Share

Bab 1674

Penulis: Arif
"Tapi, dia belum punya cara untuk menahan serangan Meriam Darmadi. Cara terbaik sudah pasti dengan menyelinap masuk. Kalau berhasil menguasai Dusun Darmadi, dia akan bisa menahanku. Tentunya, aku juga akan berbuat begitu kalau aku di posisinya. Itu sebabnya, aku telah membuat persiapan sematang ini," jelas Wira.

Mata Doddy seketika berbinar-binar. Dia menggosok tangannya sambil bertanya, "Karena para kakak ipar sudah membuat kontribusi, bagaimana kalau kamu memberiku pasukan untuk menyerang kamp Ishan?"

"Aku pasti akan membuatnya kewalahan. Meskipun nggak bisa melenyapkan mereka semua, mereka setidaknya akan tahu kehebatanku. Kelak, mereka akan ketakutan kalau mendengar namaku!"

Wira tersenyum dan menggeleng. Dia menepuk bahu Doddy dan menyahut, "Nama Doddy terkesan kurang keren, sebaiknya pakai nama Zabran. Setelah menjadi jenderal nanti, nama ini akan terkesan lebih bermartabat."

Para prajurit di kamp telah mengetahui kehebatan Doddy dan Danu. Mereka selalu dipanggil dengan sebutan J
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1675

    Kini, ada 200.000 prajurit yang berkumpul di Benteng Talog. Jika tidak melakukan apa-apa dan hanya makan minum di sini setiap hari, mereka sendiri yang akan rugi.Sementara itu, Wira hanya memiliki Provinsi Lowala. Jika dibandingkan dengan Kerajaan Beluana, dia tentu kalah telak.Jika terus membuang-buang waktu di sini, mereka tidak ada bedanya dengan berlomba dengan Kerajaan Beluana, melihat sumber daya siapa yang akan habis duluan. Ketika saat itu tiba, Wira pun belum tentu bisa menang. Jadi, mengapa tidak menggunakan Meriam Darmadi untuk menguasai situasi perang?"Kamu sudah lupa, ya? Yang berperang bukan hanya kita dengan Ishan, tapi masih ada Kerajaan Beluana dan Kerajaan Nuala. Kalau kita menahan Ishan, berarti tekanan Kerajaan Nuala nggak akan sebesar sebelumnya. Wilayah yang direbut oleh Kerajaan Beluana juga perlahan-lahan akan menjadi milik Kerajaan Nuala kembali.""Dari sudut pandang tertentu, hal ini tentu menguntungkan untuk kita. Ingat, musuh dari musuh adalah teman. Kita

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1676

    "Kak Wira, orang kita sudah berhasil memasuki Kerajaan Beluana. Menurut penyelidikan mereka, Kerajaan Beluana sangat kacau sekarang. Karena perang berkepanjangan, pajak terus naik dan rakyat nggak tahan lagi.""Kerusuhan telah terjadi di berbagai tempat. Dengar-dengar, belakangan ini terjadi insiden mencuri pangan. Kerajaan Beluana mengutus pasukan untuk menekan para rakyat dan hal ini membuat publik makin marah," lapor Biantara.Danu dan Doddy mendengarkan dari samping. Selama setengah tahun ini, Wira tidak mengerahkan pasukan, tetapi mengetahui semua yang terjadi di dunia. Semua ini berkat Biantara."Gimana dengan Kerajaan Nuala? Apa situasinya sama dengan Kerajaan Beluana? Para rakyat terus mengeluh?" tanya Wira.Biantara menggeleng dan menjawab, "Nggak. Harus diakui, Jihan cukup hebat. Perang masih belum berakhir dan kas negara telah kosong, tapi mereka sama sekali nggak menaikkan pajak. Para rakyat memang mengeluh, tapi yang mereka keluhkan adalah Kerajaan Beluana dan Kerajaan Agr

