Share

Bab 1717

Penulis: Arif
Setelah pertarungan singkat, para bandit di Gunung Ular pun berjatuhan. Lagi pula, pasukan Wira terdiri dari prajurit hebat, sedangkan bawahan Jarrar hanya bandit biasa. Mereka bukan lawan yang seimbang. Dalam sekejap, orang-orang Gunung Ular memilih untuk menyerah.

"Berdiri! Cepat berdiri! Benar-benar sekelompok sampah nggak berguna!" maki Jarrar dengan gusar. Namun, tidak ada yang mendengar perkataannya. Semua orang hanya berlutut di hadapan Wira.

Wira menghampiri selangkah demi selangkah, lalu mengambil pisau dari tangan Doddy. Tatapannya tertuju pada gadis di sampingnya. Ketika bertarung tadi, gadis ini terus mengikutinya. Padahal, anak seumuran ini biasanya akan ketakutan jika melihat situasi seperti itu.

Udara dipenuhi bau amis darah karena ada banyak genangan darah di tanah. Tempat ini tidak ada bedanya dengan medan tempur. Meskipun demikian, ekspresi gadis itu tetap terlihat datar. Bahkan, sorot matanya yang tertuju pada Jarrar dipenuhi amarah.

"Dia yang menyakiti orang tuamu?"
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1718

    Lebih tepatnya, orang dewasa sekalipun belum tentu memiliki karakter seperti gadis ini!Setelah membereskan semuanya, Wira dan pasukannya menuruni gunung. Saat ini, Wira menatap gadis di sampingnya dan bertanya, "Apa rencanamu selanjutnya?""Aku ingin ikut denganmu dan belajar banyak hal darimu. Kuharap kamu nggak mengusirku," timpal gadis itu dengan tegas.Wira memperlihatkan ekspresi heran sembari bertanya, "Kamu mengikutiku karena ingin membalas dendam, sekarang dendammu sudah terbalaskan. Jadi, kenapa kamu masih ingin mengikutiku? Kamu juga tahu aku sering berperang, bisa dibilang aku selalu tidur di tempat terbuka.""Kadang aku memang bisa bersenang-senang, tapi lebih sering menderita. Kalau kalah perang, aku bahkan bisa mati. Memangnya kamu nggak takut?"Semua yang Wira katakan adalah fakta. Situasi di medan perang sangatlah rumit. Wira memang tidak pernah kalah, tetapi bukan berarti dia bisa mendominasi selamanya. Bagaimanapun, tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1719

    "Kak Wira, sebaiknya biarkan kami ikut." Ketika melihat Wira hendak pergi, Danu, Doddy, dan lainnya tampak sangat cemas. Bagaimanapun, ketiga kelompok itu mungkin telah menyusun rencana jahat untuk mencelakai Wira.Wira memang hebat, tetapi tidak mungkin bisa melawan orang sebanyak itu. Jika ada perangkap di Paviliun Kristal, Wira mungkin tidak bisa keluar dengan selamat. Ketika saat seperti itu tiba, tidak ada gunanya jika hanya membalas dendam."Tenang saja, mereka juga hanya membawa 10 orang masuk. Selain itu, aku berteman baik dengan Jihan dan Senia. Sekalipun Ciputra punya rencana jahat, dia nggak akan berani bertindak gegabah. Akibatnya akan sangat fatal jika dia menyerangku. Jika kami bertiga bekerja sama, Kerajaan Beluana nggak mungkin bisa bertahan meski mereka makmur!" jelas Wira sambil tersenyum.Wira mengenakan zirah rantai emas pemberian Julian saat di Dusun Darmadi. Zirah berharga ini bisa melindungi nyawanya di saat-saat genting. Dia tidak akan melepaskannya untuk saat s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1720

    "Wira, berhenti mengatakan hal-hal yang membuatmu terkesan bermartabat. Kalau kamu benar-benar memikirkan kedamaian dunia, mana mungkin mencari alasan untuk menyerang kerajaanku waktu itu. Kamu membuat onar hanya karena masalah pangan, membuat para rakyat menderita. Apa ini yang dinamakan demi rakyat?" sindir Ciputra.Senia dan Jihan tidak berbicara. Mereka datang kemari hanya karena menghormati Wira. Meskipun begitu, tidak ada yang ingin bermusuhan dengan Ciputra demi kepentingan kerajaan masing-masing. Itu sama saja dengan cari mati."Ciputra, dulu kita bisa dibilang adalah sahabat, bahkan aku terus mengalah padamu. Kamu sendiri yang nggak mengatur bawahanmu dengan baik, makanya terjadi kekacauan seperti ini. Tapi, karena semua telah berkumpul di sini, sekarang bukan saatnya membahas masalah itu lagi," sahut Wira dengan tidak acuh.Wira tidak memedulikan Ciputra lagi, melainkan menatap Jihan dan Senia sambil berkata, "Aku yakin kalian sudah tahu tujuanku mengumpulkan kalian semua. Ka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1721

