah adalah wilayah kekuasaan Saka."Kita lanjutkan perjalanan kita. Selagi mereka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2964

    Jika Wendi tidak berada di sana, Saka tentu saja akan langsung turun tangan. Namun, setelah melihat cara Wendi bertarung, dia juga tidak berani mendekat. Dia khawatir jika terkena bubuk putih itu, nasibnya juga akan sama dengan orang-orang yang terjatuh ke tanah itu. Nyawanya lebih berharga daripada mereka, dia jelas tidak bisa mengambil risiko ini."Kenapa kalian masih berdiri di belakangku? Para sampah nggak berguna ini sudah mulai ketakutan. Kalau nggak ada yang membuka jalan untuk mereka, mereka nggak akan berani bergerak. Apa kalian ingin terus menunda waktu di sini? Cepat pimpin mereka untuk menyerang dan segera tangkap orang-orang itu," perintah Saka.Saka memang tidak berniat untuk turun tangan, tetapi dia menyerahkan tugas berat ini pada beberapa wakil di belakangnya. Mereka biasanya sangat berkuasa dam sudah diam-diam melakukan banyak hal di belakangnya. Namun, dia hanya mengawasi dan tidak terlalu memedulikan urusan kecil itu karena dia sendiri juga sering melakukan hal buru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2963

    Krak!Saka mengepalkan tinjunya dengan sangat erat dan tatapannya juga terlihat sangat dingin. Dia sudah memberikan tawaran yang bagus, orang lain pasti tidak akan bisa menahan godaan seperti itu jika berada di posisi Agha.Selain itu, Saka merasa orang yang berada di pihaknya bukan hanya hidup mewah, mereka juga bisa memperluas wilayah. Ini adalah masa depan yang diinginkan seorang perwira militer, tetapi Agha malah menolak tawarannya.Saat memikirkan hal itu, Saka kembali berteriak dengan marah, "Jadi, kamu bersikeras ingin melawanku?""Kalau begitu, kenapa? Kalian sendiri yang berkali-kali mencari masalah dengan kami. Dilihat dari sikapmu, sepertinya kamu ingin membantaiku ya? Kalau begitu, ayo ke sini," teriak Agha yang juga tidak mau kalah.Selain Wira, Agha sama sekali tidak peduli pada siapa pun di dunia ini dan kata-kata orang lain juga dianggapnya hanya angin lewat saja. Saat masih berada di Provinsi Yonggu, bahkan Danu pun tidak bisa memerintahnya. Apalagi sekarang, apa artin

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2962

    "Terima kasih, Nona Wendi. Kamu ini memang sangat hebat. Kalau obat penyembuh luka ini dijual, pasti akan ada banyak orang dari wilayah barat sampai ke Provinsi Yonggu yang ingin membelinya," kata Dwija dengan segera.Sebelum bergabung dengan Gedung Nomor Satu, Dwija selalu berkelana di dunia persilatan dan sudah melihat banyak obat yang luar biasa. Namun, ini pertama kalinya dia merasakan obat yang memiliki efek yang begitu luar biasa. Sungguh luar biasa!Namun, Wendi tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya mengiakan perkataan Dwija dengan tenang dan terus mengamati Agha yang sedang bertarung.Saat Wira dan yang lainnya sedang berbicara, Agha tetap terus bertarung dengan Saka. Mereka saling menyerang dan bertahan dengan sengit. Untungnya, dia juga bukan orang biasa, kekuatannya tentu saja tidak boleh diremehkan. Meskipun senjatanya tidak begitu cocok, dia tetap melawan musuhnya dengan luar biasa.Sebaliknya, Saka memang masih bisa menahan serangan Agha, tetapi dia tahu jelas kekuatannya m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2961

    "Kita tetap harus membuat mereka tunduk dulu. Lagi pula, aku juga sudah lama nggak berduel dengan orang lain. Hari ini adalah kesempatan yang baik untuk meregangkan otot-ototku," jawab Saka sambil tersenyum sinis dan langsung berada di hadapan Agha.Tak lama kemudian, dia menarik pedangnya dan langsung menyerang kepala Agha. Jika terkena serangan itu, Agha pasti akan mati atau terluka parah.Agha segera mengangkat kedua paling ke atas kepala dan bersiap menahan serangan Saka.Terdengar suara yang nyaring saat kedua senjata berbenturan dan keduanya juga langsung mundur dua langkah."Jenderal Saka ini memang hebat, bahkan Agha pun terpaksa mundur beberapa langkah. Sepertinya, gelar orang terkuat di wilayah barat ini memang bukan omong kosong. Kalau dia nggak kuat, mungkin sekarang tubuhnya sudah hancur berkeping-keping," kata Wira dengan tenang.Wira tadi terus mengamati pertarungan kedua pria itu, sehingga dia tahu Agha tidak menahan dirinya dan langsung mengeluarkan serangan mematikan.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2960

