Share

Bab 2015

Author: Arif
"Ini salah Wira. Aku Nona Besar Keluarga Taslim, masa nggak mengundangku? Dia jelas-jelas meremehkanku! Aku telah melupakan dendam masa lalu dan datang kemari, masa dia mengusirku? Nggak adil sekali!" seru Salie tanpa memedulikan ucapan Raffi. Dia bahkan menyenggol Raffi dan berjalan ke aula.

"Sialan." Raffi tanpa sadar mengepalkan tangannya dengan erat. Karena menghadiri pesta yang diadakan oleh Wira, Raffi tidak membawa anggota keluarga lain ataupun bawahan. Dia cukup kewalahan menghadapi gadis ini.

Ketika Raffi masih sibuk memikirkan cara, tiba-tiba terdengar suara yang familier. "Nona Salie, lama nggak ketemu. Ayahmu sangat menyayangimu, ya? Dia sampai membawamu kemari."

Orang yang berbicara tidak lain adalah Wira. Wira berdiri di depan Salie. Salie membalas, "Ayahku mana peduli soal ini. Aku datang secara diam-diam. Aku bahkan dimarahi tadi karena ketahuan. Untung saja, aku cepat-cepat kabur. Kalau nggak, aku pasti sudah dipaksa pulang."

Ekspresi Salie yang tidak berdaya membuat W
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Rahman
bagus thor lanjut lanjutkan thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2016

    Saat ini, Biantara duduk di samping Wira. Keduanya minum bersama. Biantara jarang minum. Sebagai penanggung jawab jaringan mata-mata, dia tentu harus mempertahankan kesadarannya untuk mencegah terjadinya kesalahan.Begitu terjadi kesalahan, hal itu pasti akan memengaruhi situasi secara keseluruhan. Untungnya, di mata Biantara, alkohol bukan sesuatu yang baik. Namun, karena hari ini adalah saatnya bersenang-senang dan ada Wira di sisinya, dia tidak keberatan untuk minum."Kamu yakin sudah mengunci target? Kamu sudah mengatur orang untuk mengawasi pergerakan pembunuh itu, 'kan?" tanya Wira langsung.Setelah urusan di Kota Limaran beres, Wira akan membawa Huben pergi bersamanya. Huben sangat genius sehingga harus terus menemani Wira. Sementara itu, Kota Limaran butuh seorang prefektur dan Wira telah menetapkan Arjuna sebagai kandidat terbaik.Bagaimanapun, kecerdasan dan sifat yang dimiliki Arjuna sangat sesuai dengan keinginan Wira. Jika orang seperti Arjuna bersedia menjadi bawahan Wira

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2017

    "Kalau begitu, maksud Tuan Huben ...." Wira memicingkan mata, menunggu jawaban dari Huben."Sederhana saja. Kita tinggal membawa mereka kemari, nggak perlu serumit itu. Setelah nasi sudah menjadi bubur, Kerajaan Beluana nggak bakal bisa meminta penjelasan apa pun lagi. Jangan lupa, Harraz ingin mencelakai kita karena instruksi Kerajaan Beluana, 'kan?""Pada akhirnya, Harraz hanya menjadi bidak catur yang dibuang. Kita pun nggak bisa melakukan apa pun padanya," sahut Huben sambil menggeleng.Huben bisa mengikuti Wira karena mereka memiliki visi dan misi yang sama. Mereka bahkan sering memiliki pendapat yang sama.Tentunya, Huben juga memahami kegunaan Harraz. Meskipun mereka tidak mendapat keuntungan apa pun kali ini, bahkan tidak mendapat penjelasan dari Kerajaan Beluana, pembelotan Harraz ini hanya akan mendatangkan manfaat nantinya.Bagaimanapun, Harraz bisa menjadi penasihat kanan Kerajaan Beluana karena kemampuannya. Hanya saja, dia belum menunjukkan kemampuannya untuk sekarang. Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2018

