Share

Bab 1130

Penulis: Arif
Hari ini, Ciputra dan Farrel lagi-lagi mengunjungi Dusun Darmadi. Ketika datang, Ciputra tidak akan membawa apa pun karena tidak ada satu pun barang mereka yang bisa menarik perhatian Wira.

Namun, Ciputra justru selalu membawa barang pulang, dari camilan sampai barang yang terbuat dari kristal.

Putra Mahkota Kerajaan Nuala dan Wira pun terlihat begitu dekat layaknya saudara kandung. Ciputra berkata, "Wira, gelas kristal yang kamu kasih waktu itu benar-benar bagus! Kasih aku satu lagi dong!"

Ketika mendengar perkataan kakaknya yang tidak tahu malu ini, Farrel sungguh kehabisan kata-kata. Dia menegur, "Kak, kamu terus meminta barang dari Wira. Kalau terus seperti ini, takutnya Wira akan jatuh miskin dibuatmu!"

Ciputra segera menimpali, "Hais, kamu ini berada di pihak siapa? Kamu adikku, tapi malah membela orang lain. Wira saja nggak bilang apa-apa. Kamu bukan istrinya, kenapa malah ikut campur? Huh!"

Ucapan ini seketika membuat wajah Farrel memerah. Wira yang mendengarnya pun merasa sung
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sadam Soriak
semakin bertele-tele
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1131

    Dewina dan Dian sama-sama tersenyum. Kemudian, salah satunya menjawab, "Kami nggak berhak ikut campur dalam masalah ini, kalian saja yang buat keputusan."Wira segera berkata, "Kenapa begitu? Suami kalian akan menikahi wanita lain, masa kalian diam saja? Kalian nggak menentang?"Kedua wanita itu pun tertegun sesaat sebelum mengangguk dan membalas, "Yang penting dia wanita baik-baik."Wira sungguh tidak bisa berkata-kata. Kalau di masanya, suami istri pasti sudah bertengkar, bahkan memilih untuk bercerai."Pokoknya, aku nggak ingin menikahi Farrel. Aku sangat berterima kasih padanya. Dia sangat baik hati. Tapi, kalau berhubungan dengan keluarga kerajaan, kehidupan kita nggak akan sesantai sekarang ini.""Aku tahu niat Keluarga Barus, juga tahu kebaikan dan kekaguman Farrel terhadapku. Tapi, aku hanya bisa mengecewakannya kali ini," jelas Wira. Dia melakukan semua ini bukan hanya demi dirinya, tetapi juga demi Dusun Darmadi dan ketiga istrinya.Begitu melibatkan diri dengan keluarga kera

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1132

    Berma yang mendengarnya seketika tersenyum. Dia tahu bahwa dirinya telah berhasil membuat Yasir jatuh cinta padanya. Bagus! Perjuangannya selama ini tidak sia-sia!Berma menatap Yasir dengan lembut, lalu menyahut, "Aku yakin bisa berhasil kali ini. Kalau berhasil, aku ingin terus tinggal di sini bersamamu. Apa boleh?"Tebersit binar bahagia pada tatapan Berma. Dia tampak seperti wanita yang jatuh cinta, bahkan agak tersipu.Yasir pun menatapnya dengan tidak rela. Sebelumnya, Berma juga pernah pergi begitu lama, sampai-sampai membuatnya cemas. Sekarang, wanita ini ingin pergi lagi. Jujur saja, Yasir tidak rela!"Sebenarnya, seberapa besar dendammu ini? Apa sudah boleh memberitahuku sekarang?" tanya Yasir dengan buru-buru.Mendengar ini, Berma ingin mengatakan yang sebenarnya, tetapi sekarang belum saatnya. Dia pun menimpali, "Kalau aku berhasil, anggap saja masalah ini sudah berlalu. Kalau nggak, anggap saja aku nggak pernah datang. Jangan tanya lagi, kamu nggak akan sanggup mengusik me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1133

