Share

Bab 1536

Penulis: Arif
"Farrel, kamu nggak perlu takut, nggak ada orang kakakmu di sini. Kalau ada yang ingin kamu katakan, katakan saja dengan berani. Kita pasti akan menolongmu!"

"Benar. Farrel, kamu anggap saja kami ini temanmu, katakan saja dengan berani."

"Nona, kamu nggak perlu takut. Apa yang sebenarnya mereka lakukan di istana, kamu katakan dengan cermat. Kita pasti akan menolongmu."

Semuanya mengira Farrel ketakutan, sehingga tidak berani mengungkapkan kebenarannya dan mereka semua mengelilinginya untuk menghiburnya. Namun, ekspresi Farrel tetap terlihat bingung, karena dia benar-benar tidak tahu. Jika tahu, dia pasti sudah mengatakannya.

"Aku benar-benar minta maaf. Kalau aku tahu, aku pasti akan mengatakannya. Tapi, aku juga nggak mengerti kenapa Kakak mengurungku."

Farrel mengangkat kepalanya dengan ekspresi tegas. Dia benar-benar tidak berbohong, dia mengatakan yang sebenarnya. Hal ini mengejutkan semua orang di ruangan. Seorang putri malah dikurung dengan tanpa alasan. Mungkin saja ada alasanny
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1537

    Memang benar apa yang dikatakan Wira. Sebelumnya, Ciputra memperlakukan Farrel dengan sangat baik, pasti ada alasannya mengapa kepribadian Ciputra langsung berubah drastis dalam semalam.Semua orang merasa sangat terkejut karena tidak menyangka Wira akan berpikir sejauh itu. Mereka semua pun tidak terpikirkan bahwa ada rahasia yang sulit diungkapkan di balik tindakan Ciputra. Bagaimanapun juga, mereka dilahirkan di keluarga raja. Tidak mungkin tidak memiliki ambisi dan tunduk pada seseorang begitu saja. Namun sekarang, sepertinya Ciputra mungkin pengecualian."Ternyata seperti ini. Mungkin Ciputra sekarang juga sangat menderita. Dia terpaksa mengurung adiknya dan sekarang harus berpura-pura terlihat kejam.""Danu selalu mengagumi orang seperti ini. Kalau kelak Ciputra dalam masalah dan minta tolong kepada kita, Bos harus menolongnya ya."Awalnya semua orang tidak mengerti mengapa Ciputra melakukan hal ini, tetapi mereka mulai mengerti setelah mendengar penjelasan Wira.Mendengar perkat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1538

    "Meskipun begitu, orang-orang di belakangnya itu juga nggak akan melepaskan kita. Untuk berpura-pura, Ciputra pasti akan mengirim orang untuk membunuh kita."Analisis Danu sangat masuk akal dan tentu saja Wira juga sudah mempertimbangkan hal itu. Namun, dia tidak khawatir karena ada Hasto bersama mereka. Jika orang-orang itu datang, semuanya juga bukan tandingan mereka."Meskipun begitu, kamu jangan lupa kita punya banyak ahli di sini. Selain itu, ada sesuatu yang belum kuceritakan kepada kalian. Ciputra pernah bertemu berduaan denganku dan kata-katanya sangat kejam, tapi aku menyadari dia ingin memutuskan hubungan kita agar orang-orang di belakangnya nggak menyerang kita. Sekarang, sepertinya kita sudah menyulitkannya."Memikirkan segala tindakan gegabahnya untuk menyelamatkan Farrel, Wira menggelengkan kepalanya.Saat masih berada di istana, Wira masih tidak mengerti mengapa Ciputra melakukan semua ini, tetapi begitu keluar, dia langsung mengerti. Sudah terjadi konflik seperti itu, C

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1539

    "Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Turunkan perintah untuk mengisolasi seluruh kota. Pastikan kamu menangkap mereka, baik hidup maupun mati!" ujar Ciputra, masih dengan raut marahnya.Pria tua berjubah hitam itu mendengus lagi, lalu mengiakan dan undur diri. Setelah keluar, dia memandang Ciputra yang membelakanginya dan bergumam, "Di antara banyaknya cara, kamu sengaja memilih jalan yang memakan waktu dan tenaga. Ciputra, sebenarnya kamu yang bodoh atau aku? Niatmu terbaca dengan sangat jelas. Apa kamu benar-benar menganggap kami nggak tahu?"Pria tua berjubah hitam itu mendengus. Orang-orang Sekte Gunung yang mereka utus sebelumnya tidak bisa diandalkan. Jika begitu, dia hanya bisa mencari orang-orang yang lebih kuat.Ciputra yang berada di dalam ruangan tidak mengetahui isi pikiran pria tua berjubah hitam itu. Dia mengulum senyum tipis. Hatinya terasa lega karena adiknya baik-baik saja. Dia benar-benar berharap Wira segera membawa Farrel pergi sejauh mungkin dan tidak usah kem

