Share

Bab 421

Author: Arif
Namun, adik Dian memang sudah cacat mental bawaan. Josua masih muda dan sedang dalam masa pertumbuhan. Bagaimana dia bisa bertahan hidup dalam situasi seperti ini?

Dian juga tidak mengerti, apakah hati Supri begitu kejam? Mengapa sikapnya masih belum juga melunak setelah bertahun-tahun berlalu?

Supri telah berulang kali menyakitinya dan Dian selalu memaafkannya. Bisa-bisanya Supri masih seperti ini!

Tiba-tiba ada suara yang terdengar! Raut wajah Dian sontak berubah. Dia buru-buru melindungi adiknya di belakang sembari bertanya, "Siapa itu?"

"Nona, ini aku!" jawab Tommy seraya berjalan masuk dan membungkuk. Dian menghela napas lega, lalu bertanya, "Tommy, kenapa kamu masih belum pergi? Bukannya aku menyuruhmu kembali ke Dusun Wibowo untuk menyiapkan persediaan makanan?"

Banyak orang kepercayaan Dian dipilih dari kampung halamannya dan dilatih olehnya sendiri! Tommy menjawab, "Nona, semua orang mengkhawatirkanmu. Mereka memintaku untuk tinggal dan melindungimu secara diam-diam!"

Melihat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Frida Jaya
Gila Thor... Langsung Up 60 Bab an............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 422

    Wira adalah seorang pria yang berbakat, sementara Dian hanya seorang pedagang biasa yang dianggap rendah, bahkan memiliki reputasi sebagai seorang wanita yang sudah tiga kali menikah. Meskipun Dian masih perawan, bagaimana dia bisa pantas untuk Wira?Tanpa disadari, setelah beberapa waktu, pintu halaman tiba-tiba langsung terbuka dengan suara keras! Begitu Dian melihat sosok yang datang, air matanya langsung mengalir keluar. Wira berjalan masuk bersama Doddy, tiga veteran Pasukan Zirah Hitam, dan juga Tommy.Dengan berlinang air mata, Dian segera mencari sisir kayu dan cermin tembaga. Dia mencoba untuk merapikan penampilannya. Namun, dalam rumah yang tua dan bobrok ini, tidak ada barang-barang itu. Hal ini membuat Dian agak kebingungan. Di luar pintu, suara Tommy pun bergema. "Nona, Tuan Wahyudi sudah datang!"Dian berseru, "Aaahh ... tunggu sebentar. Aku akan segera siap!" Mengandalkan perasaannya, Dian merapikan rambutnya dengan cepat, lalu merapikan kerutan di pakaiannya.Josua meli

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 423

    "Paman Supri, apa kamu benar-benar ingin memaksaku sampai mati, tanpa memedulikan hubungan keluarga kita?" tanya Dian dengan sorot mata memancarkan kesedihan yang tak terungkapkan!"Kamu yang lebih dulu memaksaku!" balas Supri. Dia berkata dengan percaya diri, "Kalau kamu menyerahkan kedua resep rahasia ini sejak awal, aku sama sekali nggak perlu berbasa-basi dengan bajingan ini. Sekarang, kamu hanya punya dua pilihan. Pertama, serahkan resep rahasia atau kedua, bersiap untuk dipenjara."Dengan didukung oleh Fadil, kini Supri bisa memenjarakan siapa pun yang diinginkannya! Dian berseru, "Kamu!" Melihat Supri yang makin keterlaluan, wanita itu sangat emosi hingga tidak tahu apa yang harus dikatakannya lagi."Ada beberapa orang yang akan makin menindasmu ketika kamu terus mengalah. Mereka berpikir bahwa mereka bisa mengendalikanmu!" ucap Wira. Dia melihat ke arah Dian dengan tajam, lalu berkata dengan serius, "Bawa Josua ke belakang. Aku akan menangani situasi ini di sini."Sembari menat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 424

    Wira berbicara dengan ekspresi datar, "Patahkan satu kakinya lagi!""Ka … kamu ...," ucap Supri yang benar-benar terkejut. Dia segera mengulurkan tangannya sambil berseru, "Aku nggak menginginkan resep rahasiamu lagi. Kamu boleh membawa Dian pergi dan aku nggak akan mengusikmu lagi!"Supri berencana untuk mengulur waktu dan menahan Wira dahulu. Begitu Fadil datang, dia baru akan membuat perhitungan dengan bocah ini. Doddy langsung menginjak kakinya yang satu lagi! Suara retakan tulang terdengar jelas. Supri pun menjerit memilukan dengan tubuh bagian atasnya yang bergetar tanpa henti.Di dalam rumah, tatapan dari Dian yang sudah menutup telinga Josua tampak sedikit tidak tega. Namun, dia juga merasakan kepuasan yang tak terucapkan di dalam hatinya.Dian dan adiknya telah berulang kali dicelakai oleh Supri. Dia sudah ingin melakukan hal ini sejak awal, tetapi tak pernah mampu melakukannya!"Aaahhh!" seru Supri. Keringat dan air mata telah bercampur di wajah Supri dan dia terus menjerit

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 425

    "Sudahlah, semuanya sudah berlalu!" ucap Wira seraya menepuk bahu Dian dengan lembut. Dia mencoba menenangkan wanita itu. Raut wajahnya tampak bisa memahami perasaan Dian.Ketika wanita merasa sedih, mereka selalu memerlukan bahu seseorang untuk bersandar! Sebagai seorang teman, ini adalah bantuan yang bisa diberikan oleh Wira! Tepat pada saat ini, Doddy berjalan masuk dan berkata, "Kak Wira, Tuan Fadil datang dengan pasukan penjaganya!""Tuan!" ujar Dian yang segera melepaskan pelukannya, lalu berkata dengan ekspresi penuh kekhawatiran, "Tuan memang memiliki reputasi, tapi belum pernah diumumkan secara resmi. Tuan Fadil pasti belum tahu tentang ini!'"Wira berkata, "Baiklah, jangan khawatir. Aku akan menanganinya!" Pria itu mengusap hidung kecil Dian yang mancung itu, lalu mengelus kepala Josua dan berjalan keluar dari rumah.Begitu keluar, Wira mendapati Fadil datang dengan sekelompok pasukan penjaga bersenjatakan busur dan mengenakan zirah. Mereka tampak mengepung halaman.Supri ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 426

