Share

Bab 2013

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Oh ya, ada yang ingin kuberi tahu. Anggotaku sudah pergi ke lokasi yang kamu sebutkan. Karena sudah dikonfirmasi, kami akan melenyapkan tempat-tempat itu untuk membasmi sampai ke akar. Dengan begini, Aliran Kegelapan baru bisa binasa," ujar Wira.

Wira tidak ingin menggoda Thalia. Dia duduk di samping meja, lalu menuangkan teh dengan santai. Misi kali ini dipandu oleh Nafis. Ada banyak jenderal hebat yang mengikutinya sehingga Wira yakin semua akan berjalan dengan lancar.

"Oh." Thalia tidak terlihat tertarik sedikit pun. "Bukan urusanku."

Wira tidak menghiraukannya, melainkan meneruskan, "Kalau misi ini berhasil, berarti kamu berjasa untuk kami. Aku akan membebaskanmu nanti."

"Tapi, kalau kamu ingin tetap berada di sini, aku juga nggak bakal menyulitkanmu. Kalau suatu hari kamu berubah pikiran, kamu boleh pergi kapan saja. Aku serius tentang ini."

Thalia terkekeh-kekeh, lalu mengerlingkan matanya dengan kesal. Sesaat kemudian, dia menyahut, "Gimana kalau kamu menyerahkan penawar racunn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2014

    Thalia awalnya agak terkejut karena ada orang yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Namun, sesudah melihat Wira, dia malah menjadi tidak begitu berwaspada dan cerewet.Lagi pula, Thalia akan menemani di sisi Wira selama beberapa hari ini. Tidak masalah jika dia tidur di sini."Dasar ...." Wira menggeleng sambil tersenyum. Dia tidak memedulikan Thalia lagi dan mengambil peta untuk dilihat.Ini adalah peta pemberian Huben. Peta ini mencatat perkembangan proyek hidrolik dan merupakan peta terbaru. Harus diakui bahwa perkembangan proyek hidrolik sangat cepat, bahkan melampaui ekspektasi Wira.Jika situasi terus seperti ini, diperkirakan proyek hidrolik Kota Limaran akan selesai lebih cepat dari waktu yang ditentukan.Selama periode ini, Wira memang menetap di Kota Limaran, tetapi dia tidak putus kontak dengan orang-orang di Dusun Darmadi. Masalah perumahan di Dusun Darmadi telah teratasi. Mereka juga punya waktu yang cukup banyak untuk menyusun rencana proyek hidrolik.Dengan bantuan Osmaro

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2015

    "Ini salah Wira. Aku Nona Besar Keluarga Taslim, masa nggak mengundangku? Dia jelas-jelas meremehkanku! Aku telah melupakan dendam masa lalu dan datang kemari, masa dia mengusirku? Nggak adil sekali!" seru Salie tanpa memedulikan ucapan Raffi. Dia bahkan menyenggol Raffi dan berjalan ke aula."Sialan." Raffi tanpa sadar mengepalkan tangannya dengan erat. Karena menghadiri pesta yang diadakan oleh Wira, Raffi tidak membawa anggota keluarga lain ataupun bawahan. Dia cukup kewalahan menghadapi gadis ini.Ketika Raffi masih sibuk memikirkan cara, tiba-tiba terdengar suara yang familier. "Nona Salie, lama nggak ketemu. Ayahmu sangat menyayangimu, ya? Dia sampai membawamu kemari."Orang yang berbicara tidak lain adalah Wira. Wira berdiri di depan Salie. Salie membalas, "Ayahku mana peduli soal ini. Aku datang secara diam-diam. Aku bahkan dimarahi tadi karena ketahuan. Untung saja, aku cepat-cepat kabur. Kalau nggak, aku pasti sudah dipaksa pulang."Ekspresi Salie yang tidak berdaya membuat W

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2016

    Saat ini, Biantara duduk di samping Wira. Keduanya minum bersama. Biantara jarang minum. Sebagai penanggung jawab jaringan mata-mata, dia tentu harus mempertahankan kesadarannya untuk mencegah terjadinya kesalahan.Begitu terjadi kesalahan, hal itu pasti akan memengaruhi situasi secara keseluruhan. Untungnya, di mata Biantara, alkohol bukan sesuatu yang baik. Namun, karena hari ini adalah saatnya bersenang-senang dan ada Wira di sisinya, dia tidak keberatan untuk minum."Kamu yakin sudah mengunci target? Kamu sudah mengatur orang untuk mengawasi pergerakan pembunuh itu, 'kan?" tanya Wira langsung.Setelah urusan di Kota Limaran beres, Wira akan membawa Huben pergi bersamanya. Huben sangat genius sehingga harus terus menemani Wira. Sementara itu, Kota Limaran butuh seorang prefektur dan Wira telah menetapkan Arjuna sebagai kandidat terbaik.Bagaimanapun, kecerdasan dan sifat yang dimiliki Arjuna sangat sesuai dengan keinginan Wira. Jika orang seperti Arjuna bersedia menjadi bawahan Wira