    Tentunya, Berma tidak memiliki pilihan lain. Dia sudah bersumpah akan setia terhadap Prabu, jadi tetap harus melakukannya.Yasir telah menunggu semalaman, tetapi tidak ada kabar apa pun. Kini, dia merasa sangat menderita. Lantaran tidak tidur, matanya menjadi sangat merah. Dia benar-benar berharap Berma akan pulang, lalu memanggilnya kakak seperti biasa."Mungkin ... dia akan pulang besok," gumam Yasir setelah menarik napas dalam-dalam. Perasaannya sungguh gelisah, sementara tatapannya penuh penantian.Namun, Berma masih tidak pulang pada hari kedua dan ketiga. Yasir merasa sangat putus asa. Selama beberapa hari ini, dia sama sekali tidak punya nafsu makan karena terus menunggu wanita itu.Hari keempat, kelima, dan keenam telah berlalu, tetapi Berma masih belum pulang. Kala ini, Yasir pun benar-benar panik. Dia merasa sesuatu telah terjadi pada Berma, dia tidak pernah sepanik ini!Pada hari ketujuh, Yasir akhirnya melihat sebuah sosok yang familier pada dini hari. Sosok itu adalah seor

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1134

    Inilah perkataan yang ditunggu-tunggu oleh Berma selama ini! Hari ini, dia akhirnya berhasil! Dia berhasil menghilangkan kecurigaan Yasir setelah 3 bulan! Benar-benar perjalanan yang sulit!Kalau orang lain yang mengatakan hal seperti ini, mungkin Yasir tidak akan memercayainya. Namun, akting Berma benar-benar tidak ada lawannya!"Kak, gimana kamu bisa membantuku?" tanya Berma yang berpura-pura bingung. Begitu mendengar pertanyaan ini, Yasir pun tidak berbasa-basi. Dia sontak mengulurkan tangannya dan menghancurkan sebuah pilar batu besar!Berma berakting terperanjat melihat ini. Dia bertanya lagi, "Kak, si ... siapa kamu sebenarnya? Kamu ini ...."Berma sontak mendorong Yasir, membuat aktingnya ini terlihat sangat luar biasa. Namun, Yasir buru-buru membalas, "Dik, jangan takut. Aku punya identitas khusus, jadi menyembunyikannya selama ini. Beri tahu aku dulu masalahmu. Tenang saja, aku nggak akan melukaimu ataupun berbuat jahat."Berma menatapnya dengan waspada, lalu bertanya, "Kamu s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1135

    "Tenang saja, aku akan anggap nggak pernah mendengar masalah ini," kata Berma sambil menatap Yasir. Hanya saja, Yasir malah jadi ragu-ragu."Itu ... Dik, aku ... boleh nggak bersamamu?" Kedua orang ini telah saling menyatakan perasaan, tetapi tidak pernah begitu terus terang.Berma hanya mengangguk pelan. "Kak Yasir, aku ... bersedia bersamamu. Asalkan kamu jangan keberatan denganku saja ...."Yasir buru-buru menjawab, "Mana mungkin? Nggak mungkin aku begitu! Hanya saja, identitasku ini nggak boleh punya siapa pun yang dekat denganku. Aku tetap harus menanyakan masalah kita berdua kepada atasanku. Maaf."Berma tentu saja tidak takut dirinya akan diselidiki. Sebab, dia sudah mempersiapkan identitas palsu sedari awal. "Nggak apa-apa. Kalau kamu merasa kesulitan, nggak usah dilaporkan jug nggak masalah. Aku anggap saja kamu ini bos toko sembako. Hanya saja, Kak Yasir, bagaimana kamu mau membantuku? Apa kita masuk ke istana sama-sama? Aku pernah coba masuk ke sana dua kali, sulit sekali."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1136

    Biantara mengernyit melihat semua informasi itu. Meskipun memang hasilnya bagus, Biantara tetap saja merasa tidak tenang. Dia memang mengerti bahwa Yasir pasti jatuh hati pada wanita ini. Kalau tidak, dia tidak mungkin melaporkan semua interaksi mereka dengan jelas kepada Biantara."Yasir, Yasir .... Aku sangat mengerti dirimu. Meskipun kamu berhati-hati, begitu kamu jatuh cinta pada seseorang, kamu nggak akan bisa melepaskannya! Tampaknya ... aku nggak bisa mengambil keputusan untuk masalah ini." Sambil berkata demikian, Biantara membalas pesan Yasir menyuruhnya untuk tetap menunggu hasilnya. Biantara sedang melakukan penyelidikan latar belakang Padmi. Jika tidak ada masalah, dia boleh saja bergabung dengan jaringan mata-mata.Biantara memutuskan untuk menyuruh Yasir menunggu karena takut pria itu akan gegabah dan menceritakan semuanya kepada Padmi. Melihat balasan dari Biantara, Yasir tentu saja sangat senang. Namun, dia tidak mengetahui bahwa Biantara sudah merasa curiga.Di Dusun D

