Share

Bab 2010

Author: Arif
"Oke, beri tahu aku penampilannya. Aku akan menyuruh orang menyelidiki nanti. Kalau orang itu berada di Gunung Nasaka, seharusnya kita bisa mendapat kabar sebelum malam ini," ujar Biantara.

Ketika Wira hendak berbicara, Huben tiba-tiba berkata, "Kamu nggak perlu repot-repot kali ini."

Wira dan Biantara menatap Huben. Huben meneruskan, "Aku tahu siapa yang kamu maksud. Tulisan orang itu memang bagus. Dia juga genius yang bisa membantu kestabilan negara. Tapi, dia nggak pernah unjuk gigi sehingga berangsur diabaikan orang. Dia sendiri juga nggak ingin menjadi pejabat. Sepertinya, ini berhubungan dengan latar belakangnya."

Huben memicingkan matanya. Arjuna .... Nama ini sangat menarik. Arjuna berarti kesatria. Orang itu hanya cendekiawan yang tidak menguasai ilmu bela diri, tetapi malah diberi nama seperti itu? Bisa dibilang, Awanama bahkan jauh lebih cocok dengannya daripada Arjuna.

"Dua puluh tahun lalu, ayahnya adalah seorang patih. Tapi, karena dipersulit, ayahnya kehilangan jabatan.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2011

    "Tapi, aku sangat tertarik padamu, Tuan Arjuna," balas Wira sambil tersenyum.Begitu mendengar namanya, ekspresi Arjuna berubah drastis. "Ka ... kamu sudah tahu identitasku?"Arjuna tidak berniat merahasiakan apa pun lagi. Dia meneruskan, "Kamu seharusnya sudah tahu tentang masa laluku, 'kan? Kalau begitu, jangan ganggu aku. Kalau kamu bersikeras, aku akan pergi dari sini. Dunia ini sangat luas. Aku yakin kita nggak akan bertemu lagi."Sikap Arjuna terlihat sangat tegas. Kematian keluarganya sangat tragis dan penyebabnya tidak lain adalah perebutan kekuasaan.Jika ayahnya tidak pernah menjadi pejabat, Arjuna tidak akan hidup sebatang kara seperti ini. Jelas-jelas berasal dari keluarga terpelajar, tetapi kehidupannya malah seperti gelandangan sekarang. Bisa dibilang, dia tidak punya semangat hidup lagi.Wira menggeleng dan berkata, "Jangan begitu. Aku tentu tahu masa lalumu, makanya menemuimu untuk membuat kesepakatan. Kalau aku berhasil menemukan pelaku pembunuhan keluargamu dan memban

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2012

    Tidak peduli berhasil atau tidak, Arjuna tetap harus mencoba. Lagi pula, roda kehidupan terus berputar. Arjuna yakin dirinya tidak akan terus bernasib sial."Oke, kita bicarakan lagi setelah kamu membawa orang itu kemari," ujar Arjuna dengan nada datar."Setuju." Wira mengiakan. Sikap Arjuna sangat dingin. Setelah mencapai kesepakatan, Wira segera pergi agar Arjuna tidak merasa jengkel padanya.Meskipun Wira sangat membutuhkan genius berbakat, semuanya harus dilakukan selangkah demi selangkah. Jika terburu-buru, dia tidak akan memperoleh hasil apa pun.Kini, Wira telah memahami suatu hal, yaitu dibutuhkan kesabaran besar untuk menghadapi para cendekiawan ini. Meskipun tidak ingin menyanjung, Wira tetap harus bersikap sopan.Setelah Wira kembali ke kediamannya, Biantara telah pergi. Sekarang, Wira hanya perlu menunggu informasi dari Biantara. Sebelum masuk ke kamarnya, dia mendengar dengkuran yang cukup keras."Nyenyak sekali tidurnya. Sepertinya, dia benar-benar kelelahan semalam," gum

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2013

    "Oh ya, ada yang ingin kuberi tahu. Anggotaku sudah pergi ke lokasi yang kamu sebutkan. Karena sudah dikonfirmasi, kami akan melenyapkan tempat-tempat itu untuk membasmi sampai ke akar. Dengan begini, Aliran Kegelapan baru bisa binasa," ujar Wira.Wira tidak ingin menggoda Thalia. Dia duduk di samping meja, lalu menuangkan teh dengan santai. Misi kali ini dipandu oleh Nafis. Ada banyak jenderal hebat yang mengikutinya sehingga Wira yakin semua akan berjalan dengan lancar."Oh." Thalia tidak terlihat tertarik sedikit pun. "Bukan urusanku."Wira tidak menghiraukannya, melainkan meneruskan, "Kalau misi ini berhasil, berarti kamu berjasa untuk kami. Aku akan membebaskanmu nanti.""Tapi, kalau kamu ingin tetap berada di sini, aku juga nggak bakal menyulitkanmu. Kalau suatu hari kamu berubah pikiran, kamu boleh pergi kapan saja. Aku serius tentang ini."Thalia terkekeh-kekeh, lalu mengerlingkan matanya dengan kesal. Sesaat kemudian, dia menyahut, "Gimana kalau kamu menyerahkan penawar racunn

