Share

Bab 558

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-29 18:00:00
Di Dusun Pranowo, berita penangkapan Wira telah membuat semua orang merasa kebingungan dan takut! Saat Wira berada di sana, mereka merasa aman, bahkan di tengah kesulitan terbesar sekalipun.

Sekarang, begitu Wira pergi, mereka merasa kehilangan pemimpin sehingga hidup dalam kegelisahan. Untungnya, Pasukan Zirah Hitam yang mengikuti Wira telah mengalami banyak pertempuran dan memiliki kekuatan mental yang luar biasa. Selain itu, Wira telah memberikan instruksi sebelumnya sehingga mereka tidak begitu panik!

"Kenapa semua orang terlihat begitu murung? Karena Paman Wira memiliki rencana, dia pasti akan baik-baik saja!" ucap Fabrian untuk menenangkan semua orang. Setelah itu, dia yang kembali dengan mengikuti rombongan pun bertanya kepada Danu, "Danu, apa yang Paman Wira minta kamu lakukan di sini?"

Danu menjawab dengan serius, "Aku diminta untuk mengurus pemakaman keluarga Kak Padli dan menjaga barang-barang ini."

"Oke, kalau begitu pastikan semuanya dilakukan dengan baik!" ucap Fabrian. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aklis Ar
mantap up banyak terus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 559

    Terdapat ukiran tulisan pada 3 patung tembaga yang usang dan berkarat. Di sampingnya juga ada selembar surat. Meri, Jamal, Ucup, Jupiter, dan Blackie saling bertatapan.Putu membuka surat dan membacanya, lalu melihat tulisan di patung tembaga. Dia memukul pahanya dan berujar, "Tuan Wahyudi memang pintar. Trik ini sangat kreatif dan hebat. Dirja pasti akan mati tragis kalau terjebak trik ini."Jamal yang tidak bisa membaca bertanya, "Tuan Putu, sebenarnya apa yang tertulis di surat dan patung tembaga?"Meri, Ucup, Jupiter, dan Blackie yang buta huruf memelotot. Putu menjelaskan rencananya secara garis besar, lalu mereka semua gemetaran setelah mendengarnya. Salah satu dari mereka berkomentar, "Tuan Wahyudi memang jahat. Dia langsung melancarkan jurus mematikan begitu turun tangan!"Meri mengatupkan bibirnya dan berujar, "Pencuri ini memang jahat sekali!"....Empat hari kemudian, Yaslan memberi tahu orang-orang di Dusun Darmadi kabar Wira ditangkap. Lestari, Suryadi, Dian, dan Sony mera

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 560

    Beberapa hari ini, Wulan menerima 3 lembar surat dari suaminya. Semua isi surat itu membuatnya sakit hati. Awalnya, Wulan curiga bukan suaminya yang menulis surat-surat ini. Namun, keyakinannya mulai goyah saat melihat tulisan tangan yang sama persis di setiap surat.Apa suaminya berniat mencampakkannya lagi seperti dulu? Kalau bukan karena perjalanan pulang sangat merepotkan, Wulan pasti akan kembali ke Kabupaten Uswal dan menanyakan hal ini kepada suaminya. Dia merasa suaminya tidak mungkin berbuat seperti ini.Tiba-tiba, Melati yang diam-diam merasa senang berjalan masuk dan berujar dengan ekspresi marah, "Wulan, ada kabar dari balai prefektur. Saat menumpang di rumah Keluarga Pranowo, pria berengsek itu menodai istri sarjana kabupaten karena melihatnya cantik. Dia juga membunuh semua anggota Keluarga Pranowo.""Setelah itu, ada 5 pejabat yang menangkapnya, tapi juga dibunuh oleh kaki tangannya. Sekarang, balai prefektur Kota Pusat Pemerintahan Lokana sudah menangkap pria berengsek

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 561

    Wira menuang sayuran yang tersisa ke sebuah piring, lalu meletakkannya di atas kain itu. Tahanan tersebut menarik piring itu dengan hati-hati ke depan pintu sel penjaranya. Kemudian, dia mengambil piring itu dan memakan sayurannya. Tahanan itu berujar, "Terima kasih, Kak!"Wira malas memedulikan tahanan itu. Pada hari pertama dia masuk penjara, tahanan yang tidak tahu malu ini meminta makanan dengannya. Kelihatannya tahanan ini bukan orang baik. Namun, Wira selalu membagi makanannya kepada tahanan itu karena sayang jika dibuang.Beberapa saat kemudian, petugas penjara datang dengan membawa Pramana. Wira berujar, "Bagaimana keadaan di luar beberapa hari ini?"Saat hari pertama Wira masuk penjara, Pramana pun menjenguknya. Kemudian, dia selalu datang 2 hari sekali. Wira bisa makan enak di penjara karena Pramana yang memberikan sogokan dalam jumlah besar.Pramana berbicara dengan suara lirih, "Fabrian menuliskan masalah Dirja yang menjebakmu menjadi sebuah naskah, lalu mencari orang-orang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 562

