Share

Bab 3221

Penulis: Arif
Mendengar perkataan Wira, semua orang awalnya benar-benar tidak dapat memahaminya.

Melihat reaksi semua orang, Wira hanya bisa tersenyum dan menjelaskan, "Hehe. Coba kalian bayangkan kalau kalian adalah pasukan utara. Kita sudah menyerang dengan gencar seperti ini, tapi mereka tetap nggak melancarkan serangan balik. Menurut kalian, apa yang sedang mereka pikirkan?"

Mendengar perkataan itu, semua orang langsung tertegun sejenak.

Beberapa saat kemudian, Adjie baru menyadari maksudnya dan menatap Wira dengan heran. Dia tersenyum dan berkata, "Aku mengerti. Maksud Tuan adalah membuat musuh nggak percaya pada kita, jadi mereka akan terus mengamati situasi ini. Benar, 'kan?"

Wira tersenyum. Melihat orang-orang ini mulai memahami rencananya, dia pun perlahan-lahan tersenyum dan berkata, "Hehe. Sekarang kamu sudah mengerti, 'kan? Kalau kita melakukan ini, sisanya nggak akan jadi masalah besar."

Mendengar perkataan ini, semua orang segera menganggukkan kepala. Menurut mereka, rencana ini benar-
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3222

    Melihat orang-orang di sana, mata-mata itu langsung tertegun dan berkata, "Para Jenderal, sepertinya ada masalah. Sebelumnya kami juga nggak menyangka orang-orang ini ternyata begitu kuat. Sekarang pasukan musuh sudah kembali menyerang lagi."Darsa langsung terkejut saat mendengar musuh kembali menyerang karena situasi ini benar-benar sulit untuk dipahami.Bahkan salah seseorang berkata, "Sepertinya ada yang nggak beres, mana mungkin mereka kembali menyerang. Ini nggak masuk akal."Saat semua orang masih bingung, Joko juga tertegun sejenak. Melihat Darsa mengernyitkan alis, dia pun memberi hormat dan berkata, "Tuan, bagaimana kalau aku memimpin pasukan keluar? Kali ini, biar aku yang melawan mereka."Setelah tertegun sejenak saat mendengar perkataan Joko, Darsa tersenyum sambil menganggukkan kepala dan berkata, "Baiklah, kamu pergi menghadapi mereka dulu."Setelah Joko pergi, Zaki baru menyadari ekspresi Darsa seperti agak muram. Dia pun mengernyitkan alis dan bertanya, "Tuan, apa ada

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3223

    Mendengar perkataan Zaki, Darsa menghela napas karena situasi kali ini memang sulit untuk ditangani. Jika ingin menyelesaikan masalah ini, dia merasa mereka harus mencari solusi yang tepat. Selain itu, hal ini juga memang cukup merepotkan.Tepat pada saat itu, Darsa yang seolah-olah teringat sesuatu pun berkata dengan pelan, "Sekarang kita juga nggak bisa mengirim semua mata-mata kita dan masalah ini pun belum selesai, kita berada dalam posisi yang sangat sulit. Jadi, menurutku, situasi kali ini benar-benar rumit."Setelah itu, Darsa mengernyitkan alis dan melanjutkan, "Sebelumnya aku juga nggak memikirkan hal ini, tapi sekarang sepertinya situasinya benar-benar sulit. Menurut kalian, apa yang harus kita lakukan?"Setelah terdiam sejenak, Zaki tersenyum dan berkata, "Tuan, kamu pasti sedang bercanda, 'kan? Kamu juga tahu kemampuanku nggak begitu hebat. Kalau memimpin pasukan di medan perang, aku masih bisa. Tapi, kalau untuk hal seperti ini, aku benar-benar nggak tahu."Darsa hanya ter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3224

    Zaki tertegun sejenak setelah mendengar perkataan itu, lalu berkata dengan pelan, "Tuan, kamu pasti sedang bercanda. Menurut kami, kalau kita menyelesaikan masalah ini, hal lainnya benar-benar akan jadi lebih mudah."Beberapa saat kemudian, Darsa pun tersenyum dan berkata, "Sebelumnya kita juga nggak yakin rencana ini akan berhasil, tapi sekarang kita harus memastikan kemungkinan langkah ini lebih dulu."Semua orang menganggukkan kepala karena mereka juga merasa rencana ini sepertinya akan berjalan dengan baik.Setelah memastikan langkah selanjutnya, Darsa tersenyum dan kembali berkata, "Aku nggak menyangka kita akan menjalankan rencana ini, sekarang kita hanya perlu memastikan ini adalah keputusan yang tepat."Semua orang kembali tertegun karena mereka juga merasa urusan lainnya akan menjadi lebih mudah diatasi jika masalah ini bisa diselesaikan.Salah satu dari orang-orang ini bahkan berkata dengan sangat bersemangat, "Sebelumnya kita juga nggak yakin, tapi sekarang kelihatannya renc