    "Tuan Wira!" Raffi yang mengikuti di kegelapan akhirnya bersuara, "Ini aku.""Kamu?" Wira mengangkat alisnya dengan heran dan bertanya, "Kenapa kamu membuntutiku? Ada masalah apa?""Katakan saja kalau butuh bantuan, nggak perlu sungkan-sungkan seperti ini. Bagaimanapun, aku membutuhkan kalian semua untuk membangun Kota Limaran yang lebih baik." Wira bersikap cukup sopan.Raffi ragu-ragu sejenak sebelum tersenyum dan berkata, "Kulihat, hubunganmu dengan Salie cukup baik. Apa mungkin kamu tertarik pada putriku?"Wira sontak tergelak. Dia menggeleng dan bertanya, "Tuan Raffi, kenapa bicara begitu? Usia kami terpaut jauh. Aku menganggapnya sebagai adikku, mana mungkin berpikir sejauh itu?" Orang-orang ini mengira dirinya playboy?"Bukan, bukan begitu. Kamu sudah salah paham padaku. Aku tahu kamu pria baik-baik. Hanya saja, aku merasa Salie menyukaimu, makanya bertanya begitu. Aku nggak berpikiran buruk tentangmu. Kalau kamu nggak membenci putriku, serahkan saja sisanya kepadaku. Gimana, Tu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2019

    "Kamu kira kamu sangat tampan? Kamu kira semua wanita menyukaimu? Berkaca dulu, wajahmu itu menjengkelkan sekali!" ejek Thalia sambil melipat lengannya di depan dada. Meskipun berkata demikian, entah mengapa dia merasa wajah Wira makin enak dilihat.Thalia sendiri tidak tahu mengapa dirinya memiliki pemikiran seperti itu. Sungguh menakutkan. Jangan-jangan dia mulai menyukai Wira?Setelah kembali ke kamarnya, Wira berbaring di ranjang dan akhirnya tertidur. Keesokan pagi saat bangun, dia merasakan ada sesuatu yang lembut di pelukannya. Wira membuka matanya dengan perlahan, lalu melihat Thalia berpelukan dengannya.'Ke ... kenapa wanita ini berbaring di pelukanku?' Seketika, Wira merasa sangat canggung. Apakah ini yang dinamakan senjata makan tuan?Wira menyuruh Thalia mengikutinya hanya untuk mengawasi wanita ini. Dia tidak ingin Thalia berkesempatan melakukan hal jahat apa pun hingga akhirnya menyulitkan Wira sendiri.Wira tidak berniat menaklukkan wanita ini, tetapi situasi ini hanya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2020

    "Sudah kubilang, meskipun kamu telanjang bulat di ranjangku, aku nggak bakal tertarik padamu!" jelas Wira yang malas berdebat dengan Thalia. Setelah merapikan diri, dia bersiap-siap untuk keluar. Dia punya urusan penting yang harus diurus, yaitu Vila Zamrud. Sesudah semuanya beres, dia baru bisa merekrut Arjuna."Kamu mau ke mana? Kamu mau pergi begitu saja setelah mengambil keuntungan dariku?" bentak Thalia saat melihat Wira hendak keluar."Memangnya aku harus melapor kepadamu kalau mau keluar?" balas Wira dengan kesal."Bukan begitu. Kudengar, Nafis sudah melenyapkan banyak kubu Aliran Kegelapan. Bukankah ini saatnya kamu menepati janjimu? Mana penawar racunku?" tanya Thalia dengan dingin.Wira tersenyum sambil menyahut, "Penawar racun? Aku nggak akan memberikannya secepat itu. Setelah kembali dari Vila Zamrud, aku baru akan memberimu penawar racun itu."'Sialan! Pria ini memang nggak bisa dipercaya!' maki Thalia dalam hati. Setelah Wira meninggalkan kamar, Thalia menendang kursi di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2021

    "Aku sudah mengutus orang untuk mencari tahu. Ada puluhan orang di Vila Zamrud dan kebanyakan dari mereka adalah pelayan yang ke sana. Aku dengar mereka merekrut beberapa bandit di sekitar untuk menjaga keamanan, mereka hanya nggak terlihat berhubungan langsung dengan para bandit itu saja. Tapi, orang-orang di sekitar sudah tahu mereka sebenarnya sudah lama bersekongkol," kata Nafis yang segera menjelaskan pada Wira.Wira menganggukkan kepala dan sudah memiliki gambaran tentang situasinya. Ternyata begitu, sepertinya mereka harus lebih berhati-hati. Dengan begitu, mereka baru bisa memastikan keamanannya agar orang-orang di sekitar tidak mendapat masalah. Perlu diketahui, para bandit itu tidak takut mati. Jika bisa merekrut para bandit ini, berarti pemimpin Vila Zamrud ini memang memiliki kemampuan yang hebat. Jika tidak, pemimpin vila itu tidak akan bisa memikirkan cara ini.Memang tidak ada banyak orang yang melindungi di dalam Vila Zamrud, tetapi sekelompok bandit mengelilinginya unt