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2017

    "Kalau begitu, maksud Tuan Huben ...." Wira memicingkan mata, menunggu jawaban dari Huben."Sederhana saja. Kita tinggal membawa mereka kemari, nggak perlu serumit itu. Setelah nasi sudah menjadi bubur, Kerajaan Beluana nggak bakal bisa meminta penjelasan apa pun lagi. Jangan lupa, Harraz ingin mencelakai kita karena instruksi Kerajaan Beluana, 'kan?""Pada akhirnya, Harraz hanya menjadi bidak catur yang dibuang. Kita pun nggak bisa melakukan apa pun padanya," sahut Huben sambil menggeleng.Huben bisa mengikuti Wira karena mereka memiliki visi dan misi yang sama. Mereka bahkan sering memiliki pendapat yang sama.Tentunya, Huben juga memahami kegunaan Harraz. Meskipun mereka tidak mendapat keuntungan apa pun kali ini, bahkan tidak mendapat penjelasan dari Kerajaan Beluana, pembelotan Harraz ini hanya akan mendatangkan manfaat nantinya.Bagaimanapun, Harraz bisa menjadi penasihat kanan Kerajaan Beluana karena kemampuannya. Hanya saja, dia belum menunjukkan kemampuannya untuk sekarang. Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2018

    "Tuan Wira!" Raffi yang mengikuti di kegelapan akhirnya bersuara, "Ini aku.""Kamu?" Wira mengangkat alisnya dengan heran dan bertanya, "Kenapa kamu membuntutiku? Ada masalah apa?""Katakan saja kalau butuh bantuan, nggak perlu sungkan-sungkan seperti ini. Bagaimanapun, aku membutuhkan kalian semua untuk membangun Kota Limaran yang lebih baik." Wira bersikap cukup sopan.Raffi ragu-ragu sejenak sebelum tersenyum dan berkata, "Kulihat, hubunganmu dengan Salie cukup baik. Apa mungkin kamu tertarik pada putriku?"Wira sontak tergelak. Dia menggeleng dan bertanya, "Tuan Raffi, kenapa bicara begitu? Usia kami terpaut jauh. Aku menganggapnya sebagai adikku, mana mungkin berpikir sejauh itu?" Orang-orang ini mengira dirinya playboy?"Bukan, bukan begitu. Kamu sudah salah paham padaku. Aku tahu kamu pria baik-baik. Hanya saja, aku merasa Salie menyukaimu, makanya bertanya begitu. Aku nggak berpikiran buruk tentangmu. Kalau kamu nggak membenci putriku, serahkan saja sisanya kepadaku. Gimana, Tu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2019

    "Kamu kira kamu sangat tampan? Kamu kira semua wanita menyukaimu? Berkaca dulu, wajahmu itu menjengkelkan sekali!" ejek Thalia sambil melipat lengannya di depan dada. Meskipun berkata demikian, entah mengapa dia merasa wajah Wira makin enak dilihat.Thalia sendiri tidak tahu mengapa dirinya memiliki pemikiran seperti itu. Sungguh menakutkan. Jangan-jangan dia mulai menyukai Wira?Setelah kembali ke kamarnya, Wira berbaring di ranjang dan akhirnya tertidur. Keesokan pagi saat bangun, dia merasakan ada sesuatu yang lembut di pelukannya. Wira membuka matanya dengan perlahan, lalu melihat Thalia berpelukan dengannya.'Ke ... kenapa wanita ini berbaring di pelukanku?' Seketika, Wira merasa sangat canggung. Apakah ini yang dinamakan senjata makan tuan?Wira menyuruh Thalia mengikutinya hanya untuk mengawasi wanita ini. Dia tidak ingin Thalia berkesempatan melakukan hal jahat apa pun hingga akhirnya menyulitkan Wira sendiri.Wira tidak berniat menaklukkan wanita ini, tetapi situasi ini hanya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2020