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3225

    Mendengar perkataan Joko, Darsa yang berdiri di samping pun tersenyum dan berkata, "Hehe. Nggak perlu terburu-buru. Kalau benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini, sebenarnya sangat mudah. Tapi, kita harus memastikan tujuan musuh dalam pertempuran kali ini dulu."Zaki langsung menjadi cemas dan perlahan-lahan berkata, "Tuan, aku yakin musuh pasti berusaha menguras stamina kita. Sekarang pasukan kita sudah cukup kewalahan menghadapi Wira, kita harus segera bertindak."Joko juga mengernyitkan alis dan berkata, "Benar, Tuan. Kita nggak boleh terus menahan diri lagi, kita harus mencari cara untuk segera menyelesaikan masalah ini."Zaki juga menganggukkan kepala setuju dengan perkataan Joko.Melihat kedua orang itu begitu bersemangat, Darsa hanya bisa tersenyum dan berkata, "Sepertinya situasi ini memang agak merepotkan, tapi kita tetap harus memastikan semuanya bisa berjalan dengan baik."Semua orang pun menganggukkan kepala dan salah satu dari mereka pun berkomentar, "Situasi kita kali

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3226

    "Selain itu, meskipun musuh mengetahui rencana kita, jumlah mereka juga masih kalah dari kita. Dengan begitu, mereka akan terpaksa melawan kita dan ini akan menjadi kesempatan besar bagi kita," lanjut Zaki.Darsa yang berdiri di samping pun menganggukkan kepala karena dia merasa strategi ini memang cukup masuk akal. Setelah berpikir sejenak, dia berkata dengan nada muram, "Kalau memang seperti itu, aku merasa rencana ini cukup bagus. Dengan begitu, kita juga bisa menumpas habis rencana kita."Mendengar perkataan itu, semua orang menganggukkan kepala karena mereka juga setuju.Melihat kedua orang itu sudah setuju, Darsa kembali tersenyum dan berkata, "Baiklah. Kalau kalian sudah setuju, sekarang kita tinggal memastikan satu hal. Siapa di antara kalian yang akan memimpin serangan ini?"Mendengar pertanyaan itu, Joko dan Zaki langsung tertegun. Menurut mereka, memimpin serangan ini memang bukan hal yang mudah.Setelah berpikir sejenak, Zaki berkata dengan nada muram, "Bagaimana kalau aku

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3227

    Darsa langsung menganggukkan kepala, lalu berkata, "Kalau rencana ini sudah berjalan, langkah selanjutnya akan jadi lebih mudah. Untuk saat ini, kita selesaikan urusan sebelumnya dulu."Joko juga menganggukkan kepala, lalu menatap lokasi Gunung Sembilan Naga di peta dan berkata dengan pelan, "Aku nggak tahu apa semuanya bisa berjalan sesuai dengan rencana. Tapi, bagi kita, tugas ini tetap merepotkan. Bagaimana menurut kalian?"Mendengar perkataan itu, semua orang tersenyum dan menganggukkan kepala karena mereka juga merasa strategi ini bisa dijalankan. Beberapa saat kemudian, seseorang tersenyum dan berkata, "Sebelumnya kita juga nggak menyangka hal ini akan terjadi, tapi sekarang sepertinya pasukan besar Wira akan sangat kesulitan."Setelah semuanya sudah disiapkan, Darsa berkata dengan pelan, "Ah, ini memang sangat merepotkan. Sekarang aku malah makin tertarik dengan Wira."Mendengar perkataan itu, Joko tersenyum.Seolah-olah teringat sesuatu, Darsa kembali berkata, "Kalau dugaanku n

