Share

Bab 82

"Apa ini?" tanya Dave. Sore itu, selepas salat Ashar, Dave melihat kertas bertuliskan rangkaian indah di atas tempat tidur.

Indri yang baru saja selesai mandi pun menjawab, "Itu, undangan dari Mas Fabian. Dia mau nikah." Wanita berbadan dua itu menggosok rambutnya yang basah. Lalu beralih menata sajadah dan hendak salat juga.

Mereka janjian akan berbelanja di sebuah supermarket. Membeli buah-buahan dan bahan pokok selama satu bulan. Mobil pun melaju membelah jalanan yang tidak terlalu ramai. Senyum keduanya terus terlukis. Dengan sebelah tangan memutar kemudi dan yang satunya lagi menggenggam tangan sang istri. Sungguh romantis, dunia serasa milik berdua saja.

"Sayang, aku mau cari alat cukur bulu dulu. Kamu lanjut ke depan sana tempat buah, nanti aku susul," kata Dave sambil menunjuk.

"Oke. Jangan lama-lama, yah?!" Nada manja itu seperti tak tahan jika lama-lama berjauhan. Seperti pengantin baru sungguhan.

Indri mulai melangkah, dan mereka berpisah. Satu persatu kebutuhan dapur terp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status