    "Bagaimana bisa memudahkan pertempuran?" tanya Ciputra lagi. Meskipun dia tidak mengatakan niatnya untuk gencatan senjata, hatinya sangat jelas saat ini anggaran kerajaan sudah defisit. Jika peperangan terus berlanjut, rakyat akan kesulitan dan kestabilan Kerajaan Beluana juga akan goyah. Ini adalah situasi yang tidak ingin dilihatnya. Dia baru menjadi raja di Kerajaan Beluana kurang dari setahun, konsekuensinya tak terbayangkan jika internal kerajaan kacau pada saat seperti ini.Setelah ragu sejenak, Wira baru berkata lagi, "Sebenarnya sangat mudah. Kalau sekarang kita menghentikan peperangan, kita bisa fokus untuk mengatur urusan internal kita dengan tenang. Beberapa tahun kemudian, kita pasti sudah makin berkembang juga. Pada saat itu, kita bisa kembali memulai peperangan lagi, 'kan? Selain itu, kalau sekarang kita tetap berperang, mungkin nggak akan ada pemenangnya juga dan akhirnya kedua belah pihak hanya akan menderita. Aku pikir kalian semua seharusnya mengerti prinsip ini juga.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1722

    Kerajaan Agrel milik Senia menguasai wilayah Kerajaan Monoma bagian utara dan Provinsi Ladu. Sementara itu, Jihan menguasai Provinsi Janglin, Provinsi Sutim, dan Provinsi Yangsan. Sembilan Provinsi kembali terbagi, tetapi tidak ada perubahan besar dalam geografisnya.....Tujuh hari kemudian, Wira dan yang lainnya juga sudah kembali ke Provinsi Lowala. Kelihatan jelas, provinsi ini adalah tempat yang paling stabil dan bersatu di antara sembilan provinsi berkat kepemimpinannya yang bijaksana. Jika dia tidak menguasai provinsi itu, mereka tidak akan bisa menciptakan surga dunia seperti ini. Selama tujuh hari ini, semua pihak sudah menarik kembali pasukannya dan dunia menjadi stabil untuk sementara ini, bahkan pengungsi pun perlahan-lahan berkurang.Saat Wira dan para pengikutnya menuju ke balai prefektur, mereka mendengar teriakan di pinggir jalan."Aku mau pergi ke kantor pemerintah. Sekarang tiba-tiba datang pengungsi sebanyak ini, bagaimana kita bisa bertahan hidup? Mereka juga mengam

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1723

    "Kenapa kalian semua berdebat di sini? Kalian sudah bosan dengan hidup damai?" Saat semua orang sedang berdebat, Wira dan yang lainnya perlahan-lahan mendekat dan Doddy yang berdiri di paling depan pun berteriak.Semua orang di tempat itu terkejut dan tatapan mereka tertuju pada Wira dan yang lainnya. Beberapa di antara mereka yang jeli, langsung mengenali Wira."Bukankah ini adalah Tuan Wira? Ini pertama kalinya aku melihat Tuan Wira. Aku pikir dia adalah pria tua yang kaku, tak disangka dia ternyata begitu muda dan tampan." Beberapa gadis bahkan sudah mulai jatuh cinta pada Wira dan menatapnya dengan tatapan penuh kasih. Terlihat jelas, mereka sudah siap untuk memberikan diri mereka kepada Wira."Uhuk uhuk."Wira juga mendengar pembicaraan semua orang. Setelah batuk beberapa kali dengan canggung, dia berjalan ke depan kerumunan dan bertanya, "Apa yang sebenarnya telah terjadi?""Tuan Wira, Anda mungkin nggak tahu, sekarang jumlah populasi di Provinsi Lowala tiba-tiba bertambah banyak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1724