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3228

    Adjie berbicara sambil menunjuk pada lokasi di peta.Melihat titik yang ditunjuk, Wira tertegun sejenak karena dia benar-benar tidak terpikirkan tempat ini sebelumnya. Dia bertanya dengan sangat penasaran, "Kalau dilihat dari peta ini, tempat ini sepertinya adalah Gunung Sembilan Naga. Kalau musuh menyerang kita dari tempat ini, mereka harus menguasainya lebih dulu. Tapi, seharusnya nggak mudah melewati gunung ini, 'kan?"Tepat pada saat itu, Hayam tiba-tiba masuk dari luar. Sebelumnya, dia dan Arhan sedang sibuk menyiapkan pasukan sesuai dengan rencana Wira agar bisa langsung dikerahkan. Mereka akan menjadi gelombang ketiga yang melancarkan serangan.Begitu melihat Hayam, Wira tersenyum dan berkata, "Hayam, kamu sudah menempatkan pasukan di daerah ini?"Setelah maju dengan ekspresi bingung dan melihat tempat yang ditunjuk Wira di peta, Hayam baru perlahan-lahan berkata, "Gunung Sembilan Naga? Aku memang sudah menempatkan seluruh anggota yang aku bawa dari Paviliun Langit di sana. Ngga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3229

    Mendengar perkataan itu, semua orang tersenyum.Setelah merespons, Hayam berbalik dan pergi.Setelah Hayam pergi, Adjie yang berdiri di samping mengernyitkan alis dan berkata sambil tersenyum, "Tuan, kenapa kita harus lebih mendekat?"Menurut Adjie dan yang lainnya, menjaga jarak yang lebih jauh lebih menguntungkan jika mereka tidak berniat untuk bertarung langsung dengan musuh. Namun, melihat strategi yang direncanakan sekarang, mereka merasa agak merepotkan. Bagaimanapun juga, mereka juga tahu menangani masalah ini dengan cara seperti ini bukan hal yang mudah.Salah seorang mengernyitkan alis dan berkata, "Sebelumnya kita juga nggak menyangka, tapi sekarang kelihatannya situasi ini benar-benar merepotkan. Selain itu, apa kalian menyadari sesuatu? Kalau kita berhasil menyelesaikan masalah ini, musuh pasti akan kesulitan."Semua orang pun menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, Wira tersenyum dan berkata, "Hehe. Kalau kita tetap menjaga jarak, musuh akan mencurigai kita. Tapi, ka

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3231

    Setelah Joko pergi, Darsa yang berdiri di dalam tenda menghela napas karena saat ini dia benar-benar tidak tahu apa rencana Wira dan yang lainnya. Namun, sekarang dia hanya bisa menebak karena dia tidak mungkin bisa selalu mengetahui semua pergerakan musuh di garis depan.....Di luar tenda, Joko memimpin pasukan kavaleri dan segera bergerak maju karena sudah menerima perintah dari Wira. Tidak peduli apa pun yang terjadi, mereka harus menahan pergerakan musuh.Di dataran terbuka di garis depan, Arhan dan Hayam juga sedang memimpin pasukan kavaleri mereka perlahan-lahan maju. Mereka juga sudah menerima perintah dari Wira sebelumnya, sehingga mereka tahu saat ini mereka harus selalu waspada. Bagaimanapun juga, Wira sudah memperingatkan mereka bahwa pasukan utara memiliki rencana licik, sehingga posisi mereka pasti sangat tidak menguntungkan.Saat pasukan mereka terus bergerak maju, Hayam menatap Arhan dan berkata dengan nada muram, "Sebelumnya, Tuan bilang sekarang kita harus membuat mus

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3230

    Adjie tertegun dan berpikir sejenak, lalu perlahan-lahan berkata, "Kalau mereka ingin menggagalkan rencana kita, mereka hanya bisa menahan kita atau melancarkan serangan langsung pada kita. Jadi, kemungkinan besar mereka akan menjalankan kedua pilihan ini sekaligus."Wira langsung tertawa terbahak-bahak, lalu menatap Adjie dan berkata, "Bagus, analisismu ini memang benar. Musuh mungkin akan benar-benar melakukannya. Aku tanya sekali lagi, apa rencanamu kalau mereka benar-benar melakukannya?"Adjie langsung berpikir sejenak. Hal pertama yang harus dilakukannya adalah memastikan bagaimana musuh akan menyerang agar dia bisa menentukan langkah balasan yang tepat. Memikirkan hal ini, dia pun mengernyitkan alis.Sementara itu, Agha dan Nafis saling memandang karena mereka benar-benar bingung harus bagaimana menyelesaikan masalah ini.Adjie maju dan mengamati peta itu dengan saksama, lalu perlahan-lahan berkata, "Tunggu, aku mulai mengerti sekarang. Musuh pasti akan reorganisasi pasukannya. K