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1677

    "Aku punya ide!" Tiba-tiba, seorang pejabat menghampiri dan menatap Wira. Belakangan ini, ada banyak genius baru di kamp Wira. Beberapa adalah jenderal yang pandai berperang, beberapa adalah staf yang pintar memberikan saran dalam strategi perang."Osmaro? Aku ingat kamu, kamu cendekiawan terkenal di Provinsi Lowala. Usul apa yang ingin kamu berikan?" tanya Wira sambil menatap Osmaro.Osmaro menyahut dengan perlahan, "Jenderal, aku rasa usul Tuan Biantara cukup masuk akal. Tentu bagus kalau kita bisa membuat rakyat Kerajaan Beluana menentang Ciputra. Tapi, aku memahami kekhawatiranmu karena Ishan memang memiliki peluang untuk berkhianat.""Seperti yang semua orang katakan, Ishan menguasai ratusan ribu pasukan sekarang. Hanya dengan satu perintahnya, dia sudah bisa menyerang Kerajaan Beluana dan menjadi penguasa. Ada banyak genius di Kerajaan Beluana, di antaranya adalah jenderal hebat! Mereka sangat cinta tanah air.""Kalau bisa bekerja sama dengan mereka dan merebut kekuasaan militer

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1678

    Penampilannya yang seperti ini seolah-olah bisa membunuh Biantara kapan saja, begitu juga dengan yang lainnya.Di sisi lain, Biantara justru tidak terlihat panik sedikit pun. Sebaliknya, dia tersenyum santai sambil berucap, "Aku nggak berniat jahat pada kalian. Kalau nggak, semua orang pasti sudah tahu tentang data yang kuberi barusan. Kalau seperti itu, bukankah reputasi kalian akan rusak?"Baru-baru ini, Biantara telah mengumpulkan informasi kotor beberapa orang ini. Ada yang suka minum-minum dan cabul, ada yang menggelapkan uang, juga ada yang memanfaatkan kekuasaan untuk membantu kerabatnya.Penyelidikan inilah yang membuat Biantara merasa Kerajaan Beluana akan segera binasa. Mereka semua adalah pejabat bermartabat. Tanpa diduga, ternyata mereka begitu tercela."Apa maksudmu? Kamu mengancam kami?" tanya jenderal yang membentak tadi.Biantara menatap mereka, lalu tersenyum sambil menyahut, "Jenderal Bhurek, kamu nggak perlu semarah ini. Biar kuperjelas sekali lagi, aku nggak berniat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1679

    "Begitu Ciputra dilengserkan dan Farrel menguasai takhta, kalian tentu akan menjadi pejabat yang berjasa dan mendapatkan imbalan. Selain itu, Tuan Wira juga berjanji nggak akan melawan kerajaan kalian, bahkan akan beraliansi dengan kalian. Dengan demikian, kedua kerajaan akan sama-sama melewati kehidupan damai. Bagus, 'kan?" jelas Biantara.Penjelasan ini membuat Bhurek dan lainnya merenung. Mereka tentu mengetahui situasi sekarang, yaitu Wira sama sekali tidak bisa dihentikan dan telah menyerang Benteng Talog.Asal tahu saja, Benteng Talog adalah gerbang kota mereka. Karena Ishan gagal merebutnya kembali, Ciputra terpaksa memindahkan ibu kota. Hal seperti ini sangatlah memalukan.Namun, mereka tidak mungkin berani mengungkapkannya, apalagi tidak memiliki kekuasaan militer untuk sekarang. Mana mungkin mereka berani mengusik Ishan ataupun menunjukkan kekesalan masing-masing? Jika bertindak gegabah, mereka hanya akan mati!"Yang kamu katakan semua ini fakta?" tanya salah seorang jenderal

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1680

    "Maksudmu, Biantara dan para jenderal itu sudah mengobrol? Selain itu, orang-orang itu ingin melengserkan Ishan, tapi nggak ingin Farrel menduduki takhta?" tanya Wira sambil mengernyit dan mengetuk meja. Selesai mengatakan itu, dia segera memikirkan cara untuk mengatasi masalah ini.Semua persiapan sudah matang, tetapi status Farrel yang agak merepotkan. Jika menggulingkan Ciputra dan Wira mengambil alih kekuasaan secara paksa, takutnya dia akan menjadi sasaran rakyat Kerajaan Beluana. Hal seperti ini akan sulit untuk diurus. Ini bukan hasil yang diinginkan oleh Wira."Benar. Tuan Biantara telah menjelaskan pro dan kontranya kepada mereka, tapi mereka sepertinya sangat menolak wanita menduduki takhta. Tuan Wira, apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Tuan Biantara menunggu balasan suratku," ujar bawahan itu segera. Dia hanya bawahan biasa sehingga tidak berhak untuk mengemukakan pendapatnya di hadapan Wira.Wira ragu-ragu sejenak, lalu menyahut dengan perlahan, "Begini saja, suruh Bi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1681