    Namun, rumah di sketsa yang digambar Wira memiliki tiga tingkat. Sebenarnya, jika bukan karena situasinya tidak memungkinkan, Wira ingin membangun gedung pencakar langit. Sayangnya, tidak mungkin membangun gedung tinggi pada zaman sekarang. Bangunan modern membutuhkan baja dan semen. Semen masih mudah untuk ditemukan, tetapi membuat baja bukan hal yang bisa dilakukan sekarang. Meskipun dia sudah menemukan mesin pelebur baja, dia tidak memiliki mesin untuk memproduksi berbagai komponen baja seperti pelat baja. Oleh karena itu, dia hanya bisa menggunakan papan kayu dan batu, lalu membangun rumah dengan tiga tingkat."Kak Wira, idemu memang bagus, tapi aku harus berkata jujur, bukankah orang yang tinggal di lantai kedua dan atasnya akan merasa khawatir setiap harinya? Kalau punya barang-barang yang berat di rumah, rumah ini akan runtuh, 'kan?" kata Doddy.Semua orang juga memikirkan hal yang sama. Bahkan Osmaro juga menyipitkan matanya dan menatap sketsa yang digambar Wira dengan serius.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1725

    Kedua wanita itu saling memandang dengan ekspresi bingung, tetapi mereka tetap mengikuti Wira. Tak lama kemudian, ketiganya tiba di kamar Keana.Keana selalu tinggal di dalam desa dan tidak pernah melihat dunia luar, sekarang dia tinggal di Dusun Darmadi. Meskipun di sini adalah sebuah desa juga, interior ruangannya lebih mewah dibandingkan istana kerajaan. Hanya kamarnya saja, luasnya sudah seratus kali lipat daripada rumahnya di desa sebelumnya. Ukuran rumahnya juga jauh lebih besar."Gadis ini ...." Begitu pintu dibuka, pandangan Wulan langsung tertuju pada Keana."Namanya Keana. Dia adalah ...."Perkataan Wira masih belum selesai, Dewina sudah berjalan ke depannya sambil berkacak pinggang dan berkata, "Hebat ya! Ternyata kamu masih punya wanita di desa lain! Yang paling menyebalkan lagi adalah, dia bahkan bisa melahirkan seorang gadis seimut ini untukmu!"Wira dan Keana tertegun sejenak, lalu wajah Keana memerah. Jika dia benar-benar bisa menjadi putri Wira, tentu hal itu adalah ke

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3084

    Terlihat seorang jenderal muda keluar dan menatap para pengungsi itu dengan dingin, lalu berkata dengan dingin, "Kenapa kalian ke sini?""Jenderal, tolong beri kami kesempatan untuk hidup.""Kami hanya ingin pergi ke Kerajaan Nuala dan mencari sesuap nasi.""Terjadi perang di sini setiap harinya, kami hanya akan mati kalau tetap tinggal di sini.""Kita semua ini punya keluarga, jadi tolong berbaik hati dan biarkan kami tetap hidup."Semua pengungsi itu mulai memohon karena mereka tidak ingin terjebak di sini dan mati dengan sia-sia. Bagi mereka, asalkan bisa meninggalkan wilayah suku-suku utara ini masa depan mereka akan lebih baik.Namun, jenderal itu hanya mendengus dan berkata, "Saat ini situasinya sedang kacau. Selama penyebab keadaan suku-suku utara menjadi begini belum ditemukan, nggak ada orang yang boleh meninggalkan tempat ini. Kalau kalian bersikeras ingin pergi, jangan salahkan aku nggak berbelas kasihan."Setelah mengatakan itu, jenderal itu langsung mencabut pedangnya dan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3083

    Seorang pria yang berdiri di samping Hayam yang merupakan orang kepercayaan Hayam dan juga mantan anggota dari jaringan mata-mata segera merespons, "Apa hanya ada lima ribu orang di sini?"Hayam dan yang lainnya bersembunyi di balik sebuah batu besar dan melihat orang-orang di depan dengan saksama. Mereka dilengkapi dengan baik dan jumlahnya juga banyak, membuat orang merasa sangat tertekan. Ditambah lagi, hanya ini satu-satunya jalan keluar dari wilayah suku-suku di utara. Jika ingin keluar dari jalur lain, mungkin akan menghadapi kesulitan dan bahkan kehilangan nyawa.Jalur lainnya memang tidak dijaga dengan ketat, malahan tidak ada penjaga. Namun, jalur itu tidak bisa dilewati oleh sembarang orang. Selain melewati gurun, ada tebing curam yang harus dilewati juga.Sebelum tiba di sini, Hayam dan orang-orangnya sudah memeriksa rute si sekitar. Mereka terpaksa kembali ke sini untuk mencari celah keluar dari wilayah suku-suku utara."Hanya lima ribu orang saja? Ini adalah satu-satunya j