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2022

    Untuk menghindari jejaknya ketahuan, Wira dan yang lainnya memasuki daerah sekitar Vila Zamrud secara bertahap agar tidak menarik perhatian siapa pun. Saat ini, mereka sedang berdiri di puncak sebuah gunung dan melihat Vila Zamrud yang letaknya tidak jauh dari sana."Pembangunan tempat ini benar-benar bagus. Bisa dibilang, punya pertahanan yang alami," kata Wira sambil menyilangkan lengannya dan tersenyum.Ada banyak pegunungan di sekitar Vila Zamrud, tetapi hanya ada satu jalan masuk menuju vila itu. Mereka juga baru saja menyadari ada banyak penjaga yang bersembunyi di sini. Bisa dibilang, keamanan di tempat ini sangat ketat. Selain itu, ada orang yang menjaga di beberapa gunung yang letaknya tidak jauh dari sana, mereka pasti adalah para bandit itu."Orang-orang kita sudah bersiap di posisinya. Aku nggak menyuruh mereka untuk menyerang penjaga-penjaga yang bersembunyi itu agar nggak membuat mereka waspada. Tapi, aku sudah menyuruh mereka untuk mencari sebuah jalur masuk. Hanya tingg

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2023

    "Bum!"Setelah mengangkat kaki, Wira langsung menendang pintu yang menuju halaman belakang. Saat melihat ke sekeliling, tempat itu benar-benar sangat indah. Bukan hanya memiliki kolam yang dipenuhi dengan bunga teratai, bahkan jalan setapaknya pun dipenuhi dengan batu-batu berwarna biru dan tercium wangi bunga yang samar-samar. Ini membuktikan orang-orang di Vila Zamrud ini menghabiskan banyak usaha di halaman itu."Ini semua berasal dari uang hasil jerih payah orang biasa itu," kata Wira dengan dingin.Setelah itu, Wira menepuk bahu Nafis dan berkata dengan tenang, "Setelah menangkap pemilik Vila Zamrud itu, jangan bertindak gegabah. Kita harus memastikan dia tetap hidup. Aku ingin membawanya kembali ke Kota Limaran dan menyerahkannya pada Arjuna untuk diadili."Nafis sangat impulsif, sehingga Wira khawatir dia tidak bisa mengendalikan emosinya. Itu hanya akan menambah masalah mereka."Tenang saja!" Dalam sekejap, Nafis sudah melangkah keluar terlebih dahulu, sedangkan Wira dan Bianta

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3112

    Wira beserta Adjie dan Nafis berjalan perlahan-lahan menuju kemah utama untuk kavaleri. Kemah untuk kavaleri dari Kerajaan Nuala letaknya berdampingan dengan kemah di tengah kota, sehingga saat ini mereka bisa melihat sudah ada banyak tali perangkap kuda yang terhampar di luar kemah tengah itu.Melihat begitu banyak tali perangkap kuda, Wira merasa agak bersemangat. Jika semua benda ini bisa diletakkan di Dataran Haloam, pasukan utara pasti akan kesulitan.Begitu memasuki kemah Pasukan Harimau, dua pria yang mengenakan zirah langsung menghentikan langkah Wira dan yang lainnya. Mereka membawa pedang militer di pinggang dan busur serta dua set anak panah di punggung mereka.Wira langsung mengeluarkan lencana dan berkata, "Aku ini Wira, aku ingin mengerahkan tiga ribu pasukan. Siapa yang memimpin di sini? Panggil dia ke sini untuk bertemu denganku."Orang yang membawa bendera biasanya adalah komandan utama pasukan. Di medan perang, dia akan bertarung mati-matian sambil mengangkat bendera.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3111

    Wira terlihat tertegun sejenak setelah mendengar laporan dari mata-mata, lalu dia tiba-tiba merasa sangat senang dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu, kita jalankan sesuai rencana kita. Jenderal Trenggi, aku percayakan kota ini padamu."Trenggi menganggukkan kepala. Setelah itu, dia mengeluarkan sebuah lencana, lalu langsung menyerahkannya pada Wira dan berkata, "Tuan Wira, lencana ini bisa memungkinkanmu untuk langsung membawa pergi tiga ribu Pasukan Harimau. Untuk berjaga-jaga, aku serahkan wewenang untuk mengatur Pasukan Harimau ini padamu untuk sementara."Wira langsung tertegun sejenak saat mendengar perkataan Trenggi, jelas tidak menyangka Trenggi bisa begitu percaya padanya. Meskipun hubungannya dan Osman cukup baik, dia jarang berurusan dengan Trenggi sebelumnya.Namun, sekarang Trenggi malah langsung memberikan kesempatan besar ini pada Wira, sehingga dia benar-benar merasa sangat terharu. Meskipun lencana itu hanya bisa mengerahkan tiga ribu Pasukan Harimau, itu juga sudah ter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3110