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1137

    Biantara mencari sebuah vihara yang sudah bobrok untuk bersembunyi. Setelah menerima pesan dari Biantara, Yasir sangat bersemangat. "Padmi, Ketua mau bertemu kita!" ujar Yasir. Setelah mendengar perkataannya, Padmi tersentak sesaat. Namun, dia tetap berkata sambil tersenyum, "Baiklah!"Yasir menutup pintu sambil tersenyum. "Ayo, kita temui dia sekarang."Mendengar perkataan itu, Berma semakin gugup. "Sekarang? Di mana?"Yasir menjawab dengan terus terang, "Di sebuah vihara bobrok di luar kota. Ayo pergi, sebentar saja kok." Sambil berkata demikian, Yasir telah berjalan keluar terlebih dahulu. Meski punya firasat buruk, Berma memutuskan untuk mengikutinya. Jika terjadi sesuatu, Berma juga bisa melindungi dirinya sendiri.Tak lama kemudian, kedua orang ini tiba di vihara bobrok tersebut. Setelah melihat ke sekeliling sekilas, Yasir tertegun melihat tidak ada seorang pun di sana."Bos? Apa Anda ada di sini?" teriak Yasir.Biantara terus bersembunyi dalam kegelapan. Dia telah melihat kedat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1138

    Biantara menyampaikan maksud Wira kepada Yasir secara terus terang. Yasir juga tertegun mendengar perkataan Biantara. Sejujurnya, Yasir sendiri tidak mengerti mengapa hal ini diatur sedemikian rupa. Namun, dia juga tidak terlalu banyak berpikir.Bagaimanapun, saat pertama kali datang ke Kerajaan Ahola, jaringan mata-mata baru saja didirikan. Dia membangun semua ini bersama Biantara bersama-sama. Semua rekan saat ini punya persahabatan yang baik satu sama lain. Namun, Yasir tentu bisa membedakan prioritas. Apalagi Biantara dan Wira selama ini memperlakukannya dengan begitu baik. Setelah dipikir-pikir, Yasir akhirnya mengangguk setuju."Oke, aku akan ke sana," jawab Yasir.Biantara membalas, "Baiklah, itu ... Dik, aku tahu kamu punya dendam dengan Keluarga Juwanto, kami juga sangat berharap Yasir bisa menemanimu di sini. Tapi, kami benar-benar kekurangan orang di Agrel, jadi ... kami terpaksa membawamu ke sana juga. Tenang saja, begitu ada pergerakan di sini, kami akan beri tahu kalian.

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3010

    Melihat Dahlan yang berjalan mendekat, Senia bertanya dengan nada datar, "Kenapa mencariku malam-malam begini?""Apa Kresna dan Ararya berencana untuk membangkang perintah kita dan memulai perang melawan kita?"Dahlan segera menjawab, "Ibu nggak perlu khawatir tentang hal itu. Mereka berdua sudah mengikuti perintahmu dan telah membawa pasukan untuk mengejar Wira.""Selain itu, aku diam-diam menyelidiki orang-orang yang mereka bawa. Semuanya adalah prajurit terbaik dari yang terbaik. Tampaknya, kali ini mereka benar-benar bertekad untuk membantu kita membunuh Wira."Wira adalah ancaman besar. Keberadaannya bukan hanya membawa masalah besar bagi Dahlan, tetapi juga bagi Senia.Sebelumnya, mereka kehilangan 5 miliar gabak secara cuma-cuma dan Wira menggunakan uang itu untuk memperkuat dukungannya di kalangan rakyat. Kini, status Wira terus meningkat.Di seluruh sembilan provinsi, pengaruhnya tak tergoyahkan. Bahkan di Kerajaan Nuala dan Kerajaan Beluana, pengaruh Wira juga sangat besar. I

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3009

    "Rencanamu sebenarnya cukup bagus, setidaknya memberi kita jalan untuk menyelamatkan diri. Hanya saja ....""Dahlan sudah mulai memberi tekanan kepada kita. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kita nggak mungkin membawa keluarga besar ikut berperang, 'kan?" tanya Kresna dengan alis berkerut.Karena Dahlan sudah mencari mereka, kemungkinan besar dia juga telah menugaskan orang-orang untuk diam-diam mengawasi mereka. Setiap gerakan kecil pasti akan segera sampai ke telinganya.Jika mereka benar-benar membawa keluarga mereka pergi, hal itu pasti akan segera terungkap dan mereka mungkin tidak akan bisa melarikan diri terlalu jauh. Hasil akhirnya dapat ditebak dengan mudah. Inilah situasi yang paling tidak ingin dilihat oleh Kresna."Siapa yang bilang kita harus membawa keluarga besar?" balas Ararya. "Yang perlu kita lakukan sekarang cuma mengikuti instruksinya, membawa beberapa orang, dan pergi ke lokasi yang telah diberikan untuk mengejar Wira.""Begitu bertemu dengan Wira, kita bisa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3008