    Setiap sampai di markas bandit, pebisnis ini akan berinisiatif memberikan uang jalan. Pemimpin bandit menyimpan uangnya, lalu berseru dengan ekspresi muram, "Sebutkan kode rahasianya!"Pebisnis garam yang terkejut berkata, "Ha? Tuan, beberapa hari yang lalu kami baru datang dan nggak ada kode rahasia."Ketua bandit menyahut dengan wajah muram, "Sekarang ada. Patung tembaga bermata satu muncul, pemberontakan terjadi! Kelak siapa yang nggak bisa mengingat kode rahasia ini harus membayar uang jalan 2 kali lipat!""Kami pasti akan mengingatnya!" ujar pebisnis garam. Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Kalian semua ingat kode rahasia ini baik-baik!"Sekelompok kusir dan pengawal segera berseru, "Patung tembaga bermata satu muncul, pemberontakan terjadi!" Kemudian, pasukan ekspedisi garam pun pergi.Ketua bandit membatin, 'Entah apa maksud Pak Molika. Apa gunanya menyebutkan kode rahasia sewaktu memungut uang jalan?'Meskipun diam-diam mengomel, ketua bandit ini tetap meminta setiap oran

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 563

    Mendengar itu, sekelompok pengemis itu mengangguk ragu. Cendekiawan bungkuk mengucapkannya beberapa kali, lalu meminta para pengemis mengulanginya berulang kali. Mereka baru pergi setelah para pengemis ini mengingatnya dengan benar.Tak lama kemudian, para pengemis ini pergi mengemis di depan rumah keluarga kaya dan berteriak dengan lantang, "Patung tembaga bermata satu muncul, pemberontakan terjadi. Larasati jatuh, Muwana bangkit. Medang perang Lokana, Dirja pemimpinnya!"Seorang cendekiawan berjubah panjang yang mendengarnya langsung terkejut. Dia segera melempar seikat koin perunggu dan berkata, "Ambil uangnya, pergi ke rumah orang lain sana! Kalau datang lagi, aku akan mematahkan kaki kalian!""Wah! Cara ini benaran efektif!" ujar salah satu pengemis. Setelah menerima uang, sekelompok pengemis itu pergi dengan gembira.Cendekiawan berjubah panjang tadi bergumam sambil mengernyit, "Dari mana para pengemis ini mendengar ramalan? Mungkinkah ada seseorang yang berencana memberontak di

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 564

    Setelah dua prajurit itu mengawal Wira pergi, Dirja berkata dengan sorot mata muram, "Jenderal Satria, pimpin pasukan ke Dusun Pranowo dan tangkap anak buah Wira. Jangan lupa untuk membungkam semua saksi di dusun itu!"Satria menyahut takut-takut, "Pak Dirja, akan ada banyak orang yang terbunuh!" Sebelumnya, Satria pasti akan melaksanakan tugas dari sang prefektur tanpa ragu. Namun, dilihat dari taktik cerdik Wira, tampaknya Dirja tidak akan sanggup melindunginya. Jika begitu, Satria tidak akan aman."Kita sudah terlanjur bertindak hingga titik ini, kenapa kamu harus takut membunuh beberapa orang lagi? Kalau masalah ini nggak ditangani dengan benar, kamu dan aku akan sama-sama celaka! Kamu nggak perlu cemas, bukannya kamu tinggal memfitnah mereka saja?" ujar Dirja dengan ekspresi muram.Satria menyahut dengan ekspresi murung, "Pak Dirja, membunuh dan memfitnah orang itu masalah mudah. Tapi, sekarang rumor di kota pusat pemerintahan begitu gencar, kita nggak bisa menutupinya!"Dirja men

