공유

Bab 1005

작가: Arif
Yudha merasa makin ragu saat memikirkannya. Tiba-tiba, terlihat salah satu bawahan Kumar yang menunggang kuda menghampiri dengan terburu-buru. Dia melaporkan, "Tuan, gawat, gawat sekali!"

Tentara itu memperlihatkan ekspresi panik. Dia berkata dengan lantang, "Persediaan makanan kita dibakar seseorang!"

"Apa?" Begitu mendengarnya, Kumar seketika merasa cemas. Dia menelan ludah, merasakan keringat dingin bercucuran di punggungnya.

Ketakutan terus menyerang pikirannya, membuat napasnya mulai memburu. Ketika berperang, hal paling penting yang harus disiapkan adalah makanan. Jika tentara kelaparan, mereka pasti akan kalah dalam pertempuran.

Sekarang, persediaan makanan mereka malah terbakar. Perasaan cemas dan takut mulai menyelimuti hati seluruh orang. Mereka mulai berdiskusi dengan lirih. Apabila tidak ada makanan setelah perang, bukankah mereka akan mati kelaparan?

"Berapa banyak yang terbakar? Apa apinya sempat dipadamkan?" tanya Kumar dengan khawatir.

"Se ... semuanya habis terbakar ..
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1006

    Ancaman ini sontak membuat raut wajah Kumar menjadi makin murung. Namun, yang dikatakan Yudha tidak salah. Kalau Kumar bersikeras melawan, bagaimana dia bisa mengurus masalah lainnya? Saat ini, Kumar benar-benar dilema.Ekspresi Yudha dipenuhi penghinaan. Dia menatap Kumar dengan angkuh, lalu bertanya lagi dengan lirih, "Jadi, Tuan Kumar, kamu mau kembali menjaga Provinsi Sebra atau bersikeras melawanku?"Yudha terkekeh-kekeh dengan sombong dan meneruskan, "Kamu sendiri yang bilang aku ini jenderal tak terkalahkan. Semua pertempuran di dunia ini pasti bisa kumenangkan!"Yudha mengayunkan tangannya, lalu menunjuk pasukan di belakang sambil berucap dengan bangga, "Kamu lihat itu? Mereka semua pasukan elite. Meskipun selisih jumlah kita cukup banyak, mudah saja bagiku untuk mengalahkan kalian!"Orang yang sudah berpengalaman di medan perang memang memiliki karisma yang berbeda. Kumar mempertimbangkan dengan ekspresi masam. Langkah apa yang harus dia ambil selanjutnya?"Tuan Kumar, waktumu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1007

    "Benar, Yang Mulia!" Ekspresi para menteri itu tampak sangat gelisah.Salah satu yang memimpin pun berucap dengan serius, "Masalah ini benar-benar gawat. Mohon Yang Mulia segera membuat keputusan supaya para rakyat bisa tenang."Mendengar ini, ekspresi Jihan tampak serius. Dia merenung sejenak, lalu menyahut dengan tenang, "Sebenarnya, aku juga sangat mengkhawatirkan masalah ini selama ini. Aku nggak nyangka akan terjadi hari ini ....""Yang Mulia, invasi perbatasan ini sangat berbahaya!""Perang menimbulkan masalah bagi rakyat, kita juga akan rugi besar. Kita harus segera memilih orang untuk mengatasi pemberontakan ini!""Kalian benar," balas Jihan saat mendengar usulan para menteri itu. Tatapannya dipenuhi kecemasan saat meneruskan, "Tapi, Jenderal Yudha sedang bertugas memusnahkan pasukan Keluarga Juwanto. Dia yang memiliki kekuatan tempur terbesar di Atrana. Bagaimana bisa dia melaksanakan kedua tugas ini sekaligus?"Jihan sungguh gelisah sekarang. Dia tanpa sadar meremas lengan ba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1008

    Yudha tertawa terbahak-bahak. Dia menatap Kumar dengan tatapan meledek, seolah-olah tengah menatap orang idiot."Kenapa kamu tertawa? Kamu kira aku akan mengalah begitu saja?" tanya Kumar yang tanpa sadar menggenggam pedang di tangannya."Hehe, aku hanya merasa lucu. Kamu kira ada gunanya kalau terus melawan? Makin kamu menunda waktu, teman dan kerabatmu hanya akan makin menderita," sahut Yudha."Kalau kamu menolak kembali ke Provinsi Sebra, aku akan bertarung denganmu. Mari kita lihat, siapa yang akan mati nanti," lanjut Yuda dengan tatapan suram.Begitu ucapan ini dilontarkan, para tentara di belakang Yudha berseru dengan serempak. Mereka terlihat sangat bersemangat!Pemandangan ini pun membuat ekspresi Kumar berubah drastis. Kepercayaan dirinya memerosot karena aura yang diperlihatkan sekelompok tentara itu sangatlah kuat.Kini, Kumar ketakutan hingga kegelisahan dan kepanikan mulai terlihat di wajahnya. Pada saat yang sama, seorang tentara yang menunggang kuda menghampiri lagi unt

