Share

Kejujuran Luke

Author: Azitung
last update Last Updated: 2023-06-09 18:57:18

Kejujuran Luke

Tiba di rumah, Kenzi meminta pelayan untuk memanggil kedua orang tuanya, karena malam ini juga Luke harus menceritakan apa yang terjadi padanya.

Nyonya Rebecca dan suaminya turun ke bawah dan menghampiri kedua putranya dengan tatapan heran.

"Besok pagi saja kita bahas, kalian beristirahat saja!" ucap Nyonya Rebecca.

"Tidak bu, masalah ini tidak sederhana, ada sesuatu yang disembunyikan Luke dari kita," potong Kenzi cepat.

Keduanya pun lantas duduk dan menatap Luke yang menunduk.

Baru beberapa saat Luke berpindah tepat di bawah kedua orang tuanya dan menangis sejadi-jadinya.

"Luke ada apa ini dan kalian terluka?" Rebecca melihat memar di wajah Kenzi.

"Ibu, Ayah! Maafkan aku! Aku-aku lah yang mencuri uang perusahaan itu," kata Luke sambil menangis.

Ketiganya tetap diam menunggu kalimat selanjutnya, mungkin saja Luke akan menceritakan semuanya malam ini.

"Uang itu, uang itu kuserahkan pada Violin dan ayahnya!"

Duarrr

Cuaca malam yang mulai hujan dan bergemuruh seperti hati
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lastiar Tampubolon
up lagi kak...penasaran bngt
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Peri Kecil Tuan Allen   Apa Kau Percaya Pada Putramu?

    Apa Kau Percaya Pada Putramu? Ternyata Leon belum menyerah untuk mendapatkan Ralin. Ia menyuruh anak buahnya untuk menangkap Lucy. Dia sudah menyelidiki teman satu apartemen Ralin."Aku sudah bilang tidak tahu, Ralin pergi saat aku sedang bekerja." Lucy tidak berbohong, dia memang sedang bekerja saat itu."Kau pikir aku percaya? Heh! Katakan saja Nona atau Kau akan menyesal karena menutup mulutmu." Anak buahnya membentak Lucy."Aku bilang tidak tahu, kenapa kalian memaksa?" Lucy berteriak tak kalah kencangnya."Oh, Kau berani pada kami, baiklah! Akan kupanggilkan bos kami dan dia akan menjadikanmu wanita penghibur." Anak buah Leon kembali mengancamnya.Lucy tetap menantang meski hatinya jujur sangat takut bila hal itu terjadi."Periksa semua yang ada di rumah ini, bahkan hal kecil sekalipun!" titah kepercayaan Leon, "Kau pegang gadis itu?" perintahnya pada satu orang.Jadilah Lucy di pegang erat agar tidak mengacau. Tidak ada yang luput dari pemeriksaan mereka hingga tiga puluh menit

    Last Updated : 2023-06-10
  • Peri Kecil Tuan Allen   Menemukan Ralin Dan Kenra

    Menemukan Ralin Dan Kenra "Tuan, tolong lepaskan kami! Kami tidak ada hubungannya dengan pria yang menyuruh kalian!" Ralin memohon pada dua pria itu. Dia sudah melihat siapa di panggilan video itu. Dugaan Ralin terhadap Leon ternyata terbantahkan."Tidak ada yang tahu apa hubunganmu dengan Tuan Derrik, lagi pula kami tidak tertarik mengetahuinya," balas penculik itu lalu terkekeh."Mom, Tangan Kenra sakit!" rengek Kenra. Gadis kecil itu sudah kebanyakan menangis sejak sadar dari pingsannya."Tuan, kalau kalian tidak mau membebaskan saya, tolong bukakan ikatan putri saya!" Ralin memohon untuk putrinya, hidupnya kenapa sangat menyedihkan sekali."Aku melihatnya seperti putriku, buka saja ikatannya!" bisik salah satu dari mereka."Kau gila, bagaimana kalau mereka melarikan diri?" temannya tidak setuju."Kita kunci pintu ini dari luar, beres. Lagi pula anak itu tidak akan mampu membuka ikatan tangan ibunya. " Pria itu punya alasan.Jadilah ikatan Kenra di buka, ia langsung memeluk mommyn