    Tempat seperti Hutan Bambu Mayu memang sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat penyergapan.Melihat tempat itu, Wira menganggukkan kepala dan berkata, "Kalau begitu, ini memang nggak bermasalah bagi kita. Tapi, aku penasaran, bagaimana kalau kita mengatur penyergapan di Hutan Bambu Mayu ini?"Mata Adjie langsung bersinar dan segera berkata, "Tuan, aku juga berpikir seperti itu. Kalau kita menyiapkan penyergapan di sini, pasukan musuh juga nggak akan bisa menemukan kita. Selama kita terus bertarung sambil melangkah mundur dan ditambah lagi adanya tali perangkap kuda, aku jamin mereka nggak akan selamat."Wira menganggukkan kepala. Jika memang seperti itu, rencana ini memang cukup baik. Namun, jika hanya sebatas itu saja, dia malah merasa ada sesuatu yang tidak beres. Setelah terdiam sejenak, dia sepertinya teringat sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Aku merasa sepertinya ada yang kurang. Rencana ini akan berhasil kalau pasukan musuh mengejar kita.""Bagaimana kalau mereka memutusk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3109

    Mendengar perkataan itu, Agha yang di samping pun tersenyum dan berkata, "Tuan, tali untuk perangkap kuda ini ada. Saat aku dan Latif pergi membujuk orang-orang itu, kami menemukan banyak tali perangkap kuda di kemah utama di sana. Cukup untuk kita gunakan."Ekspresi Wira langsung terlihat senang, lalu menatap ke arah Latif.Latif pun tersenyum, lalu maju dan berkata, "Benar. Kami memang menemukan banyak tali perangkap kuda di sana, jadi ini bukan masalah lagi. Aku akan pergi menyuruh mereka untuk memindahkannya ke sini sekarang juga."Setelah berhasil membujuk para prajurit di dalam kita untuk menyerah, Latif memeriksa dan menemukan jumlah mereka tidak sampai sepuluh ribu orang. Meskipun jumlahnya masih kalah dibandingkan dengan pasukan Trenggi, jumlah ini juga tidak termasuk sedikit. Oleh karena itu, dia berniat menyerahkan tanggung jawab ini pada Agha untuk menghindari kesalahpahaman.Namun, setelah mendengar pemikiran itu, Wira langsung menyerahkan wewenang untuk memimpin para praj

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3108

    Saat memikirkan hal itu, Trenggi mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau lawan kita hanya punya 100 ribu pasukan, kita bisa melawannya. Tapi, apa kita sudah tahu posisi mereka sekarang?"Melihat Trenggi yang menunjukkan sikap mendukung, Wira memberi hormat dan perlahan-lahan berkata, "Sebelum kalian datang, aku sudah memeriksa peta. Menurutku, saat ini mereka seharusnya berada di sekitar Pulau Hulu. Aku tentu saja memperkirakan ini berdasarkan rute perjalanan mereka yang lebih cepat."Mendengar penjelasan itu, Trenggi dan yang lainnya menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, Trenggi tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Kalau begitu, mereka pasti akan beristirahat di Pulau Hulu baru melanjutkan pencarian. Kalau kita mengirim beberapa pasukan kavaleri ke sana sekarang, kita harusnya bisa mengganggu dan mencegat perjalanan mereka, 'kan?"Ide dari Trenggi memang bagus, tetapi Wira langsung menolaknya. Bukan karena khawatir, tetapi pasukan utara ini sudah terbi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3107

