Share

Bab 1816

Author: Arif
Ekspresi Nafis terlihat agak masam. Wira yang pergi sendirian sama saja dengan memasuki lubang harimau. Jika lalai sedikit saja, dia bisa kehilangan nyawanya. Bagaimana kalau Ciputra menyerang tanpa memedulikan hubungan masa lalu mereka?

"Tenang saja, aku yakin dia bukan orang seperti itu. Dia seharusnya nggak akan melakukan apa pun padaku," ujar Wira dengan penuh percaya diri.

Meskipun Nafis masih kurang menyetujuinya, dia hanya bisa mengangguk mengiakan. Lagi pula, Wira adalah atasannya.

Dua jam kemudian, Wira dan lainnya telah melewati istana. Di belakang istana, terdapat pabrik yang sangat besar. Begitu berjalan masuk, langsung terdengar berbagai suara dentuman. Ketika melihat ke sekeliling, terlihat orang-orang sibuk memproduksi baja. Jelas, semua ini untuk membuat meriam.

"Sepertinya, kamu benar-benar berusaha keras," ucap Wira yang melipat lengannya dan tersenyum. Tatapannya tertuju pada Ciputra.

"Tentu saja. Aku akhirnya tahu kehebatan meriam pada perang waktu itu. Meriam tanga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1817

    "Aku rasa busur dan panah saja sudah cukup. Memangnya ada senjata yang lebih hebat dari itu?" tanya Nafis dengan ekspresi heran.Ketika Nafis masih kecil, ayahnya sudah mengajarinya teknik memanah. Itu sebabnya, dia menjadi sangat mahir dalam memanah. Menurutnya, tidak ada senjata yang lebih baik daripada busur dan panah.Wira menepuk bahu Nafis, lalu tersenyum dan berujar, "Setelah aku membuatnya, kamu akan tahu kehebatannya. Nanti, kamu pasti akan memohon kepadaku untuk memberimu senjata itu."Wira terkekeh-kekeh misterius. Nada bicaranya dipenuhi kepercayaan diri. Sementara itu, Nafis hanya menggeleng dan tidak menanggapi lagi. Meskipun begitu, dia tetap percaya bahwa busur dan panah adalah senjata terbaik untuknya.....Selama setengah bulan berikutnya, Wira terus mengurung diri di kamar. Entah apa yang disibukkan pria ini.Ainur sering mengantarkan makanan untuk Wira, juga sering melihat beberapa bahan dan gambar di dalam kamar. Akan tetapi, dia sama sekali tidak tahu manfaatnya d

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1818

    Saat ini, Doddy berjalan keluar dari kamar sebelah. Wajahnya masih agak pucat, tetapi dia bisa beraktivitas seperti biasa.Wira menghampirinya, lalu meninju dada Doddy dan berkata, "Ternyata masih kuat. Sepertinya, pemulihanmu lumayan juga."Doddy menyeringai dan membalas, "Semua ini berkat bantuan Kak Wira. Aku sudah dengar semua. Kalau kamu nggak datang ke Provinsi Bina, mungkin aku sudah mati."Begitu membahas masalah ini, semua orang menjadi murung. Meskipun Doddy sudah siuman dan Wira sudah merasa jauh lebih tenang, mereka masih belum tahu siapa yang telah mencelakai Doddy. Dendam ini harus dibalaskan!"Doddy, kamu jaga Ainur. Aku dan Nafis mau keluar sebentar," ujar Wira. Doddy baru pulih sehingga istirahat adalah pilihan terbaik untuknya sekarang. Wira tidak mungkin membawanya pergi.Bisa dibilang, Wira dan Ciputra telah berteman kembali, bahkan Wira telah mengajari Ciputra cara membuat meriam. Namun, tidak akan ada yang tahu isi pikiran Ciputra.Selain itu, bawahan Ciputra mema

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1819

    Ekspresi Wira tampak serius. Faktanya, dia masih belum meninggalkan Provinsi Bina karena ingin membalaskan dendam Doddy. Ini bukan hanya masalah Doddy, tetapi masalah mereka semua.Pihak lawan memiliki niat jahat. Jelas, targetnya bukan hanya Doddy, melainkan mereka semua. Jika tidak menemukan orang-orang yang bersembunyi di kegelapan itu, mereka yang akan menanggung konsekuensi fatal.Nafis tidak mengutarakan apa-apa. Kedatangannya ini hanya untuk melindungi Wira. Urusan lainnya tidak ada hubungan dengannya. Meskipun ingin membantu, dia tidak memiliki kecerdasan seperti itu.Ekspresi Kusmanto tampak serius. Setelah ragu-ragu sejenak, dia mengernyit dan berkata, "Tuan, aku terus memikirkan hal yang sama selama 2 hari ini. Menurutmu, apa mungkin semua ini berhubungan dengan Ciputra?""Bagaimanapun, Provinsi Bina adalah wilayah Ciputra. Nggak mungkin ada organisasi misterius yang nggak diketahuinya. Kalau memang ada, keselamatan Ciputra pasti terancam.""Selain itu, aku juga sudah menany

