Share

Bab 265 Hanya Mampu Memendam

Waktu tak terasa begitu cepat berlalu. Langit jingga mulai memperlihatkan keindahannya, tetapi Endrick masih betah dengan suasana ini.

"Kita pulang nanti saja, ya? Langitnya masih sangat indah. Kamu suka senja juga, tidak?" tanya Endrick.

Ia melihat wajah Zsalsya yang tampak serius melihat langit jingga. Sepertinya, tanpa dijawab pun harusnya sudah tahu apa jawabannya.

Zsalsya menoleh ke arah Endrick. "Mas, langitnya sangat indah. Bagaimana mungkin ada orang yang tidak menyukai warna seindah senja. Bahkan, pelangi pun kalah indahnya. Banyak orang yang mengagumi senja dan mereka selalu menunggu pada waktu yang sama hanya demi melihat keindahannya lagi," tutur Zsalsya.

Endrick mengangguk sembari tersenyum setuju dengan perkataan Zsalsya. "Sama seperti aku yang selalu menunggu cantiknya senja hatiku," sahut Endrick sembari memandangi wajah Zsalsya, terus bagian bulu mata Zsalsya yang tampak lentik.

"Eh." Zsalsya menoleh ke arah Endrick dengan wajah polos dan mulut agak terbuka. "Apa yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status