Share

Bab 2414

Author: Arif
Hal ini membuktikan selama ada sedikit jejak ataupun pernah muncul di suatu tempat, tidak ada yang bisa lepas dari pengawasan jaringan mata-mata. Inilah akibatnya menyinggung Wira.

"Yang menang yang menjadi rajanya, aku nggak bisa mengatakan apa-apa lagi. Sekarang kamu sudah menemukanku, aku hanya berharap bisa segera mati agar bisa lepas dari semua ini. Aku nggak ingin dibawa kembali olehmu seperti yang lainnya, itu benar-benar sangat menderita ...," gumam Ahmad, lalu langsung beberapa jarum perak dari sakunya dan melemparkannya saat Wira sedang lengah.

Wira juga tidak menyangka Ahmad masih berusaha untuk membunuhnya. Ternyata, orang jahat yang tiba-tiba berubah menjadi baik memang tetap harus diwaspadai.

Ting ting ting!

Terdengar suara yang nyaring.

Wira tidak menghindari serangan Ahmad dan tetap berdiri di tempatnya. Meskipun jarum-jarum perak itu mengenai tubuhnya, dia sama sekali tidak terluka sedikit pun. Pada akhirnya, jarum itu satu per satu jatuh ke tanah.

"Apa yang telah terj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2415

    "Tinggal satu langkah lagi, kamu malah sudah kebal terhadap semua racun. Kamu ini memang hebat, pantas saja rakyat di seluruh negeri ini mendukungmu," kata Ahmad.Ahmad merasa tidak puas karena rencana besarnya masih belum terwujud, tetapi sekarang dia sudah harus kalah dengan begitu menyedihkan di tangan Wira. Bahkan taruhannya adalah nyawanya sendiri. Jika dia bisa kembali memilih, dia tidak akan menjadi musuh Wira. Musuh seperti Wira ini terlalu menakutkan sampai dia tidak berani melihatnya lagi.Pada detik berikutnya, Ahmad kembali mengeluarkan jarum peraknya yang sudah dilapisi racun. Dia tidak pernah menyangka dia harus menggunakan racun ini pada dirinya sendiri.Tepat saat Ahmad hendak meracuni dirinya sendiri, Wira segera bergerak ke hadapan Ahmad dan langsung menahan tangan Ahmad. Setelah itu, dia menendang lutut Ahmad, sehingga Ahmad kehilangan keseimbangan karena kesakitan dan berlutut di tanah dengan satu kaki."Apa yang kamu lakukan?" teriak Ahmad dengan marah sambil berlu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2416

    "Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk segera kembali ke Desa Damaro? Kenapa kamu masih mengikutiku ke sini?" tanya Wira.Saat ini, Wira tidak memiliki banyak kekhawatiran lagi, sehingga tidak terdengar maksud untuk menyalahkan Abyas dari nada bicaranya. Lagi pula, dia sudah membereskan Ahmad, sekarang juga tidak ada masalah apa pun lagi. Meskipun berlari sembarangan, Abyas juga tidak akan kehilangan nyawanya. Oleh karena itu, dia tentu saja tidak perlu khawatir.Abyas berkata, "Aku sudah bilang padamu, aku suka melihat keramaian. Sekarang akhirnya ada seseorang yang datang dari luar, aku tentu saja harus datang melihat keramaian. Meskipun kamu nggak membiarkanku ikut, aku juga akan diam-diam mengikutimu. Tapi, kamu memang nggak membohongi Paman Kaswara dan semalam Paman Kaswara juga jelas ingin membantumu.""Sepertinya kamu memang punya kemampuan yang luar biasa, benar-benar kebal terhadap segala jenis racun. Hebat, sungguh luar biasa!"Abyas terus bertepuk tangan dan segera melompat me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2417

    Melihat dirinya tidak bisa mengancam Wira, Abyas hanya bisa mengubah cara berbicaranya untuk berusaha menyentuh hati Wira. Mungkin dengan cara ini, dia baru bisa belajar kemampuan untuk kebal terhadap semua racun.Wira tersenyum dan berkata, "Kamu masih begitu muda, sebaiknya fokus pada belajar saja dan jangan terlalu memikirkan hal-hal seperti ini. Dunia luar sangat besar, kamu nggak seharusnya terus bersembunyi di desa ini. Saat aku bertemu keluargamu nanti, aku akan memberi tahu mereka untuk mengirimmu ke luar. Percayalah. Saat kamu melihat dunia luar, kamu nggak akan ingin kembali lagi."Dia berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan dan tidak mengungkit apa pun tentang kebal terhadap racun.Abyas yang masih anak-anak pun segera tertarik dan bertanya, "Kak, ceritakan padaku, apa yang seru di dunia luar sana?"Wira menjawab, "Tempat seru di luar sana terlalu banyak, nggak bisa diceritakan hanya dengan beberapa kata saja. Meskipun kita berbicara selama tiga hari tiga malam, hanya a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2418

