Share

Bab 87

"Lebih baik, sekarang kamu pergi dari sini, Mas. Aku tak ingin beradu mulut pagi-pagi begini. Bagaimanapun juga, mereka tetap menganggapku sebagai menantu. Aku tak pernah bercerai dengan suamiku. Maaf, bawa kembali saja barang bawaan kamu."

Dengan hati kesal, Indri melangkah masuk lagi ke dalam. Ia segera menutup pintu itu lagi. Bukannya menyadari kesalahannya, Rasanya malah semakin berambisi memiliki Indri lagi. Tangannya mencengkram erat dan kedua alisnya saling beradu, dalam hatinya bergumam tidak akan tinggal diam.

Lelaki berambut ikal itu lantas pergi dari sana. Ia melewati beberapa rumah hingga sampai pada sebuah gedung menjulang tinggi. Di sana hanya menebus obat, lalu kembali pergi menyusuri jalanan yang begitu panjang. Berakhir pada sebuah rumah dalam perkomplekan.

Dua orang berjaga terlihat memberikan hormat pada Rasya. Lelaki itu tak menanggapi, terus saja berjalan menaiki anak tangga dan tibalah di sebuah kamar tertutup rapat. Di sana, tampak sosok tergeletak tak sadarkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status