Share

Bab 2790

Author: Arif
Panji selalu melihat masalah dari sudut pandang yang rumit. Jika tidak, dia tidak mungkin menjadi orang kepercayaan Senia!

"Kalau begitu, menurutmu kita harus gimana?" tanya Senia dengan tenang. Bagaimanapun, masalah harus diselesaikan. Ada pun solusinya, mereka harus mendiskusikannya.

Panji menyahut, "Aku rasa mudah saja. Gimana kalau Ratu ke sana dan menyerahkan uangnya kepada Wira? Dengan begini, kita bisa membebaskan Pangeran."

"Kalau nggak, siapa yang harus kita utus untuk mengirim uang sebanyak ini? Takutnya, Wira bakal mencari masalah dengan kita lagi dan menyulitkan kedua pangeran."

Senia tak kuasa mengernyit. Dia bertanya, "Aku yang harus ke sana? Kalau Wira ingin membunuhku di Provinsi Yonggu, aku harus gimana?"

Senia adalah Ratu Kerajaan Agrel. Jika mati begitu saja, bukankah itu sama saja dengan menyia-nyiakan kekuasaannya? Selain itu, jika bisa menghindar, kenapa harus mengambil risiko?

Panji terkekeh-kekeh. "Ratu kenal Wira lebih lama daripada aku. Masa Ratu nggak tahu se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2791

    Keesokan pagi, di kediaman jenderal.Kresna telah mendapat informasi dari Senia. Setelah mengetahui Senia akan datang, Kresna pun merasa jauh lebih lega.Pagi-pagi, Kresna memberi tahu Wira tentang kabar ini. Dia merasa sangat senang.Asalkan Senia datang, semua masalah akan dilimpahkan kepadanya. Kresna pun tidak perlu repot-repot mengurusnya lagi.Bahkan, Kresna bisa mencari kesempatan untuk mengajak Senia berdiskusi tentang keselamatan keluarganya. Bukankah ini sama dengan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui."Aku nggak nyangka dia akan datang secepat ini. Sepertinya, dia sangat menyayangi kedua putranya." Wira terkekeh-kekeh di mejanya. Dia dan Kresna sedang duduk di meja makan.Lagi pula, Wira tidak akan menderita kerugian apa pun. Karena Senia akan datang, itu berarti dia akan mendapat uang 5 miliar gabak sebentar lagi. Dia bisa menggunakan uang ini untuk membantu korban bencana. "Tentu saja. Yang satu adalah putra sulungnya, yang satu lagi adalah putra kesayangannya. Lim

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2792

    "Kalau jawabanku nggak bisa memuaskanmu, kamu boleh membunuhku. Lagi pula, keluargaku di wilayah utara. Aku yakin Ratu bakal membuat pengaturan untuk mereka. Ratu nggak mungkin menyulitkan mereka."Kresna mengambil gelasnya dan meneguk anggurnya hingga habis. Orang yang menduduki posisi tinggi seperti mereka memang memiliki banyak tekanan, termasuk Kresna.Kalau bukan karena situasi sekarang sudah berada di luar kendali, Kresna tidak akan memutar otaknya sampai seperti ini dan bersikap sangat berwaspada. Semua ini demi melindungi keluarganya!"Raja Kresna, kamu mau pura-pura bodoh sampai kapan? Aku sudah mendapat informasi tentang keluargamu. Mereka disandera oleh Senia. Senia memanfaatkan mereka untuk mengancammu! Kamu masih mau bekerja untuknya? Kamu nggak merasa bersalah pada putramu yang telah tiada?"Wira telah memiliki bukti yang cukup. Semua bukti itu menunjukkan bahwa kematian putra Kresna berkaitan erat dengan Senia. Ayah mana yang tidak ingin membalaskan dendam putranya?Kres

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2793

    Bagaimanapun, Senia adalah penguasa Kerajaan Agrel. Setelah mendapat kabar kedatangannya, Wira langsung menyambutnya.Di belakangnya, ada Danu dan para prajurit yang mengikuti. Agha dan Lucy juga termasuk dalam kerumunan. Bisa dilihat bahwa Wira sangat menghargai kedatangan Senia.Tidak peduli bagaimana hubungannya dengan Senia, setidaknya Wira tetap menunjukkan rasa hormatnya.Di kejauhan, tampak ratusan prajurit mengikuti Senia. Di sebelah kirinya adalah Panji yang berjubah hitam. Saking percayanya Senia pada Panji, kini posisi Panji berada di atas ketiga raja.Empat mata bertemu pandang. Wira mengambil inisiatif untuk maju dan menyambut. Kemudian, dia tersenyum dan menyapa, "Ratu, kita sudah lama nggak berjumpa ya. Sudah beberapa tahun berlalu sejak terakhir kali kita berjumpa. Aku sampai merindukan hari-hari itu."Panji yang berdiri di samping Senia tampak mengernyit. Senia yang sekarang jelas berbeda dengan Senia yang dulu. Kini, kekuasaannya makin besar.Ekspresi Senia terlihat t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2794

    "Karena Pangeran Delon berutang, kami pasti akan melunasinya. Tuan Wira nggak perlu cemas. Hanya saja, apa kita bisa bicara di tempat lain? Sepertinya kurang cocok kalau terus berdiri di sini." Wira tidak menanggapi ucapan Panji. Sebaliknya, dia menatap Senia dan bertanya, "Siapa orang yang berbicara ini?""Ini Panji, guru agung Kerajaan Nuala sekaligus orang kepercayaanku," sahut Senia memperkenalkan Panji.Panji pun mengangguk dengan sopan. Namun, tatapannya dipenuhi penghinaan. Jelas sekali, dia tidak menganggap penting Wira.Ternyata orang ini adalah guru agung. Wira sudah lama mendengar tentang Panji. Dengar-dengar, setiap tindakan Senia berkaitan erat dengan Panji.Selain itu, latar belakang Panji tidak biasa. Tidak ada orang yang bisa menyelidiki jejak masa lalunya. Harus diakui bahwa Panji ini bukan tokoh biasa."Kamu benar. Kalau begitu, kita bicara di kediaman jenderal. Tapi, orang-orang di belakang kalian ini ...." Wira mengelus dagunya sambil menatap Senia dengan serbasala