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3229

    Mendengar perkataan itu, semua orang tersenyum.Setelah merespons, Hayam berbalik dan pergi.Setelah Hayam pergi, Adjie yang berdiri di samping mengernyitkan alis dan berkata sambil tersenyum, "Tuan, kenapa kita harus lebih mendekat?"Menurut Adjie dan yang lainnya, menjaga jarak yang lebih jauh lebih menguntungkan jika mereka tidak berniat untuk bertarung langsung dengan musuh. Namun, melihat strategi yang direncanakan sekarang, mereka merasa agak merepotkan. Bagaimanapun juga, mereka juga tahu menangani masalah ini dengan cara seperti ini bukan hal yang mudah.Salah seorang mengernyitkan alis dan berkata, "Sebelumnya kita juga nggak menyangka, tapi sekarang kelihatannya situasi ini benar-benar merepotkan. Selain itu, apa kalian menyadari sesuatu? Kalau kita berhasil menyelesaikan masalah ini, musuh pasti akan kesulitan."Semua orang pun menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, Wira tersenyum dan berkata, "Hehe. Kalau kita tetap menjaga jarak, musuh akan mencurigai kita. Tapi, ka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3228

    Adjie berbicara sambil menunjuk pada lokasi di peta.Melihat titik yang ditunjuk, Wira tertegun sejenak karena dia benar-benar tidak terpikirkan tempat ini sebelumnya. Dia bertanya dengan sangat penasaran, "Kalau dilihat dari peta ini, tempat ini sepertinya adalah Gunung Sembilan Naga. Kalau musuh menyerang kita dari tempat ini, mereka harus menguasainya lebih dulu. Tapi, seharusnya nggak mudah melewati gunung ini, 'kan?"Tepat pada saat itu, Hayam tiba-tiba masuk dari luar. Sebelumnya, dia dan Arhan sedang sibuk menyiapkan pasukan sesuai dengan rencana Wira agar bisa langsung dikerahkan. Mereka akan menjadi gelombang ketiga yang melancarkan serangan.Begitu melihat Hayam, Wira tersenyum dan berkata, "Hayam, kamu sudah menempatkan pasukan di daerah ini?"Setelah maju dengan ekspresi bingung dan melihat tempat yang ditunjuk Wira di peta, Hayam baru perlahan-lahan berkata, "Gunung Sembilan Naga? Aku memang sudah menempatkan seluruh anggota yang aku bawa dari Paviliun Langit di sana. Ngga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3227

    Darsa langsung menganggukkan kepala, lalu berkata, "Kalau rencana ini sudah berjalan, langkah selanjutnya akan jadi lebih mudah. Untuk saat ini, kita selesaikan urusan sebelumnya dulu."Joko juga menganggukkan kepala, lalu menatap lokasi Gunung Sembilan Naga di peta dan berkata dengan pelan, "Aku nggak tahu apa semuanya bisa berjalan sesuai dengan rencana. Tapi, bagi kita, tugas ini tetap merepotkan. Bagaimana menurut kalian?"Mendengar perkataan itu, semua orang tersenyum dan menganggukkan kepala karena mereka juga merasa strategi ini bisa dijalankan. Beberapa saat kemudian, seseorang tersenyum dan berkata, "Sebelumnya kita juga nggak menyangka hal ini akan terjadi, tapi sekarang sepertinya pasukan besar Wira akan sangat kesulitan."Setelah semuanya sudah disiapkan, Darsa berkata dengan pelan, "Ah, ini memang sangat merepotkan. Sekarang aku malah makin tertarik dengan Wira."Mendengar perkataan itu, Joko tersenyum.Seolah-olah teringat sesuatu, Darsa kembali berkata, "Kalau dugaanku n