    Last Updated : 2023-06-12
  • Peri Kecil Tuan Allen   Permohonan Rebecca

    Permohonan RebeccaDarren memutuskan untuk pulang, tidak ingin berlama-lama melihat Ralin dan Kenzi. Sungguh masih ada yang mengganjal di hatinya, tidak mudah melupakan perasaan yang sudah cukup lama, bahkan Darren tidak melirik wanita manapun karena perasaannya pada Ralin."Ralin, nenek juga merasa berat berpisah dari kalian, tapi apa yang dikatakan oleh Nak Kenzi juga benar, kalian tidak bisa tinggal berdua, Nak." Nenek Rose memegang tangan Ralin yang sudah seperti putri baginya.Kenzi baru saja meminta Ralin untuk ikut dengannya, di sana Ralin dan Kenra akan lebih terjaga.Ralin menunduk sesaat kemudian menatap putrinya yang sedang bermain di luar bersama anak tetangga lain.Dia menghela nafasnya dan mengangguk setuju. Rasanya tidak ada lagi alasan untuknya, kehadiran Leon serta penculikan yang dilakukan Derrik sudah cukup mengancam nyawa mereka.Malam itu Kenzi menginap di situ, Ralin membentangkan kasur lantai di ruang tamu. Rumah Ralin tidak terlalu besar jadi ruang tamu dan kam

    Last Updated : 2023-06-13
  • Peri Kecil Tuan Allen   Orang Yang Mencelakakan Orang Tuamu

    Orang Yang Mencelakakan Orang TuamuHari-hari berlalu dengan baik, meski hubungan antara Kenzi dan Ralin masih terlihat canggung. Kenra juga sudah mulai bersekolah kembali.Hanya Luke saja yang selalu waspada saat ini, karena takut kalau Derrik menyuruh orang untuk mengikutinya.Masalah tentang uang, Derrik tidak lagi membahasnya, akan tetapi Kenzi masih berusaha mencari bukti. Kenzi yakin pasti ada yang bisa dijadikan bukti untuk perbuatan Derrik. Rasanya tidak rela mengingat banyaknya uang itu dan selama ini mereka berlaku seolah meminjamkan uang padanya dengan syarat agar Kenzi menikahi Violin."Tidak terbayang kalau Violin jadi menantu ibu, perempuan licik." Rebecca belum bisa memaklumi hal itu."Sudahlah, jangan terlalu membencinya, yang penting Kenzi sudah tidak ada ikatan dengannya," sela suaminya, "yang aku risaukan hanya tentang masalah Luke saja saat ini." Tuan Robert selalu memikirkan hal itu karena dia tidak akan sanggup melihay putranya di dalam penjara.^^^^^^Malam ini

    Last Updated : 2023-06-15
  • Peri Kecil Tuan Allen   Mommy Ingin Memisahkan Kenra Dari Daddy?

    Mommy Ingin Memisahkan Kenra Dari Daddy? Violin merasa puas karena telah berhasil meracuni pikiran Ralin. Ia berharap wanita itu akan mempertimbangkan hubungannya dengan Kenzi."Ah, Ralin Kau memang banyak akal, hahaha!" Dia tertawa sendiri."Bila aku tidak bisa memilikimu, maka wanita manapun tidak ada yang bisa memilikimu, Kenz!" desisnya lalu kembali tertawa kencang.Violin menghabiskan malamnya dengan minuman beralkohol, sungguh dia belum bisa menerima keputusan Kenzi yang menolak dirinya setelah lama mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.Tinggal di rumah orang yang telah menipu kita adalah hal yang paling berat buat Ralin, ia benar-benar belum bisa menerima apapun alasan mereka memintanya jadi menantu, terlebih luka atas kepergian orang tuanya kini menyeruak semakin pedih.Ralin meminta pada Kenzi untuk pindah rumah, meski berat bagi Rebecca dan suaminya, tetapi mereka izinkan mengingat hubungan Ralin dan Kenzi yang belum sepenuhnya baik. Tidak ada salahnya menuruti

    Last Updated : 2023-06-16
  • Peri Kecil Tuan Allen   Kau Tidak Menyukainya?