    "Tentu saja ada," kata Osmaro lagi."Sebenarnya, nggak peduli siapa pun yang jadi raja, hasil akhirnya hanya ada satu yaitu Kerajaan Beluana akan pecah belah. Para penguasa setempat akan bangkit dan semua jenderal juga akan berjuang untuk wilayah mereka sendiri." Analisis Osmaro langsung membuat semua orang tersadar.Wira juga menepuk kepalanya sendiri dan segera mengerti maksud Osmaro. Meskipun Farrel yang naik takhta, dia mungkin tidak akan bisa menguasai politik dan militer Kerajaan Beluana. Saat ini, orang di Kerajaan Beluana juga sedang melawan Ishan, ini membuktikan para jenderal itu pasti mengamankan pasukan mereka sendiri. Jika mengangkat raja baru apalagi dalam situasi seperti ini, posisinya tidak akan stabil. Farrel tidak akan sanggup mengendalikan situasi ini, begitu juga dengan penguasa lainnya."Jenderal, kalau terjadi konflik di Kerajaan Beluana lagi dan menjadi pecah belah, ini akan sangat menguntungkan kita. Kita tentu saja harus memanfaatkan situasi ini dengan baik. Pa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1682

    Ishan sudah lama memandang rendah Ciputra. Ciputra memang adalah adik sepupunya dan Ishan bisa menjadi jenderal utama yang terkenal juga karena dukungan Ciputra. Meskipun demikian, Ishan sudah lama merasa kesal terhadap Ciputra, hanya saja dia tidak ada kesempatan untuk merebut posisi Ciputra. Bagaimanapun juga, dia akan dianggap sebagai pengkhianat jika benar-benar terjadi perebutan kekuasaan dan dia pasti akan menjadi bahan olok-olokan orang. Tiba saatnya, dia memang akan menjadi raja, tetapi ini bukan akhir yang diinginkannya.Dalam sekejap, Ishan dan yang lainnya sudah tiba di luar ibu kota. Di depan gerbang kota, ada beberapa prajurit penjaga yang menghalangi jalan mereka. Prajurit yang berdiri di barisan paling depan berkata, "Jenderal Ishan, ini adalah ibu kota. Jenderal datang untuk menghadap Raja, jadi nggak perlu bawa pasukan sebanyak ini. Biarkan para pasukan ini berdiam di sini dan Jenderal bisa ikuti aku untuk masuk. Raja sudah menunggumu cukup lama."Setelah mendengar per

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3056

    Semua orang ini telah dikumpulkan menjadi satu kelompok, dipimpin oleh satu orang, yaitu mantan kepala divisi jaringan mata-mata, Hayam.Baru saja, alasan mengapa Wira belum bertindak dan malah membawa semua orang ke sini adalah untuk memudahkan Hayam dan yang lainnya dalam bergerak. Dia tidak ingin melibatkan orang tak bersalah.Dalam sekejap, Hayam sudah melangkah keluar dari kerumunan dan tiba di hadapan Wira. Sambil menangkupkan tangannya dengan hormat, dia menyapa, "Tuan."Wira mengangguk puas. "Kerja bagus. Baiklah, urusan kalian sudah selesai di sini. Untuk sementara, bawalah orang-orangmu bersembunyi."Tanpa berkata banyak, Hayam segera menghilang diikuti oleh bawahannya yang segera menyelinap ke dalam hutan.Sebelum tiba di tempat ini, Wira sudah berdiskusi dengan Lucy. Demi memastikan keselamatannya, tentu dia harus membawa beberapa orang untuk berjaga-jaga.Namun, Wira tidak menempatkan mereka secara terang-terangan, melainkan membiarkan mereka mengikuti dalam bayang-bayang.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3055

    Emas batang?Orang-orang itu tidak menghiraukan perkataan Wira, hanya mendengar kata emas batang saja. Dalam sekejap, mata mereka bersinar. Suku-suku di utara yang memang sudah miskin dan ditambah dengan perang yang berkepanjangan ini lagi, membuat mereka menjadi kesulitan mendapatkan makanan. Jangankan emas batang, bahkan uang perak pun sudah membuat mata mereka bersinar.Orang bilang jangan memamerkan uang, tetapi Wira justru sengaja memberi tahu orang-orang itu isi dari tasnya.Pria yang memimpin kelompok itu tersenyum dan menjilat bibirnya yang kering, lalu mengulurkan tangannya ke arah Wira dan berkata, "Kalau begitu, pinjamkan emas batangmu itu pada kami dulu. Kalau kamu menyerahkannya dengan patuh, kami nggak akan menyulitkanmu. Kami bahkan akan menunjukkan jalan ke mana pun kalian ingin pergi.""Kalau kami yang mengawal kalian, perjalanan kalian pasti akan lebih lancar. Ini adalah kesepakatan yang menguntungkan, 'kan?"Mata orang-orang di belakang itu membelalak, menunggu jawab