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3082

    Wira tersenyum dingin dan berkata, "Hayam adalah orang yang dipilih Lucy dengan hati-hati. Sejak Paviliun Langit didirikan, semua orang yang bisa menjadi anggota inti dari paviliun itu adalah orang yang terbaik. Terutama Hayam ini, keseluruhan kemampuannya nggak kalah dari Lucy. Selain itu, dia juga mengerti situasi kita saat ini, dia pasti akan berusaha untuk mencari Osman.""Ditambah lagi, orang ini juga sangat cerdas, dia pasti bisa membujuk Osman untuk datang menyelamatkan kita. Meskipun Osman nggak ingin ikut campur, dia juga bisa mengumpulkan pasukan dari dua provinsi. Baris ini nggak akan bisa menyulitkanku."Jangankan Baris, Wira berpikir meskipun Baris dan Osman bersatu pun masih bukan tandingannya. Jika tidak, keadaan Kerajaan Nuala juga tidak akan seperti saat ini. Osman dan juga Jihan bisa naik takhta juga berkat bantuannya. Jika tidak ada bantuannya, Osman tidak akan sanggup menjadi raja dan Kerajaan Nuala ini juga sudah lenyap sejak lama."Kalau begitu, aku lebih tenang s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3081

    "Kalau begitu, kamu bawa beberapa orang dan segera pergi dari sini. Kamu pergi bertemu dengan Osman dan beri tahu semuanya pada Osman," kata Wira. Letak wilayah suku-suku di utara ini sangat dekat dengan Kerajaan Nuala dan semua masalah ini juga ulah Baris, Osman tentu saja harus datang untuk mengatasi situasi ini dan membersihkan sisa-sisa masalahnya.Lagi pula, jika Wira benar-benar bisa membawa pasukannya ke tempat itu, Bobby tidak akan mati dengan tragis dan seluruh suku itu tidak akan menjadi seperti ini."Aku akan segera membawa orang ke sana, aku nggak akan mengecewakan Tuan. Tapi, kamu juga harus menjaga dirimu dengan baik. Aku sudah memeriksa situasi di sekitar sini dan tempat ini memang aman, mereka akan sulit untuk menemukan jejak kalian. Selama kalian tetap tinggal di sini, kalian pasti bisa bertahan sampai aku membawa orang kembali," kata Hayam dengan tegas.Sebelum datang ke sini, Hayam sudah diperingatkan Lucy berkali-kali untuk memastikan keselamatan Wira dengan cara ap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3080

    Adjie menggaruk kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa, tetapi wajahnya sudah memerah karena merasa hal ini benar-benar memalukan. Dia baru saja selesai berbicara, malah sudah ada orang yang menemukan lokasi mereka. Sungguh menyebalkan."Jangan menyusahkan dia. Tempat yang dia berikan pada kita ini memang bagus dan kita juga nggak perlu mengkhawatirkan kebutuhan kita di sini. Hayam dan rombongannya bisa menemukan kita karena mereka memang selalu melindungi kita dari kegelapan. Kalau nggak, mereka juga harus berusaha keras untuk menemukan kita," kata Wira yang membela Adjie karena saat ini mereka sepihak.Meskipun sebelumnya Adjie memang melakukan hal-hal yang tidak manusiawi, tangannya juga belum tentu benar-benar tercemar darah orang lain. Jika bisa memberikannya kesempatan kedua, Wira juga tidak ingin terus menyulitkannya."Ceritakan padaku situasi di luar. Bagaimana dengan kondisi Bobby?" kata Wira. Sepanjang perjalanan ini, dia paling khawatir dengan keadaan Bobby dan hatinya meras