    Kau Tidak Menyukainya? Polisi langsung melakukam penyelidikan, namun sudah seminggu belum ada kabar dari mereka.Ralin terus menjaga jaraknya dengan Kenzi. Pria itu pasrah dan tidak berani memaksakan Ralin agar bersikap lembut padanya.Biarpun begitu Ralin tetap memasak untuknya, mengurus segala keperluannya kecuali yang satu itu."Mom, kata teman Kenra mereka sering ke taman hiburan, di sana banyak permainan seru, apa boleh Kenra ke sana?" Anak itu bertanya saat mereka makan malam.Ralin tersenyum, "Oh ya, tentu saja, kapan Kenra mau?" Ralin mengusap rambut Kenra. Kalau itu dia tidak akan keberatan."Besok hari minggu, daddy boleh ikut?" Kalimatnya memelan di ujung. Kenra sedikit takut menanyakannya.Kenzi meneruskan makannya bersikap seolah tidak mendengar permintaan putrinya, padahal ia berharap Ralin mengangguk setuju."Boleh ya Mom?" Kenra mengguncang lengan Ralin, matanya menatap penuh harap.Ralin mengangguk seraya tersenyum paksa."Hore! Asyik! Besok akan Kenra tunjukkan pada

    Last Updated : 2023-06-17
  • Peri Kecil Tuan Allen   Vonis Kanker Rahim

    Vonis Kanker RahimSetelah melakukan rontgen, Ralin di pindahkan ke dalam ruang perawatan di bantu oleh suster. Ralin dinyatakan pingsan, sedangkan dokter yang memeriksanya segera masuk ke ruangan dokter lain untuk melihat hasilnya.Ada keretakan di rusuk sebelah kanan Ralin akibat terbentur pembatas jalan.Kenzi dan Kenra dipersilahkan masuk ke dalam."Mohon tidak mengguncang tubuh pasien, karena hasil pemeriksaan belum ke luar," ucap sang suster. Kenzi mengangguk.Suster tersebut ke luar, Kenra langsung menaik ke atas kursi agar bisa melihat dengan jelas wajah mommynya."Sayang! Awas tangan mommy!" Kenzi memperingatkan putrinya, Kenra pun segera menarik tangannya."Mommy!" ucapnya pelan, ia menyentuh pipi Ralin dan mendekatkan wajahnya. Kenzi membantunya dan saat itulah Ralin membuka matanya.Mata Kenra berbinar, "Mommy sudah bangun?" tanyanya.Ralin mengerjap pelan sebelum sesuatu mendorong dari dalam."Uhuk! Uhuk!" Ralin batuk, spontan Kenzi menurunkan tubuh Kenra, ia lalu memba

    Last Updated : 2023-06-18
  • Peri Kecil Tuan Allen   Tunangan Darren

    Tunangan DarrenEntah cinta atau obsesi yang dirasakan oleh Violin sampai-sampai dia nekat mendatangi kediaman Kenzi yang baru. Violin mencari tahu alamat mereka dan saat itu hanya ada, Ralin dan pelayan di sana. "Nyonya, sepertinya ada yang menekan bel, saya akan membukakannya," kata wanita paruh baya itu. Dia sedang memasak saat ini. "Bibi, lanjutkan saja, biar saya yang membukanya," kata Ralin. Ia pun berdiri dengan hati-hati mengingat rusuknya belum terlalu membaik. Ceklek"Violin!" ucapnya kala melihat wanita di hadapannya."Ralin, boleh aku masuk?" Violin langsung bertanya. Ralin menatapnya aneh, Violin seperti habis mrnangis, ia pun tidak enak utuk menolak, "Masuklah!" ajak Ralin. Violin mengikutinya menuju ruang tamu. Ralin langsung duduk dan mempersilahkan Violin. "Ralin, kedatanganku ke sini karena ingin memberitahumu sesuatu," kata Violin langsung. "Tentang Kenzi lagi? Sudahlah itu bukan urusanmu," sahut Ralin, ia tampak tidak ramah. Violin menggeleng, "Ralin, aku-a