    "Sudah kubilang, meskipun kamu telanjang bulat di ranjangku, aku nggak bakal tertarik padamu!" jelas Wira yang malas berdebat dengan Thalia. Setelah merapikan diri, dia bersiap-siap untuk keluar. Dia punya urusan penting yang harus diurus, yaitu Vila Zamrud. Sesudah semuanya beres, dia baru bisa merekrut Arjuna."Kamu mau ke mana? Kamu mau pergi begitu saja setelah mengambil keuntungan dariku?" bentak Thalia saat melihat Wira hendak keluar."Memangnya aku harus melapor kepadamu kalau mau keluar?" balas Wira dengan kesal."Bukan begitu. Kudengar, Nafis sudah melenyapkan banyak kubu Aliran Kegelapan. Bukankah ini saatnya kamu menepati janjimu? Mana penawar racunku?" tanya Thalia dengan dingin.Wira tersenyum sambil menyahut, "Penawar racun? Aku nggak akan memberikannya secepat itu. Setelah kembali dari Vila Zamrud, aku baru akan memberimu penawar racun itu."'Sialan! Pria ini memang nggak bisa dipercaya!' maki Thalia dalam hati. Setelah Wira meninggalkan kamar, Thalia menendang kursi di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2021

    "Aku sudah mengutus orang untuk mencari tahu. Ada puluhan orang di Vila Zamrud dan kebanyakan dari mereka adalah pelayan yang ke sana. Aku dengar mereka merekrut beberapa bandit di sekitar untuk menjaga keamanan, mereka hanya nggak terlihat berhubungan langsung dengan para bandit itu saja. Tapi, orang-orang di sekitar sudah tahu mereka sebenarnya sudah lama bersekongkol," kata Nafis yang segera menjelaskan pada Wira.Wira menganggukkan kepala dan sudah memiliki gambaran tentang situasinya. Ternyata begitu, sepertinya mereka harus lebih berhati-hati. Dengan begitu, mereka baru bisa memastikan keamanannya agar orang-orang di sekitar tidak mendapat masalah. Perlu diketahui, para bandit itu tidak takut mati. Jika bisa merekrut para bandit ini, berarti pemimpin Vila Zamrud ini memang memiliki kemampuan yang hebat. Jika tidak, pemimpin vila itu tidak akan bisa memikirkan cara ini.Memang tidak ada banyak orang yang melindungi di dalam Vila Zamrud, tetapi sekelompok bandit mengelilinginya unt

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2714

    Penampilan Kaffa dan Shafa memang membuat orang sulit untuk percaya Wira bisa memberikan orang-orang itu cukup uang untuk membeli beras.Wira melanjutkan, "Kalian semua mungkin masih belum tahu, ada kantin umum yang khusus untuk para korban bencana dia Provinsi Lowala. Asalkan kalian pergi makan di sana setiap harinya, setidaknya masalah makanan kalian bisa terselesaikan. Meskipun aku benar-benar nggak bisa memberi kalian makanan, kalian juga nggak akan mati kelaparan begitu kalian masuk ke Provinsi Lowala.""Soal tempat tinggal, aku yakin kelak itu juga akan perlahan-lahan terselesaikan. Kehidupan kalian pasti akan membaik."Sebelum datang ke sini, Wira sudah mendengar dari Lucy bahwa situasi di Provinsi Lowala tidak separah yang dibayangkannya.Osmaro dan yang lainnya bisa mengendalikan situasinya dalam waktu singkat dan bahkan mencegah pemberontakan karena mereka menyediakan cukup banyak persediaan makanan dan tempat perlindungan bagi para korban bencana juga. Kebutuhan makanan dan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2713

    "Pakaiannya juga cukup bagus, sepertinya dia juga orang kaya. Dia nggak mungkin akan menipu kita, 'kan?"Melihat penampilan Wira, semua orang mulai goyah. Dalam situasi seperti ini, tidak ada makanan sama saja kehilangan harga diri. Mereka harus segera mencari makanan untuk bertahan hidup.Namun, orang-orang berpikir mereka juga harus menghemat tenaga mereka. Sudah kekurangan makanan setiap harinya pun masih harus melakukan banyak pekerjaan, bahkan manusia besi juga tidak akan tahan. Sekarang Wira memberikan mereka makanan gratis, mereka tentu saja tidak akan menolaknya."Aku percaya dengan kata-kata Tuan ini. Tuan ini terlihat sangat serius, jelas bukan orang yang akan menipu kita. Lagi pula, jumlah kita banyak. Kalau nanti kita nggak mendapat makanan, kita bisa langsung menyerangnya. Masa kita yang sebanyak ini nggak bisa mengalahkan dia seorang?" kata seorang pria paruh baya yang keluar dari kerumunan dan langsung mengangkat tangannya.Tak lama kemudian, banyak orang yang mulai mele