    Sepanjang perjalanan, Trenggi terus berpikir apa yang harus dilakukannya saat bertemu dengan Wira dari Provinsi Lowala. Namun, setelah bertemu Wira, dia merasa sangat terharu. Dia benar-benar tidak menyangka Wira begitu tampan dan karismatik, pantas saja banyak orang di sembilan provinsi yang merasa Wira sangat bisa diandalkan. Hari ini, dia membuktikan sendiri kabar itu memang benar.Setelah semua pasukan besar dari Kerajaan Nuala memasuki kota, Wira langsung memerintahkan bawahannya untuk menutup gerbang kota.....Di dalam kediaman wali kota, Wira menatap Trenggi dan para jenderalnya yang masuk. Latif dan Agha yang sebelumnya pergi untuk membujuk orang-orang di kota juga sudah kembali. Saat melihat Trenggi dan Hayam, semua orang basa-basi terlebih dahulu.Setelah itu, Wira menarik Latif dan berkata, "Ayo, aku perkenalkan kamu dulu. Ini adalah saudara baru kami. Kalau bukan karena dia, mungkin nyawa kami sudah tiada saat sedang bersembunyi di hutan. Untung saja dia bersedia membantu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3106

    Wira menatap Nafis dan berkata, "Tinggalkan satu mata-mata untuk memandu pasukan besar Jenderal Trenggi, yang lainnya kembali ke sini. Kirim mereka ke utara dan minta mereka untuk terus memantau gerakan di sana. Kalau mereka menemukan pasukan utara, segera laporkan ke sini.""Baik," jawab Nafis.Setelah keduanya pergi, Wira baru mencari peta. Setelah melihat bagian atas peta itu, dia berkata dengan tenang, "Sekarang kita belum tahu pasukan utara itu ada di mana. Tapi, kalau mereka bergerak dengan cepat dan menurut waktu yang diberi tahu Kunaf tadi, sekarang mereka harusnya sedang melintasi Pulau Hulu."Mengingat jenderal tangguh dari pihak musuh adalah Zaki yang merupakan tangan kanan Bimala, Wira berpikir apakah dia bisa menggunakan Zaki ini untuk mengancam Bimala agar menyerahkan Bobby. Meskipun sekarang dia belum mengetahui kabar tentang Bobby, Zaki sebagai tangan kanan Bimala ini seharusnya tahu. Jika bahkan hal ini pun tidak tahu, Zaki ini benar-benar tidak berguna.Saat sedang me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3105

    Semua orang tertegun sejenak saat mendengar perkataan Latif. Menurut mereka, sepuluh orang memang terlalu sedikit.Saat Latif hendak menjelaskan maksudnya, saat itu Wira malah berkata, "Benar, sepuluh orang memang terlalu sedikit. Lebih baik mengikuti saran Adjie, bawa 100 orang bersamamu saja. Kalau terjadi masalah, kalian juga bisa saling membantu."Latif yang merasa terharu oleh kata-kata Wira segera memberi hormat pada Wira, lalu berdiri dan berkata, "Tuan, kalian sudah salah paham, aku nggak ingin bertindak secara besar-besaran. Kalau bukan karena takut kamu akan khawatir atau nggak ada yang melaporkan padamu, aku bisa pergi ke sana sendirian.""Para prajurit ini nggak penting, yang perlu ditangani adalah wakil jenderal yang memimpin mereka. Dia adalah orang kepercayaan Kunaf. Sekarang Kunaf sudah ditangkap, mereka pasti nggak akan menyerah pada kita. Karena Kunaf ini memegang kekuasaan besar, jadi wakil jenderal ini lebih seperti boneka. Justru karena itulah, aku yakin bisa menan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3104

    Wira sendiri juga tidak menyangka Adjie adalah orang seperti ini, perasaannya terhadap Adjie menjadi lebih rumit.Mendengar perkataan itu, ekspresi Kunaf yang terikat erat langsung menjadi muram dan berteriak, "Tunggu sebentar. Aku akan beri tahu, orang yang dikirim untuk memimpin pasukan utara ini adalah asisten andalan Bimala, Zaki."Mendengar nama Zaki itu, Wira pun mengernyitkan alis karena dia benar-benar belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.Melihat yang lainnya sangat kebingungan, Latif yang berdiri di samping langsung maju dan berkata, "Aku mengenal orang ini, dia ini tangan kanannya Bimala. Dulu dia pernah datang ke sini untuk menginspeksi kami, tapi orang ini penuh dengan gairah seksual. Soal kelemahan lainnya, aku belum pernah mendengarnya."Agha yang berdiri di samping langsung berteriak dengan keras, "Nggak perlu peduli siapa dia. Kalau dia berani datang ke sini, aku pasti akan membuatnya nggak bisa kembali."Mendengar perkataan Agha, semua orang tertawa terbahak-bah

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status