    Last Updated : 2023-06-19

Latest chapter

  • Peri Kecil Tuan Allen   Ending

    EndingLivi tersenyum menatap kepergian Ralin. Ia yang sudah meyakini bahwa Aice sudah berhasil tidur dengan Kenzi. Livi rasanya ingin kembali mengejar cinta Darren yang ingin menceraikannya.Hari, minggu dan bulan telah berlalu, namun Aice tetap berpura-pura lumpuh. Padahal Ralin dengan pantang menyerah membawanya terapi.Seperti hari ini, Ralin mendorong kursi roda Aice di sebuah mall, di sisinya ada Kenra berjalan. Mereka baru pulang dari rumah sakit dan Ralin mengajak Aice jalan-jalan, mulai dari makan hingga belanja kebutuhan.Sepulang dari pusat perbelanjaan itu, Ralin menepikan mobil di depan sebuah apotik. Dia ingin membeli vitamin untuk Kenra.Mobil melaju kembali ke rumah, bibi menunggu di depan pintu."Paket dari mana?" tanya Ralin begitu turun sari mobil."Ini untuk Aice, Nyonya," jawab Bibi.Ralin mengamati paket berukuran kecil itu sebentar kemudian masuk ke dalam rumah.Setelah nenerima paketnya, Aice masuk ke dalam kamar, karena sudah tidak sabar untuk mencoba, dia sam

  • Peri Kecil Tuan Allen   Salah Sasaran

    Luke bangun dalam keadaan tak berbusana dan di kursi roda ia melihat Aice dengan diam seperti menahan sesuatu. Nafas Luke memburu, ingatannya terlempar pada kejadian tadi malam saat ia akan kembali ke rumah, ban mobilnya bocor dan sialnya tidak ada ban serap di mobil.Luke berdiri di luar mobil sambil berkacak pinggang. Dia tahu lokasi ini lebih dekat ke rumah kakaknya.Luke pun memutuskan meninggalkan mobilnya dan mulai berjalan kembali ke rumah Kenzi.Dia memencet bel dan Kenzi membukakan pintu."Ban mobilku bocor, pulang ke rumah terlalu jauh, jadi aku menginap di sini malam ini," katanya seraya berdiri.Kenzi bergeser agar adiknya itu bisa masuk, "Masuklah!" katanya lalu mengunci pintu, "tidak ada kamar kosong.""Aku tidur di sofa," kata Luke ringan."Kalau haus kau ambil sendiri di dapur, aku mau melihat Kenra dulu!" Kenzi belum sempat merapikan selimut saat bel pintu berbunyi.Luke pun berjalan ke dapur, dia melihat teh di atas meja dan sepertinya masih hangat. Pasti punya Kenzi

  • Peri Kecil Tuan Allen   Kamuflase

    "Hai Kakak Aic!"Ralin menyapa gadis yang duduk di bangku belakang itu dengan ramah.Aice diam saja, bahkan mengalihkan tatapannya. Ralin yang menyadari itu menghela nafasnya, tangannya terulur mengusap rambut Kenra.Aice sangat sombong bahkan pada anak kecil sekalipun. Entah apa motif di balik kecelakaan itu. Ralin mengantar keduanya kembali ke rumah, sebelumnya ia memberikan pengertian pada Kenra untuk pergi sebentar.Ralin duduk di cafe dan salah seorang pria berpakaian hitam datang menghampiri mejanya."Namanya memang Aice, tinggal di panti asuhan, namun satu tahun terakhir dia keluar dan bekerja di sebuah club."Ralin menyimak dengan baik."Bagaimana dengan informasi dari polisi?" tanya pria itu."Belum ada informasi, mereka terkesan lambat dan aku tidak tahan untuk mengetahuinya.""Aku akan mencaritahu tentang kecelakaan itu, murni atau rencana, karena club itu belum berhasil ku tembus." Pria itu adalah kenalan Kenzi dan Ralin yang memintanya agar berurusan padanya."Aku ingin