    "Kalaupun Wira menolak kita, dengan begitu banyak kekayaan yang kita miliki, kita bisa pergi ke mana saja dan tetap akan hidup dalam kemewahan, 'kan?"Uang bisa menggerakkan segalanya. Tidak peduli di mana pun, itu adalah aturan yang berlaku!Semua ini terdengar masuk akal. Namun, Kresna tetap menghela napas dan berkata, "Membawa keluarga besar meninggalkan Kerajaan Agrel ya? Menurutmu ini realistis?""Jangan lupa, Ratu punya puluhan ribu pasukan, sementara kita cuma punya 10.000 tentara kalau digabungkan. Kalau benar-benar terjadi perang, siapa yang akan rugi kalau bukan kita?""Lagi pula, kalau orang sebanyak itu mencoba meninggalkan Kerajaan Agrel, informasi itu pasti akan sampai ke telinga Kaisar. Begitu dia tahu, mungkin kita akan mati di perjalanan sebelum sempat kabur."Kresna tampaknya semakin pengecut. Ini karena dia telah mengalami terlalu banyak hal menyakitkan dalam hidupnya.Bertahun-tahun lalu, anaknya mati di tangan Senia. Terakhir kali, dia hampir kehilangan keluarganya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3007

    "Baik." Kresna segera menyetujui dengan tegas, lalu mengantar Dahlan keluar. Jika Dahlan terus berada di sini, takutnya umurnya akan menjadi pendek.Namun, setelah Dahlan pergi, kondisi Kresna tetap terlihat buruk. Wajahnya masih suram. Saat ini, dia duduk di aula besar dan terus menghela napas. Dia benar-benar berada dalam dilema. Lantas, apa yang harus dilakukan selanjutnya?Dari luar, terdengar suara langkah kaki mendekat. Tidak lama kemudian, Ararya muncul, diikuti oleh Dwipangga di belakangnya.Kini, Dwipangga telah memegang kekuasaan penuh atas pasukan Kerajaan Agrel dan memiliki posisi yang sangat tinggi. Selain itu, di wilayah timur, dia memiliki status absolut. Semua orang telah menganggapnya sebagai pewaris. Kelak, posisi Ararya akan diwariskan kepada Dwipangga.Melihat orang yang dikenalnya datang, Kresna segera berdiri dan berjalan mendekat sambil berkata, "Akhirnya kamu tiba! Aku baru saja mengantar Dahlan pergi. Tujuan kedatangannya ke sini benar-benar buat aku bingung da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3006

    Kresna telah mendengar tentang tindakan Senia sebelumnya. Senia telah berulang kali mencoba membunuh Wira secara diam-diam, tetapi setiap kali hasilnya selalu nihil. Bahkan, semua usahanya berakhir dengan kegagalan total.Senia bahkan hampir mengorbankan putranya sendiri dalam proses itu. Jika Senia sendiri tidak mampu melakukannya, bagaimana mungkin dia mengharapkan dirinya dan Ararya untuk membunuh Wira?Atau mungkin ... Senia sebenarnya berniat membunuh dirinya dan Ararya? Hanya saja, dia berencana menggunakan tangan Wira untuk melakukannya?Kresna tak kuasa merinding. Di satu sisi ada serigala, di sisi lain ada harimau. Dia merasa seperti orang yang berdiri di jembatan rapuh, tidak tahu harus melangkah ke mana dan tidak berani bergerak sembarangan.Apa pun keputusan yang diambilnya, itu bisa membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan tidak ada jalan kembali. Menyesal pun tidak akan ada gunanya!Setelah hal ini disampaikan kepada Ararya, Ararya pasti juga akan secemas dirinya."Dar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3005