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2712

    "Mereka semua datang ke sini bersama orang kaya di desa," jelas Sahim.Tadi Sahim dan yang lainnya sudah siap untuk membantu orang-orang itu, tetapi mereka menjadi enggan untuk ikut campur setelah mengetahui kenyataannya. Orang-orang itu sendiri yang sukarela membawa barang-barang itu, mereka yang akan mendapat masalah jika bersikeras membantu.Lagi pula, pihak yang satunya bersedia bekerja dan pihak yang satunya lagi bersedia memberi, pada dasarnya ini hanya transaksi bisnis."Kenapa berhenti?" Saat Sahim melaporkan situasinya pada Wira, terdengar suara dengan nada kesal dari dalam kereta itu. Tak lama kemudian, seorang pria keluar dari kereta dan langsung menatap orang-orang di sekitarnya."Apa lagi yang bisa kalian lakukan di sini? Bentar lagi kita akan tiba di kota. Setelah masuk ke sana, aku akan memberikan tujuh kilogram beras pada kalian sesuai kesepakatan. Kalau kalian terus membuang-buang waktu di sini, kalian nggak akan mendapatkan apa-apa," lanjut pria itu.Wira pun menatap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2711

    Melihat pemandangan di depan, Wira merasa sakit kepala. Apakah mereka menganggapnya sebagai orang yang sangat baik? "Kalian bahkan nggak tahu apa yang kulakukan, tapi langsung ingin mengikutiku. Kalian nggak takut aku akan membahayakan kalian?"Semua orang langsung menggelengkan kepala.Terutama Sahim, dia adalah orang pertama yang berkata, "Aku percaya dengan kepribadian Tuan. Penampilan Tuan terlihat begitu rapi, sama sekali nggak seperti orang jahat. Lagi pula, nggak ada orang lagi yang lebih jahat dari kami di dunia ini, 'kan? Aku juga percaya kelak aku pasti akan berguna kalau kami mengikuti Tuan. Aku pasti bisa mewujudkan semua ambisiku."Wira pun tersenyum dan bertanya-tanya apa ambisi orang ini. Dengan penampilan yang buruk, Sahim ini memberikan kesan yang buruk dan terlihat seperti orang jahat.Namun, setelah Wira pikirkan lagi, membiarkan orang-orang ini mengikutinya juga bukan pilihan yang buruk. Setidaknya mereka bisa melakukan beberapa hal sesuai kemampuan mereka dan tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2710

    Dengan kemampuan para menteri hebat ini, mereka pasti bisa meyakinkan para rakyat. Itu sebabnya, tidak ada keributan yang terjadi."Kak, rupanya kamu orang Provinsi Lowala. Dari aksenmu, aku nggak bisa menilai asal-usulmu," ucap Shafa sambil menatap Wira."Aku bukan dari Provinsi Lowala. Aku cuma tinggal lebih lama di sini. Makanya, aku nggak punya aksen seperti mereka," sahut Wira.Sebenarnya tidak ada perbedaan besar pada aksen para penduduk di sembilan provinsi, kecuali yang berasal dari etnis minoritas. Sementara itu, Wira bukan berasal dari dunia ini sehingga aksennya tentu berbeda. Bagaimana mungkin mereka bisa menebak asal usulnya?Shafa bertanya, "Kalau begitu, kamu dari mana?""Rumahku sangat jauh dari sini. Sepertinya aku nggak bakal pernah bisa pulang lagi." Wira menggeleng sambil menghela napas.Wira sendiri sudah lupa dirinya sudah berapa lama dirinya berada di sini. Selain itu, dia tidak pernah menemukan jalan pulang.Namun, harus diakui bahwa kehidupan di sini sangat bai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2709