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3054

    Tidak jauh dari sana, terlihat bayangan-bayangan orang yang bergerak.Nafis yang juga sudah memperhatikan semuanya sejak tadi kini berdiri di samping Wira dengan waspada dan tangannya sudah meraih busur di pinggangnya. Meskipun Wira memiliki pistol, busurnya juga tidak kalah hebat. Dalam hal kecepatan tembakan, Wira juga bukan tandingannya. Lagi pula, sekarang ada seseorang yang mengikuti mereka dari belakang, mereka harus lebih berhati-hati.Agha juga segera mengambil palu ganda dari kudanya dan berdiri di depan Wira dengan ekspresi dingin. Ketiganya sudah merasakan ada seseorang yang mengikuti mereka sejak tadi, tetapi mereka tidak mengatakan apa-apa dan tidak berniat menghadapi orang-orang itu juga. Semua ini adalah keputusan Wira. Jika mengikuti gayanya bertindak, dia pasti sudah menyerang dan memukul orang-orang itu.Sebenarnya, Wira juga bukan sengaja menunda waktu ataupun membiarkan orang-orang di belakang mereka perlahan-lahan pergi, tetapi karena tadi masih ada banyak pengungs

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3053

    "Menurutku, lebih baik sekarang Kak Wira pergi ke Kerajaan Nuala. Hubunganmu dan Osman cukup baik, kamu bisa memintanya mengirim beberapa orang ke sini untuk membantu kita. Dengan begitu, kita bisa berperang dengan orang-orang dari suku-suku utara ini dan membantu Bobby keluar dari kesulitan," kata Agha dengan segera.Tanpa mengorbankan pasukan sendiri, ini memang merupakan hasil yang terbaik. Memanfaatkan pasukan orang lain untuk berperang dan tetap bisa memperoleh reputasi yang baik, ini langkah yang bagus.Namun, Wira menggelengkan kepalanya. Setelah menatap Agha sejenak, dia bertanya, "Siapa yang mengajarkanmu taktik ini?"Wira sangat memahami adiknya ini. Dengan kecerdasannya itu, Agha tidak mungkin bisa memikirkan taktik seperti ini. Ini membuktikan pasti ada seseorang yang sudah menyarankan taktik ini pada Agha.Agha menggaruk kepalanya dengan canggung. Melihat Wira sudah menyadarinya, dia tidak menyembunyikan apa pun lagi dan langsung menjawab, "Kak Danu yang mengajariku."Wira

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3052

    Sementara itu, Lucy juga tidak mendapatkan banyak informasi, sehingga langkah Wira menjadi sulit. Saat itu, hubungannya dengan Bobby cukup baik dan orang-orang di wilayah suku-suku utara itu juga bukan ancaman bagi sembilan provinsi. Oleh karena itu, dia tidak meminta Lucy untuk mengirim anggota Paviliun Langit ke sana.Justru karena inilah, sekarang masalahnya menjadi begitu sulit. Jika anggota dari jaringan intelijen milik Lucy bisa terus memberi Wira informasi di sepanjang perjalanan, dia tidak perlu menghentikan orang lain untuk bertanya tentang situasi di suku Bobby."Situasi Bobby tentu saja sangat buruk. Sekarang pasukan di sukunya hanya tersisa puluhan ribu orang saja dan mereka terkurung di dalam sukunya. Mungkin dalam tiga hari ini, suku itu akan hancur dan rakyat di sana akan mati di tangan musuh," jawab pria itu.Ada sebuah aturan di suku-suku utara yaitu orang yang bukan berasal dari sukunya, pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Setelah mengalahkan suku lain, orang-orang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3051