    "Pergilah," ujar Senia sambil memijat pelipisnya dengan lembut. "Aku tunggu kabar darimu."Pada sore harinya, Dahlan tiba di kediaman Kresna. Saat ini, dia sedang duduk di aula utama kediaman Kresna.Meskipun Dahlan selalu terlihat tunduk dan penuh hormat karena takut pada ibunya, di sini dia justru menunjukkan sikap yang sangat berbeda, penuh wibawa dan angkuh.Dahlan duduk di kursi utama sambil meminum teh dengan tenang, menunggu Kresna yang tak kunjung datang."Raja Kresna, kamu membuatku menunggu begitu lama. Sepertinya kamu nggak menghormatiku," sindir Dahlan.Kresna buru-buru mengangkat tangannya sebagai tanda memohon maaf. "Pangeran, kenapa bicara begitu? Aku baru saja dapat kabar tentang kedatanganmu dan langsung datang secepat mungkin. Kalau kamu tersinggung, mohon maafkan aku."Dahlan mendengus dingin, lalu meletakkan cangkir tehnya. Tatapannya langsung beralih ke orang-orang yang berada di aula.Kresna segera mengerti maksudnya dan memerintahkan semua orang untuk pergi. Tida

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3004

    Menangkap pemimpin untuk menghancurkan pasukan! Ini adalah cara terbaik!Sebenarnya mereka sudah mencoba membunuh Wira beberapa kali sebelumnya, tetapi hasilnya selalu mengecewakan. Namun, kali ini berbeda.Senia telah memutuskan untuk tidak menyembunyikan niatnya lagi. Dengan demikian, dia bisa bertindak lebih bebas tanpa ragu.Ini adalah kesempatan sempurna untuk menyerang Wira secara langsung dan terbuka. Jika berhasil menyingkirkan Wira, itu akan menjadi hasil terbaik. Namun, jika tidak, paling-paling mereka akan memutuskan hubungan mereka. Hasil ini tidak akan berdampak pada apa pun.Dahlan tiba-tiba berkata, "Tapi, saat ini kita nggak punya orang yang cukup kuat untuk melakukannya. Bahkan, kita hampir kehabisan ahli di pihak kita. Setahuku, Wira membawa beberapa ahli di sisinya.""Kalau kita mengirim orang sekarang, bukankah hanya akan mengorbankan mereka tanpa hasil?"Bahkan, Panji tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dan akhirnya kehilangan nyawanya. Dahlan tidak kepikiran si

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3003

    "Benar!"Di hadapan ibunya, Dahlan tidak perlu menyembunyikan apa pun. Dia langsung mengangguk dengan tegas. Kekhawatirannya memang terletak pada Kresna dan Ararya.Kedua orang ini memegang kekuasaan militer. Meskipun kekuatan mereka telah dibatasi oleh Senia selama bertahun-tahun, mereka tetap tak terkalahkan hingga sekarang.Di wilayah mereka, mereka seperti raja kecil, memerintah wilayah sendiri. Hal ini jelas adalah ancaman bagi kekuasaan Senia.Dulu, Senia tidak terlalu memedulikan mereka karena dia memiliki Panji di sisinya. Panji bahkan mampu menciptakan makhluk beracun yang menakutkan. Sekalipun di medan perang, makhluk beracun tetap bisa membuat posisi mereka unggul.Namun, dengan kematian Panji, Senia kehilangan sosok yang bisa diandalkan. Inilah yang paling dikhawatirkan Dahlan.Jika mereka memutuskan untuk memulai perang dengan Wira saat ini, lalu Raja Kresna serta Raja Ararya menyerang dari belakang, itu akan menjadi krisis besar. Hasil akhirnya bisa dipastikan akan sangat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3002

    Meskipun Dahlan sangat membenci Wira dan ingin membunuhnya, dia tetap mempertimbangkan untung rugi dengan baik.Menyatakan perang terhadap Wira memang mudah. Namun setelah itu, akan ada banyak reaksi berantai yang harus dihadapi.Jika semua reaksi berantai itu tidak dipertimbangkan dengan matang, di masa depan hal ini bisa membawa masalah yang tidak perlu bagi mereka. Inilah poin paling sulit.Sudut bibir Senia agak berkedut. Dia melangkah ke depan Dahlan, mencengkeram kerah bajunya dengan erat. Jika tatapan mata bisa membunuh, Dahlan pasti sudah mati berkali-kali.Tatapan yang begitu menakutkan, seperti dua pedang tajam yang siap menusuk. Tidak ada yang berani menatapnya langsung."Ibu, kenapa?" Dalam pandangan Dahlan, Senia selalu tampak bijaksana. Jika tidak, mustahil bagi seorang wanita bisa mencapai posisi seperti ini, bahkan menjadi sosok yang berada di atas semua orang.Pencapaiannya sudah cukup untuk membuat semua wanita di dunia ini merasa bangga. Lagi pula, wanita yang menjad

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status