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3079

    Semua orang langsung bersemangat saat mendengar perkataan Baris. Bagi mereka, ini adalah tawaran yang sangat menggoda dan mereka tidak bisa menolaknya."Sudahlah, kalian semua kembali bekerja saja. Waktu kita terbatas, aku akan menunggu orang yang beruntung itu di sini," kata Baris yang tidak berlama-lama di tengah sorakan gembira lagi dan pergi menuju rumah milik Bobby.Bobby sudah sibuk bergerak selama beberapa hari ini, sehingga saat ini dia perlu istirahat. Dia yakin kabar baiknya akan datang setelah dia terbangun nanti karena dia sudah mempersiapkan jebakan di setiap jalur komunikasi penting dengan pasukan elite. Saat ini, Wira tidak akan bisa pergi dan terjebak di wilayah suku utara ini, sehingga menangkap Wira hanya masalah waktu saja.Jika bukan karena waktu yang dijanjikannya pada Senia sudah hampir tiba, Baris ingin terus menunggu di sini. Lagi pula, Wira tidak akan bisa meninggalkan wilayah suku-suku utara ini lagi, mereka bisa melanjutkan rencana mereka.....Saat ini, Wira

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3078

    Saat ini, situasinya sudah sangat mendesak, Komeng dan yang lainnya hanya bisa mengandalkan Baris sebagai harapan terakhir mereka. Hanya Baris yang bisa memberikan mereka kehidupan yang lebih baik."Aku serahkan tugas ini padamu. Asalkan kamu bisa membawa Wira kembali, kamu akan menjadi pahlawan besar. Tapi, ingat. Nggak peduli seberapa besar pun pengorbanannya, Wira tetap nggak boleh keluar dari wilayah suku-suku di utara dengan selamat. Kalau dia sudah mati, bawa mayatnya padaku," kata Baris dengan dingin.Sebelumnya, Wira sudah mengganggu rencana Baris. Kali ini, dia sudah mempersiapkan semuanya dengan matang dan bahkan sudah bersekutu dengan Senia dan Kerajaan Beluana, dia tidak boleh membiarkan ada kesalahan sedikit pun. Dia benar-benar tidak boleh kalah lagi.Setelah merespons, Komeng segera memimpin pasukannya pergi mengejar Wira."Yang mulia, bagaimana dengan orang-orang ini?" tanya Bimala sambil menatap para penduduk suku yang berlutut di tanah.Bobby sudah mendapatkan banyak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3077

    Mendengar perkataan Baris dan yang lainnya, Bobby yang terikat di tiang langsung tertawa terbahak-bahak dan terus menyindir Baris, "Selama Wira masih hidup, dia pasti akan menjadi mimpi buruk kalian. Jangan melupakan kemampuan Wira dan kekuatan di belakangnya. Dengan jumlah pasukan kalian yang beberapa ini, kalian bukan tandingan Wira.""Orang yang akan membalaskan dendamku sudah muncul, orang ini adalah Wira. Mungkin hari ini seluruh suku kami akan mati di sini, tapi aku yakin kalian juga akan segera menyusul. Saat Wira kembali ke wilayah suku di utara lagi, mimpi buruk kalian pun dimulai."Mendengar perkataan Bobby, Chaman langsung emosi dan segera berlari ke depan Bobby. Setelah sudut bibirnya berkedut, dia langsung mencabut pedang dari pinggang salah satu pengawal di sampingnya dan menebaskannya ke Bobby. Pada detik berikutnya, Bobby langsung mati.Melihat kejadian itu, anggota suku yang tersisa pun langsung merasa putus asa. Sepertinya, akhir mereka pun sudah tiba."Kenapa kamu me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3076

    Baris berkata, "Selain mengancam, apa lagi yang bisa kamu lakukan sekarang? Semua suku di utara sudah jatuh di tanganku dan Komeng juga bersedia bekerja sama denganku, kelak kehidupan kita akan jauh lebih baik. Dengan kondisimu saat ini, apa lagi yang bisa kamu lakukan selain mengancam? Hanya Wira satu-satunya harapanmu, 'kan?""Tadi aku sudah mengatakan dengan sangat jelas. Kalau aku bisa mengendalikan suku-suku di utara ini, aku akan membawa pasukanku ke Kerajaan Nuala. Pada saat itu, Wira hanya bisa sibuk mengurusi dirinya sendiri. Menurutmu, apa masih ada orang yang akan membalaskan dendammu?"Setelah mengatakan itu, Baris kembali tertawa terbahak-bahak. Dia sudah bersabar selama bertahun-tahun hanya untuk mencapai puncak kejayaan seperti hari ini dan merebut kembali takhta raja. Hari itu pun akhirnya makin dekat. Hanya dengan membayangkannya saja, dia sudah merasa sangat bersemangat."Apa orangnya sudah tertangkap?" tanya Baris yang tidak basa-basi dengan Bobby lagi, melainkan men

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status