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1820

    Saat berikutnya, beberapa orang di belakang langsung menyerbu ke depan. Namun, mereka tiba-tiba melihat Doddy yang telah maju untuk mengadang di depan pintu. Para ahli bela diri dari Provinsi Lowala juga telah tiba untuk berhadapan dengan para pria berpakaian hitam."Sialan! Kita sudah begitu berhati-hati, tapi masih ketahuan," ujar pria yang memimpin itu dengan tatapan dingin. Meskipun begitu, dia sama sekali tidak terlihat takut.Dalam sekejap, para pria berpakaian hitam mengeluarkan belati dari saku mereka dan memasang postur siap menyerang."Bunuh semuanya selain pria yang memimpin itu! Berani sekali mereka datang untuk mencuri! Cari mati!" seru Doddy. Dia menderita cedera parah dan baru pulih sehingga hatinya dipenuhi amarah.Karena ada yang berinisiatif untuk mengantar nyawa, Doddy tentu harus memberi mereka pelajaran untuk meredakan amarah dalam hatinya. Dia tidak peduli apa hubungan mereka dengan orang yang menyerangnya, tetapi yang pasti para pendatang ini berniat jahat.Seket

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1821

    "Sebagian besar pencuri itu sudah kami bunuh, hanya sisa satu pemimpin mereka sedang kabur menuju ke luar kota!" jawab salah seorang dengan tergesa-gesa."Baiklah, aku mengerti. Apa orang itu mengenakan pakaian hitam dan menutupi wajahnya?" tanya Wira lagi.Orang itu segera berkata, "Benar!""Kalian segera kembali untuk menjaga Doddy dan Ainur, barangnya sudah bersamaku. Nggak peduli apa pun yang terjadi, kalian harus pastikan keamanan mereka berdua."Seiring perintah Wira, semua prajurit Wira segera kembali ke penginapan. Sementara itu, Wira dan Nafis langsung menuju ke luar kota.Kecepatan keduanya sangat luar biasa dan pemimpin pencuri itu juga sudah lelah karena sudah berlari sejauh itu, sehingga jarak antaranya dan Wira makin dekat. Begitu keluar kota, dia melihat hutan di sekitarnya dan segera masuk ke dalamnya."Ingin lari? Sayangnya, kamu nggak punya kesempatan itu," kata Wira sambil tersenyum dingin. Tadi, dia hanya terus mengejar pemimpin pencuri itu tanpa membunuhnya dan jug

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1822

    Namun, Ciputra merasa pemimpin para ahli yang dikirimnya juga sudah terbunuh."Senjata tersembunyi apa yang disimpan di dalam kotak itu? Kenapa kekuatannya begitu luar biasa? Jarak mereka setidaknya ada ratusan meter, tapi senjata tersembunyi itu malah langsung mengenai orang kita. Kalau aku nggak melihatnya langsung, mungkin aku nggak akan percaya saat mendengar laporan ini dari orang lain," kata Ciputra dengan ekspresi yang sangat muram.Ciputra berpikir Wira benar-benar musuh yang mengerikan. Bukan hanya sangat cerdik, Wira juga bisa menciptakan begitu banyak barang aneh. Baik senapan, Meriam Darmadi, ataupun senapan runduk ini, semuanya adalah senjata membunuh yang luar biasa."Raja, bagaimana menurutmu kalau kita manfaatkan kesempatan ini untuk langsung membunuh Wira? Dengan begitu, kita juga bisa merebut kotak itu. Asalkan para sarjana kita menyelidikinya dengan baik, aku yakin kita akan segera menemukan prinsip senjata itu. Pada saat itu, kita juga bisa menciptakan senjata aneh

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1823

    Sesuai dengan pemahaman Nafis, senjata yang memiliki kekuatan besar biasanya adalah senjata jarak dekat. Senjata tersembunyi jarak jauh seperti busur biasanya tidak memiliki kekuatan yang begitu besar. Sekarang, dia makin penasaran dengan nama senjata yang disimpan di dalam kotak itu dan mengapa senjata itu bisa memiliki kekuatan membunuhnya yang begitu besar."Kak Wira, bagaimana kalau kamu berikan benda ini padaku? Saat itu kamu juga menciptakannya untukku, 'kan? Asalkan kamu mengajariku cara menggunakannya, aku akan berlatih dengan tekun. Aku yakin nggak butuh waktu yang lama, aku sudah mahir menggunakannya," kata Nafis sambil menggosok tangannya dan menatap kotak misterius di punggung Wira dengan sangat bersemangat.Nafis sangat menyukai senjata ini. Jika dia tahu lebih awal bahwa senjata ini begitu luar biasa, saat itu dia tidak akan menolak tawaran Wira. Kekuatan senjata ini jauh lebih unggul daripada busur dan lebih mudah dibawa. Jika bisa memiliki senjata ini, kelak kemampuanny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1824

    Nafis tidak akan membiarkan apa pun terjadi pada Wira. Jika tidak, dia tidak akan bisa mempertanggungjawabkan hal ini pada Danu dan yang lainnya. Selain itu, dia juga akan mengecewakan kerja keras semua orang.Hari sudah hampir petang saat keduanya kembali ke penginapan, tetapi matahari masih belum tenggelam. Wira memanggil semuanya ke dalam kamarnya dan saat ini semuanya sudah berkumpul."Kenapa memilih bergerak pada malam hari? Lagi pula, sekarang kita masih belum menemukan siapa yang menyerangku waktu itu. Benar-benar mau pergi begitu saja?" kata Doddy dengan nada yang tak puas. Ini adalah pertama kalinya dia diserang orang secara diam-diam, tentu saja dia ingin membalas dendam ini.Ainur tidak mengatakan apa-apa karena dia merasa dia tidak berhak untuk berbicara. Asalkan Wira sudah membuat keputusannya, dia akan mengikuti Wira.Jari Wira mengetuk meja beberapa kali dengan lembut, lalu ekspresinya tiba-tiba menjadi serius dan berkata, "Sekarang aku sudah yakin orang-orang yang menye

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status