Share

Bab 1548

Author: Arif
"Untuk apa?" tanya Wira.

"Guru, kamu bisa membantuku. Kita sama-sama memerintah dunia ini, ya? Aku tetap akan menjadi muridmu setelah menjadi penguasa!" sahut Yahya.

Wira perlahan-lahan memejamkan mata saat mendengar omong kosong ini. Kenapa bisa menjadi seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang menghasutnya?

Wira tidak ingin berlama-lama di sini. Dia tidak ingin melihat Yahya yang dulunya polos berubah menjadi sekejam ini.

"Nggak perlu. Lagian, kamu sudah sangat berbeda sekarang, nggak seperti muridku yang dulu lagi," jelas Wira. Kemudian, dia berbalik, membawa Julian dan Hasto meninggalkan kamar tersebut.

Sesudah meninggalkan istana, Wira memejamkan matanya, merasakan angin sepoi-sepoi. Amarah dalam hatinya masih belum mereda.

Julian berjalan ke sisi Wira, menepuk punggungnya 2 kali sebagai isyarat untuk menenangkan. Tidak ada yang ingin masalah seperti ini terjadi.

Setelah mengambil kuda mereka, Wira membawa Julian dan Hasto ke tempat Jihan. Begitu melihat Jihan, Wira pun
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1549

    Setelah meninggalkan kediaman Jihan, wajah Wira tampak sangat murung. Melihat ini, Julian pun merasa cemas. Perang akan segera dimulai, siapa yang akan dibantu oleh Wira?"Apa rencanamu sekarang?" tanya Hasto.Wira merenung sesaat, lalu mengernyit sambil membalas, "Belum ada, rencanaku jadi kacau karena perubahan mendadak ini. Aku harus menyusun rencana ulang."Mendengar ini, Hasto menepuk bahu Wira untuk menghiburnya. Tidak ada yang ingin situasi seperti ini terjadi. Selain itu, bukan hanya Wira yang merasa sedih atas situasi ini.Jam makan telah tiba. Mereka datang ke sebuah penginapan. Bukan hanya makan, mereka juga bisa mendapat informasi di sini."Eh, kalian sudah dengar belum? Kerajaan Beluana sepertinya sudah mengirim pasukan ke Kerajaan Nuala!""Bukannya mereka baru ganti penguasa? Kenapa terburu-buru menyerang Kerajaan Nuala? Benar-benar sombong!""Ya, entah apa yang mereka pikirkan. Parahnya, Kerajaan Nuala juga sedang kacau. Semua pangeran ingin menjadi raja baru, pangeran y

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1550

    Wira mengangguk menyetujui. Keduanya sangat kuat minum sehingga menghabiskan sekendi arak itu.Julian merasa agak cemas, jadi terus berdiri di samping Wira. Kalau Wira merasa pusing, dia bisa langsung menangkapnya. Siapa sangka, Wira bukan hanya berdiri dengan tegak, tetapi juga berbicara dengan sangat jelas.Setelah selesai makan, mereka bertiga pun bersiap-siap untuk kembali ke Dusun Darmadi. Masing-masing memikirkan hal yang berbeda selama perjalanan.Wira berpikir kepada siapa dirinya harus berpihak dan jalan apa yang harus diambilnya. Julian hanya mengkhawatirkan kondisi Wira. Sementara itu, yang dipikirkan Hasto adalah Sekte Langit dan Sekte Gunung.Sekte Gunung adalah pihak pertama yang melanggar kesepakatan. Mereka mulai ikut campur dalam urusan istana pasti karena memiliki ambisi. Jadi, Sekte Langit tidak boleh berpangku tangan!Bagaimanapun, mereka semua adalah orang dunia persilatan. Kemampuan kedua belah pihak juga bisa dibilang setara. Sekte Langit tidak boleh membiarkan S

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1551

    Hasto mendengus. Julian juga segera berdiri di samping Wira dan Hasto. "Ini orang dari Sekte Gunung ya?" bisik Julian di telinga Wira dengan hati-hati.Wira menganggukkan kepalanya. Biksu Jubah Hitam di depannya memiliki aura membunuh yang sangat besar dan kultivasinya terasa kuat sehingga membuat orang merasa sangat tertekan.Melihat pria tua di depan, Julian mengernyitkan alisnya. Dia merasa sangat familier, tetapi tidak bisa mengingat di mana dia pernah bertemu dengan Biksu Jubah Hitam. Sekarang mereka sudah tahu pria tua itu adalah orang dari Sekte Gunung, sehingga tidak masalah bagi mereka untuk bertarung karena Sekte Gunung yang terlebih dahulu melanggar kesepakatan."Malah bertemu dengan Gadis Suci dari Sekte Langit di sini. Sepertinya kalian sudah berniat ingin ikut campur dengan urusan kerajaan, hanya belum tertangkap kita saja!"Setelah melihat Julian, Biksu Jubah Hitam itu langsung berbicara dengan nada sinis.Wira mengerti Biksu Jubah Hitam berniat untuk menyalahkan mereka.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1552

