Share

Bab 387

Wira berani menghajar pejabat penting pemerintahan, apa dia ingin memberontak? Lestari dan Suryadi pun terperangah.

"Ah, darah!" teriak Radit yang terjatuh ke tanah. Bahkan, hidungnya juga berdarah. Kemudian, dia membentak, "Wira, kamu ... beraninya kamu pukul aku. Kamu mau memberontak .... Ah!"

"Memberontak? Pukul kamu berarti mau memberontak? Memangnya kamu siapa? Jangankan memukul, sekalipun aku membunuh pejabat koruptor sepertimu, juga nggak salah!" ujar Wira.

Wira yang berang terus menendang Radit dan sama sekali tidak berbelaskasihan. Kalau bukan karena dia datang tepat waktu, Suryadi dan Lestari pun belum tentu bisa hidup setelah menyerahkan resep rahasia.

Setiap pejabat koruptor seperti ini menerima uang sogokan, pasti ada warga yang meninggal. Jika terus membiarkan Radit tetap menduduki di posisinya saat ini, entah berapa banyak lagi warga yang menderita.

"Ah, kamu ... jangan pukul lagi ... ah!" teriak Radit sambil menutupi kepalanya dengan kedua tangan. Dia meringkuk dan teru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status