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 565

    Wira menghela napas panjang. Sudah empat bulan berlalu sejak dia mulai berlatih Wing Chun. Selama itu pula, dia terus berlatih tanpa pernah sehari pun membolos. Wira memang baru mulai berlatih tinju dan menendang belakangan ini. Namun, dia sama sekali tidak asing dengan pertarungan maut. Sebaliknya, dia sangat familier dengannya.Wira telah diajari teknik rahasia Keluarga Wutari yang melingkupi teknik tinju, berpedang, teknik tombak, dan berbagai jenis teknik membunuh lain yang kejam. Selain itu, ada juga veteran Pasukan Zirah Hitam yang telah mengalami ratusan pertempuran sengit. Mereka tidak pernah menyembunyikan teknik luar biasa mereka dari Wira, tetapi justru menjelaskannya padanya.Jadi, tentu bukan masalah besar bagi Wira untuk melawan seorang pemuda berandal. Tentu saja, dia tidak akan bisa melawan tiga hingga empat orang sekaligus. Masih ada jalan panjang sebelum dia bisa mengusai seni bela diri sepenuhnya."Sialan, berani sekali kamu memukulku! Cari mati!" Eddy menyeka darah

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 566

    Uhuk! Eddy memuntahkan seteguk darah ke jubah bulu berwarna putih itu. Duk! Uhuk! Duk! Uhuk! Setelah tiga pukulan berturut-turut, jubah bulu itu basah dengan darah di mana-mana. Sementara itu, Eddy tampak sekarat.Mandra kembali menghampiri Wira, lalu menyerahkan jubah bulu itu seraya berkata, "Kak, kalau Dirja mengirim seseorang ke sini, tutupi dirimu dengan jubah ini dan pura-puralah tidur. Begitu melihat banyaknya darah di jubah ini, siapa pun akan mengira kamu dipukuli hingga hampir mati!""Hebat juga kamu," ujar Wira.....Saat matahari terbenam, seribu pasukan komando daerah tiba ke Dusun Pranowo, dengan Satria sebagai pemimpin di barisan terakhir. Ada sekelompok prajurit yang masing-masing memegang perisai berdiri di depannya. Satria mengatur formasi ini untuk melindungi diri dari serangan misil tiga busur buatan Wira.Saat sang jenderal bersikap pengecut begini, para prajurit di depan juga gemetar ketakutan. Satria yang mengenakan baju zirah saja merasa ngeri, bagaimana mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2842

    Sekarang Leli tiba-tiba mengirim surat, Wira merasa agak terkejut. Apakah terjadi sesuatu di Kerajaan Nuala? Jika benar begitu, dia tidak mungkin mengirim surat.Wira menggelengkan kepala dan membuka surat itu, mungkin dia sudah berpikir terlalu berlebihan. Namun, begitu membaca isi surat itu, wajahnya langsung menjadi pucat dan tangannya mulai bergetar."Tuan, ada apa?" tanya kedua pengawal yang segera maju untuk memapah Wira.Wira langsung menyimpan surat itu di sakunya, lalu menggertakkan giginya dan berkata dengan suara yang agak bergetar, "Kalian berdua pergi ke dua arah. Yang satu pergi ke Gedung Nomor Satu dan harus segera membawa Dokter Arifin ke sini.""Satunya lagi pergi hubungi Danu, Agha, dan yang lainnya untuk segera berkumpul di aula utama. Meskipun mereka sedang sibuk, suruh mereka tinggalkan urusan penting itu dulu. Bilang ini perintahku."Isi surat itu membuat Wira sangat terkejut. Meskipun hanya beberapa kata singkat, hatinya langsung tergerak. "Nyawa Nona Lucy teranc

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2841

    "Sepertinya suamiku ini memang sangat disukai. Selama kamu sudah membuat keputusan dan nggak gegabah saja. Apa pun yang kamu ingin lakukan, aku pasti akan tetap menemanimu," kata Karina yang segera mendukung. Menurutnya, ini juga termasuk sebuah jalan keluar, setidaknya bisa memecahkan situasi mereka saat ini.Senia sudah bukan dirinya yang dahulu lagi. Dia yang sekarang penuh dengan ambisi, bahkan menjadikan guru agung sebagai orang kepercayaannya. Semua keputusannya harus didiskusikan dengan guru agung dan inilah yang paling menakutkan.Sejak awal, guru agung ini memang memiliki niat buruk dan sudah menciptakan begitu banyak hak yang jahat. Orang seperti ini tidak seharusnya berada di wilayah tandus di utara, jelas akan membawa bencana besar bagi wilayah ini.Namun, Karina hanya seorang wanita, tidak memiliki kekuatan untuk mengubah situasi saat ini. Lebih baik dia mengubah keadaan di wilayah tandus di utara, mungkin dengan begini dunia ini juga bisa kembali stabil. Tidak ada yang in