    Saat Bobby dan yang lainnya sedang membahas strategi, Wira dan yang lainnya sudah dalam perjalanan selama dua hari lebih dan akhirnya tiba di wilayah suku-suku utara.Setelah kembali ke tempat yang familier, Wira teringat dengan beberapa hal yang terjadi sebelumnya. Dia merasa sangat dekat dengan tempat ini. Namun, dia tidak menyangka kedamaian ini hanya bertahan selama beberapa tahun saja, sekarang sudah dihancurkan lagi. Dia terpaksa harus kembali ke wilayah suku-suku utara ini lagi dan membantu Bobby menghadapi situasi kritis ini."Kak Wira, kamu masih ingat jalan menuju suku Bobby?" tanya Agha. Saat itu, Agha juga datang ke sini bersama Wira, tetapi dia sudah lupa jalan ke sana dan tidak memahami semua yang ada di tempat ini lagi.Tempat itu dikelilingi hutan yang lebat, Wira dan yang lainnya tetap akan sulit untuk menemukan lokasi suku Bobby meskipun mereka memiliki peta. Lagi pula, mereka sudah bertahun-tahun tidak datang ke sini, sehingga semuanya sudah terlihat sangat asing. Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3050

    Agha selalu memiliki sikap yang pantang menyerah, dia bahkan memperlakukan saudaranya sendiri seperti itu.....Keesokan paginya, Huben dan yang lainnya sudah mengetahui kabar tentang Wira dan rombongannya yang sudah pergi. Begitu Wira meninggalkan Provinsi Lowala, mereka mungkin tidak memiliki kesempatan untuk berdiskusi dengan Wira lagi. Pada akhirnya, masalah ini hanya bisa dibiarkan begitu saja.Namun, bagi orang luar, Wira masih tetap berada di Dusun Darmadi dan belum pergi. Ini adalah taktiknya untuk mengalihkan perhatian. Jika orang lain tahu dia sudah pergi, mungkin akan muncul banyak masalah. Dia harus pergi ke wilayah suku-suku di utara secara diam-diam dan membantu Bobby untuk segera menstabilkan situasinya agar bisa mengubah keadaan yang berbahaya ini.....Di wilayah suku-suku utara, daerah tempat suku Bobby berada.Selama beberapa hari ini, Bobby terus bertarung melawan suku-suku lainnya. Berhubung jumlah musuhnya jauh lebih banyak, dia pun berada dalam posisi yang tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3049

    "Kalau begitu, aku akan segera mengatur segalanya," kata Lucy, lalu segera pergi.Dua jam kemudian, Wira sudah berangkat menuju wilayah suku-suku di utara bersama Nafis dan Agha. Sebelum pergi, dia meninggalkan sebuah surat untuk Wulan dan yang lainnya. Hari ini, dia terpaksa harus pergi dan berpisah dengan mereka untuk sementara, dia tentu saja merasa bersalah.Jika tidak kembali, Wira tentu tidak perlu meninggalkan surat itu pada Wulan dan yang lainnya. Namun, kabarnya kepulangannya cepat atau lambat akan sampai ke telinga mereka. Jika mereka tahu dia sudah kembali pun tetap tidak pergi menemui mereka, ini akan mendatangkan masalah baginya. Lebih baik dia menjelaskan semuanya dengan jujur di surat itu, dia yakin mereka akan mengerti keadaannya."Kak Wira, apa kita perlu pergi dengan tergesa-gesa seperti ini? Kenapa kali ini nggak mengajak Kak Dwija? Kamu malah mengajak Nafis, apa dia nggak perlu menjaga Kota Limaran?" tanya Agha di perjalanan saat mereka sedang menunggang kuda.Kota

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3048

    Jika Wira pergi ke wilayah suku di utara itu sendirian, Lucy merasa hal itu tidak ada gunanya. Wira memang sangat dicintai para rakyat di sembilan provinsi ini, tetapi Wira tidak memiliki kekuasaan ataupun pengaruh di wilayah tandus dan wilayah suku-suku di utara. Tidak ada orang yang akan menghargai perintah Wira.Wira berkata sambil menggelengkan kepala, "Kita saja yang pergi. Danu dan Doddy terus memintaku mengerahkan pasukan untuk menyerang Ciputra. Aku memang punya pemikiran seperti itu, tapi Tuan Osmaro, Tuan Huben, dan yang lainnya juga memikirkan keadaanku. Mereka hanya ingin kubu kita bisa berkembang dengan stabil.""Jadi, kalau aku membawa pasukan ke wilayah suku-suku di utara, takutnya situasinya akan sulit untuk dikendalikan."Masing-masing pihak memiliki alasan mereka tersendiri. Namun, Wira sangat memahami apa yang sedang dipikirkan Huben dan yang lainnya.Setelah bencana banjir melanda, rakyat di sembilan provinsi hidup sengsara. Terutama para rakyat di Kerajaan Beluana

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status