    Jika terkena serangan itu, Dwija pasti akan langsung mati. Namun, karena pertarungan sebelumnya, lengannya sudah tidak bisa diangkat lagi dan kecepatannya juga berkurang banyak. Selain itu, pedangnya juga terlempar agak jauh, mustahil baginya untuk menahan serangan ini.Saat pedangnya hampir mengenai tenggorokan Dwija, Saka malah menghentikan langkahnya. Dia menatap Wira dengan dingin dan berkata dengan tenang, "Kemampuan anak buahmu ternyata hanya begitu. Awalnya aku pikir dia sangat hebat. Ternyata sudah menyergap pun, dia tetap nggak bisa melukaiku.""Sepertinya, kalian hanya bisa menindas orang seperti kakakku saja. Kalau melawan kami, hasil akhirnya kalian juga tetap sama."Melihat ekspresi Saka yang meremehkan, Wira sangat ingin mengeluarkan pistolnya dan langsung menembak Saka. Saka sudah bersekongkol dengan orang seperti Yasa, berarti Saka ini juga bukan orang baik dan tentu saja tidak boleh dibiarkan hidup lebih lama. Namun, jika dia membunuh Saka, mereka akan kehilangan pelin

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2959

    "Bagus sekali. Sepertinya kamu cukup hebat. Kalau begitu, biar aku lihat seberapa hebat kemampuanmu," kata Saka yang tertawa, bukannya marah. Dia menghunus pedangnya dan segera bertarung dengan Dwija."Aku juga ingin melihat seberapa hebat kemampuan kalian," kata Dwija.Para prajurit tetap mengelilingi Wira dan kelompoknya, sama sekali tidak memedulikan Dwija. Bahkan para wakil jenderal yang berdiri di belakang Dwija juga tidak bergerak. Terdengar beberapa komentar dari kerumunan itu."Anak ini ternyata ingin menantang Jenderal. Kalau tahu begitu, kita nggak perlu repot-repot menggunakan begitu banyak trik.""Jenderal tentu saja akan memberinya kesempatan itu.""Kekuatan Jenderal nggak tertandingi. Bahkan di seluruh wilayah barat ini, nggak ada yang bisa menandinginya.""Orang ini benar-benar nggak tahu diri. Cari masalah sendiri.""Mereka sudah menyakiti kakaknya, mana mungkin Jenderal akan melepaskan mereka begitu saja. Sekarang kebetulan dia bisa memberi mereka pelajaran."Namun, Wi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2958

    Sejak Wira membawa mereka ke wilayah barat, Agha dan Dwija sudah tahu perjalanan ini akan sangat berbahaya. Jika tidak memiliki tekad yang kuat, mereka tidak mungkin mengikuti Wira sampai sejauh ini. Begitu juga dengan Wendi."Kamu memang berani dan cerdik, hampir saja berhasil menipuku. Tapi, apa benar kita nggak punya dendam? Kamu mungkin nggak mengenalku, tapi aku kenal kamu. Kamu nggak mungkin sudah melupakan Tuan Yasa yang baru saja mati di tanganmu secepat ini, 'kan? Kelihatannya kamu masih muda, harusnya ingatanmu nggak seburuk itu," kata Saka sambil perlahan-lahan mendekati Wira.Sementara itu, wakil jenderal itu juga sudah kembali berdiri di belakang Saka.Wira akhirnya mengerti apa yang sudah terjadi, ternyata semua ini karena dia sudah menyinggung Yasa. Sebelumnya, dia masih tidak mengerti mengapa Yasa yang begitu tidak berlogika itu bisa berkuasa di tempat itu begitu lama. Apakah tidak ada orang di Provinsi Tengah yang sanggup melawan Yasa? Mengapa pejabat di sana juga tida

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status