  • Peri Kecil Tuan Allen   Menyelidiki Aice

    Di rumah Aice tidak mau bicara, di beri makan pun dia enggan menyentuhnya. Entah apa yang ada di fikirannya. Kalau di lihat usianya masih sangat muda, tapi terlalu keras kepala."Kau butuh obat agar segera bisa pulih, apa kau tidak ingin bisa berjalan?" Bibi tentu saja kesal menghadapinya."Jangan pedulikan aku," bentaknya hingga membuat Bibi berjengkit, "aku hanya mau Kenzi yang menyuapiku."Bibi sengaja menunduk untuk menatap wajah Aice agar jelas terlihat, "Aku curiga, jangan-jangan kecelakaan ini adalah rencanamu."Aice gelagapan, "Ap-apa yang, Bibi katakan? Memangnya siapa yang mau seperti ini, tidak bisa berjalan dan bebas.""Nah, itu kau tahu, makanya makan makananmu dan jangan lupa minum obatmu. Untuk merebut Tuan Kenzi, kau harus lebih cantik dari Nyonya Ralin."Bibi pergi ke dapur setelah mengatakan kalimat itu, sebenarnya dia hanya ingin melihat rencana Aice."Aku memang harus cantik untuk memikat Kenzi, aku akan makan," kata Aice pelan. Kalimat bibi barusan menjadi motivas

  • Peri Kecil Tuan Allen   Tukar Pimpinan

    "Nona apa yang anda lakukan?" Terdengar teriakan dari ruang tamu.Bibi terkejut melihat foto keluarga majikannya jatuh, pecah di lantai."Aku tidak sengaja, hanya lewat dan ...,""Sudah-sudah, menyingkirlah!" Bibi mendorong sedikit kursi roda Aice. Sebaliknya ia beranjak ke dapu mengambil sapu untuk membersihkannya.Sebenarnya dia sedikit aneh menatap gadis yang berada di kursi roda itu, bagaimana mungkin tersenggol, foto itu jelas lebih tinggi kalau di lewati tentu tidak akan mengenainya.Aice diam menyaksikan Bibi membersihkan serpihan kaca yang berserak, dari jatuhnya saja tidak mungkin sehancur ini. Pikirnya.Bibi curiga kalau itu disengaja, ia pun melempar tatap pada Aice."Bibi kenapa menatapku begitu? Bibi mencurigaiku?" Aice menantang mata itu."Entahlah, Aice. Kalau kau merasa di curigai, apa kau akan marah?""Tentu saja, aku kan sudah bilang tidak sengaja." Aice membela diri."Bibi, ada apa ini?" Ralin dan Kenzi datang dengan memakai kimono. Membuat tatapan Aice berubah. Tan

  • Peri Kecil Tuan Allen   Gadis Yang Aneh

    Akhirnya gadis itu bicara, dokter yang hendak pergi kembali memeriksanya, "Kau bisa bicara?"Gadis itu diam lagi."Katakan siapa namamu dan di mana keluargamu?" Kenzi ikut bertanya.Gadis itu menggeleng."Kalau kau tidak mengatakannya bagaimana kami akan mengabari keluargamu? Mereka pasti sangat cemas memikirkanmu." Ralin ikut menimpali, namun gadis itu tetap menutup mulutnya.Dokterpun pergi meninggalkan mereka bertiga di dalam.Ralin mengeluarkan ponselnya, mengabari pada Anne agar menghandle perusahaan."Terimakasih, Ann!" ungkap Ralin lalu menutup panggilan."Anda tidak perlu ada di sini!" Wanita itu bicara lagi, ia menatap Ralin benci.Ralin menyimpan ponselnya lalu mendekat pada gadis itu, "Aku istri dari pria yang menabrakmu, aku juga bertanggung jawab atas kesembuhanmu," sahut Ralin, sementara Kenzi kini tertidur di sofa, dia mengantuk karena tidak tidur semalaman."Aku tidak butuh, kamu."Ralin mengeryit, ia memperhatikan wanita itu, sakit atau hanya pura-pura."Tidak perlu m

