Share

Bab 2172

Author: Arif
Trenggi berbicara sambil tertawa terbahak-bahak.

Setelah itu, Trenggi menatap Wira dan berkata, "Pangeran Osman, kamu benar-benar hebat sampai bisa menarik Tuan Wira ke pihakmu dan bahkan memintanya untuk bertarung bersamamu. Dengan bantuan besar seperti ini, mungkin hanya tinggal menunggu waktu saja untuk menggulingkan pemerintahan Sucipto dan Izhar."

Osman tidak berbicara karena dia tahu bukan hal yang mudah untuk merebut kembali kekuasaan. Bagaimanapun juga, Sucipto sudah memimpin sebagian besar pasukan Kerajaan Nuala. Kecuali Wira memimpin pasukan besarnya untuk datang membantu, mungkin dia masih ada kesempatan menang. Namun, dengan begitu, baik Provinsi Lowala yang dipimpin Wira ataupun Kerajaan Nuala akan menjadi kacau.

Masih ada dua kerajaan besar lainnya di sembilan provinsi ini yang sedang menunggu kesempatan. Ditambah lagi, ada banyak suku kecil di sekitar yang selalu mencari peluang untuk masuk ke wilayah sembilan provinsi. Situasinya sangat buruk.

"Kita lihat saja nanti. Ak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2173

    Wira berkata dengan tenang sambil minum araknya, "Aku sudah punya rencana. Sekarang Sucipto mengendalikan kekuasaan, tapi ini masih kerajaan Keluarga Barus dan yang berkuasa masih Baris. Untuk beberapa saat ini, Sucipto nggak akan berani melakukan apa pun padanya.""Dia hanya ingin memanfaatkan status Baris untuk mengendalikan pemerintahan. Setelah kekuasaannya sudah benar-benar stabil, Baris baru nggak berguna lagi. Tapi, saat itu masih lama, jadi kita masih punya kesempatan."Melihat semua orang menatapnya, Wira kembali melanjutkan, "Sucipto dan Izhar memang bukan orang bodoh, tapi mereka pasti sudah menjadi sombong karena bisa meraih prestasi besar dalam waktu singkat dan bahkan memiliki posisi di bawah raja. Selain itu, dia juga sudah menyingkirkan semua mata-mataku di ibu kota, sekarang dia pasti sudah lebih lengah. Kalau begitu, kita bisa menyerang dan memanfaatkan titik kelemahannya untuk menghancurkannya."Wira berpikir mereka memang bukan tandingan Sucipto jika menghadapinya s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2174

    Meskipun semua orang sudah tahu Wira memiliki jaringan mata-mata dan Biantara adalah penanggung jawab jaringan itu, Biantara tetap harus berhati-hati dan tidak boleh sombong. Hanya dengan cara ini, dia baru bisa memastikan tidak terjadi kesalahan sedikit pun.Biantara tidak ingin kejadian di ibu kota Kerajaan Nuala terulang kembali. Orang-orang yang ditempatkan di Penginapan Giri adalah prajurit elite yang dipilihnya dan mereka adalah saudara yang telah bersamanya selama ini juga. Sayangnya, sekarang semua saudaranya itu sudah menjadi korban dan ini membuat hatinya merasa sakit."Tuan Biantara, nggak perlu terlalu merendahkan diri. Sekarang kamu juga sudah datang ke sini, hatiku yang cemas pun jadi tenang."Setelah mengatakan itu sambil tersenyum, Trenggi kembali menatap Wira dan segera menjelaskan, "Tuan Wira, jangan salah paham. Bukannya aku nggak percaya, tapi hatiku jadi lebih tenang setelah melihat Tuan Biantara. Pasukanku nggak banyak, tapi dengan adanya kamu dan Tuan Biantara sa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2175

    Setelah mendengar penjelasan Biantara, semua orang langsung mengerti rencana kali ini adalah menggunakan Tengku untuk mengancam Sucipto.Trenggi berkata sambil mengelus dagunya dan mengernyitkan alis, "Risiko dari rencana ini sangat besar. Sekarang adalah masa yang genting, Sucipto yang waspada pasti akan melindungi putranya.""Selain itu, situasi di ibu kota sudah dalam keadaan siaga penuh, gambar wajah kita mungkin sudah disebarkan ke semua penjaga kota. Mungkin akan sulit untuk menyusup ke dalam kota, apalagi menangkap Tengku. Lagi pula, kalau benar-benar meminta Sucipto untuk memilih kekuasaan atau Tengku, aku pikir dia akan memilih kekuasaan."Sucipto memiliki ambisi yang besar dan sangat mementingkan ketenaran. Meskipun dia sebenarnya memiliki kemampuan, dia juga sangat ambisius hingga menyebabkan situasi hari ini. Jangankan menggunakan putranya untuk menukar kekuasaan, dia juga mungkin tidak akan ragu untuk mempertaruhkan nyawanya sendiri."Kami juga sudah memikirkan hal ini seb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2176

    Wira pasti akan membalas dendam ini pada Sucipto suatu hari nanti."Kalau begitu, aku pamit dulu. Aku akan segera mengatur rencana kita selanjutnya. Silakan kalian makan pelan-pelan," kata Biantara, lalu mundur dan pergi."Tuan Wira, biarkan Biantara makan di sini bersama kita saja. Lagi pula, kita juga nggak terdesak, kenapa harus terburu-buru bergerak?" kata Trenggi dengan ekspresi tidak rela saat melihat punggung Biantara, tampaknya dia kecewa. Dia masih ingin mengobrol dengan Biantara lebih lama lagi. Jika bisa menjadi saudara dengan Biantara, kelak pasti ada keuntungannya.Wira tersenyum dan berkata, "Kita saja yang makan, aku mengerti dia. Dia selalu bertindak tegas dan cepat. Kalau rencananya sudah ditetapkan, dia pasti khawatir akan terjadi perubahan. Jenderal Trenggi, kamu nggak perlu memedulikannya. Ayo kita lanjut minum saja."Trenggi menghela napas dengan tak berdaya, lalu kembali makan bersama Wira dan yang lainnya.....Kerajaan Beluana, dia kediaman jenderal besar. Bhure