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1540

    Usai memaki-maki Danu, jenderal itu segera memimpin para prajuritnya pergi. Danu menghela napas lega, lalu buru-buru pergi memeriksa gerbang kota. Dari empat sisi gerbang kota, dia mendapati hanya gerbang barat yang penjagaannya terbilang longgar.Danu bergegas kembali ke restoran untuk melaporkan hasil penyelidikannya pada Wira. Namun, penampilan acak-acakannya membuat Wira terkejut setengah mati. Wira bahkan tidak sadar bahwa air yang tengah dituangnya sudah meluap hingga mengenai tangannya."Danu, aku cuma menyuruhmu menyelidiki situasi di luar, kenapa kamu kembali dengan penampilan mengenaskan begini?" tanya Wira setelah sadar dari keterkejutannya.Danu menggaruk kepalanya dengan malu, lalu dia pun menceritakan kejadian yang dihadapinya tadi."Rupanya begitu. Jadi, gimana hasil penyelidikanmu?" tanya Wira lagi."Kak Wira, aku sudah mengecek keempat gerbang kota. Dari semuanya, cuma gerbang barat yang penjagaannya lebih longgar. Gimana kalau kita keluar dari sana malam ini?" ujar Da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1541

    Suara senjata yang berbenturan di luar akhirnya menarik perhatian jenderal yang mengantuk."Suara apa itu?""Tuan, gawat! Ada sekelompok ahli bela diri di luar! Sebagian besar prajurit kita sudah tewas!" lapor seorang prajurit sambil berlari masuk dengan sempoyongan. Sekujur tubuhnya berlumuran darah, tetapi dia tidak melupakan tugasnya untuk melapor.Perubahan mendadak ini membuat jenderal yang memimpin terkesiap. Tanpa sempat mengenakan pakaiannya, dia berniat mengambil barang-barangnya dan hendak melarikan diri. Uang-uang ini tidak boleh sampai ketinggalan!Tepat ketika jenderal itu hendak berberes, Wira sudah menerobos masuk. Dia langsung melayangkan tongkat untuk menghabisi prajurit itu, lalu menatap jenderal itu dengan dingin."Pendekar, ampuni aku! Aku nggak pernah melakukan kejahatan apa pun! Aku hanya bekerja di sini, tolong jangan bunuh aku!" pinta jenderal itu sembari berlutut setelah melihat prajurit itu dibunuh begitu saja oleh Wira."Pendekar, aku akan membiarkanmu pergi,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1542

    Wira melirik sekilas Danu, Doddy, dan Biantara. Kemudian, dia menyuruh Hasto, Julian, dan Farrel mengikutinya.Setelah mendapatkan kabar kepulangan Wira, ketiga istrinya sudah menunggu di depan karena takut melewatkan sesuatu. Alhasil, mereka melihat Wira pulang."Suamiku, akhirnya kamu pulang. Gimana kondisimu sekarang, Farrel? Apa ada yang sakit? Apa kamu lapar?" tanya Wulan.Fokus Wulan awalnya hanya tertuju pada Wira. Namun, ketika melihat ekspresi Farrel yang kelelahan dan sedih, Wulan sontak merasa tidak tega padanya. Jadi, ketiga istri Wira mengelilingi Farrel untuk memberinya perhatian."Kalian bawa Farrel istirahat dulu. Kak Hasto, Julian, kalian tetap di sini, ada yang ingin kubahas," ujar Wira. Setelah ketiga istrinya membawa Farrel pergi, hanya tersisa mereka bertiga di aula."Wira, kamu mau bahas apa? Apa kamu sudah punya rencana?" tanya Hasto."Kak Hasto, selanjutnya akan terjadi pertempuran sengit. Aku tahu aku terkesan kurang sopan kalau menyuruhmu ikut serta pertempura