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2014

    Thalia awalnya agak terkejut karena ada orang yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Namun, sesudah melihat Wira, dia malah menjadi tidak begitu berwaspada dan cerewet.Lagi pula, Thalia akan menemani di sisi Wira selama beberapa hari ini. Tidak masalah jika dia tidur di sini."Dasar ...." Wira menggeleng sambil tersenyum. Dia tidak memedulikan Thalia lagi dan mengambil peta untuk dilihat.Ini adalah peta pemberian Huben. Peta ini mencatat perkembangan proyek hidrolik dan merupakan peta terbaru. Harus diakui bahwa perkembangan proyek hidrolik sangat cepat, bahkan melampaui ekspektasi Wira.Jika situasi terus seperti ini, diperkirakan proyek hidrolik Kota Limaran akan selesai lebih cepat dari waktu yang ditentukan.Selama periode ini, Wira memang menetap di Kota Limaran, tetapi dia tidak putus kontak dengan orang-orang di Dusun Darmadi. Masalah perumahan di Dusun Darmadi telah teratasi. Mereka juga punya waktu yang cukup banyak untuk menyusun rencana proyek hidrolik.Dengan bantuan Osmaro

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2015

    "Ini salah Wira. Aku Nona Besar Keluarga Taslim, masa nggak mengundangku? Dia jelas-jelas meremehkanku! Aku telah melupakan dendam masa lalu dan datang kemari, masa dia mengusirku? Nggak adil sekali!" seru Salie tanpa memedulikan ucapan Raffi. Dia bahkan menyenggol Raffi dan berjalan ke aula."Sialan." Raffi tanpa sadar mengepalkan tangannya dengan erat. Karena menghadiri pesta yang diadakan oleh Wira, Raffi tidak membawa anggota keluarga lain ataupun bawahan. Dia cukup kewalahan menghadapi gadis ini.Ketika Raffi masih sibuk memikirkan cara, tiba-tiba terdengar suara yang familier. "Nona Salie, lama nggak ketemu. Ayahmu sangat menyayangimu, ya? Dia sampai membawamu kemari."Orang yang berbicara tidak lain adalah Wira. Wira berdiri di depan Salie. Salie membalas, "Ayahku mana peduli soal ini. Aku datang secara diam-diam. Aku bahkan dimarahi tadi karena ketahuan. Untung saja, aku cepat-cepat kabur. Kalau nggak, aku pasti sudah dipaksa pulang."Ekspresi Salie yang tidak berdaya membuat W

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2016

    Saat ini, Biantara duduk di samping Wira. Keduanya minum bersama. Biantara jarang minum. Sebagai penanggung jawab jaringan mata-mata, dia tentu harus mempertahankan kesadarannya untuk mencegah terjadinya kesalahan.Begitu terjadi kesalahan, hal itu pasti akan memengaruhi situasi secara keseluruhan. Untungnya, di mata Biantara, alkohol bukan sesuatu yang baik. Namun, karena hari ini adalah saatnya bersenang-senang dan ada Wira di sisinya, dia tidak keberatan untuk minum."Kamu yakin sudah mengunci target? Kamu sudah mengatur orang untuk mengawasi pergerakan pembunuh itu, 'kan?" tanya Wira langsung.Setelah urusan di Kota Limaran beres, Wira akan membawa Huben pergi bersamanya. Huben sangat genius sehingga harus terus menemani Wira. Sementara itu, Kota Limaran butuh seorang prefektur dan Wira telah menetapkan Arjuna sebagai kandidat terbaik.Bagaimanapun, kecerdasan dan sifat yang dimiliki Arjuna sangat sesuai dengan keinginan Wira. Jika orang seperti Arjuna bersedia menjadi bawahan Wira

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2017

    "Kalau begitu, maksud Tuan Huben ...." Wira memicingkan mata, menunggu jawaban dari Huben."Sederhana saja. Kita tinggal membawa mereka kemari, nggak perlu serumit itu. Setelah nasi sudah menjadi bubur, Kerajaan Beluana nggak bakal bisa meminta penjelasan apa pun lagi. Jangan lupa, Harraz ingin mencelakai kita karena instruksi Kerajaan Beluana, 'kan?""Pada akhirnya, Harraz hanya menjadi bidak catur yang dibuang. Kita pun nggak bisa melakukan apa pun padanya," sahut Huben sambil menggeleng.Huben bisa mengikuti Wira karena mereka memiliki visi dan misi yang sama. Mereka bahkan sering memiliki pendapat yang sama.Tentunya, Huben juga memahami kegunaan Harraz. Meskipun mereka tidak mendapat keuntungan apa pun kali ini, bahkan tidak mendapat penjelasan dari Kerajaan Beluana, pembelotan Harraz ini hanya akan mendatangkan manfaat nantinya.Bagaimanapun, Harraz bisa menjadi penasihat kanan Kerajaan Beluana karena kemampuannya. Hanya saja, dia belum menunjukkan kemampuannya untuk sekarang. Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2018

    "Tuan Wira!" Raffi yang mengikuti di kegelapan akhirnya bersuara, "Ini aku.""Kamu?" Wira mengangkat alisnya dengan heran dan bertanya, "Kenapa kamu membuntutiku? Ada masalah apa?""Katakan saja kalau butuh bantuan, nggak perlu sungkan-sungkan seperti ini. Bagaimanapun, aku membutuhkan kalian semua untuk membangun Kota Limaran yang lebih baik." Wira bersikap cukup sopan.Raffi ragu-ragu sejenak sebelum tersenyum dan berkata, "Kulihat, hubunganmu dengan Salie cukup baik. Apa mungkin kamu tertarik pada putriku?"Wira sontak tergelak. Dia menggeleng dan bertanya, "Tuan Raffi, kenapa bicara begitu? Usia kami terpaut jauh. Aku menganggapnya sebagai adikku, mana mungkin berpikir sejauh itu?" Orang-orang ini mengira dirinya playboy?"Bukan, bukan begitu. Kamu sudah salah paham padaku. Aku tahu kamu pria baik-baik. Hanya saja, aku merasa Salie menyukaimu, makanya bertanya begitu. Aku nggak berpikiran buruk tentangmu. Kalau kamu nggak membenci putriku, serahkan saja sisanya kepadaku. Gimana, Tu

Pinakabagong kabanata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status