    Plak! Doddy yang tidak berbelaskasihan kembali menampar Fadil sambil berkata, "Kalau kamu berani kurang ajar lagi pada Kak Wira, aku akan membunuhmu, bahkan kalau aku nggak menjadi pejabat!""Ya, ya, ya!" jawab Fadil. Ada bekas tamparan di masing-masing pipinya, tetapi dia justru mengangguk berulang kali.Sikap pengecut Fadil ini membuat Doddy sangat kesal, lalu dia berkata lagi, "Aku makin naik darah melihatmu. Cepat bawa orang-orangmu pergi!""Ya, ya, ya!" jawab Fadil sambil mengangguk dan membungkuk. Kemudian, dia segera memimpin pasukan penjaga dan pergi dengan menyedihkan.Supri yang masih tinggal di halaman langsung pucat pasi. Setelah tertegun sejenak, dia merangkak ke arah Wira dan berkata, "Tuan Wira, aku salah. Wawasanku terlalu sempit untuk mengenali orang hebat sepertimu. Tolong ampuni aku!"Wira menyeringai dan berkata, "Kamu menyuruhku mengampuni dan memberimu kesempatan lagi, jadi kamu bisa terus mencelakai kami?""Nggak, aku nggak akan mencelakai siapa pun lagi. Aku pas

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 427

    Namun, Fadil tidak memedulikan hal-hal ini. Dia pergi ke ruang petugas patroli dan menunggu Regan di sana. Sekarang, dia sangat kebingungan.Zabran sudah menjadi jenderal batalion tingkat keenam atas, tetapi dia masih menjadi pengawal Wira. Iqbal sebelumnya adalah pejabat tinggi kerajaan dan Kaesang adalah inspektur istana. Namun, mereka semua sangat sopan kepada Wira.Hal ini membuat Fadil merasa bahwa dia mungkin sudah salah memahami latar belakang Wira. Sekarang, dia harus mencari tahu semuanya dengan jelas. Jika tidak, dia tidak akan bisa tenang.Tidak lama kemudian, Regan kembali ke pengadilan daerah bersama sekelompok petugas patroli. Saat melihat bekas tamparan di wajah Fadil, sekelompok petugas patroli itu mengerucutkan bibir dan menahan tawa. Jelas terlihat bahwa mereka semua mengetahui kejadian di Kediaman Wibowo.Fadil berkata, "Regan, aku ingin bicara empat mata denganmu!"Regan melambaikan tangannya dan menyuruh para petugas patroli itu keluar. Kemudian, dia berkata dengan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 428

    Levon berkata dengan penuh semangat, "Cepat katakan!"Putu yang bertubuh bungkuk berkata, "Jenderal, Wira itu pelajar dari Dusun Darmadi. Dia menikah dengan putri Keluarga Linardi dari kota tiga tahun lalu!""Apa! Jadi dia pria yang sudah menikah?" ujar Levon sambil mengerutkan alis dan mengepalkan tinjunya. Nona Dian jatuh cinta pada pria yang sudah menikah, tetapi dia memandang rendah aku yang jago seni bela diri, berani, dan berwawasan ini, batin Levon.Putu mengangguk dan berbisik, "Awalnya, Wira biasa-biasa saja. Tapi, sekitar dua bulan yang lalu, dia tiba-tiba menunjukkan bakat menulis puisinya dengan menyusun 'Empat Kalimat Wahyudi' dan memenangkan hati Iqbal, Patih Kabupaten Uswal. Dia juga menghancurkan Desa Tiga Harimau di Kabupaten Uswal. Selain itu, dengan dukungan dari Iqbal, dia menghancurkan Keluarga Silali yang merupakan keluarga kaya kabupaten dengan cara kejam. Setelah kembali kali ini, dia membawa banyak anak buah yang kuat. Nggak hanya menghancurkan Keluarga Sutedja

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 429

    "Tommy, ​​​​setelah bertahun-tahun nggak ketemu, keterampilan seni bela dirimu sudah meningkat!" puji Levon sambil tersenyum. Dia lalu mengganti topik pembicaraan dengan berkata, "Nona Dian yang memintamu datang, ya?"Tommy langsung bicara ke intinya, "Iya! Nona Dian bilang, dia nggak bisa mengantarkan gandum sampai ke Kabupaten Hiloka. Gandum cuma bisa diantar ke desa dekat Kabupaten Hiloka. Kamu harus mengambilnya sendiri dan nggak boleh menyakiti siapa pun!"Levon mengerutkan alis dan berkata, "Apa benar Nona Dian yang bilang begitu?"Lantaran meminta Levon mengambil gandum sendiri, Dian pasti sudah tahu identitas Levon. Selain untuk meminjam makanan pada Dian, Levon memiliki tujuan lain dengan mendatangi Dian. Dia ingin mengikat hubungan mereka berdua. Namun, jika dia mendapatkan makanan dengan cara ini, rencananya tidak akan berhasil."Ya," jawab Tommy sambil mengangguk setelah terdiam sesaat.Awalnya, Dian memang berencana mengirim orang Keluarga Wibowo untuk mengangkut gandum. A

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status