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3226

    "Selain itu, meskipun musuh mengetahui rencana kita, jumlah mereka juga masih kalah dari kita. Dengan begitu, mereka akan terpaksa melawan kita dan ini akan menjadi kesempatan besar bagi kita," lanjut Zaki.Darsa yang berdiri di samping pun menganggukkan kepala karena dia merasa strategi ini memang cukup masuk akal. Setelah berpikir sejenak, dia berkata dengan nada muram, "Kalau memang seperti itu, aku merasa rencana ini cukup bagus. Dengan begitu, kita juga bisa menumpas habis rencana kita."Mendengar perkataan itu, semua orang menganggukkan kepala karena mereka juga setuju.Melihat kedua orang itu sudah setuju, Darsa kembali tersenyum dan berkata, "Baiklah. Kalau kalian sudah setuju, sekarang kita tinggal memastikan satu hal. Siapa di antara kalian yang akan memimpin serangan ini?"Mendengar pertanyaan itu, Joko dan Zaki langsung tertegun. Menurut mereka, memimpin serangan ini memang bukan hal yang mudah.Setelah berpikir sejenak, Zaki berkata dengan nada muram, "Bagaimana kalau aku

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3225

    Mendengar perkataan Joko, Darsa yang berdiri di samping pun tersenyum dan berkata, "Hehe. Nggak perlu terburu-buru. Kalau benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini, sebenarnya sangat mudah. Tapi, kita harus memastikan tujuan musuh dalam pertempuran kali ini dulu."Zaki langsung menjadi cemas dan perlahan-lahan berkata, "Tuan, aku yakin musuh pasti berusaha menguras stamina kita. Sekarang pasukan kita sudah cukup kewalahan menghadapi Wira, kita harus segera bertindak."Joko juga mengernyitkan alis dan berkata, "Benar, Tuan. Kita nggak boleh terus menahan diri lagi, kita harus mencari cara untuk segera menyelesaikan masalah ini."Zaki juga menganggukkan kepala setuju dengan perkataan Joko.Melihat kedua orang itu begitu bersemangat, Darsa hanya bisa tersenyum dan berkata, "Sepertinya situasi ini memang agak merepotkan, tapi kita tetap harus memastikan semuanya bisa berjalan dengan baik."Semua orang pun menganggukkan kepala dan salah satu dari mereka pun berkomentar, "Situasi kita kali

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3224

    Zaki tertegun sejenak setelah mendengar perkataan itu, lalu berkata dengan pelan, "Tuan, kamu pasti sedang bercanda. Menurut kami, kalau kita menyelesaikan masalah ini, hal lainnya benar-benar akan jadi lebih mudah."Beberapa saat kemudian, Darsa pun tersenyum dan berkata, "Sebelumnya kita juga nggak yakin rencana ini akan berhasil, tapi sekarang kita harus memastikan kemungkinan langkah ini lebih dulu."Semua orang menganggukkan kepala karena mereka juga merasa rencana ini sepertinya akan berjalan dengan baik.Setelah memastikan langkah selanjutnya, Darsa tersenyum dan kembali berkata, "Aku nggak menyangka kita akan menjalankan rencana ini, sekarang kita hanya perlu memastikan ini adalah keputusan yang tepat."Semua orang kembali tertegun karena mereka juga merasa urusan lainnya akan menjadi lebih mudah diatasi jika masalah ini bisa diselesaikan.Salah satu dari orang-orang ini bahkan berkata dengan sangat bersemangat, "Sebelumnya kita juga nggak yakin, tapi sekarang kelihatannya renc

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3223

    Mendengar perkataan Zaki, Darsa menghela napas karena situasi kali ini memang sulit untuk ditangani. Jika ingin menyelesaikan masalah ini, dia merasa mereka harus mencari solusi yang tepat. Selain itu, hal ini juga memang cukup merepotkan.Tepat pada saat itu, Darsa yang seolah-olah teringat sesuatu pun berkata dengan pelan, "Sekarang kita juga nggak bisa mengirim semua mata-mata kita dan masalah ini pun belum selesai, kita berada dalam posisi yang sangat sulit. Jadi, menurutku, situasi kali ini benar-benar rumit."Setelah itu, Darsa mengernyitkan alis dan melanjutkan, "Sebelumnya aku juga nggak memikirkan hal ini, tapi sekarang sepertinya situasinya benar-benar sulit. Menurut kalian, apa yang harus kita lakukan?"Setelah terdiam sejenak, Zaki tersenyum dan berkata, "Tuan, kamu pasti sedang bercanda, 'kan? Kamu juga tahu kemampuanku nggak begitu hebat. Kalau memimpin pasukan di medan perang, aku masih bisa. Tapi, kalau untuk hal seperti ini, aku benar-benar nggak tahu."Darsa hanya ter

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status