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2840

    Kresna menyadari bukan hanya ingin memanfaatkannya untuk membunuh orang dan membuatnya bertentangan dengan Wira, Senia juga berencana untuk menyingkirkannya dan merebut kekuasaannya. Benar-benar satu langkah yang membawa banyak keuntungan. Mengapa dia tidak menyadari kecerdikan Senia sebelumnya? Kelihatannya, dia benar-benar sudah meremehkan Senia.Karina berkata, "Aku tahu Raja nggak bisa menahan amarah ini dan juga membenci kejahatan. Tapi, Raja juga harus memikirkan keluarga kita. Lebih baik hidup menderita daripada mati sia-sia. Kita nggak membunuh seluruh keluarga kita hanya demi kepentingan pribadi.""Kamu sudah memimpin pasukan selama bertahun-tahun, aku rasa kamu lebih tahu ini dari siapa pun bahwa seratus ribu pasukan ini nggak akan bisa mengancam Senia ataupun membuat Senia takut padamu.""Ini mungkin adalah hasil yang diinginkan Senia. Begitu kamu benar-benar memberontak, semua hasil jerih payahmu termasuk tanah, para rakyat, dan pasukan kita semuanya akan jatuh ke tangan Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2839

    "Raja, kamu mungkin masih nggak tahu situasi sekarang. Sebagian besar pasukanmu sudah ditarik, yang berarti sekarang pasukanmu nggak sampai tiga ratus ribu lagi. Hanya tersisa sekitar seratus ribuan saja ...," lanjut Karina.Kata-kata Karina langsung membuat Kresna terkejut, lalu matanya membelalak dan berkata, "Mana mungkin! Semua token militernya masih ada di tanganku dan para bawahanku itu juga hanya patuh pada perintahku. Meskipun Senia sangat hebat, para jenderal di bawah komandoku juga nggak akan terpengaruh. Jadi, jumlah pasukanku harusnya nggak berkurang. Kamu sedang menipuku ya?"Sebenarnya, Kresna juga tahu Karina tidak mungkin menipunya. Hubungan mereka sangat dekat dan saling memercayai. Meskipun sebelumnya situasinya sangat berbahaya, Karina juga rela tetap berada di sisinya dan menghadapi hidup atau mati bersamanya. Bahkan sampai sekarang pun demikian.Kresna percaya Karina tidak akan sengaja menjauh darinya dalam situasi berbahaya seperti ini, apalagi mengatakan kata-kat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2838

    Di mata semua orang, Doly sudah menjadi pengkhianat yang tidak termaafkan. Keadaannya bisa terpuruk seperti sekarang, dia mereka benar-benar menyedihkan dan menggelikan."Tuan Wira, aku akan kembali ke kamarku untuk beristirahat dulu. Tubuhku masih terluka, jadi harap Tuan Wira bisa memakluminya," kata Doly. Melihat Wira menganggukkan kepala, dia pun pergi.Pada saat yang bersamaan, Wira juga bergegas kembali ke kamarnya. Semua urusan sudah hampir selesai, sekarang dia benar-benar perlu beristirahat. Dia sudah tidak tidur selama satu hari satu malam dan sekarang dia merasa sangat lelah.Setibanya di kamar, Wira langsung tertidur. Selain itu, dia juga sudah memerintahkan pengawal yang berjaga di luar untuk tidak membangunkannya jika tidak ada hal yang mendesak. Masalah di wilayah tandus di utara dan bencana banjir sudah selesai diatasi, dia akhirnya bisa tidur dengan nyenyak.....Di Kerajaan Agrel.Setelah perjalanan selama beberapa hari, Senia dan rombongannya akhirnya sudah kembali k