    Kaffa tidak menyahut. Dia tidak percaya pada omongan para perampok ini. Penjahat selamanya adalah penjahat!Ini sama seperti orang baik. Tidak peduli apa yang terjadi, mereka tidak akan pernah tunduk pada kejahatan, apalagi mencelakai orang.Namun, karena Wira telah berbicara demikian, Kaffa tidak berani membantah lagi. Hanya saja, dia masih merasa agak enggan.Nyawa mereka semua ada di tangan Wira. Kaffa merasa agak takut setelah melihat Wira membunuh Jaguar tadi. Jika menyinggung Wira, nasibnya mungkin akan sama dengan Jaguar.Apalagi, Kaffa masih punya adik. Apa pun yang terjadi, dia harus memastikan keselamatan Shafa. Sekalipun nyawa taruhannya, dia tetap harus melindungi Shafa."Siapa namamu? Kulihat kamu sangat pintar bicara dan pintar menilai situasi," tanya Wira kepada pria berwajah tirus itu.Pria itu bergegas menghampiri Wira, lalu menyeka keringat dinginnya sambil memperkenalkan diri, "Namaku Sahim.""Sahim? Oke, aku sudah ingat." Wira mengangguk.Ketika melihat Wira berinis

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2708

    Tidak ada yang gratis di dunia ini. Kini, seseorang yang begitu kuat dan punya kuasa tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Hal ini tentu membuat mereka merasa curiga."Letakkan senjata kalian sekarang juga! Kalau ada yang berani macam-macam, jangan salahkan aku mengambil tindakan," ancam Wira dengan dingin.Semua orang bertatapan. Tidak ada yang berani ragu sedikit pun. Mereka buru-buru melempar golok mereka ke samping.Di mana mereka, Wira tidak ada bedanya dengan malaikat maut. Jika terus berbasa-basi dengan Wira, takutnya mereka semua akan mati di sini. Tidak ada yang ingin mati!Sekalipun profesi mereka adalah perampok, mereka melakukannya hanya untuk bertahan hidup.Saat berikutnya, para perampok itu berlutut. Pria berwajah tirus itu berkata, "Kak Jaguar sudah mati. Mulai sekarang, kami akan mengikutimu! Kamu adalah bos kami! Kami nggak akan menentang perintahmu, sekalipun nyawa taruhannya!"Semua orang buru-buru menyatakan sikap mereka. Wira tersenyum dingin, lalu berujar, "Kalau b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2707

    "Kamu yakin besi di tanganmu itu bisa membunuhku? Kamu kira kami bakal takut?" Jaguar menatap Wira dengan tidak acuh. Orang-orang di belakangnya sontak tertawa, merasa nyali Wira terlalu besar.Jumlah mereka terlalu banyak. Sekalipun Wira dan kedua anak itu bernyawa sembilan, mereka tetap tidak akan bisa melawan. Sepertinya, Wira ketakutan hingga menjadi bodoh."Tuan muda kaya yang dimanjakan sejak kecil memang begini. Mereka nggak bisa menilai situasi dengan baik. Kalau begitu, gimana kalau kita bunuh saja mereka?" usul pria berwajah tirus itu."Kulihat kedua anak di belakangnya itu bukan dari keluarga kaya. Kita bunuh saja mereka supaya tuan muda ini tahu semenakutkan apa kematian. Dengan begini, dia nggak bakal berani bersikap sombong lagi."Kaffa dan Shafa sontak terkesiap. Jika mereka dibawa ke markas perampok, setidaknya mereka bisa mencari kesempatan untuk kabur. Namun, jika mati di sini, bukankah usaha mereka untuk bertahan hidup akan sia-sia? Mereka tidak ingin mati!""Gadis i

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2706

    Begitu ucapan ini dilontarkan, orang-orang segera bersorak untuk menyetujuinya. Semua orang memaki Wira, membuat Wira terdengar seperti pendosa besar.Wira merasa kecewa. Dia mengusahakan yang terbaik untuk para rakyat, tetapi kebaikannya tidak diterima dan orang-orang bahkan menghinanya.Sebelum Wira bersuara, Kaffa tiba-tiba maju dan berkata dengan lantang, "Omong kosong apa yang kalian bicarakan? Tuan Wira sangat baik pada kita! Jalur perairan sangat menguntungkan bagi para rakyat. Semuanya mendapat keuntungan.""Bencana ini bisa terjadi juga karena ada orang yang melakukan korupsi. Orang-orang itu pasti memakai bahan yang murah. Ini bukan salah Tuan Wira!""Memangnya kalian nggak merasa bersalah menghinanya seperti ini? Jangan lupa. Kalau Tuan Wira nggak membuat kesepakatan dengan kerajaan lain, kita nggak bakal melewati kehidupan damai sekarang!"Wira cukup terkejut melihat keberanian Kaffa. Pemuda ini makin menarik saja. Dia tidak melupakan kebaikan orang lain. Sepertinya, Kaffa

DMCA.com Protection Status