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1543

    "Apa ada pergerakan di Kerajaan Nuala?" tanya Wira."Untuk sementara ini nggak ada, mereka terlihat nggak peduli dengan masalah ini," sahut Biantara.Wira merasa bingung. Jelas-jelas pertempuran sudah akan terjadi, mengapa Kerajaan Nuala tidak membuat persiapan? Sepertinya, ada rahasia yang tidak bisa diselidiki oleh Biantara. Itu berarti, Wira harus menanyakannya pada orang itu."Ya sudah, kamu sudah boleh kembali, aku akan mempertimbangkannya dulu. Setelah membuat keputusan, aku akan memanggilmu lagi," ucap Wira.Wira harus menulis surat untuk Yudha, menanyakan situasi yang sebenarnya terjadi. Makanya, dia menyuruh Biantara pergi.Sesudah Biantara pergi, Wira sendirian di kamar samping. Ketika menulis surat, dia pun merasa agak gelisah karena khawatir akan terjadi masalah baru.Masalah Keluarga Barus belum terselesaikan. Jika sesuatu terjadi pada Kerajaan Nuala, masalah ini akan menjadi makin rumit."Suamiku, apa terjadi masalah? Aku melihatmu gelisah, makanya kemari." Terdengar suar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1544

    "Farrel, kamu pasti sangat menderita. Kamu seorang tuan putri, tapi harus tinggal bersama kami."Wulan dan lainnya terus melontarkan pertanyaan kepada Farrel, sampai tidak menyadari Wira sudah datang. Setelah Wira berdeham 2 kali, mereka baru beralih menatap pintu."Farrel akan tinggal beberapa hari di tempat kita, kalian punya banyak waktu untuk mengobrol, jadi nggak usah terburu-buru. Lihat, Farrel sampai malu karena pertanyaan kalian yang bertubi-tubi," ujar Wira."Nggak apa-apa, aku justru senang kalau bersama mereka. Maaf sekali, aku dikurung, makanya nggak bisa menulis surat untuk kalian. Tapi, kita sudah bisa mengobrol setiap hari sekarang!" sahut Farrel yang merasa agak gugup. Kemudian, dia segera melambaikan tangan untuk menyatakan dirinya tidak keberatan.Farrel pun menceritakan semua yang terjadi selama ini. Begitu mendengarnya, Wulan dan lainnya merasa makin tidak tega padanya. Ketiga wanita itu memeluknya, juga mengelus kepalanya.Mereka sudah melewati banyak hal bersama s

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3223

    Mendengar perkataan Zaki, Darsa menghela napas karena situasi kali ini memang sulit untuk ditangani. Jika ingin menyelesaikan masalah ini, dia merasa mereka harus mencari solusi yang tepat. Selain itu, hal ini juga memang cukup merepotkan.Tepat pada saat itu, Darsa yang seolah-olah teringat sesuatu pun berkata dengan pelan, "Sekarang kita juga nggak bisa mengirim semua mata-mata kita dan masalah ini pun belum selesai, kita berada dalam posisi yang sangat sulit. Jadi, menurutku, situasi kali ini benar-benar rumit."Setelah itu, Darsa mengernyitkan alis dan melanjutkan, "Sebelumnya aku juga nggak memikirkan hal ini, tapi sekarang sepertinya situasinya benar-benar sulit. Menurut kalian, apa yang harus kita lakukan?"Setelah terdiam sejenak, Zaki tersenyum dan berkata, "Tuan, kamu pasti sedang bercanda, 'kan? Kamu juga tahu kemampuanku nggak begitu hebat. Kalau memimpin pasukan di medan perang, aku masih bisa. Tapi, kalau untuk hal seperti ini, aku benar-benar nggak tahu."Darsa hanya ter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3222

    Melihat orang-orang di sana, mata-mata itu langsung tertegun dan berkata, "Para Jenderal, sepertinya ada masalah. Sebelumnya kami juga nggak menyangka orang-orang ini ternyata begitu kuat. Sekarang pasukan musuh sudah kembali menyerang lagi."Darsa langsung terkejut saat mendengar musuh kembali menyerang karena situasi ini benar-benar sulit untuk dipahami.Bahkan salah seseorang berkata, "Sepertinya ada yang nggak beres, mana mungkin mereka kembali menyerang. Ini nggak masuk akal."Saat semua orang masih bingung, Joko juga tertegun sejenak. Melihat Darsa mengernyitkan alis, dia pun memberi hormat dan berkata, "Tuan, bagaimana kalau aku memimpin pasukan keluar? Kali ini, biar aku yang melawan mereka."Setelah tertegun sejenak saat mendengar perkataan Joko, Darsa tersenyum sambil menganggukkan kepala dan berkata, "Baiklah, kamu pergi menghadapi mereka dulu."Setelah Joko pergi, Zaki baru menyadari ekspresi Darsa seperti agak muram. Dia pun mengernyitkan alis dan bertanya, "Tuan, apa ada