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2837

    "Untuk sementara ini nggak perlu," kata Wira sambil melambaikan tangan pada Doly.Doly berkata dengan tegas, "Orang itu sangat keras kepala, mungkin hanya Dokter Arifin yang punya kemampuan untuk membuatnya berbicara. Sekarang kita harus segera mencari cara untuk menghadapi makhluk beracun itu sebelum Senia kembali ke wilayah tandus di utara dan mengembangkan lebih banyak makhluk beracun. Ini akan menjadi bencana bagi rakyat.""Aku tahu Tuan Wira selalu mengutamakan kebaikan dan kesejahteraan rakyat, kamu pasti nggak ingin melihat hal itu terjadi, 'kan? Saat itu aku juga melawan Senia karena hal ini dan akhirnya aku terancam mati. Kalau nggak ada bantuan Tuan Wira, mungkin sekarang aku sudah mati."Dia ingin segera mengetahui kebenarannya bukan karena dendam pribadi. Meskipun suatu hari nanti Senia kalah dan berdiri di hadapannya, dia juga tidak akan sanggup membunuh Senia. Bagaimanapun juga, dia tidak pernah menganggap Senia sebagai musuhnya. Mungkin semua ini hanya karena perbedaan p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2836

    Wira menunggu respons dari Nayara. Namun, Nayara menggertakkan giginya dengan erat dan tetap tidak berbicara, seolah-olah tidak mendengar apa-apa. Dari keringat dingin di keningnya, dia bisa melihat Nayara sebenarnya juga sangat bingung dan jelas ketakutan. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang dipertimbangkan Nayara."Biarkan dia memikirkannya dengan baik dulu, beri dia sedikit waktu lagi. Lagi pula, sekarang kita juga nggak terburu-buru. Meskipun dia memberi tahu kita rahasia dari makhluk beracun itu, kita juga nggak bisa langsung menemukan cara untuk menghadapinya. Harapan kita masih tergantung pada Lucy," kata Wira.Mengenal diri dan lawan adalah kunci kemenangan. Bukan hanya bisa menciptakan racun, guru agung ini juga bisa mengendalikan situasinya. Wira dan yang lainnya juga menyaksikan langsung kejadian itu dan memang sangat menakutkan.Meskipun bisa mengatasi makhluk beracun itu, mereka juga tidak bisa menekan kekuatan guru besar ini. Jika guru besar ini munc

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2835

    "Kenapa?" tanya Wira.Nayara tidak berbicara lagi, hanya duduk diam di tempatnya dan ekspresi tetap terlihat memohon untuk mati.Doly berjalan ke depan Nayara dan mendengus, lalu berkata dengan tenang, "Karena tubuhmu sudah diracuni seseorang. Jadi, kalau kamu mengatakan sesuatu pada Tuan Wira, mungkin kamu akan sangat menderita. Kamu juga takut dengan rasa sakit itu, jadi kamu memilih cara ini untuk mengakhiri hidupmu. Benar, 'kan?"Nayara mendongak dan melirik Doly, tetapi tetap tidak mengatakan apa pun.Namun, Wira bisa melihat tatapan Nayara yang membuktikan perkataan Doly memang benar dan mungkin itu memang kenyataan yang sebenarnya.Wira pun melanjutkan, "Kamu sebenarnya boleh memercayaiku. Aku nggak peduli apa pun yang kamu sembunyikan di dalam hatimu. Kalau memang seperti yang dikatakan Doly, aku bisa mencari orang untuk menyembuhkan racun itu. Nggak butuh waktu lama, kamu juga akan sembuh total."Nayara menggelengkan kepala dan bergumam, "Nggak ada gunanya. Nggak ada orang yan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2834

    Nayara memang sudah bersekongkol dengan Senia dan saat itu orang yang bertugas untuk menemuinya adalah Doly, sehingga dia mungkin melupakan wajah Doly.Namun, sekarang Senia sudah meninggalkan Provinsi Yonggu dan berselisih dengan Wira. Wira bahkan sudah bersiap mengejar dan membunuh Senia. Nayara berpikir jika Doly berada di pihak yang sama dengan Senia, Doly pasti sudah pergi juga dan saat ini tidak akan muncul di kamarnya.Doly tidak menghiraukan perkataan Nayara, hanya menatap Nayara dengan dingin. Bahkan dia sendiri pun merasa jijik dengan orang licik seperti Nayara. Setidaknya, dia tidak akan pernah mengkhianati tuannya, apalagi melakukan perbuatan keji seperti ini.Nayara jelas tahu orang di depannya adalah musuh bebuyutannya. Namun, demi keuntungannya sendiri, dia tetap tega bekerja sama dengan pihak musuh. Doly bertanya-tanya mengapa ada orang yang sekeji ini di dunia. Orang seperti ini pantas dibunuh oleh siapa pun.Wira kembali menatap Nayara dan berkata dengan tenang, "Seka

DMCA.com Protection Status