Share

Bab 21

Wulan berbisik, “Apa mungkin itu orang dari pengadilan daerah?”

Wira menggeleng. “Waktu Budi pergi, gerbang kota sudah tutup. Dia nggak mungkin bisa pergi ke pengadilan daerah. Lagian, kalau itu memang orang pengadilan daerah, mereka pasti langsung mendobrak pintu. Ini perampok, tapi aku nggak tahu ada berapa orang. Kamu sembunyi saja di bawah ranjang!”

Wulan menggeleng. “Walau aku itu perempuan, aku tetap bisa bantu kamu. Nggak ada yang bisa tahan kalau kepalanya dihantam.”

“Oke. Jangan pakai sepatu. Begitu pintunya terbuka, kita langsung hantam kepala mereka!” bisik Wira.

Mereka berdua tidak menghidupkan lampu. Setelah mengeluarkan parang dan tongkat kayu, mereka pun berjalan ke aula utama tanpa alas kaki.

Dengan cahaya bulan dan bintang yang masuk melalui celah pintu, mereka bisa samar-samar melihat ujung pisau yang digunakan perampok untuk membuka gerendel pintu mereka.

Ckit, ckit ....

Gerendel pintu mereka perlahan-lahan terbuka.

Wira dan Wulan pun menjadi tegang.

Wira ingin langs
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
laila
iya yaa kaya sayang banget
goodnovel comment avatar
Adie Black Eagle Sf
akhirnya saya akan berhenti membaca dan hapus aplikasinya
goodnovel comment avatar
dari NOL
ini ada bukunya ngga ya. mending beli buku dari beli koin.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status