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3221

    Mendengar perkataan Wira, semua orang awalnya benar-benar tidak dapat memahaminya.Melihat reaksi semua orang, Wira hanya bisa tersenyum dan menjelaskan, "Hehe. Coba kalian bayangkan kalau kalian adalah pasukan utara. Kita sudah menyerang dengan gencar seperti ini, tapi mereka tetap nggak melancarkan serangan balik. Menurut kalian, apa yang sedang mereka pikirkan?"Mendengar perkataan itu, semua orang langsung tertegun sejenak.Beberapa saat kemudian, Adjie baru menyadari maksudnya dan menatap Wira dengan heran. Dia tersenyum dan berkata, "Aku mengerti. Maksud Tuan adalah membuat musuh nggak percaya pada kita, jadi mereka akan terus mengamati situasi ini. Benar, 'kan?"Wira tersenyum. Melihat orang-orang ini mulai memahami rencananya, dia pun perlahan-lahan tersenyum dan berkata, "Hehe. Sekarang kamu sudah mengerti, 'kan? Kalau kita melakukan ini, sisanya nggak akan jadi masalah besar."Mendengar perkataan ini, semua orang segera menganggukkan kepala. Menurut mereka, rencana ini benar-

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3220

    Zaki yang berdiri di samping berkata, "Pasukan mereka kali ini nggak banyak. Mungkin mereka melihat puluhan ribu prajurit kita bergerak, jadi mereka takut bertempur. Lagi pula, mereka hanya membawa beberapa ribu orang."Mendengar itu, Darsa dan Joko tersenyum. Mereka sama sekali tidak menyangka situasi akan berkembang seperti ini. Setelah beberapa saat, Darsa berucap, "Ini benar-benar di luar dugaan. Sepertinya mereka memang pengecut."Joko juga tersenyum. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan nada kurang puas, "Tapi, aku benar-benar nggak menyangka mereka akan menyerah secepat ini."Darsa merasa ada sesuatu yang tidak beres. Hanya saja, meskipun dipikirkan, dia tidak bisa langsung menemukan jawabannya. Sesaat kemudian, dia akhirnya berkata, "Aku belum bisa memastikan, yang jelas kita harus berhati-hati."Di sisi Wira, setelah melihat Agha kembali bersama pasukannya, Adjie tersenyum dan berkata, "Sepertinya semuanya berjalan sesuai rencana. Bagaimana kalau kita langsung mengirim pa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3219

    Wira mengangguk pelan. Harus diakui, yang dikatakan Adjie memang masuk akal.Setelah beberapa saat, dia tertawa dan berkata, "Haha, menyelesaikan masalah ini sebenarnya nggak terlalu sulit. Tapi, pertama-tama, kita harus memastikan tempat ini benar-benar terkendali. Selain itu, kita juga harus paham apa yang akan dilakukan selanjutnya."Mendengar itu, semua orang terdiam sejenak. Adjie berujar, "Tuan, dengan cara ini, semuanya jadi lebih mudah untuk kita atur. Selain itu, menurut kami, masalah ini memang nggak terlalu sulit untuk diselesaikan.”Semua orang mengangguk setuju. Setelah beberapa saat, seseorang tertawa dan berkata, "Haha, awalnya aku juga tidak menyangka. Tapi sekarang, kalau kita bisa menangani masalah ini, sisanya akan lebih mudah."Beberapa saat kemudian, Adjie mendengar suara derap kuda dari luar. Dia tertawa dan berkata, "Sepertinya Agha dan pasukannya sudah berangkat. Sekarang kita tinggal menunggu kabar."Wira tersenyum kecil dan mengangguk pelan.....Di sisi lain,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3218