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2795

    Begitu memasuki kediaman jenderal, Senia langsung menanyakan keberadaan anak-anaknya. Tatapannya tertuju ke sekeliling. Namun, dia tidak melihat sosok yang familier.Wira tersenyum dan membalas, "Aku sudah menyuruh orang membawa mereka kemari. Mereka akan segera tiba. Tapi ...."Wira tampak agak serba salah. Sesaat kemudian, dia baru melanjutkan, "Pangeran Delon baik-baik saja. Tapi, kondisi Pangeran Dahlan agak buruk.""Apa yang terjadi dengan Dahlan?" tanya Senia segera. Jika dibandingkan dengan Delon, Senia tentu lebih peduli pada Dahlan. Bagaimanapun, Dahlan adalah putra kebanggaannya. Kelak, Dahlan yang akan mewarisi takhta. Tidak boleh terjadi sesuatu padanya."Ratu nggak perlu terlalu cemas. Sebenarnya bukan masalah besar. Tapi, Ratu seharusnya tahu apa yang terjadi pada Pangeran Dahlan, 'kan?""Baru-baru ini, dia membuat onar di Desa Damaro. Dia bahkan membantai para penduduk. Hubunganku dengan orang Desa Damaro termasuk baik. Kebetulan, ada yang berhasil lolos dan minta bantua

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2796

    "Karena Ibu sudah datang, Ibu harus memberi keadilan untukku. Wira yang telah menjebakku! Aku nggak kalah sampai 5 miliar gabak." Begitu ucapan ini dilontarkan, ekspresi semua orang pun berubah.Wira terbatuk dua kali sebelum berkata, "Pangeran, sepertinya kurang pantas kamu bicara begitu, 'kan? Aku nggak pernah masuk ke Rumah Bordil Foniks. Aku cuma pergi setelah terjadi masalah.""Selain itu, kalau aku nggak meminta keringanan pada mereka, mereka pasti sudah menghukummu sesuai aturan yang ada. Mana mungkin kamu masih selamat sampai hari ini? Apa lagi bertemu Ratu.""Pangeran bukan hanya nggak berterima kasih padaku, tapi juga melimpahkan kesalahan kepadaku. Bukannya Pangeran sendiri yang ingin main dadu di Rumah Bordil Foniks?"Suara Wira terdengar agak dingin dan menyalahkan. Sekalipun Senia ada di sini, dia tetap tidak akan mengalah. Lagi pula, tempat ini wilayahnya dan Senia yang seharusnya memohon kepadanya.Wira tentu tidak perlu takut pada apa pun. Masa dia takut pada orang lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2797

    "Tentu saja pergi memeriksa uangnya," timpal Danu dengan tegas.Wira melambaikan tangan. "Ratu Senia yang mengantar uang itu sendiri. Mana mungkin bermasalah.""Cuma 5 miliar gabak. Ini memang nominal besar untuk kalian, tapi nggak ada apa-apanya bagi Ratu Senia."Jelas sekali, ucapan Wira ini mengandung makna tertentu. Senia tentu memahaminya maksudnya. Namun, dia harus berpura-pura bodoh.Senia berkata dengan tenang, "Wajar kalau Jenderal Danu curiga. Namanya juga uang besar, tentu harus dihitung dengan baik. Kalau nggak, aku juga nggak berani menyerahkannya begitu saja. Tuan Wira, sebaiknya biarkan Jenderal Danu memeriksanya."Wira memasang ekspresi rumit. Setelah ragu-ragu sejenak, dia akhirnya mengangguk. "Kalau begitu, sesuai yang kamu katakan saja. Lagian, uang ini bukan jatuh ke tanganku nanti. Orang Rumah Bordil Foniks yang akan menerimanya.""Ada bagusnya juga kalau kami memeriksanya dulu untuk memastikan nggak ada masalah. Dengan begitu, waktu kita juga nggak bakal terbuang.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2798

    Senia bertanya dengan heran, "Kira-kira, apa solusi darimu?"Dahlan yang berdiri di samping menatap Wira dengan dingin. Meskipun ibunya telah datang, dia tetap tidak punya kepercayaan diri. Bagaimanapun, tempat ini adalah wilayah Wira. Jika sampai Wira terdesak, takutnya mereka semua akan berada dalam bahaya.Wira menepuk tangannya. Saat berikutnya, seseorang berjalan masuk. Orang itu tidak lain adalah Nayara.Wira menunjuk Nayara dan memperkenalkan, "Orang ini adalah satu-satunya yang selamat dari Desa Damaro. Saat dia datang menemuiku, sekujur tubuhnya berlumuran darah. Sampai sekarang, aku masih ingat betapa parahnya kondisinya.""Kalau bukan karena insiden ini berkaitan dengan Pangeran Dahlan, aku pasti sudah membalaskan dendamnya sejak awal. Bagaimanapun, aku punya hubungan dekat dengan penduduk Desa Damaro. Aku nggak bisa berpangku tangan melihat mereka menderita."Wira berbicara seolah-olah dirinya tidak punya maksud lain. Sementara itu, Senia yang duduk di samping hanya mengern

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status