  • Peri Kecil Tuan Allen   Tidak Mau Di Jaga Oleh Suster

    Sesekali Kenzi menatap pintu IGD rumah sakit, di mana orang yang ia tabrak di tangani oleh petugas medis.Kenzi baru saja menabrak gadis muda yang hendak menyeberang jalan. Dari penglihatannya keadaan gadis itu cukup parah, karena rasa khawatirnya Kenzi bahkan tidak menghubungi Ralin."Korban tidak membawa kartu identitas, bagaimana kita akan minta persetujuan untuk mengambil langkah selanjutnya, sementara kakinya harus segera di operasi." Dokter berbicara dengan dokter lainnya."Melapor pada polisi untuk menyelidikinya akan memakan waktu lama, sampai ponsel korban diperbaiki kita akan tetap jalankan operasi." Dokter yang satunya memang lebih tegas dan berani dalam mengambil keputusan.Salah satu dari mereka menghampiri Kenzi, "Tuan, korban akan segera kami operasi, bagian kakinya. Sebagai orang yang bertanggung jawab. Tuan yang akan menandatangani berkas persetujuannya, untuk itu mari ikut saya!" Sore itu langsung di lakukan operasi setelah Kenzi menandatangani berkas persetujuannya

  • Peri Kecil Tuan Allen   Kenra, Mau Ice Cream?

    Kedatangan Livi ke perusahaan cukup mengusik konsentrasi Ralin, bisa-bisanya wanita itu menuduhnya menjadi penyebab retaknya hubungan rumah tangga mereka.Akhirnya ia memutuskan untuk pulang cepat, sekaligus menemani Kenra di rumah. Senyum Ralin tampak di bibir berwarna pink miliknya, ia membayangkan mereka akan dekat lagi seperti biasanya.Mobil Ralin sudah menepi di depan gerbang sekolah Kenra, tinggal menunggu beberapa menit lagi jadwal kepulangan anak-anak taman kanak-kanak itu.Ralin keluar dari dalam, wanita yang memakai kemeja biru muda berlengan panjang itu bersandar di mobilnya seraya menatap ke arah sekolah.Bel berbunyi pertanda jam pelajaran telah usai, lima menit dari itu anak-anak mulai berhamburan keluar dari ruangan masing-masing.Ralin melihat sosok Kenra berjalan dengan kedua tangan memegang tali tasnya, tampaknya Kenra belum menyadari kehadirannya."Kenra, siapa yang menjemputmu?"Langkah Kenra terhenti saat temannya bertanya.Kenra yang sedikit menunduk itu menggel

  • Peri Kecil Tuan Allen   Kedatangan Livina

    Saking antusiasnya memilih, Ralin sampai lupa pada putrinya sendiri. Mereka bahkan kembali ke perusahaan saat hari hampir menjelang malam."Semua belum lengkap, selebihnya akan ku kirim dari Prancis," kata Darren."Ah ya, terimakasih banyak!" ucap Ralin, "Kau sangat membantuku." Ralin menjabat tangan Darren. Sebenarnya dia masih sedikit canggung berada di dekat sepupu suaminya tersebut. Ralin tidak bodoh mengartikan gelagat Darren yang masih terlihat menyukainya. Pria itu terpaku sebentar menatap tangan mereka yang terpaut."Ehem ...." Deheman dari Anne membuat Darren tersentak dan segera melepas tangan Ralin."Nyonya, sudah waktunya pulang," kata Anne."Ah ya, ayo!" ajak Ralin yang sebenarnya terbantu karena Anne, "Tuan Darren, aku akan mengabarkan kedatanganmu pada Kenzi." Ralin menatap pria yang pernah menjadi bosnya tersebut.Darren hanya mengangguk.Ralin pulang bersama Anne, Darren masih memaku di tempatnya, ingin sekali dia mengajak Ralin makan malam, tapi keberadaan Anne memb

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status