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1009

    Yudha tidak mengatakan apa pun, tetapi ekspresinya sangat masam. Makin melihatnya seperti ini, Kumar menjadi makin sombong.Kumar tersenyum bangga. Dia mengejek, "Jadi, begitu kamu pergi, aku bisa langsung merebut kedua provinsi ini."Penampilan Kumar yang sombong dan terus tersenyum ini seakan-akan ingin membuat Yudha murka hingga mati."Kamu ...." Yudha yang murung tanpa sadar mengepalkan tangannya dengan erat. Napasnya tampak memburu karena cemas.Yang dikatakan Kumar memang benar. Kalau dia pergi untuk menyerang bangsa Monoma sekarang, Kumar akan berkesempatan untuk merebut Provinsi Hanula dan Provinsi Nasaka.Namun, kalau Yudha tidak pergi, perbatasan akan terus diserang dan Kerajaan Nuala akan kacau. Apa yang haus dilakukannya untuk sekarang?Kini, mereka benar-benar dalam dilema. Sepertinya, hanya Ratu yang bisa membuat keputusan untuk sekarang!Meskipun merasa enggan, Yudha tetap melambaikan tangannya kepada tentara di belakang. Sesudah itu, dia berseru dengan lantang, "Semuany

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1010

    Di saat-saat genting seperti ini, Jihan justru tidak tahu harus membuat keputusan apa. Tatapannya tampak ragu dan rumit. Setelah merenung beberapa saat, dia masih tidak tahu harus bagaimana.Jihan akhirnya menginstruksi dengan ekspresi tegas, "Saiqa, panggilkan kedua penasihat kemari. Ada yang ingin kubahas dengan mereka."Perang di perbatasan sangat serius, begitu juga dengan urusan Keluarga Juwanto. Saiqa tidak memberi tahu alasan keduanya dipanggil, tetapi mereka kira-kira sudah tahu apa yang terjadi.Tidak berselang lama, Saiqa membawa kedua penasihat itu masuk. Mereka langsung berlutut di depan Jihan, lalu berkata dengan serempak, "Salam, Yang Mulia!""Berdiri saja," sahut Jihan sembari melambaikan tangannya. Kemudian, dia berucap dengan khawatir, "Kalian seharusnya sudah tahu alasanku memanggil kalian."Kedua penasihat itu mengangguk mendengarnya. Tatapan mereka tampak gelisah. Kemudian, Kemal berkata, "Yang Mulia, saya sudah mendengar bahwa bangsa Monoma menyerang perbatasan. Ko

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1011

    Ucapan penasihat kanan memang masuk akal. Saat ini, saran dari kedua penasihat itu sebenarnya tidak terlalu membantu bagi keputusan Ratu. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah memilih salah satu yang kerugiannya paling minimal untuk diselesaikan terlebih dahulu. Setelah merenung sejenak, Ratu akhirnya membuat keputusan."Kirimkan surat pada Jenderal Yudha, suruh dia cepat pergi ke perbatasan untuk membunuh pasukan dari Monoma dan Agrel. Kerajaan Nuala tidak boleh diusik!" Ratu membuat keputusan ini karena dia tidak ingin dikritik di masa awal pemerintahannya. Tidak mungkin dia membiarkan perbatasan kehilangan pertahanan saat dia baru saja menjabat.Jika hal ini sampai tersebar, dia akan dikritik oleh banyak orang. Lagi pula, masalah Kumar bisa ditangani kapan saja. Namun jika perbatasan Nuala kehilangan pertahanan, mereka akan gawat. Setelah mempertimbangkan berulang kali, Ratu memutuskan untuk menyuruh Yudha menyelesaikan masalah di perbatasan terlebih dahulu.Tak lama kemudian, Yud

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1012

    Taufik dan Riska duduk di dalam tenda komando, sambil fokus memandangi peta pasir. Setelah mengetahui berita tersebut, sorot mata keduanya terlihat serius dan penuh kekhawatiran. "Kakak, apakah kita benar-benar harus berperang dengan Kerajaan Nuala?""Tentu saja." Taufik tersenyum tipis dengan wajah yang penuh dengan keyakinan. Dia menambahkan, "Aku selalu menanti-nantikan hari ini!"Melihat kakaknya begitu berbahagia, Riska berkata, "Kakak, sepertinya kamu sangat percaya diri.""Kalau nggak, mana mungkin aku membuat keputusan ini?" pinta Taufik. "Sebenarnya, aku sudah lama ingin memulai perang. Dengan adanya pertempuran antara Keluarga Juwanto dan kerajaan kali ini, memberi kesempatan langka bagi kita!""Kesempatan langka? Kakak, apa maksudnya?" tanya Riska dengan bingung."Hehe, kesempatan ini akhirnya tiba juga. Kita setidaknya akan bisa menginvasi Provinsi Suntra! Lagi pula, Keluarga Juwanto sudah sedang bertempur dengan kerajaan saat ini. Ratu pasti sedang kewalahan menghadapi kon

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1013

    "Wira memang seorang penasihat yang genius. Kecerdasannya benar-benar nggak bisa dibandingkan dengan orang lain. Kalau dia ikut campur dalam hal ini, masalahnya akan jadi sulit diatasi. Tapi kita juga nggak perlu mengkhawatirkan hal ini. Yudha sudah bergegas ke sini, sementara pasukan bangsa Agrel juga sudah menyerang. Wira pasti akan menghadapi bangsa Agrel dulu."Kemudian, Taufik kembali menambahkan, "Jadi masalah ini biar bangsa Agrel yang mengatasinya saja."Riska langsung tertawa mendengar hal ini. "Kalau Kerajaan Agrel kalah, dengan kepintaran Wira, dia pasti bisa mengatasi mereka dengan mudah, benar begitu?""Benar." Taufik kembali menjawab, "Tapi Wira seharusnya nggak akan turun tangan.""Kenapa?" tanya Riska."Karena Wira adalah orang cerdik, dia pasti sudah bisa menebak bahwa akan terjadi kekacauan." Taufik melanjutkan dengan serius, "Keluarga Juwanto sudah sangat agresif menyerang untuk merebut kekuasaan sekarang. Bisa dibilang mereka nggak pandang bulu dan sangat kejam! Bag

최신 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status