    Setelah semua persiapan selesai, Agha masuk kembali. Melihat Wira, dia menangkupkan kedua tangannya dan melapor, "Tuan, pasukan musuh sedang masak dan istirahat. Ini adalah kesempatan bagus bagi kita!"Mendengar itu, Wira sedikit terkejut. Sebelumnya, rencananya memang hanya untuk mengganggu musuh tanpa langsung melancarkan serangan. Makanya, dia masih menunggu momen yang tepat.Kini, dengan kabar bahwa musuh sedang sibuk memasak, Wira sadar bahwa inilah saat yang tepat baginya untuk bertindak.Tanpa ragu, dia segera melambaikan tangannya dan berkata dengan tegas, "Baik, segera bawa 3.000 pasukanmu dan serang perkemahan pasukan utara! Ingat, kalau musuh mulai menyerang balik, jangan ragu, langsung mundur!"Agha mengangguk pelan, memberi hormat, dan langsung pergi untuk menjalankan perintahnya.Setelah Agha pergi, Wira menoleh ke arah Arhan dan Nafis yang berdiri di luar. Dengan suara tenang, dia berkata, "Kalian berdua juga bersiaplah. Setelah Agha mundur dan musuh kembali ke perkemaha

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3217

    Semua orang mengangguk pelan setelah mendengarnya. Saat ini, setelah mendengar rencana dari Darsa, mereka pun sadar bahwa ini memang satu-satunya cara. Jika tidak, mereka bahkan tidak tahu apa konsekuensinya nanti.Melihat kedua orang di depannya, Darsa berkata dengan suara rendah, "Saat ini, yang paling utama adalah memastikan kemungkinan keberhasilan rencana ini. Selain itu, menurutku masalah yang ada masih bisa diselesaikan, hanya saja memang ada beberapa kendala yang harus kita perhatikan."Mendengar perkataannya, semua orang kembali mengangguk pelan. Dari sudut pandang mereka, rencana kali ini memang memungkinkan untuk dilakukan. Namun, yang menjadi masalah adalah pasukan besar yang dipimpin oleh Wira, yang datang dengan kekuatan besar. Ini jelas menjadi ancaman serius bagi mereka.Di sisi lain, setelah Wira dan pasukannya mengatur dengan baik, Adjie masuk ke ruangan. Setelah melihat beberapa orang di sana, dia tersenyum dan berkata, "Tuan, situasi saat ini sudah jelas. Mereka sud

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3216

    Kedua orang itu terkejut mendengar kabar ini. Menurut mereka, situasi kali ini benar-benar di luar nalar.Zaki mengerutkan kening dan bertanya, "Tuan, kalau memang begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Darsa tahu bahwa rencananya kali ini telah digagalkan oleh musuh. Dia hanya bisa menghela napas pelan dan membalas, "Ini agak merepotkan. Semua rencana kita harus ditunda.""Untuk saat ini, biarkan para mata-mata menyelidiki keadaan sekitar, tapi jangan sampai menyusup ke wilayah musuh. Aku menduga musuh sedang mencari cara untuk menangkap mereka."Mendengar ini, kedua orang itu mengangguk. Setelah memastikan rencana baru, Joko tersenyum getir dan berujar, "Aku nggak nyangka situasinya akan menjadi seperti ini. Tapi, dilihat dari situasi sekarang, ini memang lebih sulit dari yang kita bayangkan. Yang terpenting, kita harus memastikan kekuatan kita tetap stabil."Keduanya kembali mengangguk. Setelah selesai menyesuaikan rencana, mereka baru merasa agak lega.Beberapa saat kemudia

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3215

    Di pihak pasukan utara, para mata-mata yang sebelumnya diutus masih belum kembali. Setelah memastikan segalanya, Zaki yang berdiri di dalam kemah mengernyit dan bertanya, "Kenapa para mata-mata belum kembali? Apa terjadi sesuatu?"Joko yang berdiri di sampingnya juga ikut mengernyit. Situasi ini memang terasa aneh.Seseorang berkata, "Benar, seharusnya para mata-mata itu sudah kembali. Kenapa masih nggak kelihatan batang hidungnya? Aneh sekali."Orang lainnya juga merasa heran."Ya, aku nggak nyangka kita harus menunggu selama ini. Tampaknya memang ada sesuatu yang mencurigakan. Selain itu, pasukan musuh mulai istirahat. Bukankah ini terlalu cepat?"Banyak orang sependapat, tetapi mereka tidak terlalu peduli. Sementara itu, Darsa yang mendengar kabar itu agak terkejut. Ada sesuatu yang tidak beres.Memikirkan hal ini, Darsa segera memberikan perintah, "Cari tahu apa yang sebenarnya terjadi! Kalau ada masalah, ini bisa menjadi sesuatu yang merepotkan."Melihat betapa seriusnya Darsa, be

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status