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2177

    "Ini ...." Bhurek juga mulai merasa ragu dan tatapannya menjadi dingin. Dia juga ingin menghabisi Wira secepat mungkin."Sucipto dan Izhar nggak bodoh. Kalau aku yang inisiatif mencari mereka, mereka mungkin nggak akan memilih bekerja sama denganku. Wira nggak berani mengerahkan pasukannya melawan Kerajaan Nuala karena nggak ingin kita punya kesempatan menyerangnya. Meskipun dia berada di dalam Kerajaan Nuala, dia hanya terlibat dalam keributan internal saja.""Tapi, Sucipto sudah memegang kekuasaan militer dan Wira hanya sendirian, mungkin nggak akan bisa membuat keributan besar. Begini saja ...."Bhurek tiba-tiba menunjuk seseorang dan melanjutkan, "Kamu memimpin bawahanmu diam-diam masuk ke Kerajaan Nuala. Nggak perlu menghubungi orang-orang Sucipto, cukup menonton dari kegelapan saja. Kalau ada kesempatan, usahakan untuk mengadu domba. Konflik antara Wira dan Izhar makin sengit, kita akan makin beruntung."Orang itu segera menganggukkan kepala. "Siap!"....Di sisi lain, di dalam i

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2178

    Sucipto sudah mengalihkan topik pembicaraan dan bertanya. Menurut pendapatnya, mereka seharusnya langsung mengejar dan membunuh Wira serta kelompoknya. Hanya dengan membunuh Osman dan Wira, mereka baru bisa tenang sepenuhnya dan Kerajaan Nuala juga akan jatuh ke tangannya. Meskipun kelak Baris sudah dewasa dan ingin merebut kembali kekuasaan, Baris juga tidak akan memiliki kesempatan lagi.Izhar berkata dengan ekspresi serius, "Menurutku, sebaiknya kita jangan bergerak dulu. Sesuai laporan mata-mata, Wira sudah pergi ke Kota Hanoe dan sekarang sudah bekerja sama dengan Trenggi. Kita sudah pernah mencoba untuk menghubungi Trenggi sebelumnya, tapi orang ini selalu menghindar dan nggak mau menyerahkan token militernya. Sepertinya, dia ingin membantu Osman untuk merebut kembali kekuasaannya."Sucipto langsung berkata dengan cuek, "Jadi, kenapa? Trenggi itu hanya punya seratus ribu pasukan, nggak berarti apa-apa dan nggak bisa melakukan apa-apa juga di hadapan kita. Kalau dia ingin bermain-

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2179

    "Bajingan mana yang melakukan ini? Kenapa bisa sekejam ini?" teriak Trenggi dengan marah setelah tergesa-gesa datang dan melihat mayat Nusa di lantai. Membunuh seseorang saja sudah cukup buruk, malah menyiksa orang itu sampai seperti ini lagi. Orang yang melakukan ini benar-benar tidak berhati nurani.Ekspresi Osman muram dan berkata sambil menggertakkan gigi, "Tentu saja di bajingan Sucipto itu.""Saat itu aku bahkan salah paham terhadap Nusa. Aku berpikir Nusa sudah mengkhianati kita, jadi semua orang di Penginapan Giri mati dengan sia-sia. Melihat keadaan Nusa yang menyedihkan ini, sekarang aku baru tahu betapa besar penderitaannya yang dialaminya. Dia terpaksa mengungkapkan rahasia Penginapan Giri, mungkin juga karena ingin segera mengakhiri hidupnya."Hati Osman merasa sangat sedih karena kesalahannya yang membuat Nusa menjadi seperti ini. Sucipto ini memang kejam dan tak berperasaan sampai menyiksa orang hingga seperti ini. Benar-benar membuat orang merasa sangat sakit hati."Kal

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2180

    Wira berkata dengan tenang, "Jangan lupa. Sucipto adalah orang yang gegabah dan kejam, dia tentu saja ingin segera membunuh kita semuanya. Tapi, di sampingnya masih ada Izhar.""Tuan Izhar!"Trenggi menepuk kepalanya sendiri, lalu menggelengkan kepala dan berkata, "Kenapa aku bisa melupakan orang licik ini. Tuan Izhar dikenal sebagai penasihat utama dan dulu banyak membantu Ratu Jihan. Kalau nggak ada Tuan Izhar, mungkin kita nggak akan bisa bertahan sampai sembilan provinsi ini damai.""Orang ini sangat licik dan juga tahu bagaimana menyembunyikan kekuatannya. Dia terkenal dengan prinsip tidak akan bergerak kecuali yakin seratus persen akan berhasil. Kalau benar-benar bersiap untuk bertindak, berarti dia pasti akan membunuh musuhnya. Sepertinya semua rumor itu memang benar ...."Sebelumnya, Trenggi hanya memusatkan perhatiannya sepenuhnya pada Sucipto karena Sucipto yang mengendalikan kekuatan militer kerajaan ini. Para pasukan pun jatuh di tangan Sucipto, tentu saja Sucipto adalah mu

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status