    Orang-orang di Desa Damaro tentu saja ingin memiliki kemampuan kebal terhadap semua racun juga. Dengan begitu, hasilnya akan lebih maksimal saat kelak mereka meracik racun. Sudah banyak dari mereka yang telah meninggal selama proses meracik racun, tetapi ini sudah menjadi nasib mereka. Meskipun tahu jalan ini sangat berbahaya, mereka tetap tidak bisa mundur."Benar. Orang-orangku masih menungguku di luar hutan ini. Aku tetap nggak kembali, mereka pasti sangat khawatir. Aku juga nggak tahu apa yang akan mereka lakukan, jadi aku harus segera kembali untuk bertemu dengan mereka agar semuanya aman. Tapi, sekarang malah ada satu masalah ...," kata Wira sambil menghela napas, tetapi tidak melanjutkan ucapannya lagi.Kaswara malah langsung berkata, "Sepertinya kamu nggak tahu bagaimana caranya keluar dari hutan ini, jadi kamu merasa cemas, 'kan?"Tanpa berpikir panjang, Wira langsung menganggukkan kepala. "Memang nggak ada yang bisa luput dari penglihatanmu.""Kamu nggak lihat siapa aku, mere

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2419

    Dua pil terakhir ini adalah pertahanan terakhir Wira. Dia harus mengandalkan kedua pil ini untuk keluar dari hutan dengan selamat, tetapi dia sendiri juga tidak yakin apakah pil itu akan cukup. Dia sangat sadar tubuhnya tidak kebal terhadap racun, berarti nyawanya akan terancam begitu dia masuk ke hutan tanpa bantuan pil itu. Konsekuensinya tak terbayangkan.Melihat Wira ragu, Kaswara dan yang lainnya malah tertawa terbahak-bahak."Apa maksud kalian?" tanya Wira sambil menatap semua orang dengan bingung.Kaswara tersenyum dan berkata, "Sebenarnya sangat mudah karena hutan ini adalah buatan kami. Semua rumput dan pohon di sini punya hubungan yang erat dengan kami, jadi kami tahu apa yang ada di dalam hutan. Kami tentu saja punya cara untuk membawamu keluar dari hutan dengan selamat.""Kalau hanya itu yang kamu khawatirkan, kamu boleh memberikan pil itu padaku dan aku akan membawamu keluar dari hutan dengan aman. Bisa dibilang, kamu juga nggak menyia-nyiakan dua pil ini."Wira mengangguk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2420

    Wira pun menganggukkan kepala karena Abyas memang memanggilnya seperti itu, jelas sangat akrab.Pria paruh baya itu pun tersenyum dan berkata, "Maafkan aku. Tadi Abyas sudah menceritakan apa yang terjadi di pegunungan belakang desa. Pertama-tama, aku harus berterima kasih karena kamu sudah menjaga Abyas dan nggak membiarkannya untuk ikut masuk ke pegunungan itu bersamamu.""Tapi, anak ini sangat nakal, malah diam-diam mengikutimu. Untung saja nggak terjadi apa-apa. Kalau nggak, aku dan ibunya benar-benar nggak tahu harus bagaimana lagi ...."Abyas adalah anak mereka satu-satunya dan mereka biasanya sangat memanjakannya. Selain itu, dia juga memiliki kepribadian yang ramah, sehingga sering membantu orang-orang di desa dengan hal-hal yang bisa dilakukannya. Meskipun masih muda, dia sudah dipuji semua orang dan kehidupannya di desa juga cukup baik. Ini juga yang membuat semua orang kagum."Aku nggak melakukan apa-apa dan Abyas sendiri adalah anak yang cerdas juga. Meskipun aku membawanya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2421

    Setelah merenungkannya, Wira tetap tidak tahu harus bagaimana menjawab pria paruh baya itu.Untungnya, Kaswara mendekat dari samping tepat pada saat itu, lalu tersenyum dan berkata, "Kalau Abyas ingin ikut denganmu, kamu bawa saja dia pergi melihat dunia luar. Lagi pula, Abyas adalah anak yang sangat berbakat dan bisa meracik racun juga. Kalau dia ikut bersamamu, mungkin saja kelak dia bisa membantumu juga.""Apalagi, ayahnya juga sudah berkata demikian. Kalau Abyas nggak patuh, kamu hukum dia saja. Meskipun dia dipukul sampai terluka parah, itu juga bukan salahmu. Pasti Abyas yang sudah melakukan hal yang keterlaluan."Meskipun baru mengenal Wira tidak lama, Kaswara bisa melihat Wira ini bukan orang jahat. Wira adalah orang yang bijaksana dan berhati-hati dalam bertindak. Ditambah lagi, sikap dan penampilan Wira elegan, pasti latar belakang Wira tidak biasa. Bisa berada di sisi orang seperti ini, masa depan Abyas pasti akan cerah dan ini adalah hal yang baik bagi Abyas.Pria paruh bay

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2422

    Semua orang juga merasa marah karena ini adalah hutan yang telah mereka buat dengan susah payah. Mereka sudah menghabiskan banyak usaha dan tenaga untuk membuat hutan ini, tetapi sekarang semuanya hampir hancur. Suasana hati mereka semua tidak mungkin merasa nyaman.Wira menjilat sudut bibirnya yang kering, lalu mengelus tangannya dan berkata dengan ekspresi kesulitan, "Sepertinya hal ini ada hubungannya dengan orang-orangku ...."Semua orang tertegun sejenak, lalu menatap Wira dan tidak tahu harus berkata apa untuk sesaat. Tadi Wira sudah setuju untuk membawa Abyas pergi, terlihat jelas Wira bukan orang jahat. Tak disangka, orang-orang Wira malah membakar hutan. Situasi ini benar-benar membuat mereka merasa serba salah."Para bawahanku itu adalah orang-orang kasar. Mereka mungkin berpikir aku mendapat masalah di dalam hutan ini dan ada gas beracun juga di dalam hutan. Mereka nggak bisa masuk, jadi mereka baru melakukan hal ini. Aku harap kalian bisa memberiku kesempatan. Setelah berte

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status