    "Kalian ini apa kalau bukan sampah? Bertiga pun nggak sanggup melawan pria tua seperti aku, bahkan sudah bertarung begitu lama. Kalau berita ini tersebar, orang mungkin akan merasa Sekte Langit nggak sebanding dengan Sekte Gunung." Setelah menghentikan langkahnya, Biksu Jubah Hitam tidak lupa untuk menyindir ketiganya.Wira dan yang lainnya sama sekali tidak merespons, karena Biksu Jubah Hitam memang hebat dan memiliki metode penyerangannya sendiri."Kemampuanmu nggak seberapa, tapi mulutmu cukup luar biasa. Kamu bisa datang ke sini sendirian, pasti berencana untuk sendirian membunuh kita bertiga. Tapi sudah begitu lama pun belum berhasil, bukankah tenagamu jadi sia-sia?" Hasto tersenyum dan merendahkan Biksu Jubah Hitam. Pria itu terlalu percaya diri, pada akhirnya pasti akan mati dalam keangkuhannya sendiri."Sia-sia atau nggak, kita akan tahu nanti. Kalau nggak berhasil membunuhku yang sudah tua ini, kalian bertiga akan sangat memalukan, bahkan Gadis Suci juga terlibat. Hari ini, ak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1553

    Wira dan Julian bersembunyi di dalam hutan dan tidak berbicara.Saat ini, Biksu Jubah Hitam terluka parah. Dia tidak tahu apakah cangkang itu beracun atau tidak, tetapi dia bisa merasakan dengan sangat jelas bahwa kondisi tubuhnya menjadi buruk. Dia memiliki firasat buruk jika pertarungan ini dilanjutkan, dia akan ditaklukkan mereka. Dia sangat percaya diri dengan kemampuannya, tetapi di hadapan senjata tersembunyi, semua kemampuan bela diri pun tampaknya tidak berguna.Namun, Hasto tidak memberi Biksu Jubah Hitam kesempatan untuk bernapas dan terus menyerang dengan sepenuh tenaga. Dalam keadaan tak berdaya, Biksu Jubah Hitam hanya bisa mengambil senjatanya dan kembali menghadapinya, sedangkan Wira di samping mereka menunggu kesempatan untuk bergerak. Biksu Jubah Hitam tidak tahu Wira dan yang lainnya bersembunyi di mana, yang berarti ada bahaya tak diketahui sedang menantinya."Kalian ini benar-benar keterlaluan. Hanya karena aku nggak menggunakan seluruh kekuatanku, jadi kalian mulai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1554

    "Pak Tua, apa kamu nggak pernah mendengar trik tipu daya ini? Aku juga nggak berniat melakukan ini kepadamu. Kamu hanya perlu memberitahuku beberapa informasi, aku akan membiarkanmu pergi." Wira selalu mementingkan keadilan.Setelah mendengar perkataan Wira, Biksu Jubah Hitam mendengus dan memalingkan kepalanya dengan sangat kuat untuk menolak menjawab pertanyaan Wira.Melihat keteguhan Biksu Jubah Hitam, Wira berencana untuk meninggalkannya sendirian di sana. Dia berdiri dan berbicara dengan Julian dan Hasto sebentar, lalu berbalik dan bersiap untuk meninggalkan tempat itu.Biksu Jubah Hitam baru menyadari dia akan ditinggalkan begitu saja. Wira tidak akan membawanya pergi dan tidak akan melepaskannya dengan mudah juga. Tali yang mengikatnya sudah dilapisi dengan obat bius dan membuat tubuhnya lemah. Meskipun ada binatang buas yang datang dan akan memakannya, dia juga tidak bisa melawan. Lagi pula, matahari perlahan-lahan tenggelam dan ini saatnya bagi binatang buat untuk keluar."Say

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1555

    "Kamu yakin nggak mau jujur? Kalau kamu nggak mau jujur, kita akan pergi. Aku bisa menyelidiki informasi ini sendiri pun bisa mendapatkan jawabannya. Aku hanya memberimu kesempatan saja, jadi kamu harus memanfaatkannya baik-baik."Melihat Biksu Jubah Hitam tidak kooperatif, Wira segera berbalik dan berpura-pura akan pergi. Biksu Jubah Hitam menjadi panik, lalu menghelakan napas dan mengungkapkan kebenarannya."Aku memang nggak berniat untuk menyembunyikan hal ini darimu. Ceritanya seperti ini, sebenarnya Ciputra harusnya langsung membunuh Farrel. Tapi, dia nggak tega, jadi hanya mengurung adiknya. Dia berjanji nggak akan melepaskannya dan nggak ada orang lain yang akan tahu hal yang diketahui oleh Farrel."Wira benar-benar tidak menyangka orang-orang dari Sekte Gunung ini begitu kejam sampai membuat Ciputra membunuh adiknya sendiri. Bagaimana mungkin? Hubungan kakak adik ini sangat baik, itulah alasannya Ciputra memutuskan untuk mengurung adiknya seumur hidup daripada membiarkan adikny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1556

    "Tuan, hamba benar-benar menyesal, hamba nggak berani melakukannya lagi kelak. Hamba hanya ingin bertahan hidup, jadi baru memberitahunya hal ini. Kalau hamba tahu hal itu akan berdampak besar bagi sekte, hamba pasti nggak berani membocorkannya. Harap Tuan bisa memberi hamba sebuah kesempatan lagi untuk menebus kesalahan!" Biksu Jubah Hitam langsung menjelaskan semua alasannya, tetapi beberapa detik kemudian, dia langsung mati dan darahnya berceceran di tempat itu.Pemimpin kelompok itu tidak memberikan Biksu Jubah Hitam kesempatan untuk berbicara. Bagaimanapun juga, Biksu Jubah Hitam sudah mengkhianati sekte, malah masih ingin menebus kesalahannya.Setelah selesai menangani mayat Biksu Jubah Hitam, target mereka kembali beralih ke Wira. Wira sudah tahu terlalu banyak, sehingga mereka harus membunuhnya dan menangkap gadis suci dari Sekte Langit itu hidup-hidup."Kenapa kalian masih berdiri di sana? Cepat pergi tangkap mereka. Para pria boleh dibunuh semuanya, tapi harus tangkap Gadis S

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status